Disusun oleh :
PRODI D3 KEBIDANAN
FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS HARAPAN BANGSA PURWOKERTO
TAHUN 2019/2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan anugrah dari-Nya kami dapat
menyelesaikan laporan asuhan kebidanan komunitas Ny. S di Desa Tanjung ini. Sholawat dan
salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan besar kita, Nabi Muhammad SAW yang
telah menunjukkan kepada kita semua jalan yang lurus berupa ajaran agama islam yang
Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca. Kami mengharapkan kritik dan saran terhadap makalah ini agar kedepannya dapat
kami perbaiki. Karena kami sadar, makalah yang kami buat ini masih banyak terdapat
kekurangannya.
Purwokerto,Juni 2020
2
BAB I
PENDAHULUAN
diabetes melitus (DM) di Indonesia menempati urutan keempat dunia dan dari seluruh
tahun 2010 diperkirakan jumlah penderita DM di Indonesia 5 juta dan dunia 239,9 juta,
hal ini akan terus terjadi peningkatan setiap tahun sejalan perubahan gaya hidup
Menurut WHO, menyebutkan bahwa lebih dari 382 juta jiwa orang didunia
tahun 2030 prevalensi Diabetes mellitus (DM) di Indonesia mencapai 21,3 juta orang.
Selain itu, diabetes mellitus menduduki peringkat ke enam penyebab kematian terbesar di
salah satu penyakit yang tidak dapat disembuhkan, dengan kata lain pasien akan
mengindap penyakit ini seumur hidup. Oleh karena itu, penyakit ini dikenal sebagai “life
long disease”. Pilar terapi yang efektif untuk mengatasi diabetes mellitus adalah dietetic,
aktivitas fisik, control glukosa darah, dan obat bila diperlukan,(Agustina, T. 2013).
Tujuan diet dan aktivitas fisik adalah menjaga dan mempertahankan berat badan ideal
3
serta kadar gula darah (KGD) yang mempertahankan berat badan ideal serta kadar gula
darah (KGD) yang terkontrol. Diet diabetik yang benar adalah kebutuhan kalori pasien
penelitian dengan judul “Asuhan Kebidanan Keluarga NY “S” Dengan Masalah Utama
B. Rumusan Masalah
Adapun penjelasan tujuan studi kasus ini dapat dibagi kedalam dua kategori tujuan, yakni
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
melitus.
4
f. Mengetahui hasil dokumentasi terhadap pelaksanaan asuhan kebidanan pada
2. Bagi Penulis
3. Bagi Penderita
4. Bagi Keluarga
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Batasan Keluarga
1. Definisi Keluarga
Keluarga adalah suatu system sosial yang berisi dua atau lebih orang yang
hidup bersama yang mempunyai hubungan darah, perkawinan atau adopsi, tingga
generasi peneus, saling pengertian dan saling menyayangi. (Murray & Zentner,
yang umum, meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional dan social dari
individu-individu yang ada didalamnya terlihat dari pola interaksi yang saling
kedua pengertian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa Keluarga adalah unit
terkecil dari mastarakat yang terdiri dari dua orang atau lebih dengan ikatan
perkawinan, kelahiran atau adopsi yang tinggal di satu tempat/ rumah, saling
2. Ciri-ciri Keluarga
a. Menurut Robert Iver dan Charles Horton yang di kutip dari (Setiadi, 2008)
6
2) Keluarga bentuk suatu kelembagaan yang berkaitan dengan hubungan
membesarkan anak.
royong.
secara musyawarah.
B. Struktur Keluarga
c) berfikiran positif.
7
a) Karakteristik pengirim
disampaikan jelas dan berkualitas, selalu meminta dan menerima umpan balik.
b) Karakteristik penerima
b. Struktur Peran
Peran adalah serangkaian perilaku yang diharapkan sesuai dengan posisi sosial
yang diberikan. Yang dimaksud dengan posisi atau status adalah posisi individu
dalam masyarakat misalnya sebagai suami, istri, anak dan sebagainya. Tetapi kadang
peran ini tidak dapat dijalankan oleh masing-masing individu dengan baik. Ada
beberapa anak yang terpaksa mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan anggota
keluarga yang lain, sedangkan orang tua mereka entah kemana atau malah berdiam
diri di rumah.
c. struktur kekuatan
mengendalikan atau mempengaruhi untuk merubah perilaku orang lain kearah positif
1) Legimati power
Wewenang primer yang merujuk pada kepercayaan bersama bahwa dalam suatu
keluarga satu orang mempunyai hak untuk mengontrol tingkah laku anggota keluarga
yang lain.
