Anda di halaman 1dari 7

PELAYANAN VAKSINASI COVID-19

Nomor Dokumen : Halaman : 1


No. Revisi :
SPO/168/II/2021 dari 6
01
RS TNI AD TK IV
12.07.03
STANDAR Kepala Rumah Sakit Tk.IV 12.07.03,
PROSEDUR Tanggal Terbit :
OPERASIONAL 18 Februari 2021 dr Alex Ranu Seto, SpPd
Mayor Ckm NRP 11070043820480
Merupakan sekumpulan tindakan alur pelayanan vaksinasi
PENGERTIAN
COVID-19 yang menerapkan protokol kesehatan
TUJUAN Terlaksananya vaksinasi covid 19 yang sistematis

1. Keputusan Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian


Penyakit Nomor HK.02.02/4/423/2021 tentang Petunjuk
KEBIJAKAN
Teknis Pelaksanaan Vaksinasi dalam Rangka
Penanggulangan Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid
19).
PROSEDUR A. Ketentuan ruang
1. Menggunakan ruang/tempat yang cukup luas dengan
sirkulasi udara yang baik (dapat juga mendirikan tenda di
lapangan terbuka);
2. Memastikan ruang/tempat pelayanan vaksinasi bersih
dengan membersihkan sebelum dan sesudah pelayanan
dengan cairan disinfektan;
3. Tersedia fasilitas mencuci tangan pakai sabun dan air
mengalir atau hand sanitizer;
4. Atur meja pelayanan antar petugas agar menjaga jarak
aman 1 – 2 meter.
5. Ruang tempat pelayanan vaksinasi hanya untuk melayani
orang sehat, apabila tidak memungkinkan ruangan
terpisah maka harus dilakukan dengan waktu/jadwal yang
terpisah; - 11 –
6. Sediakan tempat duduk bagi sasaran untuk menunggu
sebelum vaksinasi dan 30 menit sesudah vaksinasi
dengan jarak aman antar tempat duduk 1 – 2 meter. Atur
agar tempat/ruang tunggu sasaran yang sudah dan
sebelum Vaksinasi terpisah. Jika memungkinkan tempat
untuk menunggu 30 menit sesudah vaksinasi di tempat
terbuka.

B. Alur Pelayanan Vaksinasi


1. Meja 1A (Petugas Pendaftaran)
a. Petugas memanggil sasaran penerima vaksinasi ke
Meja 1 sesuai dengan nomor urutan kedatangan
b. Petugas memastikan sasaran melalui NIK dengan
menunjukkan KTP atau nomor tiket untuk dilakukan
verifikasi sesuai dengan jadwal pelayanan vaksinasi
yang telah ditentukan.
c. Verifikasi data dilakukan dengan menggunakan
aplikasi Pcare Vaksinasi (pada komputerIlaptopI HP).
d. Apabila data sasaran tidak dapat ditemukan atau
dibutuhkan perubahan data maka sasaran diminta
untuk melakukan pendaftaran atau perubahan data
terlebih dahulu di Meja Verifikasi Data Sasaran.

2. Meja lB (Meja Verifikasi Data Sasaran, onsite)


a. Melakukan pendaftaran sasaran apabila yang
bersangkutan belum memiliki nomor tiket, data yang
bersangkutan tidak ditemukan dalam PCare Vaksinasi
dan belum pernah dilakukan proses pencatatan
registrasiyskrining/vaksinasi di PCare Vaksinasi
sebelumnya. Verifikasi sasaran calon penerima
vaksinasi sesuai dengan kriteria dan tahapan yang
telah ditentukan berdasarkan data NIK dan dokumen
terkait berupa KTP, Kartu Keluarga, surat keterangan
bekerja darr/atau dokumen lainnya.
b. Petugas juga dapat melakukan perubahan data
sasaran bila dibutuhkan.
c. Petugas Meja Verifikasi Data Sasaran melakukan
pencetakan Formulir Pernyataan Registrasi Sasaran
Vaksinasi CQVID-19 atau Formulir Pernyataan
Perubahan Data Sasaran Vaksinasi CQVID-19 luaran
aplikasi PCare Vaksinasi yang kemudian
ditandatangani oleh sasaran dan petugas Meja
Verifikasi Data Sasaran.
d. Sasaran akan mendapatkan tiket setelah pencetakan
dan penandatangan Formulir Pernyataan Pendaftaran
Sasaran Vaksinasi CQVID-19 atau Formulir
Pernyataan Perubahan Data Sasaran Vaksinasi
CQVID-19.
e. Sasaran diminta kembali ke Meja lA. Formulir yang
telah ditandatangani diberikan ke sasaran untuk
ditunjukkan ke petugas Meja lA. Formulir disimpan oleh
petugas Meja lA. Selanjutnya, setelah diverifikasi
kembali oleh petugas Meja lA, sasaran dapat
melanjutkan ke Meja selanjutnya.

