Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

PENGAMALAN BUTIR BUTIR PANCASILA SILA KE 3

DOSEN PENGAMPUH

Ir. Wa Nine, M.Kes

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 5

1. MERIY(PBB200014)
2. NURLELA MEILANI(PBB200015)
3. MARITA BUTON(PBB200016)

POLITEKNIK BAUBAU
PRODI REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN
TAHUN AKADEMIK 2020
KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmatdan
Hidayahnya, Sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini diajukanguna
memenuhi tugas mata kuliah.
“PANCASILA” yang berjudul PENGAMALAN BUTIR BUTIR PANCASILA SILA KE 3.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga makalah
ini dapat kami selesaikan tepat pada waktuya.Kami menyadari bahwa makalah inimasih jauh
dari kata sempurna. Dengan dasar tersebut kami mohon kritik dan saran yang sifatnya
membangun dari berbagai pihak yang berkepentingan dengan makalah ini.Semoga makalah ini
memberikan informasi dan bermanfaat untuk pengembangan wawasan dari peningkatan ilmu
pengetahuan bagi kita.

Baubau,3/12/2020

Penyusun
i

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................i
DAFTAR ISI................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................... 1
1.3 Tujuan .......................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................... 3
2.1 Latar Belakang terbentuknya Pancasila ke 3 .......................................... 3
2.2 Butir-Butir Pancasila Sila ke 3 .............................................................. 3-4
2.3 Makna Pancasila Sila ke 3 ...................................................................... 4-5
2.4 Realisasi Pancasila Sila Ketiga dalam Bidang Pendidikan, Budaya,
Ekonomi, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi .................................................. 5
2.4.1 Bidang Pendidikan ................................................................... 5-6
2.4.2 Bidang Budaya ......................................................................... 6-7
2.4.3 Bidang Ekonomi……………………………………………….7-8
2.4.4 Bidang Ilmu Pengetahuan Teknologi ........................................ 8
BAB III PENUTUP ....................................................................................................... 9
3.1 Kesimpulan .................................................................................................. 9
3.2 Saran ............................................................................................................ 9
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................. 10
ii

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Negara Indonesia termasuk negara yang majemuk karena terdiri dari banyak suku, budaya, ras,
dan bahasa. Keragaman yang ada di Indonesia inilah yang menjadikan Indonesiamemiliki
ideologi negara Pancasila. Pancasila adalah ideologi dasar bagi negara Indonesia. Nama ini
terdiri dari dua kata yang berasal dari bahasa Sanskerta: pañca berarti lima dan śīla berarti
prinsip atau asas. Pancasila merupakan rumusan dan pedoman kehidupan berbangsadan
bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia.Di dalam pancasila terdapat salah satu sila
yangmenjunjung tinggi persatuan di dalam negara ini. Sila yang dimaksud adalah sila
persatuanIndonesia.
Zaman yang terus berkembang memasuki era globalisasi, tidak menutupkemungkinan adanya
budaya luar yang masuk ke dalam negara ini dan melebur dalamkebudayaan bangsa. Hal itu juga
merupakan ancaman tersendiri bagi suatu negara untukmenghadapi suatu konflik perpecahan di
dalam negara itu, selain permasalahan dalam tubuhnegara majemuk itu sendiri. Terbukti
sekarang banyak budaya Indonesia yang sudah mulaiterlupakan di kalangan muda. Tanpa
disadari mereka lebih banyak menggunakan budayaasing dalam kehidupannya, dan gaya
hidupnya.Oleh karena itu, sebaiknya bangsa Indonesia tetap menjaga persatuan yang ada
dalamnegara ini. Walaupun banyak perbedaan tetapi tetaplah satu kesatuan dalam Negara
Indonesia. Perlu untuk memulihkan kesadaran dari makna sila ketiga “persatuan
Indonesia”dalam pribadi masyarakat Indonesia agar masyarakat Indonesia menyadari betapa
pentingnya persatuan dalam suatu kehidupan berbangsa dan bernegara. Demi tetap menjaga
persatuandalam Negara ini. Berawal dari latar belakang diatas, maka penulis mengangkat
judul“Pembahasan Pancasila Sila ke tiga”.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa latar belakang dibentuknya pancasila sile ke-tiga?
2. Apa saja bunyi butir-butir pancasila sila ke-tiga?
3. Bagaimana makna pancasila sila ke-tiga?
4. Bagaimana realisasi pengamalan pancasila sila ke-tiga dalam bidang ekonomi, budaya,
pendidikan, ilmu pengetahuan dan teknologi, dan contoh kasus sila ke-3?