2) Referent power
8
identifikasi positif terhadap mereka,seperti identifikasi positif seorang anak
3) Reward power
Pengaruh kekuasaan karena adanya harapan yang akan diterima oleh seseorang
dari orang yang mempunyai pengaruh karena kepatuhan seseorang. Seperti ketaatan
4) Coercive power
5) Affectif power
memberikan afeksi atau kehangatan, cinta kasih misalnya hubungan seksual pasangan
suami istri.
d. Nilai-nilai keluarga
Nilai merupakan suatu sistem, sikap dan kepercayaan yang secara sadar atau tidak
mempersatukan anggota keluarga dalam satu budaya. Nilai keluarga juga merupakan
suatu pedoman bagi perkembangan norma dan peraturan. Norma adalah perilaku
yang baik, menurut masyarakat berdasarkan sistem nilai dalam keluarga. Budaya
adalah kumpulan dari pola perilaku yang dapat dipelajari, dibagi dan ditularkan
4. Tipe Keluarga
9
1) Keluarga Inti ( Nuclear Family ) , adalah keluarga yang terdiri dari ayah, ibu
dan anak-anak.
sanak saudara, misalnya nenek, keponakan, saudara sepupu, paman, bibi dan
sebagainya.
3) Keluarga “Dyad” yaitu suatu rumah tangga yang terdiri dari suami dan istri
tanpa anak.
4) “Single Parent” yaitu suatu rumah tangga yang terdiri dari satu orang tua
5) “Single Adult” yaitu suatu rumah tangga yang hanya terdiri seorang dewasa
(misalnya seorang yang telah dewasa kemudian tinggal kost untuk bekerja atau
kuliah)
Keluarga yang terdiri dari orang tua (terutama ibu) dengan anak dari hubungan
tanpa nikah
3) Commune Family
Beberapa pasangan keluarga (dengan anaknya) yang tidak ada hubungan saudara
hidup bersama dalam satu rumah, sumber dan fasilitas yang sama, pengalaman yang
10
sama : sosialisasi anak dengan melelui aktivitas kelompok atau membesarkan anak
bersama.
Keluarga yang hidup bersama dan berganti – ganti pasangan tanpa melelui
pernikahan.
6) Cohibiting Couple
Orang dewasa yang hidup bersama diluar ikatan perkawinan karena beberapa alas
an tertentu.
7) Group-Marriage Family
Beberapa orang dewasa menggunakan alat – alat rumah tangga bersama yang
saling merasa sudah menikah, berbagi sesuatu termasuk sexual dan membesarkan
anaknya.
Keluarga inti yang dibatasi aturan atau nilai – nilai, hidup bersama atau
berdekatan satu sama lainnya dan saling menggunakan barang – barang rumah tangga
9) Foster Family
Keluarga menerima anak yang tidak ada hubungan keluarga atau saudara didalam
waktu sementara, pada saat orang tua anak tersebut perlu mendapatkan bantuan untuk
11
10) Homeless Family
karena krisis personal yang dihubungkan dengan keadaan ekonomi dan atau problem
kesehatan mental.
11) Gang.
Sebuah bentuk keluarga yang destruktif dari orang- orang muda yang mencari
ikatan emosional dan keluarga yang mempunyai perhatian tetapi berkembang dalam
5. Fungsi Keluarga
sebagai berikut:
a. Fungsi Afektif
Fungsi afektif berhubungan erat dengan fungsi internal keluarga, yang merupakan
mempertahankan iklim yang positif. Hal tersebut dapat dipelajari dan dikembangkan
melalui interaksi dan hubungan dalam keluarga. Dengan demikian, keluarga yang
mengembangkan konsep diri positif. Komponen yang perlu dipenuhi oleh keluarga
mendukung antar anggota keluarga, mendapatkan kasih sayang dan dukungan dari
12
anggota yang lain. Maka kemampuannya untuk memberikan kasih sayang akan
meningkat, yang pada akhirnya tercipta hubungan yang hangat dan saling
keberadaan dan hak setiap anggota keluarga serta selalu mempertahankan iklim yang
3) Ikatan dan identifikasi ikatan keluarga dimulai sejak pasangan sepakat memulai
hidup baru. Ikatan antar anggota keluarga dikembangkan melalui proses identifikasi
dan penyesuaian pada berbagai aspek kehidupan anggota keluarga. Orang tua harus
tingkah laku yang positif dari kedua orang tuanya. Fungsi afektif merupakan “sumber
atau masalah keluarga, timbul karena fungsi afektif di dalam keluarga tidak dapat
terpenuhi.
b. Fungsi Sosialisasi
yang menghasilkan interaksi sosial dan belajar berperan dalam lingkungan sosial.
