Disusun Oleh :
BANDUNG
2020
KATA PENGANTAR
Bismillaahirrahmaanirrahiim…
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT. Atas rahmat dan hidayah-Nya
kami dapat menyelesaikan penulisan makalah dengan judul makalah Manajemen
Mutu Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) ini dengan tepat waktu. Shalawat dan
salam semoga senantiasa tercurah limpahkan kepada Nabi Muhammad saw.
Pembawa kabar gembira yang tak pernah berputus asa memperjuangkan Islam hingga
meraih kejayaan.
Kami berharap penyusunan makalah ini dapat memenuhi tugas mata kuliah
Manajemen PAUD yang diampu oleh Dr. Wahyu Hidayat, M.A dengan menyadari
sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata
sempurna. Oleh sebab itu,kami berharap adanya kritik dan saran yang bersifat
membangun demi perbaikan makalah berikutnya.
Tak lupa ucapan terima kasih kami haturkan kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusanan makalah ini, tanpa bantuan semua pihak yang tak dapat
diucapkan sebelumnya, makalah ini tak akan tersusun menjadi sebuah ilmu
pengetahuan yang akan mengisi peradaban pendidikan Indonesia.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................................iiii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................1
A. Latar Belakang...........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................................2
C. Tujuan.........................................................................................................................2
BAB II.....................................................................................................................................3
PEMBAHASAN.....................................................................................................................3
A. Pengertian Mutu Pendidikan....................................................................................3
B. Manajemen Mutu Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).........................................4
1. Manajemen Mutu Pendidikan...............................................................................4
2. Pendidikan Anak Usia Dini...................................................................................6
C. Implementasi peningkatan mutu pendidikan anak usia dini..................................9
BAB III PENUTUP...............................................................................................................15
A. KESIMPULAN.........................................................................................................15
B. SARAN......................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................16
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembangunan nasional di sektor pendidikan sangatlah dibutuhkan, terlebih
pendidikan merupakan satu dari sekian yag terpenting sebagai ikhtiar mencerdaskan
kehidupan bangsa, meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia. Tujuan
pendidikan pun harus sejalan dengan amanah UU Sisdiknas No 20 Tahun 2003 yaitu
membentuk manusia yang beriman, bertakwa, dan berakhlaq mulia serta menguasai
ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni dalam mewujudkan , masyarakat maju, adil,
makmur, serta beradab.
Dalam pembukaan UUD 1945 juga, telah kita pahami bahwa upaya
mencerdaskan kehidupan bangsa merupakan program yang harus dijalankan dengan
sebaik mungkin. Adapun untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, perlulah kita
mengawalinya dari dasar yaitu di usia dini atau sering dikenal Pendidikan Anak Usia
Dini (PAUD). Bahwasannya Pendidikan Anak Usia Dini merupakan masa yang
sangat penting disebabkan pada masa usia 0-5 tahun tersebut merupakan masa emas
(Golden Age).1
Pada masa PAUD, anak akan banyak memiliki kesempatan untuk
menumbuhkembangkan berbagai aktivitas/ kegiatan yang berkaitan dengan fisik
motoriknya. Lembaga PAUD akan berikhtiar untuk mengenalkan pendidikan kedua
setelah dari orangtua. PAUD akan mengenalkan aturan-aturan dan menerapkan
kedisiplinan pada anak, memperkenalkan dunia sekitar dan bagaimana cara anak
bertingkah laku yang baik dan layak, meningkatkan kemampuan berkomunikasi serta
bersosialisasinya, mengembangkan potensi atau keterampilan anak, sampai
membantu mereka untuk menyiapkan dirinya menuju pendidikan selanjutnya, yaitu
pendidikan dasar.
Namun, realitanya di lapangan lembaga Pendidikan Anak Usia Dini tidak
memenuhi tugas serta tanggung jawab yang harus dicapai. PAUD sekedar
1
Yusutria, “Peningkatan Mutu Pendidikan Anak Usia Dini melalui Peningkatan ProfesionalIsme Guru”,
Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, Volume 3 Nomor 2 (Juni 2019)
mengembangkan aspek kognitif pada anak tanpa memperkenalkan anak kepada
situasi budaya dan lingkungan yang ada disekitarnya. Tidak sedikit, lembaga PAUD
yang lebih menekankan prose baca tulis dan berhitung sebagai inti dari kegiatan paud.
