Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PENDAHULUAN

( HARGA DIRI RENDAH)

NAMA MAHASISWA : PHILEMON


NIM : 113063C118032

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN & PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SUAKA INSAN
BANJARMASIN
TAHUN AKADEMIK 2020/2021
LEMBAR PERSETUJUAN

Laporan pendahuluan harga diri rendah telah diperiksa dan disetujui untuk dikumpulkan
pada tanggal 14 desember 2020 .

Banjarmasin, 14 desember 2020


Menyetujui
Preseptor Akademik

Lanawati.,S.Kep,Ners.,M.Kep
Harga diri rendah kondisi seseorang yang menilai keberadaan dirinya lebih rendah
dibandingkan orang lain yang berpikir tentang hal negative diri sendiri sebagai individu
yang gagal

Faktor Predisposis Faktor presipitisi

 BIOLOGIS Kofing individu dan  Trauma : Penganiayaan seksual,


 Heriditer atau koping keluarga psikologis atau menyaksikan peristiwa
 Riwayat penyakit inefektif mengancam kehidupan
 Psikologis  Ketegangan peran : Berhubungan dengan
 Penolakan peran/posisi yang di harapkan dan dialami
 Kegagalan berulang sebagai peristiwa
Penyebab  Kurang mempunyai tanggung  Transisi peran perkembangan :
b jawab personal perubaahan normative yang berkaitan
 Ketergantungan pada orang lain pertumbuhan
 Ideal diri yang tidak realistis  Transis peran situasi :
 Penilaian diri terhadap Bertambah/berkurangnya anggota
gambaran diri krisis, peran yang keluarga memulai
terganggu kelahiran/kematian.
 SOSIAL BUDAYA  Transisi peeran sehat-sakit : akibat
 Penilaiaian negative dari pergeseran dari keadaan sehat dan
lingkungan sakit
 Tingkat pendidikan rendah
 Sosial ekonomi rendah
 Riwayat penolakan lingkungan
sejak kanak kanak
Respon adaptif Respon Proses/Tahapan
Harga diri maladaftif
rendah  Kerna individu tidak pernah dapat feed back mungkin dar
Aktualisasi diri Kirencuan lingkungan
identitas  Awalnya individu berada pada suatu situasi stressor
Konsep diri Depersonalisasi (krisis)
positif  Individu berusaha menyelesaikan krisis tetapi tidak tuntas
sehingga timbul pikiran diri tidak mampu atau merasa
gagal menjalankan fungsi peran
Problem  Jika lingkungan tidak memberi lingkungan positif atau
Jenis gangguan justru menyalakan individu akan mengakibatkan
mengalami harga diri rendah.
 Menutup dir
 Menunduk saat
berinteraksi
 Penolakan terhadap
kemampuan diri
 Tanda dan gejala
 Subjektif
 Hal negative diri sendiri
 Persaan sedih hilang minat & kebahagian
 Pandangan hidup yang pesimis & merasa malu
 Penolakan terhadap kemampuan diri
 Persaan muda lelah dan menurunnya aktivitas
 Obsektif
 Efek defresif
 Kehilangan minat & kegembiraan
 Penurunan produkfitas
 Tidak berani menatap lawan bicara
 Menunduk saat berinteraksi
DIAGNOSA INTERVENSI : Strategi pelaaksaan
Harga diri rendah  SP 1 :
Mengidenfikasi kemampuan dan aspek positif
yang dimiliki kilen dan cara mendidkusikan
dengan klien bahwa klien masih memiliki
jumblah kempuan dan aspek positif seperti
1. Daftar masalah yang terkait kegiatan maupun hobi, adanya keluarga dan
 Merusak diri lingkungan terdekat yang senantiasa
 Perasaan tidak mampu menyayangi klien.
 Pandangan hidup yang pesimis
 SP 2 :
 Stress
 Membantu klien memilih/menetapkan
2. Pohon masalah
kegiatan sesuia kemampuan dengan
Isolasi social
membahas beberapa kegiatan yang dapat
dilakukan baik secara mandiri maupun
Harga diri rendah
dengan bantuan orang lain (keluarga)
dan dipilih sebagai kegiatan yang akan
dilakukan sehari-hari.
Koping tidak efektif
 Beri contoh bagaimana klien dapat
melakukan aktivitas.
3. Resiko kekambuhan
 Melatih kegiatan yang telah dipilih
 Isolasi sosial
sesuai dengan kemampuan klien.
 Memberi dukungan dan pujian nyata atas
kemajuan yang ditunjukkan klien.
 Membantu klien merencanakan aktivitas
sesuai dengan kemampuannya.
 Menyusun daftar kegiatan yang telah
diajarkan dengan klien dan keluarga.
 Memastikan bahwa keluarga selalu
mendukung setiap aktivitas yang
dilakukan klien (Yosep, 2014 hal. 264).
DAFTAR PUSTAKA

Dermawan, R. D. (2015). Keperawatan jiwa. Yogyakarta: Gosyen Publishing.


Keliat, B. A., Hamid, A. Y., Putri, Y. S., Daulima, N. H., Wardani, I. Y., Susanti, H., . . .
Panjaitan, R. U. (2020). Asuhan keperawatan jiwa. Jakarta: EGC.
Yusuf, A. P., Rizky, F., Nihayati, & Hanik, E. (2015). Buku ajar kesehatan jiwa. Jakarta:
Selemba Medika.

Anda mungkin juga menyukai