Anda di halaman 1dari 7

Terdakwa

Sidang 1

Hakim Ketua : Bagaimana Saudara Terdakwa, Apakah saudara

Terdakwa mengerti dengan surat dakwaan yang telah dibacakan?

Terdakwa : Mengerti yang mulia

Hakim Ketua : Apakah saudara terdakwa akan mengajukan eksepsi

atau keberatan atas surat dakwaan tadi? Silahkan berunding dengan Penasihat
Hukum terdakwa

Terdakwa : Saya menyerahkan kepada Penasihat Hukum sayaYang Mulia;

Hakim Ketua : Bagaimana Penasihat Hukum?

PH : Iya Yang Mulia, kami akan mengajukan keberatan

atas dakwaan Jaksa Penuntut Umum. Kami butuh waktu 7 hari, Yang Mulia.

Sidang 2

Sidang 3

Sidang 4

RAHMAWATI AYU BIN SALIM;


PH : Apakah saudara mengetahui barang tersebut ?

Terdakwa : Saya tidak tahu

JEREMY BARON;
PH : Apakah saudara mengetahui barang tersebut ?

Terdakwa : Saya tidak tahu

AYU BIN FAUZAN


-

RICKI BIN PRATAMA

Puji Nur Kusumawati

Agisa Tri Handias

Jaka

Hakim Ketua kepada Terdakwa : JAKA PURWA

Hakim Ketua : Bisa saudara jelaskan mengapa saudara dijadikan Terdakwa dalam kasus ini?

Terdakwa : Bisa yang mulia, saya di tuduh melakukan pencurian di kediaman bu Rahmawati
Ayu

Penuntut Umum kepada Terdakwa : Jaka Purwa

JPU : Bisa saudara jelaskan dimana saudara berada pada tanggal 20 Ferbruari 2018 ?

Terdakwa : seperti biasa pak, saya kerja dari pagi, namun hari itu saya hendak meminjam
uang kepada Ricki sehingga pulangnya saya pergi kerumah Ricki hendak meminjam
uang untuk memenuhi kebutuhan pengobatan istri saya yang kondisinya semakin parah.
Namun karena Ricki juga tidak punya uang, maka saya langsung saja pulang

JPU : Bisa saudara jelaskan bagaimana mengenai kesaksian saudari Ayu yang sudah
mengatakan bahwa pada tanggal 20 Februari 2018 saudara tidak langsung
pulang setelah mengetahui kalau saudara Ricki tidak mempunyai uang?

Terdakwa : Tidak pak, setelah saya mengetahui kalau Ricki tidak mempunyai uang saya
langsung pamit pulang

JPU : Bisa saudara jelaskan keterangan dari saudari Ayu mengatakan bahwa saudara
dan saudara Ricki berbincang agak lama untuk merencanakan melakukan pencurian di kediaman
Rahmawati Ayu ?
Saksi : Tidak ada pak, dia berbohong setelah saya mengetahui Ricki tidak punya uang
saya langsung pulang kerumah

JPU : Tapi dari keterangan saksi Ricki juga mengatakan kalau kalian merencanakan
pencurian di kediaman Rahmawati Ayu, jadi sebenarnya siapa yang berbohong?

Terdakwa : baik pak saya mengaku, tapi kami tidak pernah melaksanakannya pak

JPU : Baik kalau begitu apa yang saudara lakukan pada malam hari tanggal 21 Februari
2018? Bisa diceritakan

Terdakwa : Malam itu saya sedang berada dirumah sakit pak menemani istri saya

JPU : Yang mulia ijin menampilkan barang bukti berupa foto rumah korban Rahmawati
Ayu ?

Halim : Silahkan

JPU : Apakah andamengenal rumah ini?

Terdakwa : saya tidak tahu bu

JPU : Jadi anda tidak tahu ya?

Terdakwa : tidak bu

JPU : yang mulia ijin mengajukan alat bukti berupa rekaman cctv di kediaman
Rahmawati Ayu pada tanggal 21 Februari pukul 23.00?

Hakim : Silahkan

JPU : Apakah benar itu saudara?

Terdakwa : Waduh iya bu saya mengakui itu adalah saya,

JPU : Diketerangan anda sebelumnya anda mengatakan bahwa anda tidak mengenal
rumah korban, namun saat ini anda mengatakan bahwa yang ada dalam CCTV
tersebut adalah anda ?

Terdakwa : Itu memang saya bu yang di dalam CCTV, namun saya tidak tahu itu rumah siapa
JPU : Jadi anda mengakui bahwa yang ada di CCTV itu adalah anda ya?

Terdakwa : Iya bu

JPU : Yang Mulia izin mengajukan barang bukti berupa rekaman video perusakan
CCTV.

Hakim : Silahkan

(Video Diputar)

JPU : Dari video tersebut terlihat bahwa anda berusaha merusak CCTV, dari video
tersebut anda berusaha untuk merusak CCTV, dengan apa anda merusak CCTV
tersebut?

Terdakwa : Ricki melihat kayu balok bu, di pekarangan rumah korban, lalu Ricki meminta
saya untuk mengambil kayu tersebut dan menyuruh saya untuk merusak CCTV

JPU : Izin mengajukan barangbukti berupa foto balok kayu.

Hakim : Silahkan

JPU : apakah itu balok yang anda maksud?