1
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui latar belakang terbentuknya pancasila sila ke-3
2. Untuk mengetahui bunyi butir-butir pancasila sila ke-tiga.
3. Untuk mengetahui makna pancasila sila ke-tiga

4. Untuk mengetahui realisasi pancasila sila ke-tiga dalam bidang pendidikan, budaya,ekonomi,
ilmu pengetahuan dan teknologi, dan contoh kasus sila ke-3.
2
BAB ll
PEMBAHASAN

2.1 Latar Belakang terbentuknya Pancasila Sila ke tiga


Pada dasarnya manusia diciptakan berbagai macam suku, budaya, dan bangsa, adalah satu
kenyataan yang tidak bisa dibantah oleh siapapun juga. Termasuk bangsa Indonesia yang terdiri
dari beberapa pulau-pulau yang terpisah oleh lautan luas, sehingga terjadi beraneka macam
keanekaragaman di Indonesia. Berdasarkan fakta ini harus diakui adanya bangsa dan
kebangsaan. Untuk mencapai tujuan demi keadilan social, bangsa Indonesia harus menggalang
persatuan dan kesatuan bangsa dalam keberagaman suku dan budaya yang kita miliki. Bung
Karno sering menegaskan bahwa Pancasila adalah satu-satunya alat pemersatu bangsa Indonesia,
terutama sila ketiga yaitu persatuan Indonesia.
Dalam fakta sejarah, selama 350 tahun Negara Indonesia dijajah dan dieksploitasi segala
sumber dayanya, sumber daya alam maupun sumber daya manusianya. Perjuangan bangsa
Indonesia yang dulu bersifat kedaerahan ternyata tidak membuahkan hasil sama sekali. Bahkan
menjadikan perpecahan antar bangsa di Indonesia. Kemudian bangkitlah kesadaran bangsa
Indonesia, terutama pemuda-pemuda Indonesia untuk saling bersatu dan melawan penjajah
bersama-sama. Sehingga teraihlah kemerdekaan Indonesia yang dapat dinikmati hingga sekarang
ini.
Melihat sejarah dalam mencapai kemerdekaan Indonesia tidak lepas dari rasa cinta tanah air
dan persatuan bangsa, maka hal itulah yang menjadikan persatuan Indonesia menjadi salah satu
pondasi terkuat berdirinya bangsa Indonesia dan landasan untuk bangsa Indonesia dalam
menjalankan pemerintahan, memajukan bangsa, dan menghadapi ancaman sekalipun.
Keberagaman suku dan budaya di Indonesia juga perlu disatukan oleh suatu landasan pemersatu
yang kuat. Sehingga dalam Pancasila sebagai dasar negara Indonesia terdapat sila ketiga yaitu
Persatuan Indonesia.

2.2 Butir-butir pancasila sila ke-3

Isi kelima sila yang dirumuskan dalam Pancasila, yakni (1) Ketuhanan yang Maha Esa; (2)
Kemanusiaan yang Adil dan Beradab; (3) Persatuan Indonesia; (4) Kerakyatan yang
Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan; dan (5) Keadilan
Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Sebagaimana bunyinya, Sila ke-3 yaitu “Persatuan
Indonesia”, merupakan landasan untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.
Sila ke-3 memuat 7 butir pengamalan, antara lain sebagai berikut:
1. Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa
dan negara sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan.
2. Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa apabila diperlukan.
3. Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa.

4. Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air Indonesia.


5. Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan
keadilan sosial.
6. Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika.
7. Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.

