Anda di halaman 1dari 5

ANALISIS ATURAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG)

Garuda Indonesia Tbk.


Untuk memenuhi tugas mata kuliah Audit Internal
Yang diampu oleh Ibu Helianti Utami, S.E., M.Si., Ak., Ph.D.

Disusun oleh:
Nabila Permatasari (180422623090)
Nanda Ratna Agustina (180422623082)

Offering HH

PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI


JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FEBRUARI 2021
Berdasarkan SALINAN PERATURAN MENTERI NEGARA BADAN USAHA MILIK
NEGARA NOMOR : PER — 01 /MBU/2011 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA
PERUSAHAAN YANG BAIK (GOOD CORPORATE GOVERNANCE) PADA BADAN
USAHA MILIK NEGARA, prinsip GCG adalah sebagai berikut:

1. Transparansi (transparency), yaitu keterbukaan dalam melaksanakan proses pengambilan


keputusan dan keterbukaan dalam mengungkapkan informasi material dan relevan
mengenai perusahaan;
2. Akuntabilitas (accountability), yaitu kejelasan fungsi, pelaksanaan dan
pertanggungjawaban Organ sehingga pengelolaan perusahaan terlaksana secara efektif;
3. Pertanggungjawaban (responsibility), yaitu kesesuaian di dalam pengelolaan perusahaan
terhadap peraturan perundang-undangan dan prinsip-prinsip korporasi yang sehat;
4. Kemandirian (independency), yaitu keadaan di mana perusahaan dikelola secara
profesional tanpa benturan kepentingan dan pengaruh/tekanan dari pihak manapun yang
tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan prinsip-prinsip korporasi yang
sehat;
5. Kewajaran (fairness), yaitu keadilan dan kesetaraan di dalam memenuhi hak-hak
Pemangku Kepentingan (stakeholders) yang timbul berdasarkan perjanjian dan peraturan
perundangundangan.

Berdasarkan Laporan Tahunan Garuda Indonesia Tbk. Tahun 2019, hasil analisis
penerapan prinsip-prinsip GCG adalah sebagai berikut:

1. Transparansi (transparency)

Penerapan prinsip transparansi diwujudkan dengan penyediaan informasi secara tepat


waktu, memadai, jelas, akurat dan dapat diperbandingkan serta mudah diakses oleh
pemangku kepentingan sesuai dengan haknya.

2. Akuntabilitas (Accountability)

Akuntabilitas diwujudkan dengan telah ditetapkannya rincian tugas dan tanggung jawab
masing-masing organ perusahaa dan semua karyawan yang jelas dan selaras dengan visi,
misi, nilai-nilai perusahaan (corporatevalues), dan strategi perusahaan serta penetapan
ukuran kinerja untuk semua jajaran perusahaan yang konsisten dengan sasaran usaha
perusahaan, serta memiliki sistem penghargaan dan sanksi (reward and punishment
system). Perseroan juga berkomitmen dalam menjamin kepastian berjalannya sistem
pengendalian internal yang efektif dalam pengelolaan perusahaan dan setiap organ
perusahaan dan semua karyawan harus berpegang pada etika bisnis dan pedoman perilaku
(code of conduct) yang telah disepakati melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya.

3. Pertanggungjawaban (Responsibility)

Dalam menerapkan prinsip tanggung jawab, Perseroan senantiasa berupaya untuk


menjamin kepastian bahwa seluruh organ Perseroan berpegang pada prinsip kehatihatian
dan peraturan perundang-undangan, anggaran dasar dan peraturan perusahaan (by-laws).
Perseroan juga telah melaksanaan tanggung jawab social antara lain peduli terhadap
masyarakat dan kelestarian lingkungan terutama di sekitar perusahaan dengan membuat
perencanaan dan pelaksanaan yang memadai.

4. Kemandirian (independency)

Prinsip independensi dipenuhi dengan berupaya untuk senantiasa menjamin kepastian


bahwa masing-masing organ perusahaan harus menghindari terjadinya dominasi oleh
pihak manapun, tidak terpengaruh oleh kepentingan tertentu, bebas dari benturan
kepentingan (confict of interest) dan dari segala pengaruh atau tekanan, sehingga
pengambilan keputusan dapat dilakukan secara obyektif. Perseroan juga telah berupaya
untuk menjamin kepastian bahwa masing-masing organ perusahaan telah melaksanakan
fungsi dan tugasnya sesuai dengan anggaran dasar dan peraturan perundang-undangan,
tidak saling mendominasi dan atau melempar tanggung jawab antara satu dengan yang lain.

5. Kewajaran (fairness)

Terkait penerapan prinsip kewajaran dan kesetaraan, Perseroan telah memberikan


kesempatan kepada pemangku kepentingan untuk memberikan masukan dan
menyampaikan pendapat bagi kepentingan Perseroan serta membuka akses terhadap
informasi sesuai dengan prinsip transparansi dalam lingkup kedudukan masing-masing.
Perseroan juga telah memberikan perlakuan yang setara dan wajar kepada para pemangku
kepentingan sesuai dengan manfaat dan kontribusi yang diberikan kepada perusahaan.
Terkait pengelolaan sumber daya manusia, Perseroan telah memberikan kesempatan yang
sama dalam penerimaan karyawan, berkarir dan melaksanakan tugasnya secara profesional
tanpa membedakan suku, agama, ras, golongan, gender, dan kondisi fisik.

Komentar

Berdasarkan sajian informasi diatas, dapat ditunjukkan bahwa Garuda Indonesia Tbk telah
menerapkan GCG dengan sangat baik yakni sesuai dengan pedoman GCG yang telah ditentukan
oleh BUMN, termasuk prinsip-prinsip yang ada didalamnya antara lain transparansi, akuntabilitas,
pertanggungjawaban, kemandirian, dan kewajaran. Selain itu, kualitas penerapan GCG oleh
Garuda Indonesia Tbk ini juga dapat dilihat dari hasil evaluasi yang dilakukan pada tahun 2019
oleh Perseroan secara self assesment dengan asistensi dari assessor independen, Perseroan
memperoleh skor 93,115 dengan kategori “Sangat Baik”. Selan itu, Dewan Komisaris Garuda
Indonesia Tbk juga berpandangan bahwa Direksi telah berhasil menghadapi tantangan tata kelola
perusahaan dengan baik yang terlihat dari pencapaian kinerja yang baik di tahun 2019. Dewan
Komisaris berpandangan bahwa beberapa mekanisme corporate governance, seperti sistem
pengendalian internal, penerapan kode etik, dan whistleblowing system telah dijalankan dengan
baik.
DAFTAR RUJUKAN

Laporan Tahunan Garuda Indonesia Tbk. Tahun 2019


PERATURAN MENTERI NEGARA BADAN USAHA MILIK NEGARA NOMOR : PER — 01
/MBU/2011 TENTANGPENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK
(GOOD CORPORATE GOVERNANCE) PADA BADAN USAHA MILIK NEGARA

Anda mungkin juga menyukai