Anda di halaman 1dari 7

ANALISIS BUKU GURU DAN BUKU SISWA

KURIKULUM TH. 2013

Muhammad Khumaedi

LEMBAGA PENGEMBANGAN PENDIDIKAN


PROFESI (LP3)
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
TUGAS GURU DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR
1. Membangkitkan minat belajar siswa.
2. Menjelaskan tujuan pembelajaran.
3. Memberikan kesempatan pada siswa untuk berlatih dan
memberikan umpan balik.
4. Memperhatikan dan menjelaskan lebih detail hal hal yang
sukar atau tidak dimengerti siswa.
5. Menciptakan komunikasi dua arah (guru berbicara dan
siswapun berbicara).
Agar di dalam proses belajar mengajar tersebut dapat
berjalan maksimal maka pada kurikulum 2013 berdasarkan
peraturan Menteri Pendidikan No. 71 Tahun 2013 tentang
Buku Teks Pelajaran dan Buku Panduan Guru untuk
Pendidikan Dasar dan Menengah, guru dan siswa
mempunyai buku pegangan sendiri sendiri, dimana untuk
guru tujuannya adalah sebagai buku pegangan di dalam
mengajar, sedangkan untuk siswa adalah sebagai buku
pegangan di dalam belajar.
Meskipun telah ada peraturan tentang buku teks untuk
guru dan siswa, namun demikian sampai hari ini belum
semua buku tersedia terutama untuk buku buku
keteknikan.
Atas dasar itu guru perlu berusaha untuk dapat
menyusun bahan ajar sendiri agar di dalam proses belajar
mengajarnya dapat maksimal, sehingga kompetensi siswa
dapat maksimal juga.
PENYUSUNAN BAHAN AJAR
Penyusunan bahan ajar adalah karakteristik dari sistem
pembelajaran. Bahan ajar disusun berdasarkan pada
tujuan kompetensi yang hendak dicapai, kebutuhan siswa,
silabus dan kontrak pembelajaran.
Secara umum ada tiga cara yang dapat ditempuh oleh
guru dalam menyusun bahan ajar, yaitu:
1. Menulis sendiri.
2. Pengemasan kembali informasi.
3. Penataan informasi.
1. Menulis Sendiri
Guru dapat menulis sendiri bahan ajar yang akan
diberikan pada siswa. Namun demikian jika dimungkinkan
juga dapat menulis bersama sama sesuai dengan keahlian
yang sejenis.
Disamping penguasaan bidang ilmu, untuk dapat menulis
sendiiri, diperlukan kemampuan menulis sesuai dengan
prinsip prinsip pembelajaran. Agar dapat menulis sesuai
dengan prinsip prinsp pembelajaran guru perlu mendapat
masukan dari perancang pembelajaran atau guru guru
sejenis yang sudah berpengalaman.
Penulisan bahan ajar selalu berdasarkan pada kebutuhan
siswa yang meliputi kebutuhan: pengetahuan, keterampilan,
bimbingan, latihan dan umpan balik. Guru dapat mengetahui
kebutuhan siswa berdasarkan:
1. Analisis pembelajaran yang telah dibuat untuk mata
pelajaran yang diajarkan.
2. Berdasarkan silabus yang ada.
3. Berdasarkan kontrak mata pelajaran yang telah dibuat.
2. Pengemasan Kembali Informasi
Guru disini tidak perlu untuk menulis sendiri dari awal,
melainkan cukup mengemas dengan memanfaarkan buku
buku teks dan infomasi yang sudah ada sesuai dengan materi
yang diajarkan. Disini informasi yang sudah ada dikumpulkan
berdasarkan kebutuhan siswa, kemudian disusun kembali
atau ditulis ulang dengan gaya bahasa dan strategi yang
sesuai untuk dapat menjadi bahan ajar, juga ditambah
kompetensi yang akan dicapai, beserta cara untuk mencapai
tersebut, latihan, tes formatif, dan umpan balik bagi siswa
agar mereka dapat mengukur sendiri kompetensi yang telah
dicapai.
Pengemasan kembali infromasi memerlukan keterampilan
guru untuk menulis ulang atau menggubah dan melengkapi
informasi yang sudah ada supaya menarik dan menggugah
perhatian siswa. Pengemasan kembali informasi merupakan
cara penyusunan bahan ajar yang jauh lebih capat
dibandingkan dengan menulis sendiri dari awal.
3. Penataan Informasi
Pada penataan informasi guru dapat mengkompilasi
seluruh bahan materi pembelajaran yang diambil dari buku
teks, artikel jurnal, dll. Penataan informasi ini dikenal juga
sebagai proses pengembanagn bahan ajar melalaui
penataan informasi (kompilasi).
Proses penataan informasi ini mirip dengan pengemasan
kembali informasi, bedanya adalah pada penataan informasi
tidak ada penggubahan, melainkan informasi secara
langsung diambil. Jadi materi materi yang ada dikumpulkan,
difotocopy dan digunakan secara langsung.
Prosedur Kompilasi:
1. Kumpulkan seluruh buku, artikel jurnal ilmiah, dan sumber
acuan yang lain sesuai dengan mata pelajaran yang
diampu.
2. Tentukan bagian bagian yang akan diambil sesuai dengan
materi yang akan diberikan.
3. Foto copy seluruh sumber yang ada sesuai dengan
materi yang akan diberikan.
4. Pilah pilah foto copy tersebut sesua urutan kompetensi
yang diberikan kepada siswa.
5. Buat penyekat bahan sesuai dengan kompetensi/pokok
bahasan yang disampaikan.
6. Buat pedoman bagaimana cara menggunakan kompiksi
yang ada.
7. Jilid rapi seluruh bahan materi yang sudah ada, dan siswa
dapat memfoto copynya.

Anda mungkin juga menyukai