Anda di halaman 1dari 44

LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK KEBIDANAN KOMUNITAS

DALAM KONTEKS KELUARGA Ny. S RT 003 RW 002


DESA SUKADAMI KECAMATAN CIKARANG SELATAN
KABUPATEN BEKASI
TAHUN 2020

Disusun Oleh :

AYU LESTARI
170101006

PROGRAM STUDI KEBIDANAN D3


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS HARAPAN BANGSA
TAHUN 2020
LEMBAR PERSETUJUAN

LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK KEBIDANAN KOMUNITAS


DALAM KONTEKS KELUARGA Ny. S RT 003 RW 002
DESA SUKADAMI KECAMATAN CIKARANG SELATAN
KABUPATEN BEKASI
TAHUN 2020

Disusun Oleh :
AYU LESTARI
170101006

Telah disetujui untuk dilakukan praktik kebidanan komunitas


Pada Tanggal ……, …………. 2020

Sukadami, ……, …………… 2020

Menyetujui,

Ketua RT 003 Pembimbing Akademik

salim Susilo Rini S.ST.,M.Kes


NIK. 107801110385

2
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK KEBIDANAN KOMUNITAS


DALAM KONTEKS KELUARGA Ny. S RT 003 RW 002
DESA SUKADAMI KECAMATAN CIKARANG SELATAN
KABUPATEN BEKASI
TAHUN 2020

Disusun Oleh :
Ayu Lestari
170101006

Telah Dipertahankan di depan tokoh masyarakat RW 02 Desa sukadami


Kecamatan cikarangf selatan Kabupaten Bekasi dan telah diperbaiki sesuai
dengan saran tokoh masyarakat.
Pada Hari :
Pada Tanggal :

Ketua RW 02
Salim ....................................
Pembimbing lahan
Susilo Rini, S.ST, M.Kes
NIK. 107801110385

Mahasiswa
Ayu Lestari
NIM. 170101006

Mengesahkan :
Ketua Praktik Kebidanan Komunitas
Universitas Harapan Bangsa

Susilo Rini, S.ST, M.Kes


NIK. 107801110385

KATA PENGANTAR
3
Puji dan syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang

senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita, sehingga penulis

dapat menyelesaikan Laporan Praktik Kebidanan Komunitas Rw 03 Desa

Sukadami Kecamatan Cikarang selatan Kabupaten Bekasi.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada :

1. Iis Setiawan Mangkunegara, S. Kom, M.TI sebagai Ketua Yayasan

Pendidikan Dwi Puspita.

2. dr. Pramesti Dewi, M.Kes sebagai Rektor Universitas Harapan Bangsa

3. Dwi Novitasari, S.Kep.,Ns.,M.Sc selaku Dekan Fakultas kesehatan

Universitas Harapan Bangsa.

4. Susilo Rini, S.ST.,M.Kes sebagai Ketua Program Studi Kebidanan D3

Universitas Harapan Bangsa dan Pembimbing yang telah memberikan

bimbingan, arahan dan masukan dalam penyusunan laporan Praktik

Kebidanan Komunitas.

5. Salim selaku ketua RT 03 Desa Sukadami

6. Seluruh Dosen dan Karyawan Universitas Harapan Bangsa.

Penulis menyadari bahwa Laporan Praktik Kebidanan Komintas ini masih

jauh dari kata sempurna dan masih banyak kekurangan.

Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar

lebih baik di masa yang akan datang dan kearah yang lebih baik.

Sukadami, Juni 2020

4
Penyusun

DAFTAR ISI

HALAMAN COVER......................................................................................i

HALAMAN PERSETUJUAN........................................................................ii

5
HALAMAN PENGESAHAN........................................................................iii

KATA PENGANTAR....................................................................................iv

DAFTAR ISI.................................................................................................vi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

B. Tujuan Penulisan Laporan

1. Tujuan Umum

2. Tujuan Khusus

BAB II TINJAUAN TEORI

A. Batasan Keluarga

B. Struktur Keluarga

C. Manajemen / Asuhan Kebidanan pada Keluarga

BAB III APLIKASI ASUHAN KEBIDANAN PADA KELUARGA

INTENSIF

A. Pengkajian/ Identitas Masalah

B. Analisis dan Perumusan Masalah

C. Perencanaan

D. Pelaksanaan

E. Evaluasi

BAB IV PEMBAHASAN (Dengan Metode Analisis SWOT)

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

6
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

7
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pembangunan kesehatan pada hakekatnya adalah upaya yang

dilaksanakan oleh semua komponen Bangsa Indonesia yang bertujuan untuk

meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap

orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya,

sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif

secara sosial dan ekonomis. Keberhasilan pembangunan kesehatan sangat

ditentukan oleh kesinambungan antar upaya program dan sektor, serta

kesinambungan dengan upaya-upaya yang telah dilaksanakan oleh periode

sebelumnya (Renstra, 2015).

Pembangunan kesehatan pada periode 2015-2019 adalah Program

Indonesia Sehat dengan sasaran meningkatkan derajat kesehatan dan status

gizi masyarakat melalui upaya kesehatan dan pemberdayaan masyarakat yang

didukung dengan perlindungan finansial dan pemerataan pelayanan

kesehatan. Program Indonesia Sehat dilaksanakan dengan 3 pilar utama yaitu

paradigma sehat, penguatan pelayanan kesehatan dan jaminan kesehatan

nasional: Pilar paradigma sehat di lakukan dengan strategi pengurus utama

kesehatan dalam pembangunan, penguatan promotif, preventif dan

pemberdayaan masyarakat, Penguatan pelayanan kesehatan dilakukan dengan

strategi peningkatan akses pelayanan kesehatan, optimalisasi sistem rujukan

dan peningkatan mutu pelayanan kesehatan, menggunakan pendekatan

continuum of care dan intervensi berbasis resiko kesehatan, Jaminan

8
kesehatan nasional dilakukan dengan strategi perluasan sasaran dan benefit

serta kendali mutu dan kendali biaya (Renstra, 2015).