2.3 Makna pancasila sila ke-3

Sila ke -3 ini mempunyai maksud mengutamakan persatuan atau kerukunan bagi seluruh rakyat
Indonesia yang mempunyai perbedaan agama, suku, bahasa, dan budaya. Sehingga dapat
disatukan memlalui sila ini berbeda-beda tetapi tetap satu atau disebut dengan Bhineka Tunggal
Ika.
Persatuan Indonesia mengutamakan kepentingan dan keselamatan negara ketimbang
kepentingan golongan pribadi atau kelompok seperti partai. Hal yang dimaksudkan adalah sangat
mencintai tanah air Indonesia dan bangga mengharumkan nama Indonesia. Sila ini menanamkan
sifat persatuan untuk menciptakan kerukunan kepada rakyat Indonesia.

Sila yang mempunyai lambang pohon beringin ini bermaksud memelihara ketertiban yang
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Persatuan Indonesia adalah satu untuk Indonesia walaupun keadaan dimasyrakat sangat penuh
perbedaan tetapi harus menjadi satu darah Indonesia dan rela mengorbankan kepentingan
golongan demi negara Indonesia. Walaupun sangat kental dengan berbagai budaya yang berbeda
tetap harus rukun menjaga kedamaian Bhineka Tunggal Ika.

Dalam nilai Persatuan Indonesia terkandung nilai bahwa negara adalah sebagai penjelmaan
sifat kodrat manusia monodualis yaitu sebagai makhluk individu dan makhluk social. Negara
merupakan suatu persekutuan hidup bersama diantara elemen-elemen yang membentuk negara
yang berupa suku, ras, kelompok, golongan, maupun kelompok agama. Oleh karena itu
perbedaan adalah merupakan bawaan kodrat manusia dan juga merupakan ciri khas elemen-
elemen yang membentuk Negara. Konsekuensinya negara adalah beraneka ragam tetapi satu,
mengikatkan diri dalam suatu persatuan yang dilukiskan dalam suatu seloka Bhineka Tunggal
Ika. Perbedaan bukannya untuk diruncingkan menjadi konnflik dan permusuhan melainkan
diarahkan pada suatu sintesa yang saling menguntungkan yaitu persatuan dalam kehidupan
bersama untuk mewujudkan tujuan bersama.

Negara mengatasi segala paham golongan, etnis, suku, ras, individu, maupun golongan agama.
Mengatasi dalam arti memberikan wahana atas tercapainya harkat dan martabat seluruh
warganya.
4
Negara memberikan kebebasan atas individu, golongan, suku, ras, maupun golongan agama
untuk merealisasikan seluruh potensinya dalam kehidupan bersama yang bersifat integral.

Oleh karena itu tujuan negara dirumuskan untuk melindungi segenap warganya dan seluruh
tumpah darahnya, memajukan kesejahteraan umum (kesejahteraan seluruh warganya)
mencerdaskan kehidupan warganya, serta kaitannya dengan pergaulan dengan bangsa-bangsa
lain di dunia untuk mewujudkan suatu ketertiban dunia yang berdasarkan perdamaian abadi dan
keadilan social.

Nilai persatuan Indonesia didasari dan dijiwai oleh sila Ketuhanan Yang Maha Esa dan
Kemanusiaan yang Adil dan Beradab. Hal itu terkandung nilai bahwa bahwa nasionalisme
Indonesia adalah nasionalisme religious yaitu nasionalisme yang bermoral Ketuhanan Ynag
Maha Esa. Nasionalisme yang humanitik yang menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia
sebagai makhluk Tuhan. Oleh karena itu nilai-nilai nasionalisme ini harus tercermin dalam
segala aspek penyelenggaraan Negara termasuk dalam era reformasi dewasa ini. Proses
reformasi tanpa mendasarkan pada moral ketuhanan, kemanusiaan, dan memegang teguh
persatuan dan kesatuan maka bukan tidak mungkin akan membawa kehancuran bagi bangsa
Indonesia seperti halnya telah terbukti pada bangsa lain misalnya Yugoslavia, Srilanka dan lain
sebagainya. Adapun makna pancasila sila ke-3 yaitu:
a. Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa
dan negara sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan.
b. Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa apabila diperlukan.
c. Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa.
d. Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air Indonesia.
e. Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan
keadilan sosial.
f. Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika.
g. Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.
2.4 Realisasi Pancasila Sila Ketiga dalam Bidang Pendidikan, Budaya, Ekonomi, Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi

2.4.1 Bidang Pendidikan

Pendidikan adalah salah satu piranti untuk membentuk kepribadian. Penanaman kepribadian
yang baik harus dilakukan sejak dini. Terutama penanaman rasa cinta tanah air dan rasa
persatuan dan kesatuan sebagai bangsa Indonesia. Kepribadian yang baik para penerus bangsa
akan menentukan nasib dan kemajuan Indonesia di masa mendatang.