Sehingga, pendidik terkesan mengajarkan anak untuk menjadi anak pintar mengenai
akademik tanpa memberikan kesempatan anak untuk memenuhi kodrat tumbuh
kembangnya secara alami.
Pada intinya, PAUD seharusnya memberikan wadah yang lebih dasar untuk
mengembangkan potensi baik psikis maupun fisik anak meliputi nilai-nilaiagama,
perilaku, emosional, sosial, kognitif, bahasa, dan fisik motorik. Maka pada masa
PAUD inilah kiranya, para pendidik harus mampu memberikan pelayanan terbaik
kepada anak-anak melalui perbaikan terhadap manajemen mutu Pendidikan Anak
Usia dini itu sendiri.
B. Rumusan Masalah
Melalui Latar belakang diatas, maka yang menjadi fokus penulis adalah
Manajemen mutu Pendidikan Anak Usia Dini. Untuk mendapatkan informasi yang
tepat, maka penulis membuat rumusan masalah dalam bentuk pertanyaan sebagai
berikut:
1. Apa Pengertian Mutu Pendidikan?
2. Bagaimana Manajemen mutu Pendidikan Anak Usia Dini?
3. Bagaimana implementasi peningkatan mutu di Pendidikan Anak Usia Dini
(PAUD) ?
C. Tujuan
Dari rumusan masalah diatas, maka didapat tujuan dari makalah ini adalah
sebagai berikut:
1. Mengetahui pengertian Mutu Pendidikan
2. Mengetahui Manajemen mutu Pendidikan Anak Usia Dini
3. Mengetahui Implementasi peningkatan mutu Pendidikan Anak Usia Dini.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Mutu Pendidikan
Mutu mengandung makna derajat (tingkat) keunngulan suatu produk (hasil
kerja/upaya) baik berupa barang maupun jasa; baik yang tangible maupun yang
intangible.2 Mutu adalah sesuatu yang nyata dan bisa dirasakan oleh setiap orang.
Mutu bukanlah bersifat abstrak yang tidak bisa dikenali berbagai dimensinya. Mutu
bisa didefinisikan pula sebagai sebuah konsep yang absolut dan disisi lain sebagai
konsep yang relatif.3
Mutu diartikan sebagai suatu komponen yang dianggap penting, karena bisa
menghasilkan pandangan pada sebuah produk menjadi lebih unggul dari produk
lainnya. Tidak bisa dihindarkan dalam lingkungan pendidikan, mutu pendidikan juga
harus menjadi perhatian untuk meningkatkan kualitas pendidikan 4. Mutu pendidikan
bisa dikatakan sebagai mutu sekolah yang tertuju pada mutu lulusan5 yang berarti
dalam hal ini mutu pendidikan harus sangat diperhatikan kualitasnya sehingga dapat
menimbulkan pandangan baik terhadap masyarakat pada lembaga pendidikan.
Dikutip dari buku Manajemen Madrasah sallis dalam Deni Koswara dan Cepi
Triatna (2013;95) mendefinisikan mutu dalam dua perspektif, yaitu:
“Mutu absolut dan mutu relatif. Mutu absolut merupakan mutu yang tidak bisa
ditawar-tawar lagi atau bersifat mutlak. Absolut juga dapat dikatakan sebagai
suatu kondisi yang ditentukan secara sepihak, yakni oleh produsen dalam
memproduksi suatu barang atau jasa. Sedangkan mutu relatif diartikan sebagai
mutu yang ditetapkan oleh selera konsumen. Dengan demikiat, suatu barang
atau jasa dapat dikatakan bermutu oleh seorang konsumen, tetapi belum tentu
dikatakan bermutu oleh konsumen lainnya”6.
2
Umaedi, Manajemen Peningkatan Mutu Pendidikan(Jakarta Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Direktoral Pendidikan Menengah
Umum, 2004), hlm.12
3
Edward Sallis, Total Quality Management in Education. Yogyakarta: IRCiSoD, 2012.