Jumlah kasus kematian ibu di Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2017

sebanyak 475 kasus, mengalami penurunan dibandingkan jumlah kasus

kematian ibu tahun 2016 yang sebanyak 602 kasus. Dengan demikian Angka

kematian ibu Provinsi Jawa Tengah juga mengalami penurunan dari 109,65

per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2016 menjadi 88,05 per 100.000

kelahiran hidup pada tahun 2017 (Dinkes Jateng, 2017).

Pada tahun 2017 Kabupaten Banyumas menduduki peringkat ke 18

dengan jumlah kasus sebanyak 14. Sebesar 60% kematian maternal terjadi

pada waktu nifas, sebesar 26,32% pada waktu hamil, dan sebesar 13.68%

pada waktu persalinan. Penyebab kematian ibu di Provinsi Jawa Tengah

tahun 2017 sebanyak 32,97% karena hipertensi dalam kehamilan, perdarahan

sebanyak 30,37%, gangguan sistem peredaran darah sebanyak 12,36%,

infeksi sebanyak 4,34%, gangguan metabolisme sebanyak 0,87%, dan lain-

lain sebanyak 19,09% (Dinkes Jateng, 2017).

Pada desa yang telah kami jadikan daerah binaan seluruh penduduk di

RT 02 Desa Sukadami Kecamatan cikarang selatan Kabupaten Bekasi

berjumlah 770 jiwa. Jumlah KK keseluruhan 269 KK dan 240 rumah. Di RT

03 ditemukan ibu yang menyusui ada 6 buteki, dan 1 buteki yang menyusui

bayinya disambung dengan susu formula. Masih ada PUS yang belum ber

KB, dan kebiasaan buruk merokok pada masyarakat RT 02 Desa Sukadami.

Adapun tempat pelaksanaan praktik pembangunan kesehatan

masyarakat desa mahasiswa Universitas Harapan Bangsa program kebidanan

D3 di Desa Pandak Kecamatan Cikarang Selatan Kabupaten Bekasi.

9
B. Tujuan Penulisan Laporan

1. Tujuan Umum

Untuk membantu memandirikan individu, keluarga, serta masyarakat

dalam mengatasi masalah kesehatan khususnya di RW 02 Desa Sukadami

KecamatanCikarang Selatan Kabupaten Bekasi melalaui pendekatan

dengan tenaga kesehatan.

2. Tujuan Khusus

a. Mahasiswa mampu melakukan pengkajian data di RW 02 Desa

Sukadami KecamatanCikarang Selatan Kabupaten Bekasi.

b. Mahasiswa mampu melakukan analisis data di RW 02 Desa Sukadami

Kecamatan Cikarang Selatan Kabupaten Bekasi.

c. Mahasiswa mampu melakukan rencana intervensi dalam mengatasi

suatu masalah di di RW 02 Desa Sukadami Kecamatan Cikarang

Selatan Kabupaten Bekasi.

d. Mahasiswa mampu melakukan melakukan intervensi dalam mengatasi

masalah yang ada di RW 02 Desa Sukadami Kecamatan Cikarang

Selatan Kabupaten Bekasi.

e. Mahasiswa melakukan evaluasi masalah yang ada di RW 02 Desa

Sukadami Kecamatan Cikarang Selatan Kabupaten Bekasi.

10
BAB II

TINJAUAN TEORI

A. BATASAN KELUARGA

Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terkecil dari

masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang

terkumpul dan tinggal disuatu tempat dibawah suatu atap dalam keadaan

saling ketergantungan. Batasan dari keluarga yaitu :

1. Unit terkecil masyarakat

2. Terdiri dari dua orang atau lebih

3. Adanya ikatan perkawinan dan pertalian darah

4. Hidup dalam suatu rumah tangga

5. Dibawah asuhan seorang kepala rumah tangga

6. Berinteraksi satu sama lain

7. Setiap anggota keluarga menjalankan peranannya masing-masing

8. Menciptakan dan mempertahankan

B. STRUKTUR KELUARGA

1. Berdasarkan garis keturunan

a. Patrilinear. Adalah keluarga sedarah yang terdiri dari

anak,saudara sedarah, dalam berbagai generasidimana hubungan

itu menurut garis keturunan ayah.

b. Matriliniar.Adalah keluarga sedarah yang terdiri dari anak,

saudara dalam berbagai generasi dimana hubungan itu menurut

garis keturunan ibu.

11
2. Berdasarkan jenis perkawinan

a. Monogami adalah keluarga dimana terdapat seorang suami dan

istri.

b. Poligami adalah keluarga diman terdapat seorang suami dan

lebih dari orang istri.

3. Berdasarkan pemukiman

a. Patrilokal adalah pasangan suami istri,tinggal bersama atau dekat

keluarga sedarah suami.

b. Matrilokal adalah pasangan suami istri, tinggal bersama atau dekat

dengan sedarah istri.

c.  Neolokal adalah pasangan suami istri, tinggal jauh dari keluarga

suami maupun istri.

4. Berdasarkan kekuasaan

a. Keluarga kabapaan. Dalam keluarga suami memegang peranan

paling penting

b. Keluarga keibuan. Dalam hubungan keluarga istri memegang

peranan paling penting.

c. Keluarga setara. Peranan suami istri kurang lebih seimbang.

Ciri-Ciri Struktur Keluarga

1. Terorganisasi. Saling berhubungan, saling ketergantungan antara

anggota keluarga.

2. Ada keterbatasan. Setiap anggota memiliki kebebasan tetapi juga

mereka mempunyai keterbatasan dalam menjalankan fungsi dan

tugasnya masing-masing.

3. Ada perbedaan dan kekhususan. Setiap anggota keluarga mempunyai

peranan dan fungsinya masing-masing.

12
Tipe dan Bentuk Keluarga

Berdasarkan sifat anggota keluarga, maka keluarga dibagi dalam beberapa

tipe yaitu:

1. Keluarga inti (nucear family). Adalah  keluarga yang terdiri atas ayah,

ibu, dan anak-anak.