3 Meja 2 (petugas kesehatan)


a. Petugas kesehatan melakukan anamnesa untuk
melihat kondisi kesehatan dan mengidentifikasi kondisi
penyerta (komorbid) serta melakukan pemeriksaan fisik
sederhana. Pemeriksaan meliputi suhu tubuh dan
tekanan darah.
b. Data skrining tiap sasaran langsung diinput ke aplikasi
Pcare Vaksinasi oleh petugas menggunakan
komputerjlaptopjHP. Bila tidak memungkinkan untuk
menginput data langsung ke dalam aplikasi (misalnya
akses internet tidak ada atau sarana tidak tersedia),
maka hasil skrining dicatat di dalam format skrining
untuk kemudian diinput ke dalam aplikasi Pcare.
c. Berdasarkan data yang dimasukkan oleh petugas,
aplikasi akan mengeluarkan rekomendasi hasil skrining
berupa: dapat diberikan vaksinasi, ditunda atau tidak
diberikan.
d. Dilanjutkan dengan pengisian keputusan hasil skrining
oleh Petugas di dalam aplikasi Pcare Vaksinasi.
- Jika diputuskan pelaksanaan vaksinasi harus
ditunda, maka sasaran dapat kembali ke fasilitas
pelayanan kesehatan sesuai rekomendasi jadwal
yang diberikan oleh petugas kesehatan.
Selanjutnya, akan dibuat e-ticket oleh Sistem
Informasi Satu Data Vaksinasi CQVID-19.
- Ketika pada saat skrining dideteksi ada penyakit
tidak menular atau dicurigai adanya infeksi CQVID-
19 maka pasien dirujuk ke Poli Umum untuk
mendapat pemeriksaan lebih lanjut
- Sasaran yang dinyatakan sehat diminta untuk
melanjutkan ke Meja 3.
- Petugas memberikan penjelasan singkat tentang
vaksin yang akan diberikan, manfaat dan reaksi
simpang (KIPI) yang mungkin akan terjadi dan
upaya penanganannya.
e. Untuk mengurangi terjadinya penundaan vaksinasi,
skrining dapat dilakukan sebelum hari pelaksanaan
vaksinasi paling kurang tiga hari sebelumnya agar
dapat memberikan kesempatan bagi sasaran terkontrol
penyakitnya. Untuk pengukuran tekanan darah dan
gula darah dapat terintegrasi dengan Posbindu PTM.

4. Meja 3 (vaksinator)
a. Sasaran duduk dalam posisi yang nyaman.
b. Untuk vaksin mutidosis petugas menuliskan tanggal
dan jam dibukanya vial vaksin dengan pulperr/spidol di
label pada vial vaksin
c. Petugas memberikan vaksinasi secara intra muskular
sesuai prinsip penyuntikan aman
d. Petugas memasukkan hasil vaksinasi dengan
melakukan scan GS 1 2D Code yang terdapat di
kemasan terkecil (Vial atau di kemasan sekunder
tergantung jenis vaksin) yang diterima masingmasing
sasaran ke dalam aplikasi Pcare Vaksinasi. Apabila
scan gagal maka akan muncul autocomplete pengisian
nomor serial vial vaksin.
e. Apabila scan tidak memungkinkan, petugas
menuliskan nama sasaran, NIK, nama vaksin, nomor
batch vaksin dan serialisasi (14 digit terakhir) yang
terdapat di kemasan terkecil (Vial atau di kemasan
sekunder tergantung jenis vaksin) pada sebuah memo.
Memo diberikan kepada sasaran untuk diserahkan
kepada petugas di Meja 4.
f. Selesai penyuntikan, petugas meminta dan
mengarahkan sasaran untuk ke Meja 4 dan menunggu
se1ama 30 menit.