4
Muhammad Fadli, Manajemen Peningkatan Mutu Pendidikan. Jurnal Itqan. Volume 7 No.1 Januari-
Juni 2016
5
Nana Syaodih, dkk. Pengendalian Mutu Pendidikan Sekolah Menengah (Konsep, Prinsip, dan
Instrumen) PT. Refika Aditama: Bandung. 2010 hal 6
6
Jaja Jahari, dkk. Manajemen Madrasah. Alfabeta: Bandung. 2013 hal. 95
Mutu Pendidikan adalah konsep, dinamis multi-dimensi yang tidak hanya
mengacu pada model pendidikan, tetapi juga untuk misi kelembagaan dan
sasarannya, serta standar spesifik dari system, fasilitas, program, atau acara 7.
Bahwasannya sekolah atau lembaga pendidikan merupakan salah satu part dari
sebuah masyarakat, dan setiap manusia akan diidentifikasi oleh mutu produknya.
Begitupun dalam dunia pendidikan, mutu pendidikan bertanggung jawab atas mutu
siswa selaku produknya.
Berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa Pengertian Mutu
Pendidikan adalah kualitas atau ukuran baik buruknya proses perubahan sikap dan
tata laku seseorang atau kelompok orang (siswa dalam dunia pendidikan) dalam
usaha mendewasakan untuk mendekatkan diri kepada tuhan melalui upaya bimbingan
dan pengajaran.
Selanjutnya mutu dalam sebuah organisasi pendidikan, tidak akan berjalan
jika tidak memenuhi komponen-komponen yang ada. Deni Koswara dan Cepi Triatna
dalam Jahari (2013: 98), mengungkapkan ada enam komponen mutu yang haru
dicapai, yaitu :8
1. Kepemimpinan yang berorientasi pada mutu
2. Pendidikan dan Pelatihan (Diklat)
3. Struktur Pendukung
4. Komunikasi
5. Gnajaran dan pengakuan
6. Pengukuran
Total Quality Education (TQE) merupakan nama lain dari manajemen mutu
pendidikan. Secara Filosofis, konsep ini menekankan kepada pencarian secara
konsisten terhadap perbaikan yang berkelanjutan untuk mencapai kebutuhan dan
kepuasan pelanggan dalam dunia pendidikan12.
Adapun strategi atau taktik yang kemudian dikembangkan dalam pelaksanaan
manajemen mutu ini adalah lembaga pendidikan memposisikan dirinya sebagai
lemabag jasa, artinya lembaga ini memberikan service (pelayanan) sesuai dengan apa
yang diinginkan custumer (pelanggan).
Menurut Murgatroyd dikutip dalam Jahari (2013:98), ada beberapa faktor
yang diidentifikasi menyebabkan kegagalan dalam mutu pendidikan:
“ faktor tersbeut mencakup problems with star-up of TQM yang meliputi
buruknya komitmen seorang pemimpin pendidikan terhadap mutu itu sendiri,
9
Rohiat. 2010.Manajemen Sekolah Teori Dasar dan Praktik. Bandung : PT Refika Aditama.hal 14
10
Abdul Hadi. Konsepsi Manajemen Mutu dalam Pendidikan. Modeling Jurnal Program Studi PGMI.
Vol. 5 Nomor 2 September 2018
11
Mesiono. Manajemen Pendidikan Raudhatul Athfal (RA) Pengantar Teori dan Praktik. Bandung:
Perdana Publishing. Hal 6
12
Abdul Basyit. 2018. Implementasi Manajemen Mutu Pendidikan Islam. Jurnal KOORDINAT Vol. XVII
No1 April.