Sosialisasi dimulai sejak manusia lahir. Keluarga merupakan tempat individu untuk
belajar bersosialisasi, misalnya anak yang baru lahir dia akan menatap ayah, ibu, dan
orang-orang yang ada di sekitarnya Kemudian beranjak balita dia mulai belajar
13
dicapai melalui interaksi atau hubungan antar anggota keluarga yang diwujudkan
dalam sosialisasi.
c. Fungsi Reproduksi
manusia. Maka dengan ikatan suatu perkawinan yang sah, selain untuk memenuhi
kebutuhan biologis pada pasangan tujuan untuk membentuk keluarga adalah untuk
meneruskan keturunan.
d. Fungsi Ekonomi
anggota keluarga seperti memenuhi kebutuhan akan makanan, pakaian, dan tempat
tinggal. Banyak pasangan sekarang kita lihat dengan penghasilan yang tidak
seimbang antara suami dan istri, hal ini menjadikan permasalahan yang berujung pada
perceraian.
kesehatan, yaitu untuk mencegah terjadinya gangguan kesehatan dan atau merawat
14
C. Manajemen / Asuhan Kebidanan Keluarga
1. Membina hubungan yang baik dengan seluruh anggota keluarga, dengan cara :
a) Mengadakan kontak dengan keluarga. Hal ini bisa dilakukan dengan cara
kontak sosial yang memandang keluarga sebagai system, dimana mereka hidup di
15
6. Menentukan Skala Priotitas Masalah kesehatan keluarga dengan
mempertimbangkan
10. Meninjau kembali masalah kesehatan keluarga yang belum teratasi dan
16
BAB III
PEMBAHASAN
===============================================================
Nama : Sartinah
Umur : 60 th
Agama : islam
Pendidikan : sd
17
Pekerjaan : IRT
Jumlah :
dengan KK n
(tahun)
rumah
tangga
Agustin keluarga a
Muliawati
Tipe keluarga :
Genogram (3 generasi) :
18
Hubungan antar anggota keluarga :
Harmonis
Kurang harmonis
Alasan : Janda
Harmonis
Kurang harmonis
alasan………………………
Harmonis
Kurang harmonis
alasan……………………….
Harmonis
19
Kurang harmonis
alasan…………………….
Ayah
Ibu
Anggota
1. Nutrisi
Setengah piring
o Jenis makanan
Nasi
20
Jagung
Roti
Lain - lain
Lauk-pauk :……………………………………………...
Tidak pernah
Kadang-kadang
Selalu ada
Sayuran :………………………………………………
Tidak pernah
Kadang-kadang
Selalu ada
Buah-buahan :………………………………………………
Tidak pernah
Kadang-kadang
Selalu ada
Susu
Tidak pernah
Kadang-kadang
21
Selalu ada
o Variasi menu
Pagi : tumis
Siang : tumis
Sore/malam : tumis
Lain-lain………………………………………………………
Fekuensi minum
22
2 Ade Agustin 8-10 gelas/hari
Jenis minuman
Air putih
Teh
Kopi
Susu
Lain-lain………………………………………………………
tidak ada
ada,
sebutkan……………………….,alasan…………………………..
2. Pola istirahat
1 Sartinah 8 jam
23
2 Ade Agustin 8 jam
3. Rekreasi
6. Pola eliminasi
Miksi :
KELUARGA
(X/hari)
1 Sartinah
2 Ade Agustin
24
Defekasi :
KELUARGA
(X/hari)
1 Sartinah
2 Ade Agustin
7. Hiegiene perorangan
Mandi
KELUARGA
(X/hari)
1 Sartinah 2x
25
2 Ade Agustin 2x
Menggosok gigi :
KELUARGA
(X/hari)
Sartinah 2x
Ade Agustin 2x
Mencuci rambut :
KELUARGA
(X/hari)
Sartinah 2x
Ade Agustin 2x
26
Ganti pakaian dalam :
KELUARGA
(X/hari)
Sartinah 2x
Ade Agustin 2x
KELUARGA
(X/hari)
Sartinah 2x
Ade Agustin 2x
27
Cuci tangan sebelum makan :
tidak, alasan………………………………..
tidak, alasan……………………………….
keras dll)
1. penghasilan
- ayah :Rp……………………………….
