Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN PENDAHULUAN

( GANGGUAN PERSEPSI SENSORI : HALUSINASI )

NAMA MAHASISWA : ANDREAS ANGGA FAMFILIO

NIM : 113063C118002

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN & PROFESI NERS

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SUAKA INSAN

BANJARMASIN

TAHUN AKADEMIK 2020/2021


LEMBAR PERSETUJUAN

Laporan pendahuluan gangguan persepsi sensori halusinasi telah diperiksa dan disetujui untuk
dikumpulkan pada tanggal 14 desember 2020 .

Banjarmasin, 14 desember 2020

Menyetujui

Preseptor Akademik

Lanawati.,S.Kep,Ners.,M.Kep
Predisposisi:

1.Faktor Biologis : Koping


individu dan
Adanya riwayat anggota keluarga yang atau koping
mengalami gangguan jiwa (herediter), Presipitasi :
keluarga
riwayat penyakit atau trauma kepala, dan inefektif Stressor presipitasi pasien gangguan
riwayat penggunaan narkotika. persepsi sensori halusinasi ditemukan
2.Faktor Psikologis adanya riwayat penyakit infeksi,
penyakit kronis atau kelainan struktur
Memiliki riwayat kegagalan yang otak, adanya riwayat kekerasan dalam
berulang.Menjadi korban, pelaku maupun keluarga, atau adanya kegagalan-
saksi dari perilaku kekerasan serta kegagalan dalam hidup, kemiskinan,
kurangnya kasih sayang dari orang-orang Pathway Asuhan Keperawatan adanya aturan atau tuntutan di
disekitar atau overprotektif. Gangguang Persepsi sensori keluarga atau masyarakat yang sering
Proses / Tahapan Halusinasi
Rentang Respon halusinasi tidak sesuai dengan pasien serta
3.Sosiobudaya dan lingkungan
konflik antar masyarakat.
1. Comforting
Sebagian
Rentang Responbesar pasien halusinasi berasal
Neurobiologis
Halusinasi diterima sebagai sesuatu
dari keluarga dengan
Halusinasi sosial
adalah ekonomi
persepsi yang salah atau persepsi sensori yang tidak sesuai denganyang
kenyataan
Respon Adaptif rendah, selain itu pasien
Respon Maladaptif di alami oleh klien .
memiliki
seperti riwayat atau suara-suara yang sebenarnya tidak ada.
melihat bayangan
penolakan dari lingkungan .
2. Condemning
Faktor Predisposisi : Halusinasi sering
Faktor mendatangi
Presipitasi : klien.
Pikiran logis Distorsi pikiran
Jenis Gangguan

1. Pendengaran
Pikiran yang terdengar
dimana klien mendengar
perkataan bahwa klien
disuruh untuk
melakukan sesuatu
kadang dapat
membahayakan.
2. Penglihatan
Stimulus visual dalam
bentuk kilatan cahaya,
gambar geometris,
gambar kartun, gambar
bayangan yang rumit
atau kompleks.
3. Penciuman
Membaui bau-bauan
tertentu seperti bau
darah, urin ,dan feces
umumnya bau-bauan
yang tidak
menyenangkan.
4. Pengecapan
Merasa mengecap rasa
seperti rasa darah, urin,
Intervensi : Strategi pelaksanaan
atau feces
5. Perabaan Tanda Dan Gejala (SP Halusinasi )
Mengalami nyeri atau
ketidaknyamanan a. Menyeringai atau tertawa SP 1. Bantu pasien mengenal halusinasi
1. Daftar tanpa
masalah yang terkait :
stimulus yang jelas atau tidak sesuai (isi,waktu,frekuensi,situasi pencetus,perasaan
a. Risiko tinggi perilaku kekerasaan
b. Menggerakan bibirnya saat terjadi halusinasi ) latih mengontrol
b. Perubahaan persepsi sensori : halusinasi
tanpa menimbulkan suara. halusinasi dengan cara menghardik : Jelaskan
Problem c. Isolasi sosial
c. Respon verbal yang lambat cara menghardik halusinasi, dan cara
d. Harga diri rendah kronis
d. Gerakan mata abnormal mengontrol halusinasi serta melatih klien
Risiko tinggi perilaku
e. Bertindak seolah-olahkekerasaan untuk mencari teman yang sesungguhnya
2. Pohon Masalah
DAFTAR PUSTAKA

Ade Herman,, S. D. (2015). Asuhan Keperawatan Jiwa . Yogyakarta : Nuha Medika.

Budi, A. d. (n.d.). Keperawatan Jiwa . Jakarta : EGC.

Damaiyanti , M. I. (2015). Asuhan Keperawatan Jiwa . Bandung: PT Refika Aditama .

Direja , A. H. (2014). Buku Ajar Asuhan Keperawatan Jiwa. Bandung: Nuha Medika.

Iskandar, d. (2014). Asuhan Keperawatan Jiwa . Bandung : Refika Aditama.

Trimelia. (2016). Asuhan Keperawatan Klien Halusinasi.Cetakan 2. Jakarta : Trans Info


Medika .

Yudi, H. d. (2014). Buku Ajar Keperawatan Jiwa . Jakarta : Salemba Medika.

Anda mungkin juga menyukai