TEORI KEPERAWATAN
Oleh:
NIM : P1337420820010
JURUSAN KEPERAWATAN
2020/2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan atas kehadiran Allah Subhanahu Wata’ala, atas rahmat dan
karuniaNya saya dapat menyelesaikan tugas “Teori Keperawatan” ini dengan tepat waktu.
Shalawat serta salam tetap tercurahkan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW sebagai
rahmatan lil’alamin
Penulisan makalah tentang “Aplikasi Model Konseptual Calista Roy” ini dapat
menjadi referensi bagi berbagai pihak. Selain itu, saya berharap pembaca mendapat
saran serta kritik demi penyempurnaan makalah ini. Apabila terdapat kesalahan padaa
makalah ini, saya pribadi memohon maaf. Demikian yang dapat saya sampaikan.
1 Oktober 2020
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KEPERAWATAN ..................................................................................................................... 1
iii
APLIKASI MODEL KONSEPTUAL CALISTA ROY DALAM ASUHAN
Contoh kasus:
Ny. A berumur 36 tahun datang ke IGD RSUD Haji pada tanggal 25 September 2020
dengan keluhan utama sesak nafas sejak 1 minggu. Sesak menyebabkan klien tidak bisa
beraktifitas maupun tidur telentang (tidur harus dengan posisi duduk). Pada saat pengkajian
(27/09/2020) di ruang rawat penyakit dalam, keluhan utama klien adalah batuk, kaki
bengkak, lemas, dan nafas terasa sesak. Klien menjalani hemodialisis rutin 2x perminggu
(setiap rabu dan sabtu) sejak dua bulan yang lalu (Juli 2020) namun klien sering melewatkan
sesi dialisis karena alasan biaya. Klien juga mengatakan tidak rutin mengkonsumsi obat-
obatan yang diberikan karena takut ginjalnya semakin rusak. Dua minggu sebelum masuk
rumah sakit, klien dirawat di RS Faisal dengan keluhan yang sama dengan saat ini. Klien
pulang setelah dilakukan hemodialisis dan mendapat transfusi. Setelah seminggu di rumah
klien kembali mengalami keluhan demam, sesak nafas, lemas, bengkak pada kaki, mual dan
tidak nafsu makan, BB saat ini 52 kg, BB sebelum sakit 62 kg, TB 160 cm, IMT: 20,31kg/m2
hingga kemudian dibawa ke RSUD Haji dilakukan pemeriksaan laboratorium dengan hasil :
pH: 7.273, pCO2: 28,7 mmHg, pO2: 131,4 mmHg, HCO3: 18,7 mmol/L, Sat O2: 93.5%, Hb
8.6 gr/dl, Ht 26,1 mg/dl, ureum 278 mg/dl, kreatinin 9.7 mg/dl, Na/K/Cl: 148/5.8/106 mEq/L.
Dari hasil radiologi ditemukan pneumonia bilateral, kardiomegali dengan aorta elongasi dan
bendungan paru.
hipertensi sejak 5 tahun yang lalu namun tidak kontrol secara rutin. Obat-obat hipertensi yang
biasa diminum adalah amlodipin dan captopril. Riwayat penyakit keluarga adalah hipertensi
1
A. Mode Adaptasi Fisiologis
1. Pengkajian Perilaku
a. Oksigenasi
dikeluarkan, menurun pada area basal (ronchi basah kasar), R :32 x/menit,
tampak lemah, keluhan pusing, akral hangat namun tampak pucat. terdapat
b. Nutrisi
keluhan nyeri ulu hati, BB saat ini 52 kg, BB sebelum sakit 62 kg, TB 160
c. Eliminasi
2) Tanda : klien mengatakan ada urine menjadi sangat sedikit sejak satu
2
d. Aktivitas dan Istirahat
tidur karena klien masih terlihat lemah dan mengeluh sesak nafas jika
dibantu oleh perawat dan keluarga, Klien mengatakan susah tidur, lama
tidur malam ± 4-5 jam dan sering terbangun akibat sesak nafas
e. Proteksi
f. Perasaan
jumlah minum dan tidak membatasi minum karena haus dan mulut terasa
h. Fungsi neurologi
1) Gejala : adaptif
i. Fungsi endokrin
3
2. Pengkajian Stimulus
3. Diagnosa Keperawatan
lemah
4. Intervensi Keperawatan
kriteria hasil menggunakan SLKI (2018); maka intervensi yang akan dilakukan
sebagai berikut:
1) Kriteria hasil
4
2) Intervensi
c) Pemantauan respirasi
a) Observasi
b) Terapiutik
c) Edukasi