5. Meja 4 (petugas pencatatatn dan observasi)


a. Petugas menerima memo yang diberikan oleh petugas
Meja 3.
b. Lakukan penginputan di aplikasi PCare Vaksinasi
dengan memasukan nama Vaksin, nomor Batch vaksin
dan/atau serialisasi yang terdapat di kemasan terkecil
(Vial atau di kemasan sekunder tergantung jenis
vaksin)
c. Bila tidak memungkinkan untuk menginput data
langsung ke dalam aplikasi (misalnya karena gangguan
sistem, akses internet tidak ada atau sarana tidak
tersedia), maka hasil pe1ayanan dicatat di dalam
format pencatatan manual (Tabe111) yang sudah
disiapkan sebelum hari H pelayanan untuk kemudian
diinput ke dalam aplikasi setelah tersedia koneksi
internet atau kendala teratasi.
d. Petugas memberikan kartu vaksinasi, manual (Gambar
8) danjatau elektronik, serta penanda kepada sasaran
yang telah mendapat vaksinasi. Petugas dapat
meneetak kartu vaksinasi elektronik melalui aplikasi
Peare Vaksinasi. Kartu tersebut ditandatangi dan diberi
stempel lalu diberikan kepada sasaran sebagai bukti
bahwa sasaran telah diberikan vaksinasi.
e. Petugas mempersilakan penerima vaksinasi untuk
menunggu selama 30 menit di ruang observasi dan
diberikan penyuluhan dan media KIE tentang
peneegahan CQVID-19 melalui 3M dan vaksinasi
CQVID-19.
f. Hasil observasi diinput ke dalam peare Vaksinasi
dengan memilih status "Tanpa Keluhan" bagi sasaran
yang tidak mengalami reaksijkeluhan selama observasi
dan memilih status "Ada Keluhan" bagi sasaran yang
selama observasi mengalami reaksijkeluhan.
g. Bila status sasaran "Ada Keluhan" maka:
- Lakukan input data pada Peare Vaksinasi
dengan memilih memilih reaksijkeluhanjgejala
sesuai dengan yang dialami oleh sasaran.
 Tanda-tanda syok anafilaktik (sesak nafasj
berdebarj dada tidak nyamanj nyeri ulu
hatijpadangan kabur, mualjmuntah,
penurunan kesadaran)
 Demam
 Peningkatan tekanan darah (~140j90)
 Urtikaria (kemerahanjruamjgatal tersebar)
 Lethargia (lemas, mengantuk)
 Kemerahan, gatal di sekitar lokasi suntikan
 Bengkak, nyeri, pegal di lokasi suntikan
 Batukjpilek, sakit kepala, pusing
 Gangguan keeemasan, syncope
 Lain-lain: (dapat diisi oleh petugas)

- Lakukan input data tindak lanjut yaitu "Dapat


ditangani" atau "Dirujuk" sesuai dengan kondisi
yang terjadi pada sasaran.
h. Reaksijkeluhanjgejala (KIPI) yang dialami selama
observasi kemudian ditindaklanjuti dengan pencatatan
dan pelaporan KIPI rnelalui website kearnanan vaksin.

C. Ketentuan Waktu Pelayanan Vaksinasi


1. Pelayanan di RS tidak mengganggu jadwal pelayanan
imunisasi rutin. Tentukan jadwal hari atau jam pelayanan
khusus vaksinasi COVID-19 di Rumah Sakit, fasilitas
pelayanan kesehatan lainnya dan pos pelayanan
vaksinasi.
2. Jam layanan tidak perlu lama dan batasi jumlah sasaran
yang dilayani dalam satu kali sesi pelayanan (1 sesi
pelayanan maksimal 10-20 sasaran).
3. Untuk layanan vaksinasi COVID-19 di fasyankes lainnya
seperti di RS/Klinik baik milik pemerintah maupun swasta
jadwal layanan dapat diatur dan disesuaikan dengan
memperhatikan jadwal layanan kesehatan lainnya,
pengaturan ruang dan alur pelayanan serta tetap
memperhatikan protokol kesehatan dengan ketat.

Anda mungkin juga menyukai