OLEH:
SUKMA ANGGRAHENI
2002621012
B. Riwayat pernikahan :
Menikah : 1 kali Lama : 3 tahun
1 2018 37 Tidak SC Tenaga Bayi Tidak Tidak Tidak ada Peremp 3.500 50 cm
minggu ada Kesehatan Besar, ada ada uan gram
(RS) Kepala
bayi
tidak
masuk
panggul
2. Nutrisi/ metabolic
Pasien mengatakan mampu menghabiskan setengah porsi makan dan
buah yang diberikan dari RS. Pasien mengatakan mampu minum air
kurang lebih 2 botol besar (1500 ml/botol).
3. Pola eliminasi
Pasien mengatakan terakhir BAB pada tanggal 25 Januari 2021 yaitu
sebelum persalinan. Pasien juga mengatakan buang air kecil melalui
selang. Pasien tampak menggunakan kateter (100ml dalam 24 jam)
5. Oksigenasi:
Pasien mengatakan tidak merasa sesak. Pasien tampak tidak
menggunakan Oksigen. RR: 18x/menit
7. Pola perceptual
Pasien mengatakan saat ini sudah tidak merasakan nyeri.
TD : 138/68 mmHg
N : 90x/menit
RR : 18x/menit
T : 36,5oC
Antopometri
BB : 75 kg
TB : 160 cm
LILA : 30 cm
Head to toe
Kepala Wajah :
Inspeksi : normochepal, tidak ada benjolan abnormal
Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan
Mata:
Inspeksi : simetris, bersih, konjungtiva anemis, tidak
menggunakan alat bantu kacamata.
Leher :
Inspeksi : tidak ada hiperpigmentasi, tidak ada deviasi trakea,
tidak ada pembesaran kelenjar tiroid.
Palpasi : Tidak ada pembesaran kelenjar.
Dada:
Payudara
Inspeksi : Pembesaran simetris, bersih
Areola : hiperpigmentasi
Puting : menonjol, kolostrume telah keluar
a. Palpasi : tidak ada nyeri tekan/ benjolan abnormal
Jantung
b. Inspeksi : Tidak terkaji
c. Palpasi : Tidak terkaji
d. Perkusi : Tidak terkaji
e. Auskultasi : Tidak terkaji
Paru
f. Inspeksi : Tidak terkaji
g. Palpasi : Tidak terkaji
h. Perkusi : Tidak terkaji
i. Auskultasi : Tidak terkaji
Abdomen :
Inspeksi : Abdomen tampak membesar
Luka SC : ada
Auskultasi : Tidak terkaji
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
Perkusi : Tidak terkaji
Genetalia dan Perineum:
j. Inspeksi : tidak ada luka perineum, tidak ada tanda REEDA,
tidak tampak adanya perdarahan aktif, lokhea rubra
dengan jumlah ± 60 cc berbau amis, terpasang
kateter.
Anus :
Hemoroid : tidak ada
Ekstremitas:
k. Atas :
Oedema : Tidak ada
Varises : Tidak ada
CRT : < 2detik
Kekuatan Otot : tidak terdapat kelaianan, pergerakan aktif
l. Bawah :
Oedema : Tidak ada
Varises : Tidak ada
CRT : < 2 detik
Tanda homan : negatif
Kekuatan Otot : tidak terdapat kelainan, pergerakan aktif
Risiko Infeksi
Diagnosa keperawatan berdasarkan prioritas:
1. PK Anemia
2. Risiko infeksi berkaitan dengan prosedur pemasangan infus,
kateter dan luka post SC.
