Segala puji bagi Allah SWT karena berkat rahmat-Nya lah penulis dapat
menyelesaikan Tugas Akhir Observasi dengan baik. Tanpa ridho-Nya mungkin
penulis tidak dapat menyelesaikan tugas akhir ini dengan baik.
Tugas ini digunakan untuk memenuhi tugas akhir mata kuliah Bimbingan dan
Konseling semester 3.
Semoga dengan laporan observasi kali ini dapat menjadi salah satu sampel
sekolah dalam melihat proses layanan bimbingan dan konseling. Oleh karena itu,
penulis menerima dengan senang hati dengan adanya kritik dan saran dari pembaca
untuk menjadi lebih baik lagi.
Penulis
ACER 1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................1
DAFTAR ISI...........................................................................................................................2
BAB 1.....................................................................................................................................3
PENDAHULUAN..................................................................................................................3
1.3 Tujuan.....................................................................................................................3
BAB 2.....................................................................................................................................4
TINJAUAN PUSTAKA..........................................................................................................4
BAB 3.....................................................................................................................................8
METODE PENILITIAN.........................................................................................................8
BAB 4.....................................................................................................................................9
HASIL PENELITIAN.............................................................................................................9
BAB 5...................................................................................................................................13
PENUTUP............................................................................................................................13
5.1 Kesimpulan...........................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................14
Lampiran I.............................................................................................................................15
Lampiran 2............................................................................................................................16
acer 2
BAB 1
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
acer 3
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Bimbingan dan konseling berasal dari dua kata yaitu bimbingan dan konseling.
Bimbingan merupakan terjemahan dari guidance yang didalamnya terkandung beberapa
makna. Sertzer & Stone (1966:3) menemukakan bahwa guidance berasal kata guide yang
mempunyai arti to direct, pilot, manager, or steer (menunjukkan, menentukan, mengatur,
atau mengemudikan).
I. Djumhur dan Moh. Surya, (1975:15) berpendapat bahwa bimbingan adalah suatu
proses pemberian bantuan yang terus menerus dan sistematis kepada individu dalam
memecahkan masalah yang dihadapinya, agar tercapai kemampuan untuk dapat
memahami dirinya (self understanding), kemampuan untuk menerima dirinya (self
acceptance), kemampuan untuk mengarahkan dirinya (self direction) dan kemampuan
untuk merealisasikan dirinya (self realization) sesuai dengan potensi atau kemampuannya
dalam mencapai penyesuaian diri dengan lingkungan, baik keluarga, sekolah dan
masyarakat. Dalam Peraturan Pemerintah No. 29 Tahun 1990 tentang Pendidikan
Menengah dikemukakan bahwa “Bimbingan merupakan bantuan yang diberikan kepada
peserta didik dalam rangka menemukan pribadi, mengenal lingkungan, dan merencanakan
masa depan”.
acer 4
Sedangkan konseling menurut Prayitno dan Erman Amti (2004:105) adalah proses
pemberian bantuan yang dilakukan melalui wawancara konseling oleh seorang ahli (disebut
konselor) kepada individu yang sedang mengalami sesuatu masalah (disebut klien) yang
bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi klien. Sejalan dengan itu, Winkel
(2005:34) mendefinisikan konseling sebagai serangkaian kegiatan paling pokok dari
bimbingan dalam usaha membantu konseli/klien secara tatap muka dengan tujuan agar
klien dapat mengambil tanggung jawab sendiri terhadap berbagai persoalan atau masalah
khusus.
acer 5
Sardiman (2001:142) menyatakan bahwa ada sembilan peran guru dalam
kegiatan BK, yaitu:
1. Informator, guru diharapkan sebagai pelaksana cara mengajar informatif,
laboratorium, studi lapangan, dan sumber informasi kegiatan akademik
maupun umum.
2. Organisator, guru sebagai pengelola kegiatan akademik, silabus, jadwal
pelajaran dan lain-lain.
3. Motivator, guru harus mampu merangsang dan memberikan dorongan serta
reinforcement untuk mendinamisasikan potensi siswa, menumbuhkan
swadaya (aktivitas) dan daya cipta (kreativitas) sehingga akan terjadi
dinamika di dalam proses belajar-mengajar.
4. Director, guru harus dapat membimbing dan mengarahkan kegiatan belajar
siswa sesuai dengan tujuan yang dicita-citakan.