5
Nilai-nilai pancasila harus ditanamkan kuat pada generasi-generasi penerus bangsa. Menurut
Notonegoro (1973), perlu disusun sistem ilmiah berdasarkan Pancasila tentang ajaran, teori,
filsafat, praktek, pendidikan nasional, yang menjadi dasar tunggal bagi penyelesaian masalah-
masalah pendidikan nasional. Dengan begitu diharapkan tujuan pendidikan nasional dapat
terwujud dengan mudah. Tujuan pendidikan nasional adalah menciptakan manusia yang
beriman, bertaqwa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, demokratis, dan
bertanggung jawab.

Rasa cinta tanah air dan persatuan yang tinggi akan memacu semangat belajar para peserta
didik. Dengan menanamkan rasa persatuan Indonesia pada peserta didik, maka pikiran mereka
tidak lagi berorientasi bahwa persaingan prestasi adalah untuk menjadi yang lebih unggul dan
menjatuhkan lawan. Namun lebih ke rasa cinta tanah air yaitu bersaing menjadi yang terbaik
untuk satu tujuan bersama. Menuntut ilmu dengan saling bekerjasama dan bertukar pikiran antar
pelajar guna menjadikan Indonesia lebih baik dari sekarang. Karena pelajar merupakan benih-
benih pejuang bangsa, yang akan menentukan nasib bangsa Indonesia di masa mendatang.
Penerapan Pancasila sila ketiga dalam bidang pendidikan bagi peserta didik antara lain dengan
diadakannya pertukaran pelajar antar sekolah di Indonesia, diadakannya lomba-lomba antar
sekolah, upacara bersama, perayaan hari ulang tahun kemerdekaan bersama-sama. Dengan upaya
penerapan persatuan tersebut maka peserta didik akan mengenal sekolah lain di luar sekolahnya
sendiri, sekolah satu dan lainnya akan saling mengisi, serta memupuk rasa persatuan antar
pelajar Indonesia.
Rasa persatuan dan kesatuan tidak hanya ditanamkan pada peserta didik saja, namun bagi para
pendidik rasa saling bersatu juga harus tertanam kuat. Guna bekerja sama untuk menciptakan
penerus bangsa yang unggul. Serta mempersiapkan tombak-tombak bangsa yang akan berperang
melawan persaingan dunia dan kecaman jahat yang mengancam bangsa Indonesia di masa
mendatang. Salah satu penerapan persatuan di dunia pengajar adalah di bentuknya PGRI
(Persatuan Guru Republik Indonesia).
2.4.2 Bidang Budaya

Kebudayaan adalah kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, moral, hukum, adat-
istiadat dan lain kemampuan serta kebiasaan-kebiasaan yang didapatkan oleh manusia sebagai
anggota masyarakat (Soerjono Soekanto, 2005: 172).

Dalam sila Persatuan Indonesia terkandung nilai bahwa negara adalah sebagai perwujudan sifat
kodrat manusia monodualis yaitu sebagai makhluk individu dan makhluk sosial. Negara adalah
suatu persekutuan hidup bersama diantara elemen-elemen yang membentuk negara yang berupa,
suku, ras, kelompok, golongan maupun kelompok agama. Oleh karena perbedaan merupakan
bawaan kodrat manusia dan juga merupakan ciri khas elemen-elemen yang membentuk negara.

Konsekuensinya negara adalah beranekaragam tetapi satu, mengikatkan diri dalam suatu
persatuan yang diliukiskan dalam Bhineka Tunggal Ika. Perbedaan bukan untuk diruncingkan
menjadi konflik dan permusuhan melainkan diarahkan pada suatu sintesa yang saling
menguntungkan yaitu persatuan dalam kehidupan bersama untuk mewujudkan tujuan bersama.
Sehingga penanaman pengamalan persatuan Indonesia sangat berperan penting dan harus
ditanam pada setiap individu. Pembudayaan Pancasila tidak hanya pada kulit luar budaya
misalnya hanya pada tingkat propaganda, pengenalan serta pemasyarakatan akan tetapi sampai
pada tingkat kemampuan mental kejiwaan manusia yaitu sampai pada tingkat akal, rasa dan
kehendak manusia (Kaelan, 1996: 193).