C. RENCANA KEPERAWATAN
Diagnosis
No. Outcome Intervensi Rasional
Keperawatan
1. PK Anemia Setelah diberikan asuhan Tindakan yang dapat diberikan, a. Lokea rubra perlu diobservasi
keperawatan selama 1 x 4 yaitu: setiap 8 jam sekali setelah 24 jam
jam, diharapkan masalah a. Observasi karakteristik lokea post partum-pulang.
pasien dapat teratasi dengan pasien (warna, gumpalan, dan b. Pemeriksaan laboratorium darah
kriteria hasil: jumlah). lengkap perlu dilakukan untuk
Status maternal: Postpartum b. Lakukan pemeriksaan mengetahui peningkatan Hb dan
a. Kadar hemoglobin laboratorium segera. hematokrit setelah dilakukan
pasien dapat rentang c. Observasi pemberian produk transfusi darah.
normal darah. c. Pemberian produk darah sesuai
b. Pasien mengeluh terus d. Informasikan kepada pasien jika indikasi diperlukan untuk
mengantuk berkurang. ada tanda-tanda alergi seperti meningkatkan kadar Hb dan
c. Keletihan/lemas yang sesak, gatal-gatal. hematokrit pasien.
dirasakan pasien dapat e. Perbaiki pemberian produk darah d. Pemberian informasi terkait
berkurang. jika terjadi macet pada line tanda-tanda reaksi alergi
transufsi. diperlukan agar dapat
Diagnosis
No. Outcome Intervensi Rasional
Keperawatan
f. Kaji kembali adanya tanda-tanda memberikan tindakan segera dan
reaksi alergi akibat transfuse memberikan gelang merah
darah. (peringat alergi).
e. Pemberian produk darah sering
kali mengalami kemacetan,
sehingga perlu diperbaiki dan
disesuaikan dengan jumlah
tetesan permenit sebelumnya.
f. Tanda-tanda reaksi alergi perlu
dikaji lebih lanjut untuk
mencegah kejadian yang tidak
diinginkan.
2 Risiko infeksi Setelah diberikan asuhan Kontrol Infeksi Kontrol Infeksi
berkaitan dengan keperawatan selama 1x 4 a. Lakukan tindakan pencegahan a. Mencegah infeksi melalui
prosedur jam, diharapkan dapat yang bersifat universal pencegahan secara universal
pemasangan infus, mencegah infeksi dengan b. Cuci tangan sebelum dan melindungi semua aspek
Diagnosis
No. Outcome Intervensi Rasional
Keperawatan
kateter dan luka post kriteria hasil: sesudah ke pasien berisiko
SC. NOC Label: Kontrol c. Pastikan teknik perawatan luka b. Mencuci tangan menghindari
Risiko: Proses infeksi yang tepat penularan antar pasien dengan
a. Mengidentifikasi d. Tingkatkan intake nutrisi yang tenaga kesehatan
faktor risiko infeksi tepat c. Perawatan luka yang tepat
(5) mempercepat penyembuhan
b. Mengidentfikasi tanda Perlindungan Infeksi luka terbuka dan menghindari
dan gejala infeksi (5) a. Monitor hasil WBC pathogen masuk melalui luka
c. Mempertahankan b. Batasi jumlah pengunjung yang terbuka
lingkungan yang c. Tingkatkan intake nutrisi dan d. Nutrisi mempertahankan system
bersih (5) cairan metabolism dan imun klien
d. Memonitor perubahan d. Anjurkan pasien untuk istirahat Perlindungan Infeksi
e. Berikan antibiotik jika perlu a. Peningkatan WBC
status kesehatan (5)
Keparahan Infeksi f. Bersihkan lingkungan pasien menunjukkan terjadinya infeksi
D. IMPLEMENTASI
mengganti pampers
terakhir pukul 13.00 Wita
O:
Lokea tampak berwarna
merah kecokelatan
dengan jumlah tidak
memenuhi area pampers.
S: -
O:
b. Melakukan pengambilan darah untuk Pasien tampak kooperatif
pemeriksaan laboratorium segera. saat dilakukan
pengambilan sampel
darah.
27/01/2021 2 Kontrol infeksi S:
16.30 Wita a. Melakukan tindakan pencegahan a. Pasien mengatakan
yang bersifat universal sudah tidak terasa
b. Mencuci tangan sebelum dan sesudah sakit di perutnya.
ke pasien b. Pasien mengatakan Sukma Anggraheni
ii.
E. EVALUASI/ CATATAN PERKEMBANGAN