2. Keluarga besar (extended family). Adalah keluarga inti ditambah sanak

saudara, misalnya kakek, nenek, keponakan, saudara, sepupu, paman,

bibi, dan sebagainya.

3. Keluarga berantai ( serial family). Adalah keluarga yang terdiri dari

wanita dan pria yang menikah lebih dari satu kali dan merupakan

keluarga inti.

4. Keluarga duda-janda.(singel family). Adalah keluarga yang terjadi

krena perceraian atau kematian.

5. Keluarga berkomposisi ( composite). Adalah keluarga yang

perkawinannya berpoligami dan hidup secara bersama.

6. Keluarga kabitas ( cahabitation ). Adalah dua orang menjadi satu tanpa

pernikahan tetapi membentuk suatu keluarga .

C. MANAJEMEN / ASUHAN KEBIDANAN PADA KELUARGA

1.      Identifikasi  masalah

Dalam identifikasi masalah bidan melakukan pengumpulan data

berdasarkan sumber data, pengumpulan dilakukan secara langsung di

masyarakat (data subyektif) dan secara tidak langsung (data obyektif).

Data subyektif didapat dari informasi yang langsung diterima dari

masyarakat melalui wawancara. Data obyektif adalah data yang diperoleh

13
dari hasil obserfasi pemeriksaan dan penelaahan catatan keluarga,

masyarakat dan lingkungannya.

Kegiatan yang dilakukan oleh bidan dalam pengumpulan data ini adalah

pengumplan data tentang keadaan kesehatan desa dan pencatatan data

keluarga sebagai sasaran pemeriksaan.

2.      Data Desa

Data desa meliputi:

a.       Wilayah desa (Luas, keadaan geografi, jarak desa dan fasilitas

kesehatan pemeriksaan).

b.      Penduduk (jumlah, komposisi penduduk, jumlah keluarga, mata

pencaharian, pertumbuhan penduduk, dinamika penduduk).

c.       Status kesehatan (angka kematian, jenis dan angka kesaktan ibu,

anak dan balita).

d.      Keadaan lingkungan (jumlah sarana air minum, jumlah jamban

keluarga, pembuangan sampah dan kotoran, pembuangan tinja dan kondisi

tinja).

e.       Sosial ekonomi (pendidikan, pendapatan perkapita, organisasi dari

lembaga swadaya masyarakat yang ada, media komunikasi yang dimiliki

masyarakat).

f.       Data keluarga

g.      Pemeriksaan fisik anggota keluarga yaitu ibu, bayi dan balita.

h.      Pemeriksaan lingkungan keluarga (rumah, pekarangan, pembuangan

sampah dan kotoran)

14
1.      Analisa dan Perumusan Masalah

Setelah data dikumpulkan dan dicatat sebagai syarat dengan

ditetapkan masalah kesehatan lingkungan di komuniti.

a.       Analisis

Tujuan analisis adalah menggunakan data yang terkumpul dan

mencari kaitan satu dengan lainnya sehingga ditemukan berbagai

masalah, melalui proses analisis ditemukan jawaban tentang

hubungan antara penyakit atau kasus kesehatan dengan lingkungan

keadaan sosial budaya (perilaku). Pelayanan kesehatan serta faktor

keturunan yang berpengaruh terhadap kesehatan.

b.      Perumusan Masalah

Perumusan masalah dapat dikumpulkan berdasarkan hasil analisi.

Dalam rumusan masalah mencakup masalah utama dan penyebabnya

serta masalah potensial.

2.      Prioritas Masalah

Dalam menentukan prioritas masalah diperlukan sebuah metode

pemecahan masalah. Penentuan prioitas masalah dapat di lakukan

dengan cara kuantitatif atau kualitatif berdasarkan data serta

perhitungan kemudahan dan kemampuan untuk dapat diselesaikan,

keinginan masyarakat untuk mengatasi masalah, berdasarkan situasi

lingkungan sosial politik dan budaya yang ada di masyarakat serta

waktu dan dana yang diperlukan untuk mengatasi masalah.

Penentuan prioritas masalah bisa menggunakan metode

CARL(Cability,Accesbility,Readness,Leverage) dengan

menggunakan skor nilai 1-5

15
3.      Rencana

Bila sudah diketahui masalah utama kesehatan lingkungan serta

penyebabnya, maka disusun rencana dan tindakan yang dilakukan.

Tindakan dilakukan berdasarkan rencana yang disusun:

Rencana untuk pemecahan masalah kesehatan lingkungan di

komunitas dapat dibagi menjadi tujuan, rencana pelaksanaan, dan

evaluasi. Untuk pencapaian tujuan tersebut perlu ditetapkan sasaran,

maka disusun rencana pelaksanaan.

Di dalam pelaksanaan mencakup:

a. Pemeliharaan kesehatan lingkungan.

b. Penyuluhan tentang kesehatan lingkungan yang diberikan pada

keluarga.

Untuk mengetahui hasil suatu upaya, maka perlu ditentukan kriteria

keberhasilan, kriteria ini ditetapkan di dalam rencana evaluasi

tercakup:

a. Tingkat kesehatan lingkungan.

b. Frekuensi penyuluhan.

c. Partisipasi keluarga dalam bentuk tindakan.

4.      Pelaksanaan

Di dalam pelaksanaan kegiatan, bidan harus memonitor

perkembangan dan perubahan yang terjadi terhadap lingkungan

kemungkinan penetapan tujuan juga tidak tepat, bila hal ini terjadi,

maka perlu dilakukan modifikasi dan juga menyebabkan perubahan

dalam melaksanakan tindakan dan evaluasi.

