Anda di halaman 1dari 3

Dr.

O’Abuyamin Bin H Abas Z

BAGIAN EMPAT : PAJAK PENGHASILAN

BAB XVII

PAJAK PENGHASILAN PASAL 22

TujuanInstruksional

Setelahmembaca Bab
XVIIinipembacadiharapkanakanmengetahuidanmengertisertadapatmenjelaskantentangPajakPenghasila
nPasal 22yaitumengenai : (a) DasarHukum; (b) DefinisiPajakPenghasilanPasal 22; (c)
SubyekPajakPenghasilanPasal 22; (d) PemungutPajakPenghasilanPasal 22; (e) DasarPemungutan,
Kriteria, Sifat, Dan BesarnyaPungutanDiaturPeraturanMenteriKeuangandan(f) WP Yang TidakMemiliki
NPWP DikenakanTariflebihTinggi 100 %

A.DasarHukum

UU No.7 Tahun 1983 tentangPajakPenghasilansebagaimanatelahbeberapa kali diubah,


terakhirdiubahdengan UU No. 36 Tahun 2008 tentangPerubahanKeempatAtasUndangUndangNomor 7
Tahun 1983 tentangPajakPenghasilan. ( dalamuraianselanjutnyadisingkat UU PPh.)

B.DefinisiPajakPenghasilanPasal 22

PajakPenghasilan (PPh) Pasal 22


adalahsalahsatujenispelunasanPPhdalamtahunberjalanmelaluipemungutanpihakketiga,yangmerupakan
angsuranpajak yang bolehdikreditkanterhadapPPh yang terhutanguntuktahunpajakybs, kecualiPPh yang
bersifat final.

C.SubyekPajakPenghasilanPasal 22

1.Importir : SubyekPajakPenghasilanPasal 22 sehubungandenganimporadalahimortir.

2.RekananPemerintah : SubyekPajakPenghasilanPasal 22 sehubungandengan APBN/APBD/Non APBN


adalahrekananpemerintah

3.Konsumen : SubyekPajakPenghasilanPasal 22 sehubungandenganbadantertentuadalahkonsumen

D.PemungutPajakPenghasilanPasal 22

MenteriKeuangandapatmenetapkan :

a.Bendaharapemerintah

Bendaharapemerintahuntukmemungutpajaksehubungandenganpembayaranataspenyerahanbarang;

Berdasarkanketentuanini, yang dapatditunjuksebagaipemungutpajakadalah :Bendaharapemerintah,


termasukbendaharapadaPemerintahPusat, Pemerintah Daerah, instansiataulembagapemerintah,
danlembaga-lembaganegaralainnya, berkenaandenganpembayaranataspenyerahanbarang,

Cageur, Bageur, Bener, Singer, Pinter 224


Dr.O’Abuyamin Bin H Abas Z

termasukjugadalampengertianbendaharaadalahpemegangkasdanpejabat lain yang menjalankanfungsi


yang sama;

b.Badan-badantertentu

Badan-badantertentuuntukmemungutpajakdariWajibPajak yang melakukankegiatan di


bidangimporataukegiatanusaha di bidanglain;

Berdasarkanketentuanini, yang dapatditunjuksebagaipemungutpajakadalah :

Badan-badantertentu, baikbadanpemerintahmaupunswasta, berkenaandengankegiatan di


bidangimporataukegiatanusaha di bidanglain, sepertikegiatanusahaproduksibarangtertentuantara lain
otomotifdan semen; dan

c.WajibPajakbadantertentu

WajibPajakbadantertentuuntukmemungutpajakdaripembeliataspenjualanbarang yang
tergolongsangatmewah.

Berdasarkanketentuanini, yang dapatditunjuksebagaipemungutpajakadalah :

Penjualanbarang yang tergolongsangatmewah.

WajibPajakbadantertentuuntukmemungutpajakdaripembeliataspenjualanbarang yang
tergolongsangatmewah.

Memenuhikriteriatertentu

PemungutanpajakolehWajibPajakbadantertentuiniakandikenakanterhadappembelianbarang yang
memenuhikriteriatertentusebagaibarang yang
tergolongsangatmewahbaikdilihatdarijenisbarangnyamaupunharganya, seperti:- Kapalpesiar, -
Rumahsangatmewah, - Apartemendankondominiumsangatmewah, serta - Kendaraansangatmewah.

DalampelaksanaanketentuaniniMenteriKeuanganmempertimbangkan, antara lain:

- Penunjukanpemungutpajaksecaraselektif, demi pelaksanaanpemungutanpajaksecaraefektifdanefisien;


-Tidakmengganggukelancaranlalulintasbarang; dan- Prosedurpemungutan yang
sederhanasehinggamudahdilaksanakan.

Kesederhanaan, kemudahan, danpengenaanpajak yang tepatwaktu

Pemungutanpajakberdasarkanketentuaninidimaksudkanuntukmeningkatkanperansertamasyarakatdala
mpengumpulandanamelaluisistempembayaranpajakdanuntuktujuankesederhanaan, kemudahan,
danpengenaanpajak yang tepatwaktu.

Cageur, Bageur, Bener, Singer, Pinter 225


Dr.O’Abuyamin Bin H Abas Z

Dapatbersifatfinal.Sehubungandenganhaltersebut,
pemungutanpajakberdasarkanketentuaninidapatbersifat final. (Pasal 22 (1) UU No. 36 Tahun
2008danpenjelasannya)

E. DasarPemungutan, Kriteria, Sifat, Dan BesarnyaPungutanDiaturPeraturanMenteriKeuangan

Ketentuanmengenaidasarpemungutan, kriteria, sifat,


danbesarnyapungutanpajaksebagaimanadimaksudpadaayat (1)
diaturdenganatauberdasarkanPeraturanMenteriKeuangan. (Pasal 22 (2) UU No. 36 Tahun 2008)

F. WP Yang TidakMemiliki NPWP DikenakanTarifLebihTinggi 100 %

Besarnyapungutansebagaimanadimaksudpadaayat (2) yang diterapkanterhadapWajibPajak yang


tidakmemilikiNomorPokokWajibPajaklebihtinggi 100% (seratuspersen) daripadatarif yang
diterapkanterhadapWajibPajak yang dapatmenunjukkanNomorPokokWajibPajak.           

KepemilikanNomorPokokWajibPajakdapatdibuktikanolehWajibPajak, antara lain,


dengancaramenunjukkankartuNomorPokokWajibPajak. (Pasal 22 (3) UU No. 36 Tahun 2008
danpenjelasannya)

Cageur, Bageur, Bener, Singer, Pinter 226

Anda mungkin juga menyukai