Negara mengatasi segala paham golongan, etnis, suku, ras, indvidu, maupun golongan agama.
Mengatasi dalam arti memberikan wahana atas tercapainya harkat dan martabat seluruh
warganya. Negara memberikan kebebasan atas individu, golongan, suku, ras, maupun golongan
agama untuk merealisasikan seluruh potensinya dalam kehidupan bersama yang bersifat integral.
Oleh karena itu tujuan negara dirumuskan untuk melindungi segenap warganya dan seluruh
tumpah darahnya, memajukan kesejahteraan umum (kesejahteraan seluruh warganya)
mencerdaskan kehidupan warganya serta dalam kaitannya dengan pergaulan dengan bangsa-
bangsa lain di dunia untuk mewujudkan suatu ketertiban dunia yang berdasarkan perdamaian
abadi dan keadilan sosial.

Kebinekaan yang kita miliki harus dijaga sebaik mungkin. Kebhinekaan yang kita inginkan
adalah kebhinekaan yang bermartabat, yang berdiri tegak di atas moral dan etika bangsa kita
sesuai dengan keragaman budaya kita sendiri. Untuk menjaga kebhinekaan yang bermartabat
itulah, maka berbagai hal yang mengancam kebhinekaan mesti ditolak, pada saat yang sama
segala sesuatu yang mengancam moral kebhinekaan mesti diberantas. Karena kebhinekaan yang
bermatabat di atas moral bangsa yang kuat pastilah menjunjung eksistensi dan martabat manusia
itu sendiri.

2.4.3 Bidang Ekonomi

Ekonomi yang berdasarkan Pancasila tidak dapat dilepaskan dari sifat dasar individu dan
sosial. Manusia tidak dapat hidup sendiri tanpa bantuan orang lain untuk memenuhi semua
kebutuhanya. Tetapi manusia juga mempunyai kebutuhan dimana orang lain tidak diharapkan
ada atau turut campur. Ekonomi menurut pancasila adalah berdasarkan asas kebersamaan,
kekeluargaan artinya walaupun terjadi persaingan namun tetap dalam kerangka tujuan bersama
sehingga tidak terjadi persaingan bebas yang mematikan (Kaelan, 1996: 193). Dengan demikian
pelaku ekonomi di Indonesia dalam menjalankan usahanya tidak melakukan persaingan bebas,
meskipun sebagian dari mereka akan mendapat keuntungan yang lebih besar dan menjanjikan.

Rasa persatuan dan kesatuan yang tertanam kuat pada diri mereka sebagai bangsa Indonesia
akan menumbuhkan kecintaan terhadap tanah air. Pertumbuhan ekonomi di Indonesia akan
berjalan baik jika antar pelaku ekonomi saling bersatu dan mendukung, karena tujuan mereka
bukanlah menjadi penguasa ekonomi dan menjatuhkan lawannya, namun bekerja sama bersama-
sama guna kemajuan ekonomi di Indonesia. Jadi interaksi antar pelaku ekonomi sama-sama
menguntungkan dan tidak saling menjatuhkan sehingga usaha-usaha kecil dapat berkembang dan
mendukung perekonomian Indonesia menjadi kuat.

2.4.4 Ilmu pengetahuan dan teknologi

Iptek harus memenuhi etika ilmiah, yang paling berbahaya adalah yang menyangkut hidup
mati, orang banyak, masa depan, hak-hak manusia dan lingkungan hidup. Di samping itu Ilmu
pengetahuan dan teknologi di Indonesia harus sesuai dengan nilai-nilai Pancasila karena Iptek
pada dasarnya adalah untuk kesejahteraan umat manusia. Nilai-nilai Pancasila sila ketiga
bilamana dirinci dalam etika yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan dan teknologi, adalah
sebagai berikut (T. Jacob, 1996: 195):
1. Sumber ilmiah sebagai sumber nasional bagi warga negara seluruhnya. Pemanfaatan
ilmu pengetahuan dan tenologi harus mendahulukan kepentingan bangsa dan negara.
2. Alokasi pemerataan sumber dan hasilnya.
3. Pentingnya individualitas dan kemanusiaan dalam catur darma ilmu pengetahuan, yaitu
penelitian, pengajaran, penerapan, dsan pengamalannya.
Persaingan IPTEK tidak untuk saling menjatuhkan satu sama lain. Namun penemuan –
penemuan baru yang membantu kegiatan manusia dan mempermudah pekerjaan manusia
adalah untuk satu tujuan yakni guna kemajuan Negara Indonesia.