buruknya perencanaan terhadap pengembangan mutu pendidikan,
ketidakakuratan data pada pengembangan konsep mutu. Dan faktor kedua
adalah post launch problems of TQM yang mencakup problematika dalam
perumusan tim dan tujuan, permasalahan dalam pemprosesan dan penampilan
data, permasalahan pada ruang lingkup dan starategi dalam impelemntasi
TQM , menyelesaikan masalah yang dihadapi tanpa menyelesaikan proses
yang dijalani dan tidak menemukan momentum mengembangkan mutu pada
institusi tersebut.”13
Sedangkan menurut Sallis masih dalam Jahari (2013: 99), mengidentifikasi
faktor yang membuat mutu pendidikan menjadi baik, yaitu sebagai berikut:
“Kepemimpinan yang kuat dan berorientasi pada mutu, sumber daya yang
berlimpah, dukungan orangtua dan masyarakat, tenaga pendidik dan
kependidikan yang unggul dan berkarakter, penggunaan teknologi yang
mutakhir, system nilai yang kokoh, sarana dan prasarana yang memadai serta
desain kurikulum yang mendeskripsikan arah visi misi pendidikan yang ingin
dicapai.”14
Manajemen mutu pendidikan berarti berbicara perihal bagaimana pengelolaan
terhadap sumber daya dan pelengkapnya sehingga kualitas pendidikan tercapai secara
efektif dan efesien. Perlu ada strategi-starategi yang dilakukan, salah satunya dengan
cara mengoptimalkan seluruh faktor-faktor yang mampu meningkatakan mutu
pendidikan sebagaimana yang dijelaskan oleh Sallis dan para ahli pendidikan lainnya.
16
Soemiarti Patmonodewo, Pendidikan Anak Prasekolah. Penerbit PT Rineka Cipta: Jakarta. 2003. Hal
44
c. Menggunakan lingkungan yang kondusif
d. Menggunakan pembelajaran terpadu
e. Mengembangkan berbagai kecakapan hidup
f. Menggunakan berbagai media edukatif dan sumber belajar
18
Djoko Hartono dan Zumrotin. 2013. Rencana Strategis Meningkatkan Mutu Manajemen
Pendidikan: Menyorot Manajemen PAUD. Surabaya: Ponpes Jagad Alimussirry. Hal 12-13.
19
Syaiful Sagala,2010. Manajemen Strategik dalam Peningkatan Mutu Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Hal 173
e. Merumuskan program baru sebagai kelanjutan program yang telah dilaksanakan
f. Melaporkan kemajuan yang telah dicapai
g. Pengawasan dan pengendalian mutu kegiatan
h. Evaluasi pelaksanaan program.
Manajemen mutu terpadu menurut Maya Novita Sari dalam jurnalnya, adalah
semua aktivitas dari fungsi manajemen serta keseluruhan yang menentukan kebijakan
kualitas, tujuan-tujuan dan tanggungjawab, serta mengimplementasikannya melalui
alat-alat seperti perencanaan (quality planning), pengendalian kualitas (quality
control), serta peningkatan kualitas (quality improvement). Gambaran implementasi
tersebut bisa dilihat dari hasil penelitian yang dilakukan Maya di PG TKIT Harapan
Mulia
PG TKIT Harapan Mulia merupakan lembaga PAUD favorit di Palembang
dengan output yang berkualitas. Berkat implentasi Manajemen mutu terpadunya
sebagai bukti dari perubahan yang cukup menantang yang memacu dalam dunia
pendidikan untuk meningkatkan kompetensi sekolah, maka PG TKIT Harapan Mulia
secara kelembagaan mendapatkan akreditasi A.
Gambaran awal yang terlihat dari PG TKIT harapan Mulia adalah adanya
penekanan kedisiplinan baik bagi guru maupun muridnya dan perekrutan tenaga
pendidiknya diharuskan dari lulusan PG PAUD atau PG TK juga ada peningkatan
profesionalisme melalui beberapa pelatihan dan pendidikan. Manajemen yang
diterapkan lembaga dikatakan baik secara keseluruhan.
B. SARAN
Sebagai insan yang berkecimpung di dunia pendidikan, maka haruslah kita
menjadikan lembaga pendidikan yang kita bina atau dibawah tanggungjawa kita
menjadi lembaga pendidikan yang berkualita atau bermutu dan memiliki relevansi
dengan perkembangan zaman dan kebutuhan masyarakat. Sehingga melalui upaya
peningkatan mutu tersebut mampu membantu tercapainya tujuan pendidikan dan
pembangunan Nasional Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
Muhson, Ali. (2008). Penelitian Tindakan Kelas . Staff Pengajar Jurusan Pendidikan
Ekonomi FSE UNY : Yogyakarta.
Novita Sari, Maya. 2017. Implementasi Manajemen Mutu Terpadu di PAUD PGTK
IT Harapan Mulia. Jurnal LITERASI Volume VIII No 2.