16
5.      Evaluasi

Tujuan evaluasi adalah mengetahui ketepatan dan kesempurnaan

antara hasil yang dicapai dengan tujuan yang ditetapkan. Suatu

pengkajian dinyatakan berhasil bila evaluasi menunjukan data yang

sesuai dengan tujuan yang akan dicapai. Bila kegiatan berhasil

mencapai tujuan maka identifikasi dilakukan dalam mengantisipasi

kemungkinan terjadi masalah lain yang timbul akibat keberhasilan

tersebut.

17
BAB III

APLIKASI ASUHAN / MANAJEMEN KEBIDANAN

PADA KELUARGA INTENSIF

A. IDENTIFIKASI MASALAH (PENGKAJIAN)

RT/RW : 3/2 Nama surveyor : Ayu Lestari

Desa / kelurahan : Sukadami Tanggal : 12 Juni 2020

Kecamatan : Cikarang Selatan

Kab./ Kodia : Bekasi

==========================================================

1. STRUKTUR DAN SIFAT KELUARGA

A. Identitas Kepala Keluarga

Nama : Tn. A

Umur : 20 Tahun

Jenis kelamin : Laki-laki

Agama : Islam

Pendidikan : SMP

Pekerjaan : Buruh

Suku/bangsa : Jawa Barat/Indonesia

Jumlah : 3 Anggota keluarga

Alamat : RT 3 RW 2 Desa Sukadami

18
B. Identitas Anggota Keluarga

No Nama Umur Agama L/ Hubungan Pendidika Pekerjaan

(tahun P dengan n

) KK
1 Shinta 19 Islam P Istri SMP IRT
2 indah 29 hari Islam P Anak - -

 Tipe keluarga : Nuclear Family

 Genogram (3 generasi) :

: Perempuan

: Laki-lski

: Meninggal

 Hubungan antar anggota keluarga :

1. Hubungan suami istri : Harmonis

2. Hubungan orang tua – anak : Harmonis

3. Hubungan anak dengan anak : -

4. Hubungan antar anggota keluarga dan masyarakat :

Harmonis

 Anggota keluarga yang berpengaruh dalam pengambilan

keputusan : Ayah

 Anggota keluarga yang meninggal pada tahun terakhir : Tidak

ada

C. Pola pemenuhan sehari-hari

1. Nutrisi
19
o Frekuensi makan : 3 kali/sehari

o Waktu makan : Teratur

o Porsi 1 kali makan : Satu piring rata

o Jenis makanan

 Makanan pokok : Nasi

 Lauk-pauk : Selalu ada

 Sayuran : Selalu ada

 Buah-buahan : Kadang-kadang

 Susu : Kadang-kadang

 Makanan tambahan / selingan : Ada, (Buah, biskuit,

keripik)

o Variasi menu : Bervariasi

o Cara penyajian makanan

 Pagi : Nasi, sayur, lauk

 Siang : Nasi, sayur, lauk

 Sore/malam : Nasi, sayur, lauk

o Cara menyimpan/mengamankan makanan dari pencermaan :

 Disimpan di lemari makan/kulkas

 Diletakkan di meja makan dan ditutupi tudung

makanan / saji

o Kebiasaan minum keluarga :

 Fekuensi minum

20
No Nama Anggota Keluarga Frekuuensi Minum
1 Tn. A 6-8x /hari

2 Ny. S 6-8x /hari

3 By. I Setiap bayi menangis


 Jenis minuman : Air putih dan teh

 Makanan pantangan dalam keluarga : Tidak ada

2. Pola istirahat

No Nama Aggota Keluarga Waktu istirahat Keterangan


1 Tn. A 6-7 jam /hari
2 Ny. S 6-7 jam /hari
3 An. I Tidak menentu
3. Rekreasi

 Kesempatan rekreasi : Jarang

4. Pemanfaatan waktu senggang : Menonton TV, main ke

tetangga

5. Sarana hiburan keluarga : TV

6. Pola eliminasi

 Miksi :

No NAMA ANGGOTA FREK KET

KELUARGA (X/hari)
1 Tn. A 5-7x /hari

2 Ny. S 5-7x /hari

3 By. I 8-10x /hari

 Defekasi :

No NAMA ANGGOTA FREK KET

KELUARGA (X/hari)
1 Tn. A 1 x /hari

2 Ny. S 1 x /hari

3 By. I 1-2 x /hari

21
7. Hiegiene perorangan

 Mandi

No NAMA ANGGOTA FREK KET

KELUARGA (X/hari)
1 Tn. A 2x /hari

2 Ny. S 2x /hari

3 By. I 2x /hari

 Menggosok gigi :

No NAMA ANGGOTA FREK KET

KELUARGA (X/hari)
1 Tn. A 2x /hari

2 Ny. S 2x /hari

3 An. I -

 Mencuci rambut :

No NAMA ANGGOTA FREK KET

KELUARGA (X/minggu)
1 Tn. A 3-5x /minggu

2 Ny. S 3-5x /minggu

3 By. I 3-5x /minggu

 Ganti pakaian dalam :

No NAMA ANGGOTA FREK KET

KELUARGA (X/hari)
1 Tn. A 2x /hari

2 Ny. S 2x /hari

3 An. I Setiap mengompol

 Ganti pakaian luar :

22
No NAMA ANGGOTA FREK KET

KELUARGA (X/hari)
1 Tn. A 2x /hari

2 Ny. S 2x /hari

3 By. I 2x /hari

 Cuci tangan sebelum makan : Ya, 3x /hari

 Cuci kaki sebelum tidur : Ya, 1x /hari

8. Kebiasaan keluarga yang merugikan (merokok, berjudi,

minum-minuman keras dll)