8
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa:


➢ Latar belakang terbentuknya pancasila sila ke tiga dalah dari faktor
keanekaragaman bangasa Indonesia dan faktor sejarah yang membuktikan
bahwa persatuan Indonesia merupakan salah satu pondasi terkuat bagi bangsa
Indonesia.
➢ Butir – butir Pancasila sila ketiga ada tujuh butir yang intin yaitu menempatkan
kepentingan bersama diatas kepentingan pribadi, rasa rela berkorban, cinta
tanah air, rasa kebangsaan, memelihara ketertiban dunia, dan menggalangkan
Bhineka Tunggal Ika.
➢ Makna Pancasila sila ketiga adalah meskipun bangsa Indonesia terdiri dari
berbagai macam suku, ras, agama, dan budaya namun tetap satu jua, yaitu
Negara Indonesia. Menggalangkan rasa cinta tanah air dan persatuan untuk
memajukan Negara Indonesia.
➢ Realisai Pancasila sila ketiga dalam bidang pendidikan, ekonomi, budaya, dan
ilmu pengetahuan dan teknologi adalah dengan cara saling bekerjasama,
meskipun dalam persaingan, itu hanya untuk motivasi guna menjadi yang lebih
baik. Namun tetap dalam satu tujuan yakni memajukan bangsa Indonesia di
masa mendatang dan menjadikan Indonesia lebih baik dari sekarang.

3.2 Saran

Pancasila sila persatuan Indonesia, maka kami menyarankan bagi seluruh bangsa
Indonesia, terutama pembaca makalah ini yang telah mengetahui makna, latar belakang,
butir – butir serta realisasi pancasila sila persatuan Indonesia dapat memupuk rasa
persatuan dan kesatuan demi kemajuan bangsa Indonesia, saling mengingatkan satu sama
lain, dan dapat saling bekerjasama demi kemajuan bangsa. Terutama bagi para pendidik
agar dapat meningkatkan penanaman pengamalan Pancasila melalui pendidikan yang
seutuhnya, jadi tidak sebatas teori tetapi juga diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.

9
DAFTAR PUSTAKA

Ariani Desi. 2009. Implementasi SIla Persatuan Indonesia. (online),


(http://referensipolitikdanhukum.blogspot.com/2009/08/implementasi-sila-persatuan-
indonesia.html), diakses tanggal 23 Februari 2011.

Kaelan. 1996. Filsafat Pancasila. Yogyakarta: Paradigma.

Nishom,M. 2011.Makalah Pengamalan Pancasila. (online),


(http://www.isomwebs.com/2011/makalah-pengamalan-pancasila.html), diakses pada 17
Februari 2011.

Razif N,Muhamad. 2011. Nilai Pancasila Sila Ketiga dalam Kemajemukan Budaya Indonesia.
(online), (http://research.amikom.ac.id/index.php/STI/article/download/5639/4742.html), diakses
pada 24 Februari 2011.
Rochwil C.Muhammad. 2011. Penerapan Pancasila Sila Ketiga dalam Bidang kebudayaan.
(online), (http://research.amikom.ac.id/index.php/STI/article/download/5639/4742.html), diakses
pada 24 Februari 2011.

Soerjono Soekanto. 2005. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

https://indomaritim.id/pengamalan-sila-ketiga-pancasila-untuk-
siswa/#:~:text=Jadi%2C%20makna%20sila%20ketiga%20Pancasila,pemerintah%20guna%20me
njaga%20persatuan%20dan

https://www.academia.edu/38695935/MAKALAH_PANCASILA_NEW

10

Anda mungkin juga menyukai