Terdakwa : Iya Bu

JPU : lalu bagaimana caranya anda bisa sampe ke rumahnya korban ? mengingat
rumah anda jauh dari rumah korban ?

Terdakwa : Saya dan ricki sampe kerumah dengan mengendarai motor bu

JPU : Yang mulia ijin mengajukan barangbukti berupa foto motor terdakwa

Hakim : silahkan

JPU : Apakah anda mengenal motor ini ?


Terdakwa : iya bu, itu motor saya

JPU : Setelah anda menghancurkan CCTV, selanjutnya anda kemana?

Terdakwa : Saya masuk bu, ke dalam rumah

JPU : Yang Mulia, ijin mengajukan barang bukti berupa linggis.

Hakim : Silahkan

JPU : Apakah barang ini punya anda?

Terdakwa : Tidak bu

JPU : Jadi itu bukan punya anda ya . Bagaimana saudara bisa masuk dengan posisi
rumah dikunci ?

Terdakwa : Saya lewat jendela depan bu

JPU : Bukannya jendela nya dikunci, lalu bagaimana saudara bisa masuk?

Terdakwa : Saya buka jendelanya nyongkel dengan linggis bu

JPU : Yang mulia ijin mengajukan kembali barang bukti berupa laptop, jam tangan dan
hand phone milik korban

Hakim : Silahkan

JPU : Saudara apakah saudara mengenal laptop, jam tangan dan hp tersebut?

Terdakwa : Iya bu, itu adalah laptop, jam tangan dan hp milik adik saya

JPU : Di kesaksian sebelumnya saudara mengatakan bahwa saudara tidak mengenal


barang ini, namun sekarang saudara mengatakan bahwa barang tersebut adalah
abrang milik adiknya saudara. Jadi yang benar yang mana ?

Terdakwa : Iyaa... yaa... itu punya adik saya bu

JPU : Yang mulia ijin mengajukan alat bukti berupa nota pembelian Laptop dan HP
tersebut yang lengkap dengan nomor seri nya
Hakim : Silahkan

JPU : Saudara Terdakwa dari Alat bukti tersebut diketahui bahwa laptop yang
ditemukan di kediaman saudara tersebut setelah diperiksa nomor seri nya
adalah milik saudara Rahmawati Ayu. Bagaimana tanggapan saudara Terdakwa?

Terdakwa : Saya tidak tahu bu, yang saya tahu itu laptop milik adik saya.

JPU : Jadi anda tidak tahu ya? Lalu dari keterangan adik anda sebelumnya bahwa anda
akan menitipkan barang berupa laptop,handphone dan jam, namun tidak jadi,
nah barang-barang tersebut sekarang ada dimana ?

Terdakwa : saya tidak tahu bu, saya tidak pernah menitipkan barang-barang kepadanya

JPU : Jadi anda tidak pernah ingin menitipkan barang kepada adik anda ya?

Terdakwa : Tidakk bu

JPU : Cukup Yang Mulia

HakimKetua : Silahkan Penasihat Hukum

Penasehat Hukum kepada Terdakwa : Jaka Purwa

PH : Saudara terdakwa, siapa yang mengajak saudara untuk melakukan perbuatan tersebut?

Terdakwa : Ricki yang menajak saya, sebenarnya dia yang ingin mencuri saya hanya
menemani saja karena yang saya tahu dia dendam dengan Rahmawati Ayu

PH : Saudara saksi pada saat melakukan aksi siapa yang mencongkel jendela dan juga
membawa linggis itu?

Terdakwa : Itu semua Ricki yang melakukan, saya hanya membantunya saja, linggi itu pun
milik Ricki dan bukan milik saya pak

PH : Pada saat melakukan aksi berdasarkan rekaman cctv siapa yang sebenarnya
memanjat pagar terlebih dahulu?
Terdakwa : Ricki pak, saya sebenarnya takut tapi dia memaksa saya

PH : Apakah saudara yang merusak cctv?

Terdakwa : Iya pak tapi itu karena Ricki menyuruh saya untuk menghancurkannya

Sidang 5

Pledoi Terdakwa

Pak hakim, saya sungguh sangat menyesali perbuatan saya yang telah melakukan pencurian tersebut.

Sebenarnya saya tidak pernah ingin melakukan perbuatan tercela tersebut, namun karena keadaan yang
memaksa ini, dimana isteri saya telah divonis kanker kelenjar getah bening dan harus segera
menjalankan operasi secepat mungkin,sedangkan pekerjaan saya hanyalah seorang juru parkir dengan
penghasilan yang tidak menentu tiap harinya.

Saya sangat menyesali perbuatan saya ini dan saya berjanji tidak akan mengulangi perbuatan ini lagi di
kemudian hari pak hakim, oleh karena itu saya memohon keringanan terhadap tuntutan yang diberikan,
karena saya masih harus menjaga dan mencari biaya untuk operasi isteri saya.

Pada dasarnya tidak ada manusia yang sempurna, dengan segala ketidaksempurnaan yang ada pada
saya, mohon kepada pak hakim untuk meringankan hukuman saya, agar saya bisa tetap mencari uang
dengan cara yang lebih baik untuk biaya operasi isteri saya, saya tidak mau selama saya menjalani
hukuman saya harus kehilangan isteri saya.

Terima kasih pak hakim.

Anda mungkin juga menyukai