No NAMA ANGGOTA KEBIASAAN KET

KELUARGA MERUGIKAN
1 Tn. A Merokok

2. FAKTOR SOSIAL DAN EKONOMI

1. penghasilan

 penghasilan utama dalam satu bulan

- ayah : ± Rp 3.000.000

- Ibu : -

- Anggota keluarga lain : -

- Jumlah : ± Rp 3.000.000

 penghasilan sampingan : Tidak ada

 Pengelolaan keuangan : Ayah

2. Hubungan anggota keluarga dalam masyarakat

 partisipasi keluarga dalam kegiatan kemasyarakatan : Aktif

 hubungan anggota keluarga dalam masyarakat : Harmonis

23
3. FAKTOR RUMAH DAN LINGKUNGAN

1. Rumah

 Status pemilikan : Sendiri

 Dinding rumah : Permanen

 Lantai : Plester

 Langit-langit : Anyaman bambu

 Atap rumah : Genting

 Ventilasi : Ada

 Jenis ventilasi : Jendela

 Pemanfaatan jendela/lubang angin dibuka setiap hari : Ada

 Penerangan : Listrik

 Ukuran rumah :±5x7m

 Cahaya matahari masuk kedalan rumah : Ada

 Denah rumah

3 2
1

Dapur Kamar Kamar


mandi
tidur

4 Ruang tamu
5

Ruang tengah

24
 Kebersihan rumah : baik

2. Sarana memasak

 Bahan bakar : Gas

 Tempat menyimpan alat dapur : Lemari, rak piring

 Ventilasi atap dapur : Ada

 Kebersihan dapur : Baik

3. Sampah

 Sarana pembuangan sampah : Ada

 Tempat pembuangan sampah : Bak sampah

 Letak pembuangan sampah : Belakang rumah

 Jarak dengan sumber air minum : ≥ 10 meter

 Pengelolaan sampah : Diangkut dibuang ke TPA

4. Sumber air

 Sumber air minum : PAMDes

 Jarak dengan WC : ≥ 10 meter

 Tempat penampungan air minum : Ember plastik

5. Jamban keluarga

 Pemilikan Jamban : Punya

 Jenis jamban : Leher angsa

 Letak : Didalam

 Kebersihan : Bersih

 Jarak jamban-sumur : ≥ 10 meter

6. Saluran Pembuangan Air Limbah (SPAL)

 Jenis limbah : Rumah tangga

 Bak limbah : Ada, IPAL


25
 Saluran limbah : Tertutup

 Jarak limbah dengan sumber air bersih : ≥ 10 m

7. Lingkungan

 Jarak dengan tetangga : Berhimpitan

 Suasana : Ramai

 Lokasi : Dekat rumah

 Geografi rumah : Desa

8. Kandang ternak : tidak punya

4. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA

1. Riwayat kesehatan anggota keluarga

No Nama Jenis Upaya Ket

Anggota penyakit penanggulangannya

Keluarga
-

2. Kebiasaan periksa

 Waktu : Bila sakit

 Tempat : Klinik/bidan

3. Kebiasaan minum obat

 Waktu : Bila sakit

 Asal obat : Apotik/bidan

26
5. KESEHATAN IBU DAN ANAK

1. Riwayat kehamilan yang lalu

No Keh Umur Keluhan Cara Hasil

amil Kehamilan Mengatasi

an
1 II 39 Minggu Mual Periksa ke

muntah Puskesmas,

pada TM I diberi

vitamin dan

KIE mual

muntahpada

TM I

2. Riwayat persalinan

No Persalinan Tempat Penolong Proses Ket

bersalin persalinan persalinan


1 I PKM Bidan Spontan

2 Sukadami

3. Ibu dalam kondisi hamil : Tidak

4. Masa nifas : tidak

5. Ibu menyusui ( ibu yang mempunyai anak usia 0-2 tahun ) : ada

 Ibu masih menyusui anaknya : Ya, namun disambung susu

formula karena bayi rewel dan ibu merasa asi kurang

 Jika masih menyusui, rencana lama pemberian ASInya :

Sampai usia anak 2 tahun

 Pemeriksaan ibu menyusui

PEMERIKSAAN UMUM

Keadaan Umum : Baik


27
Keadaan Emosional : Cukup

Kesadaran : Composmentis

Tanda-tanda Vital

Tekanan Darah : 120/70 mmHg

Denyut nadi : 81 x /mnt

Pernafasan : 20 x /mnt

Suhu tubuh : 36,50C

Tinggi badan : 149 cm

LILA : 24 cm

Berat Badan sekarang : 50 kg

PEMERIKSAAN KHUSUS (head to toe)