- Ibu :Rp1.500.000/bulan
28
Jumlah:Rp……………………….
penghasilan sampingan
tidak
Pengelolaan keuangan
ayah
ibu
lain-lain………………………………………………..
1. Rumah
gedek/bilik lain-lain…………………..
29
Lantai : semen/plester tanah papan
tegel/keramik
tidak ada
lain-lain……………………………
ya tidak, alasan………………………………….
Penerangan :
ya tidak, alasan………………………………….
Denah rumah
Kebersihan rumah
2. Sarana memasak
30
Bahan bakar : gas minyak listrik kayu bakar
lain-lain……………………………..
ada tidak
Kebersihan dapur
3. Sampah
Pengelolaan sampah
4. Sumber air
31
sumur gali PAM Sungai
5. Jamban keluarga
lain-lain………………………………………………….
Jenis jamban
Letak
didalam diluar
Kebersihan
Jarak jamban-sumur
< 10 m ≥ 10 meter
32
Jenis limbah
Bak limbah
lain-lain………………….
< 10 m ≥ 10 m
7. Lingkungan
Suasana
ramai tenang
Lokasi
Geografi rumah
pantai lain-lain…………………
8. Kandang ternak
Pemilikan …………………………………………
33
Jenis peliharaan ……………………………………
Kotoran dibersihkan,…………………………….kali/minggu
Keluarga penanggulangannya
seminggu sekali
2. Kebiasaan periksa
praktek/perawat/dukun/………………………………………..
Alasan………………………………………………………….
34
3. Kebiasaan minum obat
praktek/perawat
6. KB
9. Data lansia
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Pemeriksaan fisik
PEMERIKSAAN UMUM
35
Keadaan Emosional : baik
Kesadaran :composmetis
Tanda-tanda Vital
LILA :23 cm
Kepala
Lain-lain :normal
Mata
Sklera : putih
Lain-lain :normal
Hidung
36
Lain-lain :normal
Telinga
Lain-lain :normal
Mulut
Lain-lain :normal
Leher
Lain-lain : normal
Lain-lain : normal
Abdomen
Lain-lain : normal
37
Exstremitas atas : Oedema : tidak ada
Kebersihan : bersih
Turgor : baik
Lain-lain : normal
Kebersihan : bersih
Turgor : baik
Varises : ada
Lain-lain :normal
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Heamoglobin : ……………………
38
Glukosa : 485%/dl
USG :………………………
Rotgen : ……………………
Lain-lain :………………………………………………….
NO INDIKATOR JAWABAN
YA TIDAK
ditelantarkan
(JKN)
39
11 Keluarga mempunyai akses sarana air bersih
JUMLAH
1. ANALISIS MASALAH
III. PERENCANAAN
penderita diabetes
40
4. Beritahu ibu pola istirahat yang baik
secara rutin
IV. PELAKSANAAN
LILA :23 cm
Penyakit diabetes melitus adalah kondisi di mana kandungan gula dalam darah
melebihi normal dan cenderung tinggi. Diabetes yang juga disebut kencing manis ini
adalah penyakit yang telah diderita banyak orang, yakni sebanyak 350 juta orang di
seluruh dunia. Sekitar 3 sampai 4 juta orang meninggal karena diabetes pada tahun 2004.
Lebih dari 80 persen kematian akibat DM terjadi di negara dengan tingkat penghasilan
41
menengah dan rendah. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan jumlah
kematian akibat DM akan meningkat dua kali lipat selama tahun 2005 sampai 2030.
Ada dua jenis utama dari penyakit ini: Diabetes melitus Tipe 1 dan diabetes melitus
Tipe2:
1. Diabetes Tipe 1
Adalah penyakit autoimun yang dikenal sebagai diabetes remaja. Diabetes jenis ini terjadi
pankreas. Gejala diabetes bisa datang secara tiba-tiba dan akan semakin memburuk.
2. Diabetes Tipe 2
Adalah kondisi metabolisme di mana tubuh tidak memproduksi cukup insulin atau
menjadi resisten terhadapnya. Tipe 2 adalah bentuk paling umum dan terkadang dapat
diatasi dengan diet dan olahraga yang tepat, atau obat untuk meningkatkan sensitivitas
Tidak hanya dua jenis diabetes, namun terdapat beberapa jenis lainnya, termasuk berikut
ini:
3. Diabetes Gestational
Adalah bentuk diabetes yang terjadi selama kehamilan. Diabetes jenis ini biasanya
42
Diabetes jenis ini dapat diatasi dengan diet yang tepat, olahraga, dan memantau kadar
glukosa darah.