5. Inisiator, guru sebagai pencetus ide dalam proses belajar-mengajar.
6. Transmitter, guru bertindak selaku penyebar kebijaksanaan dalam pendidikan
dan pengetahuan.
7. Fasilitator, guru akan memberikan fasilitas atau kemudahan dalam proses
belajar-mengajar.
8. Mediator, guru sebagai penengah dalam kegiatan belajar siswa.
9. Evaluator, guru mempunyai otoritas untuk menilai prestasi anak didik dalam
bidang akademik maupun tingkah laku sosialnya, sehingga dapat menentukan
bagaimana anak didiknya berhasil atau tidak.
Sedangkan dalam pengertian pendidikan yang terbatas, Abin Syamsuddin
dengan mengutip pemikiran Gage dan Berliner, mengemukakan peran guru dalam
proses pembelajaran peserta didik, yang mencakup :
1. Guru sebagai perencana (planner) yang harus mempersiapkan apa yang akan
dilakukan di dalam proses belajar mengajar (pre-teaching problems).
2. Guru sebagai pelaksana (organizer), yang harus dapat menciptakan situasi,
memimpin, merangsang, menggerakkan, dan mengarahkan kegiatan belajar
mengajar sesuai dengan rencana, di mana ia bertindak sebagai orang sumber
(resource person), konsultan kepemimpinan yang bijaksana dalam arti
demokratik & humanistik (manusiawi) selama proses berlangsung (during
teaching problems).
3. Guru sebagai penilai (evaluator) yang harus mengumpulkan, menganalisa,
menafsirkan dan akhirnya harus memberikan pertimbangan (judgement), atas
tingkat keberhasilan proses pembelajaran, berdasarkan kriteria yang
ditetapkan, baik mengenai aspek keefektifan prosesnya maupun kualifikasi
produknya.
Dikemukakan pula tentang peranan guru yang berhubungan dengan aktivitas
pengajaran dan administrasi pendidikan, diri pribadi (self oriented), dan dari sudut
pandang psikologis.Dalam hubungannya dengan aktivitas pembelajaran dan
administrasi pendidikan, guru berperan sebagai :
1. Pengambil inisiatif, pengarah, dan penilai pendidikan.
2. Wakil masyarakat di sekolah, artinya guru berperan sebagai pembawa suara
dan kepentingan masyarakat dalam pendidikan.
acer 6
3. Seorang pakar dalam bidangnya, yaitu menguasai bahan yang harus
diajarkannya.
4. Penegak disiplin, yaitu guru harus menjaga agar para peserta didik
melaksanakan disiplin.
5. Pelaksana administrasi pendidikan, yaitu guru bertanggung jawab agar
pendidikan dapat berlangsung dengan baik.
6. Pemimpin generasi muda, artinya guru bertanggung jawab untuk
mengarahkan perkembangan peserta didik sebagai generasi muda yang akan
menjadi pewaris masa depan.
7. Penterjemah kepada masyarakat, yaitu guru berperan untuk menyampaikan
berbagai kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi kepada masyarakat.
acer 7
BAB 3
METODE PENILITIAN
1. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan oleh penulis adalah observasi ke lokasi.
2. Subjek Penelitian
Subjek penelitian kali ini adalah Ibu Winda selaku guru Bimbingan dan
Konseling di SMK Negeri 7 Semarang, Ibu Sri Utami, S.Pd., M.Pd. selaku
wali kelas dan guru mata pelajaran Kimia di SMK Negeri 7 Semarang dan
Bapak Drs. Widodo Sis Mirmanto, S.H., M.Si. selaku guru Fisika SMK
Negeri 7 Semarang
3. Alat Pengumpulan Data
Alat pengumpulan data yang digunakan oleh penulis adalah dengan
menggunakan media interview/wawancara.
BAB 4
acer 8
HASIL PENELITIAN
1. Hasil Penelitian
Jawab : Melalui papan bimbingan, atau bisa juga Wali setiap kelas
berbagi cerita kepada guru BK mengenai karakter
siswa/siswinya.
acer 9
2. Guru Mata Pelajaran SMK Negeri 7 Semarang
No Pertanyaan Ibu Sri Utami Bapak Widodo Sis
1 Apa yang bapak/ibu Layanan BK di sekolah Merupakan suatu layanan
ketahui mengenai merupakan yang di dalamna terdapat
layanan BK di pendampingan dan acuan pendampingan terhadap
sekolah? untuk siswa siswi dalam siswa.
kehidupan sehari-hari.