Kepala

Muka/wajah : Bersih, mesochepal

Lain-lain : Normal

Mata

Kelopak mata : Simetris

Konjungtiva : Merah muda

Sklera : Putih

Lain-lain : Penglihatan baik

Hidung

Secret/serumen : Tidak ada secret berlebihan

Polip : Tidak ada polip

Lain-lain : Normal

Telinga

Secret/serumen : Tidak ada serumen berlebihan

Polip : Tidak ada polip

28
Lain-lain : Pendengaran baik

Mulut

Bibir : Tidak ada stomatitis

Gigi : Tidak ada karies gigi

Lain-lain : Normal

Leher

Kelenjar thyroid : Tidak ada pembesaran kelenjar thyroid

Kelenjar getah bening : Tidak ada pembesaran kelenjar getah

bening

Dada

Payudara : pembesaran : Tidak ada pembesaran abnormal

Putting susu : Menonjol

Simetris : Simetris kanan dan kiri

Benjolan : Tidak ada benjolan abnormal

Pengeluaran : ASI

Areola : Hiperpigmentasi

Rasa nyeri : Tidak ada rasa nyeri

Lain-lain : Normal

Abdomen

 Pembesaran : Tidak ada pembesaran

 Benjolan abnormal : Tidak ada benjolan abnormal

 Bekas Luka operasi : Tidak ada bekas luka operasi

 Kandung kemih : Kosong

 Lain-lain : Normal

Uterus

 Tinggi fundus uterus : Tidak teraba


29
 Kontraksi uterus : Tidak ada kontraksi

Ano-Genital

Vulva Vagina : Bersih

Perinium : Utuh

Pengeluaran : Tidak ada

Anus : Hemoroid : Tidak ada hemoroid

Lain-lain : Normal

Posisi tulang belakang : Normal, lordosis

Exstremitas atas : Oedema : Tidak ada odema

Kebersihan : Bersih

Warna jari dan kuku : Merah muda

Turgor : Baik

Kekakuan otot dan sendi : Tidak ada kekakuan

Kemerahan : Tidak ada kemerahan

Lain-lain : Normal

Exstremitas atas : Oedema : Tidak ada odema

Kebersihan : Bersih

Warna jari dan kuku : Merah muda

Turgor : Baik

Kekakuan otot dan sendi : Tidak ada kekakuan

Kemerahan : Tidak ada kemerahan

Varises : Tidak ada varises

Refleks patella : Kanan : + kiri : +

Lain-lain : Normal

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Tidak dilakukan

30
6. KB

Belum pernah ber KB, belum ada rencana KB

7. Pasangan Usia subur

 Pasangan usia subur : Ada

 Umur PUS : Suami : 20 thn, Istri : 19 tahun

 Pernah mendengar KB : pernah

 Kalau mendengar dari : Bidan

 Telah ikut KB : Belum, bingung memilih alat

kontrasepsi

8.Pemeriksaan bayi dan balita

 Keluarga punya balita : Tidak

 Keluarga punya bayi : Ya, 1 orang

 Pemeriksaan /kunjungan ke : Posyandu / puskesmas

 Pemeriksaan dilakukan : Kalau sakit

 Frekuensi pemeriksaan : Tidak menentu

 Mempunyai KMS : Punya

 KMS diisi oleh : Kader/bidan

 Menimbang bayi : Teratur

 Berat badan bayi / balita hasil penimbangan di KMS :

meningkat setiap bulan

 Status imunisasi : Belum lengkap

 Status gizi bayi : Baik

 Pemberian tablet vit.A : Belum, belum cukup umur

 Jenis makanan yang dikonsumsi bayi setiap hari : ASI dan

Sufor

31
 Pemberian makanan tambahan : Ada, jenis : Sufor

 Makanan pantangan bayi / balita : Tidak ada

 Pertumbuhan dan perkembangan (tumbang) bayi dan balita

1. Tingkat pertumbuhan dan perkembangan bayi/balita

menurut ibu : Normal

2. Ibu/keluarga mengetahui cara-cara menstimulasi dan

mendeteksi tumbang pada bayi/balita : Ya, dengan cara

memberi mainan agar digenggam bayi,memberi mainan

icik-icik agar bayi memperhatikan

3. Infomasi tentang stimulasi dan deteksi dini tumbang dari :

Penyuluhan

4. Observasi perkembangan bayi/balita (sesuai dengan umur

anak)

Anak usia 0-3 bulan

a. Dapat menggerakan kedua tungkai dan lengan sama

mudahnya teknik terlentang

b. Memberikan reaksi dengan melihat ke sumber

cahaya

c. Mengoceh dan memberikan reaksi terhadap suara

5. Hasil observasi perkembangan kemampuan bayi/balita :

Normal (lebih atau sama saja dengan 3 karakteristik yang

ada)

 Pemeriksaan fisik BBL dan neonatus

Keadaan Umum : Baik

Kesadaran : Composmentis

Suhu : 36,7ºC

32
Nadi /denyut jantung : 120x /menit R : 38x /menit

Antropometri

 Berat badan lahir : 3000 gram BB sekarang : 3200 gram

 Lingkar kepala : 32 cm

 Lingkar dada : 33 cm

 Panjang Badan : 47 cm PB sekarang : 48 cm

 Lila : 11 cm

Pemeriksaan fisik secara sistematis :

 Kepala

Bentuk : Mesochepal

Ubun-ubun : Datar

Muka : Normal

Lain-lain : Normal

 Mata

Konjungtiva : Merah muda

Sklera : Putih

Tanda Infeksi : Tidak ada

Lain-lain : Normal

 Telinga : Tidak ada polip

 Hidung : Tidak ada polip

 Mulut

Bibir : Tidak ada stomatitis

Palatum : Tidak ada celah

Lain-lain : Normal

 Leher

Bentuk : Normal

33
Pembesaran Kelenjar tiroid : Tidak ada

pembesaran kelenjar

thyroid

Pembesaran Vena Jugularis : Tidak ada

pembesaran vena

jugularis

Pembesaran Kelanjar getah bening : Tidak ada

pembesaran kelenjar

getah bening

 Dada : Tidak ada retraksi dinding dada

 Abdomen

Inspeksi

- Bentuk : Normal

- Tanda infeksi : Tidak ada tanda infeksi

- Perdarahan : Tidak ada perdarahan

- Kelainan Kongenital : Tidak ada kelainan kongenital

Palpasi

- Pembesaran Lien : Tidak ada pembesaran Lien

- Pembesaran Hepar : Tidak ada pembesaran Hepar

Auskultasi : Tidak ada bising usus

Perkusi : Tidak kembung

 Punggung : Normal

 Genetalia

Bentuk : Normal

Kelainan kongenital : Tidak ada

Lain-lain : Normal

34
 Anus : Ada

 Ekstremitas

Ekstremitas Atas

- Trauma Lahir: Tidak ada

- Warna : Merah muda

- Jumlah Jari : Lengkap, 10 jari

- Lain-lain : Normal

Ekstremitas Bawah

- Trauma Lahir: Tidak ada

- Warna : Merah muda

- Jumlah Jari : Lengkap, 10 jari

- Lain-lain : Normal

 Kulit

Warna : Kemerahan

Turgor : Baik

Tanda-tanda lahir : Tidak ada

Lain-lain : Normal

Refleks

 Refleks Moro : Positif

 Refleks Rooting : Positif

 Refleks Walking : Positif

 Refleks Graphs/plantar : Positif

 Refleks Sucking : Positif

 Refleks Tonic Neck : Negatif

 Reflek Babynski : Positif

35
PEMERIKSAAN PENUNJANG (diisi bila atas indikasi)

Tidak dilakukan

 Status kesehatan bayi / balita

1. ISPA

Bayi/balita yang menderita batuk pilek dalam 1 tahun

terakhir : Tidak

2. DIARE

Bayi/balita pernah menderita diare dalam satu tahun

terakhir : Tidak

3. STATUS KESEHATAN BAYI./BALITA LAINNYA :

(kurun waktu 1 tahun terakhir/selain ISPA dan DIARE

seperti kejang demam, tetanus, cacat bawaan/kelainan

congenital, DBD, campak,malaria)

