PROFESI (LP3) UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG TUGAS GURU DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR 1. Membangkitkan minat belajar siswa. 2. Menjelaskan tujuan pembelajaran. 3. Memberikan kesempatan pada siswa untuk berlatih dan memberikan umpan balik. 4. Memperhatikan dan menjelaskan lebih detail hal hal yang sukar atau tidak dimengerti siswa. 5. Menciptakan komunikasi dua arah (guru berbicara dan siswapun berbicara). Agar di dalam proses belajar mengajar tersebut dapat berjalan maksimal maka pada kurikulum 2013 berdasarkan peraturan Menteri Pendidikan No. 71 Tahun 2013 tentang Buku Teks Pelajaran dan Buku Panduan Guru untuk Pendidikan Dasar dan Menengah, guru dan siswa mempunyai buku pegangan sendiri sendiri, dimana untuk guru tujuannya adalah sebagai buku pegangan di dalam mengajar, sedangkan untuk siswa adalah sebagai buku pegangan di dalam belajar. Meskipun telah ada peraturan tentang buku teks untuk guru dan siswa, namun demikian sampai hari ini belum semua buku tersedia terutama untuk buku buku keteknikan. Atas dasar itu guru perlu berusaha untuk dapat menyusun bahan ajar sendiri agar di dalam proses belajar mengajarnya dapat maksimal, sehingga kompetensi siswa dapat maksimal juga. PENYUSUNAN BAHAN AJAR Penyusunan bahan ajar adalah karakteristik dari sistem pembelajaran. Bahan ajar disusun berdasarkan pada tujuan kompetensi yang hendak dicapai, kebutuhan siswa, silabus dan kontrak pembelajaran. Secara umum ada tiga cara yang dapat ditempuh oleh guru dalam menyusun bahan ajar, yaitu: 1. Menulis sendiri. 2. Pengemasan kembali informasi. 3. Penataan informasi. 1. Menulis Sendiri Guru dapat menulis sendiri bahan ajar yang akan diberikan pada siswa. Namun demikian jika dimungkinkan juga dapat menulis bersama sama sesuai dengan keahlian yang sejenis. Disamping penguasaan bidang ilmu, untuk dapat menulis sendiiri, diperlukan kemampuan menulis sesuai dengan prinsip prinsip pembelajaran. Agar dapat menulis sesuai dengan prinsip prinsp pembelajaran guru perlu mendapat masukan dari perancang pembelajaran atau guru guru sejenis yang sudah berpengalaman. Penulisan bahan ajar selalu berdasarkan pada kebutuhan siswa yang meliputi kebutuhan: pengetahuan, keterampilan, bimbingan, latihan dan umpan balik. Guru dapat mengetahui kebutuhan siswa berdasarkan: 1. Analisis pembelajaran yang telah dibuat untuk mata pelajaran yang diajarkan. 2. Berdasarkan silabus yang ada. 3. Berdasarkan kontrak mata pelajaran yang telah dibuat. 2. Pengemasan Kembali Informasi Guru disini tidak perlu untuk menulis sendiri dari awal, melainkan cukup mengemas dengan memanfaarkan buku buku teks dan infomasi yang sudah ada sesuai dengan materi yang diajarkan. Disini informasi yang sudah ada dikumpulkan berdasarkan kebutuhan siswa, kemudian disusun kembali atau ditulis ulang dengan gaya bahasa dan strategi yang sesuai untuk dapat menjadi bahan ajar, juga ditambah kompetensi yang akan dicapai, beserta cara untuk mencapai tersebut, latihan, tes formatif, dan umpan balik bagi siswa agar mereka dapat mengukur sendiri kompetensi yang telah dicapai. Pengemasan kembali infromasi memerlukan keterampilan guru untuk menulis ulang atau menggubah dan melengkapi informasi yang sudah ada supaya menarik dan menggugah perhatian siswa. Pengemasan kembali informasi merupakan cara penyusunan bahan ajar yang jauh lebih capat dibandingkan dengan menulis sendiri dari awal. 3. Penataan Informasi Pada penataan informasi guru dapat mengkompilasi seluruh bahan materi pembelajaran yang diambil dari buku teks, artikel jurnal, dll. Penataan informasi ini dikenal juga sebagai proses pengembanagn bahan ajar melalaui penataan informasi (kompilasi). Proses penataan informasi ini mirip dengan pengemasan kembali informasi, bedanya adalah pada penataan informasi tidak ada penggubahan, melainkan informasi secara langsung diambil. Jadi materi materi yang ada dikumpulkan, difotocopy dan digunakan secara langsung. Prosedur Kompilasi: 1. Kumpulkan seluruh buku, artikel jurnal ilmiah, dan sumber acuan yang lain sesuai dengan mata pelajaran yang diampu. 2. Tentukan bagian bagian yang akan diambil sesuai dengan materi yang akan diberikan. 3. Foto copy seluruh sumber yang ada sesuai dengan materi yang akan diberikan. 4. Pilah pilah foto copy tersebut sesua urutan kompetensi yang diberikan kepada siswa. 5. Buat penyekat bahan sesuai dengan kompetensi/pokok bahasan yang disampaikan. 6. Buat pedoman bagaimana cara menggunakan kompiksi yang ada. 7. Jilid rapi seluruh bahan materi yang sudah ada, dan siswa dapat memfoto copynya.