2 Apakah bapak/ibu Tentu saja Iya, menyampaikan.
menyampaikan menyampaikan. Seperti Contohnya adalah saya
informasi tentang adanya layanan konsultasi memberitahu kepada siswa
layanan BK di karir setelah lulus dari bahwa BK bisa melayani
sekolah? Seperti apa SMKN 7 Semarang. bentuk konsultasi ataupun
contoh informasi bimbingan mengenai
yang diberikan masalah-masalah yang
kepada siswa/siswi? sedang dihadapi
siswa/siswi.
3 Bagaimana cara Melalui pendekatan Mencari informasi terlebih
bapak/ibu mengajak secara personal terhadap dahulu kepada teman
siswa/siswi agar bisa siswa/siswi tersebut, atau dekatnya, menanyakan
terbuka terhadap bisa juga permasalahan di dengan guru BK latar
masalahnya? alihkan ke BK. belakang diri siswa/siswi
tersebut, atau juga
pemanggilan anak secara
khusus untuk mengajak
berkomunikasi tentang
masalahnya.
4 Bagaimana cara Memberikan pelajaran Sebelum menyikapi
bapak/ibu menyikapi tambahan kepada siswa permasalahan, hendaknya
permasalahan belajar yang bersangkutan, guru juga harus terbuka
peserta didik? memberi pengayaan dengan siswa, sehingga
kepada siswa/siswi yang ketika siswa merasa dekat
sudah lulus dari dengan guru, maka akan
target/KKM, selalu mudah guru mengetahui
memberikan motivasi letak kelemahan belajar
kepada siswa/siswinya. peserta didik, dan bisa
mencari solusi serta jalan
keluar yang baik untuk
permasalahan tersebut.
5 Apakah bapak/ibu Tentu saja. Agar siswa Ya, selalu. Agar siswa
selalu memberikan selalu termotivasi dan menjadi semangat.
motivasi kepada selalu semangat dalam Motivasi sebelum KBM
acer 10
peserta didik disaat kegiatan belajar dimulai, disela-sela KBM,
kegiatan belajar mengajar. dan akhir kegiatan KBM.
mengajar dimulai?
2. Analisis Data
acer 11
Apresepsi, yaitu motivasi untuk mempersiapkan siswa untuk mengikuti
kegiatan KBM, disaat KBM sedang berlangsung, dan juga di akhir KBM
sebagai resume hasil kegiatan KBM.
Peranan guru sebagai kolaborator juga hal yang penting karena proses
layanan bimbingan dan konseling membutuhkan bantuan dan dukungan
program dari guru-guru mata pelajaran yang lain. Sehingga proses layanan
BK dapat berkesinambungan dengan seluruh manajemen utuh sebuah
pendidikan dimana sama-sama saling memiliki tujuan untuk memberikan
perubahan kepada seorang client yang memiliki permasalahan di hidupnya.
acer 12
BAB 5
PENUTUP
1. Kesimpulan
1. Pelayanan bimbingan dan konseling di SMK Negeri 7
Semarang sudah berjalan dengan baik dan optimal.
2. Peran guru mata pelajaran sebagai informator,
fasilitator, mediator, motivator dan peran kolaborasi sudah dilaksanakan
dengan baik.
2. Saran
Terus meningkatkan kegiatan layanan bimbingan dan konseling secara
intensif dan terus memantau perkembangan peserta didik yang ada di sekolah,
sehingga dapat menghasilkan perkembangan peserta didik secara optimal.
acer 13
DAFTAR PUSTAKA
Mugiarso, Heru, dkk. 2009. Bimbingan dan Konseling. Semarang: Unnes Press.
Prayitno, dkk. 2004. Pedoman Khusus Bimbingan dan Konseling. Jakarta:
Depdiknas.
Djumhar, I dan Surya, Moh.. 1975. Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah (Guidance &
Counseling). Bandung : CV Ilmu.
Prayitno dan Amti, Erman. 2004. Dasar-Dasar Bimbingan Konseling. Cetakan ke dua.
Winkel, W.S,.2005. Bimbingan dan Konseling di Intitusi Pendidikan, Edisi Revisi. Jakarta:
Gramedia
acer 14
Lampiran I
Ket. lokasi:
acer 16