Tidak ada

9. Data lansia

 Keluarga ada lansia : Tidak

B. ANALISIS DAN PERUMUSAN MASALAH

1. ANALISIS MASALAH

a. ASI Eksklusif

b. KB

c. Merokok

2. PERUMUSAN MASALAH

Berdasarkan masalah yang ada maka yang diprioritaskan adalah :

36
Ny. S umur 19 tahun tidak menyusui bayi nya ASI Eksklusif dan ibu

belum ber KB, dan perilaku merokok oleh kepala keluarga Tn. A umur

20 tahun.

C. PERENCANAAN

Tanggal : 12 Juni 2020 Waktu : 14.00 WIB

1. Berikan KIE mengenai ASI Eksklusif

2. Berikan KIE mengenai KB

3. Berikan KIE mengenai Bahaya Merokok

D. PELAKSANAAN

Tanggal : 13 Juli 2019 Waktu : 16.00 WIB

1. Memberikan KIE tentang ASI Eksklusif pada Ny. S bahwa

Asi Eksklusif sangat penting untuk tumbuh kembang bayi, selain

bermanfaat untuk bayi, juga bermanfaat untuk keluarga, yaitu

keluarga dapat menghemat tanpa harus membeli susu formula, uang

yang digunakan untuk membeli sufor dapat digunakan untuk

kepentingan yang lain. Asi Eksklusif sangat penting karena dapat

menjadikan nutrisi dan daya tahan tubuh kuat, meningkatkan

kecerdasan, meningkatkan jalinan kasih saying, menghemat biaya

obat-obatan, tenaga, sarana kesehatan. Pengertian Asi Eksklusif itu

sendiri adalah bayi yang hanya diberi ASI saja tanpa tambahan

cairan/makanan kecuali obat, vitamin dan mineral sampai umur 6

bulan.

37
Zat kekebalan yang terkandung dalam ASI adalah Faktor bifidus

untuk mendukung proses perkembangan bakteri yang menguntungkan

dalamusus bayi untuk mencegah pertumbuhan bakteri yang merugikan

, Laktoferin untuk mengikat zat besi dalam ASI sehingga zat besi

tidak digunakan oleh bakteri pathogen untuk pertumbuhannya, dan

Anti alergi yang mengandung zat anti virus polio. Jenis-jenis ASI

yaitu kolostrum, air susu matur, dan air susu masa peralihan.

2. Memberikan KIE tentang KB kepada Ny.S Keluarga

berencana (disingkat KB) adalah gerakan untuk

membentuk keluarga yang sehat dan sejahtera dengan membatasi

kelahiran. Itu bermakna adalah perencanaan jumlah keluarga dengan

pembatasan yang bisa dilakukan dengan penggunaan alat-

alat kontrasepsi atau penanggulan gankelahiran seperti  kondom,

spiral, IUD, dan sebagainya. Jenis KB dibagi menjadi 2 yaitu

Hormonal (suntik, pil, susuk/implant) dan Non Hormonal (IUD,

MOW)

3. Memberikan KIE tentang bahaya merokok kepada Tn. A

bahwa rokok sangat berbahaya bagi kesehatan dirinya sendiri dan

keluarga. Rokok mengandung zat berbahaya, yaitu mengandung

Nikotin, Tar, Karbonmonoksida, Zat Karsinogen, dan Zat Iritan yang

dapat menyebabkan Penyakit jantung, Penyakit paru, Kanker paru,

Diabetes, Impotensi, Menimbulkan Kebutaan, Penyakit mulut,

Gangguan Janin, dan Gangguan Pernafasan.

E. EVALUASI

Tanggal : 15 Juli 2020 Waktu : 15.00 WIB

38
1. Ibu sudah mengerti tentang ASI Eksklusif, namun ibu

tidak bisa menerapkannya karena sudah menjadi kebiasaan ntuk

memberikan susu formula kepada bayinya, namun kini ibu sudah

mengurangi untuk konsumsi susu formula untuk bayi nya.

2. Ibu sudahmengerti tentang KB karena ibu baru pertama

kali akan menggunakan KB, ibu lebih memilih untuk KB Suntik

3. Merokok sudah menjadi kebiasaan suami Ny. S,

sehingga sampai sekarang ini Tn. A belum bisa berhenti merokok,

bahkan mengurangi merokok pun belum bisa

BAB IV
PEMBAHASAN

A. Pendahuluan

Kebidanan komunitas adalah suatu disiplin ilmu yang memiliki cabang

disiplin ilmu lain yaitu keperawatan gerontik dan keperawatan keluarga.

Komunitas adalah kelompok social yang ditentukan oleh batas-batas wilayah

nilai keyakinan dan minat yang sama serta adanya saling mengenal dan

berinteraksi antara anggota masyarakat yang satu dengan lainya (WHO,

2005). Selama praktek kebidanan komunitas mulai tanggal 12 Juni – 15 Juli

2020 penulis melakukan pengkajian, perencanaan, implementasi, dan evaluasi

pada keluarga yangakan diasuh.

B. Pengkajian

Pengkajan dilakukan dengan metode survey, observasi, dan wawancara.

Pengkajian yang dilakukan yaitu berupa pengkajian data inti dan pengkajian

39
terhadap sub system yang mempengaruhi komunitas seperti lingkungan fisik,

pendidikan kesehatan, pelayana kesehatan, pola hidup, dan lain-lain.

Analisa (SWOT)

1. Strength (kekuatan)

Ibu aktif dalam sosial kemasyarakatan, seperti mengikuti kelas hamil

sewaktu hamil, kelas ibu balita, rajin ke posyandu, sehingga ibu sudah

mendapat bannyak penyuluhan kesehatan.