4. LADA
Adalah singkatan dari Latent Autoimmune Diabetes of Adulthood. Seperti diabetes Tipe
1, LADA terjadi ketika tubuh berhenti memproduksi insulin yang cukup. Perbedaannya
adalah LADA berkembang perlahan dan insulin mungkin masih diproduksi bahkan
setelah diagnosis.
LADA biasanya didiagnosis pada usia dewasa. Perawatan penderita LADA akan serupa
5. MODY
Maturity Onset Diabetes of the Young (Mody) adalah bentuk diabetes yang langka.
MODY disebabkan oleh mutasi atau perubahan pada gen tunggal yang mengganggu
produksi insulin. Mody biasanya didiagnosis pada usia 20 dan lebih muda tetapi dapat
Jenis DM ini biasa diatasi dengan diet dan olahraga yang tepat, atau jenis menggunakan
6. NDM
Neonatal Diabetes Mellitus (NDM) adalah bentuk monogenik dari diabetes, seperti
MODY. NDM didiagnosis sejak lahir hingga 6 bulan. Kasus NDM termasuk langka.
Perlu diketahui, NDM sering keliru dengan diabetes tipe 1, tetapi tipe 1 jarang terlihat
43
Terdapat 20 gen berbeda yang dapat menyebabkan NDM. Diabetes jenis ini bisa
sementara dan menghilang kemudian dalam kehidupan yang disebut transient neonatal
glukosa ke dalam sel. Tubuh normal mampu memecah gula dan karbohidrat yang Anda
Glukosa merupakan bahan bakar untuk sel-sel dalam tubuh. Untuk memasukkan glukosa
ke dalam sel dibutuhkan insulin. Pada pengidap diabetes, tubuh tidak memiliki insulin
(DM tipe 1) atau insulin yang ada kurang adekuat (DM tipe 2).
Sel-sel yang tidak dapat mengambil glukosa, akibatnya akan menumpuk dalam aliran
darah. Tingginya kadar glukosa dalam darah dapat merusak pembuluh darah kecil di
ginjal, jantung, mata, dan sistem saraf. Oleh karena itu, diabetes yang tidak segera
ditangani dapat menyebabkan penyakit jantung, stroke, penyakit ginjal, kebutaan, dan
Faktor risiko diabetes tipe 1 tidak diketahui secara pasti dibanding diabetes tipe 2. Faktor
risiko penyebab diabetes ini kemungkinan oleh riwayat keluarga. Sementara faktor risiko
Sementara itu berikut ini yang dapat meningkatkan faktor risiko untuk diabetes tipe 2:
44
Kelebihan berat badan (obesitas)
Riwayat keluarga
Bertambahnya usia
Resistensi insulin
Wilayah yang memiliki risiko diabetes lebih besar, di antaranya Amerika Latin, Afrika-
Amerika, Amerika Asli, Asia-Amerika, Kepulauan Pasifik, dan penduduk asli Alaska.
Kedua jenis diabetes memiliki beberapa gejala dan tanda yang sama. Pada umumnya,
Ciri-ciri diabetes yang pertama berkaitan dengan mekanisme sistem pencernaan. Tubuh
mengubah makanan menjadi glukosa yang digunakan untuk menghasilkan energi. Ketika
insulin tidak optimal lagi atau tidak ada, maka tubuh akan merasa mudah lelah dan cepat
lapar.
45
2. Lebih Sering Berkemih dan Mudah Haus
Rata-rata orang biasanya berkemih antara 4 sampai 7 kali dalam 24 jam, tapi orang-orang
dengan penyakit ini mungkin menjadi lebih mengalami gejala diabetes yang satu ini.
Mengapa? Biasanya ginjal akan menyerap glukosa diikuti oleh penyerapan air. Tetapi
pada penderita diabetes, kadar gula darah sudah meningkat sehingga tubuh tidak mungkin
menyerap ulang glukosa. Akhirnya, air yang melewati ginjal menjadi lebih banyak.