selama 8 detik
5
(4) Anjurkan batuk dengan kuat langsung setelah tarik napas dalam
yang ke-3
d) Kolaborasi
lemah
1) Kriteria hasil
2) Intervensi Keperawatan
a) Manajemen energy
a) Observasi
b) Terapiutik
6
(3) Berikan aktivitas yang distraksi yang menegangkan
(4) Fasilitasi duduk disisi tempat tidur, jika tidak dapat berpindah dan
berjalan
c) Edukasi
berkurang
d) Kolaborasi
makanan
1) Kriteria hasil
b) IMT membaik
2) Intervensi keperawatan
a) Manajemen nutrisi
b) Pemantauan nutrisi
7
Aktivitas yang dilakukan, sebagai berikut:
a) Observasi
b) Terapiutik
(4) Berikan makanan tinggi kalori dan protein serta tinggi serat
c) Edukasi
d) Kolaborasi
(2) Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan
8
5. Implementasi keperawatan
6. Evaluasi keperawatan
1. Pengkajian
a. Pengkajian perilaku
karena hal iini disebabkan udara di runganan yang panas dan pasien
2) Sistem dukungan
keluarga, tetangga dan kerabat / teman sejawat sopir angkot. Pasien juga
b. Pengkajian stimuli
9
Stimulus kontekstual : kelemahan fisik
2. Diagnosa Keperawatan
3. Intervensi Keperawatan
kriteria hasil menggunakan SLKI (2018); maka intervensi yang akan dilakukan
sebagai berikut:
1) Kriteria hasil
2) Intervensi Keperawatan
a) Edukasi kesehatan
10
Aktivitas yang akan dilakukan, sebagai berikut:
a) Observasi
b) Terapiutik
c) Edukasi
(8) Anjurkan bertanya jika ada seuatu yang tidak dimengerti sebelum
tindakan dilakukan
4. Implementasi Keperawatan
11
5. Evaluasi keperawatan
1. Pengkajian
a. Pengkajian perilaku
1) Physical self
a) Sensasi tubuh
b) Citra tubuh
2) Personal self
a) Konsistensi diri
perawat
b) Ideal diri
termasuk dirinya.
12
c) Moral-etika-spiritual diri
b. Pengkajian stimuli
informasi
2. Diagnosa Keperawatan
3. Intervensi Keperawatan
kriteria hasil menggunakan SLKI (2018); maka intervensi yang akan dilakukan
sebagai berikut:
1) Kriteria hasil
13
2) Intervensi Keperawatan
a) Terapi relaksasi
b) Reduksi ansietas
a) Observasi
sebelumnya
b) Terapiutik
relaksasi
(4) Gunakan nada suara yang lembut dengan irama lambat dan berirama
14
(7) Anjurkan mengungkapkan perasaan dan persepsi
c) Edukasi
(1) Jelaskan tujuan, manfaat, batasan dan jenis teknik relaksasi yang
tersedia
d) Kolaborasi
4. Implementasi Keperawatan
5. Evaluasi keperawatan
1. Pengkajian
a. Pengkajian perilaku
1) Instrumental
orang anak
15
b) Peran skunder : Klien mengatakan sejak sakit aktifitasnya sebagai ibu
rumah tangga tidak dapat dilakukan secara optimal akibat sering lelah,
2) Ekspresif
penghasilan keluarga saat ini hanya berasal dari suami yang bekerja
c) Peran tertier :-
b. Pengkajian stimuli
2. Diagnosa Keperawatan
16
3. Intervensi Keperawatan
kriteria hasil menggunakan SLKI (2018); maka intervensi yang akan dilakukan
sebagai berikut:
1) Kriteria hasil
2) Intervensi Keperawatan
b) Promosi koping
a) Observasi
perkembangan
17
(5) Identifikasi dampak situasi terhadap peran dan hubungan
b) Terapiutik
tidak diinginkan
pengalaman sama
c) Edukasi
ketidakmampuan
(4) Ajarkan perilaku baru yang dibutuhkan oleh pasien untuk memenuhi
peran
d) Kolaborasi
4. Implementasi Keperawatan
18
5. Evaluasi Keperawatan
19
DAFTAR PUSTAKA
PPNI, 2017. Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia: Definisi dan indikator diagnostik.
Jakarta Selatan: Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia
PPNI, 2018. Standar Intervensi keperawatan Indonesia; Definisi dan Tindakan Keperawatan.
Jakarta Selatan: Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia
PPNI,2018. Standar Luaran keperawatan Indonesia: Definisi dan Kriteria Hasil Keperawatan.
Jakarta Selatan: Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia
20