2. Weakness (kelemahan)

Masih terdapat masalah kesehatan dalam keluarga Tn. A, dari mulai

kebiasaan merokok Tn. A, ibu yang tidak mau menyusui bayinya ASI

Eksklusif, dan ibu belum ber KB.

3. Opportunity (Kesempatan)

Pasien yang dipilih merupakan ibu rumah tangga, dan kepala keluarga

adalah seorang buruh sehingga dapat dengan mudah ditemui.

4. Treath (Ancaman)

Kondisi lingkungan yang kurang baik karena kepala keluarga merokok.

C. Perencanaan

Analisa (SWOT)

1. Strength (kekuatan)

Tersedianya sarana dan prasarana yang memadai untuk dijadikan

pendukung diadakanya implementasi kebidanan komunitas.

2. Weakness (kelemahan)

Pemberian KIE harus sore hari menunggu kepala keluarga pulang kerja

supaya semua matrei yang disampaikan penyuluh dapat dipahami oleh

semua anggota keluarga.

40
3. Opportunity (Kesempatan)

Pasien yang dipilih merupakan ibu rumah tangga, dan kepala keluarga

adalah seorang buruh sehingga dapat dengan mudah ditemui.

4. Treath (Ancaman)

Merokok tidak dapat di evaluasi dalam jangka pendek, karena sudah

menjadi kebiasaan

D. Implementasi

a. Strength (kekuatan)

Ny. S lebih sering dirumah sehingga banyak waktu untuk menyusui

anaknya.

b. Weakness (kelemahan)

Masih terdapat masalah kesehatan yaitu ASI Eksklusif, KB, dan

kebiasaan merokok oleh kepala keluarga.

c. Opportunity (Kesempatan)

Keluarga Tn. A dekat dengan fasilitas kesehatan.

d. Treath (Ancaman)

Keluarga Tn. A dengan latar belakang pendidikan yang rendah dan

kebiasaan merokok.

E. Evaluasi SWOT

1. Strength (Kekuatan)
41
Sudah dilakukan penyuluhan kesehatan dan masyarakat bisa memahami

dan menerimanya.

2. Weakness (Kelemahan)

Ibu bersikeras untuk menyusui bayinya disambung dengan susu formula.

Ibu ingin memilih KB IUD namun belum ke puskesmas.

3. Opportunity (Kesempatan)

Fasilitas kesehatan yang dekat.

4. Treath (Ancaman)

Pendidikan yang rendah sulit untuk memahami dan kebiasaan merokok

sulit untuk dihalangkan karena sudah menjadi kebiasaan.

BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan

Praktek kebidanan di Desa Sukadami sesuai dengan tujuan praktek

kebidanan komunitas yaitu melaksanakan asuhan kebidanan berupa

pengkajian, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Praktek ini

menitikberatkan pada peran serta masyarakat yang aktif, baik dalam

perencanaan, pengorganisasian, dan pengelolaan upaya kesehatan.

Pelaksanaan kebidanan komunitas dilaksanakan dengan mengacu kepada

komunitas sebagai klien dengan menggunakan peran serta masyarakat untuk

semua kegiatan, seperti belum terbentuknya kegiatan senam dan melakukan

penyuluhan sesuai dengan masalah kesehatan yang terdapat dimasyarakat.

Pembinaan komunitas ini menggunakan prinsip kerja sama dengan

masyarakat dalam hal ini ditumbuhkan kesadaran dan tanggung jawab

42
masyarakat dalam bidang kessehatan, serta adanya perubahan sikap

masyarakat dalam menangani masalah kesehatan, agar diharapkan

masyarakat dapat menolong dirinya sendiri dalam bidang kesehatan.

Pada pelaksanaan kebidanan komunitas di RT 02 desa Sukadami pada

keluarga Tn. A telah dilaksanakan pengkajian, analisis dan prioritas masalah,

perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi dengan harapan dapat mengatasi

masalah kesehatan, seperti resiko terjadinya penurunan derajat kesehatan

masyarakat. Masalah-masalah tersebut telah berusaha dipecahkan oleh

penulis kepada keluarga Tn. A melalui penyuluhan.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, penulis pada kesempatan ini mengajukan

saran- saran sebagai berikut :

1. Mengutamakan masyarakat dalam semua kegiatan untuk mengatasi

masalah kesehatan sehingga tercipta kemandirian masyarakat yang

diinginkan.

2. Perlu adanya pembinaan yang berkesinambungan dari puskesmas

terhadap kader-kader lansia yang telah dibentuk.

3. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat dari segi dana, maupun

partisipasi aktif masyarakat dalam mengatasi masalah kesehatan.

4. Adanya tindak lanjut dari pihak kelurahan terhadap kegiatan yang telah

dilakukan oleh mahasiswa guna menjaga kesinambungan pelaksanaan

kegiatan kesehatan yang dilakukan di Desa Sukadami RT 03 kecamatan

Cikarang Selatan.

43
DAFTAR PUSTAKA

Ambarwati, Eny Retna, 2011, Asuhan Kebidanan Komunitas, Yogyakarta :


Nuha Medika

Meilani, dkk. 2009. Kebidanan Komunitas. Yogyakarta: Fitramaya

Pudiastuti, Ratna Dewi, 2011, Buku Ajar Kebidanan Komunitas : Teori dan
Aplikasi Dilengkapi Contoh Askeb, Yogyakarta : Nuha Medika

Retna, Eny Ambarwati. Asuhan Kebidanan Komunitas. Cetakan Pertama.


Yogyakarta: Nuha Medika; 2009.

Runjati. Asuhan Kebidanan Komunitas. Jakarta: EGC; 2010.

Syafrudin, Hamidah. Kebidanan Komunitas. Jakarta : EGC; 2009.

Yulifah, Rita. Asuhan Kebidanan Komunitas. Jakarta: Salemba Medika; 2011.

44

Anda mungkin juga menyukai