Semakin sering berkemih menyebabkan terjadinya kekurangan air pada bagian tubuh
lainnya. Anda bisa mengalami dehidrasi dan mulut terasa kering. Ciri-ciri diabetes ini
4. Penglihatan Kabur
Perubahan tingkat cairan dalam tubuh bisa membuat lensa di mata membengkak sehingga
Sementara pada kondisi tertentu, terdapat gejala diabetes yang cenderung muncul setelah
5. Infeksi Jamur
Baik pria maupun wanita yang menderita diabetes bisa terkena infeksi. Jamur menyukai
glukosa, sehingga pengidap diabetes membuat jamur mudah berkembang. Infeksi dapat
tumbuh dalam area kulit yang hangat dan lembap seperti lipatan kulit, yaitu di antara jari
46
6. Penyembuhan Luka Menjadi Lambat
Seiring waktu, gula darah tinggi dapat memengaruhi aliran darah dan menyebabkan
gejala diabetes, seperti kerusakan saraf yang membuat tubuh Anda sulit untuk
menyembuhkan luka.
Ciri-ciri diabetes lainnya juga ditandai dengan munculnya rasa nyeri atau bahkan mati
rasa di area kaki. Ini bisa terjadi beberapa kali dan jika mengalaminya, sebaiknya segera
Jika tubuh tidak bisa mendapatkan energi dari Anda sendiri, sel akan mulai membakar
otot dan lemak untuk mendapatkan sumber energi lainnya sebagai gantinya. Orang
diabetes akan kehilangan berat badan meskipun tidak berolahraga maupun tidak
mengurangi makan.
Gejala diabetes selanjutnya penderita mengalami mual dan muntah. Ketika tubuh
membakar sumber energi lain selain glukosa, hasil pembakaran itu berupa “keton.” Darah
dapat jatuh dalam kondisi pH asam, kondisi mungkin mengancam jiwa yang disebut
ketoasidosis diabetikum. Keton dapat menyebabkan sakit perut, mual, dan muntah.
47
Menganjurkan ibu untuk tidak mengkonsumsi makanan yang mengandung gula tinggi
dan gula berlebihan, karena dapat mengakibatkan bertambah tingginya kadar gula
Mengatur pola istirahat agar tidak terlalu lelah, karena penyakit pasien dengan
diabetes cenderung cepat lelah dan cepat berkeringat. Pasien dengan diabetes mellitus
pembuluh darah kecil) dan makrovaskular (karena kerusakan pembuluh darah yang lebih
besar).
saraf yang mengarah pada impotensi dan gangguan kaki diabetik (mencakup
dengan baik pada diabetes tipe 1 dan 2 dapat menunda timbulnya dan
perkembangan komplikasi.
Mengkonsumsi obat
48
Gluqodione 30mg 3x1
V. EVALUASI
BAB IV
ANALISIS SWOT
sangat dibutuhkan oleh setiap manusia ,mulai dari dalam kandungan ,balita, anak-
anak , remaja ,dewasa, hingga lanjut usia. Asupan makanan yang tidak bergizin
dapat menyebabkan terjadinya infeksi pad tubuh manusia. Factor yang dapat
49
Masalah utama adalah disebabkan oleh kekurangan atau ketidakseimbangan
energy dan protein. Kekurangan energy dan gizi yang tidak seimbang dapat
2. ekonomi
3. Pelayanan kesehatan
bersih dan sarana pelayanan pemeriksaan gratis dan pembagian gizi seimbang
setiap bulannya.
4. Konsumsi
Persoalan tentang gizi menjadi hal yang sangat penting di perhatikan kepada
lansia karena lansia membutuhkan cakupan gizi yang cukup dengan takaran yang
baik
kehidupan dan pola konsumsi masyarakat yang menjauhi makanan tersebut dan
50
diabetes mellitus pada program pemerintah yang rendah
b. Pemberian dulu
lansia melekat
rutin
d. Pemberian
informasi bimbingan
kesehatan
2. Lembaga
yang terlibat ;
Dinas kesehatan
kabupaten Banyumas,
PKK, Petugas
Kelurahan dan
Kecamatan, Kader
Posyandu, PLKB,
51
Puskesmas, Posyandu
yang memadahi
THREAT (Ancaman) 1.pemberian gizi yang Menggalang kerjasama dengan
52
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil di atas tingkat kesehatan lansia di desa tanjung belum
derita. Tingkat kesehatan lansia dipengaruhi oleh konsumsi gizi yang baik dan
benar oleh masyarakat tapi belum di ketahui oleh lansia itu sendiri.
53
B. Saran
54