0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
21 tayangan2 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang bahan kimia berbahaya yang terkandung dalam makanan seperti nitrat, merkuri, BPA, arsenik, pewarna buatan, pemanis buatan, dan BHA. Bahan-bahan kimia tersebut dapat berdampak buruk bagi kesehatan seperti menyebabkan penyakit jantung, diabetes, kanker, dan gangguan perkembangan pada anak-anak. Untuk mengurangi paparan bahan kimia berbahaya, dian
Deskripsi Asli:
Judul Asli
BAHAN KIMIA YANG TERKANDUNG DALAM MAKANAN DAN DAMPAKNYA BAGI KESEHATAN
Dokumen tersebut membahas tentang bahan kimia berbahaya yang terkandung dalam makanan seperti nitrat, merkuri, BPA, arsenik, pewarna buatan, pemanis buatan, dan BHA. Bahan-bahan kimia tersebut dapat berdampak buruk bagi kesehatan seperti menyebabkan penyakit jantung, diabetes, kanker, dan gangguan perkembangan pada anak-anak. Untuk mengurangi paparan bahan kimia berbahaya, dian
Dokumen tersebut membahas tentang bahan kimia berbahaya yang terkandung dalam makanan seperti nitrat, merkuri, BPA, arsenik, pewarna buatan, pemanis buatan, dan BHA. Bahan-bahan kimia tersebut dapat berdampak buruk bagi kesehatan seperti menyebabkan penyakit jantung, diabetes, kanker, dan gangguan perkembangan pada anak-anak. Untuk mengurangi paparan bahan kimia berbahaya, dian
BAHAN KIMIA YANG TERKANDUNG DALAM MAKANAN DAN DAMPAKNYA
BAGI KESEHATAN
Zat kimia apa saja yang berbahaya tersebut?
1. Nitrat Zat ini digunakan sebagai pengawet makanan dan rasa gurih dalam daging dan ikan. Umumnya zat ini terdapat di dalam makanan kaleng. Penelitian yang dilakukan universitas Harvard pada tahun 2010, menemukan bahwa peningkatan jumlah nitrat dalam makanan kemasan/kalengan ini dapat berbahaya bagi jantung dan diabetes tipe 2. 2. Merkuri Kandungan merkuri ini bisa jadi ancaman bagi tubuh. Umumnya terbawa oleh ikan laut yang bahkan kaya akan nutrisi dan omega-3. Merkuri menjadi racun yang paling berbahaya bagi tubuh, terutama anak-anak dan wanita hamil karena memberikan pengaruh yang sangat besar apabila jumlahnya banyak menumpuk di dalam tubuh. 3. BPA BPA atau bisphenol A biasa ditemukan dalam makanan kaleng atau makanan kemasan plastik. Bukan makanan yang menyebabkan, tetapi justru kemasan yang memberikan pengaruh besar. Apabila makanan tersebut dipanaskan, BPA akan dilepaskan dan dapat mempengaruhi hormon hingga menyebabkan penyakit kanker. 4. Arsenik Arsenik ditemukan dalam air serapan tanah. Biasanya juga terbawa pada makanan atau minuman dan apabila dikonsumsi dalam jumlah yang banyak dan waktu lama ia dapat menyebabkan kanker. 5. Pewarna buatan Pewarna buatan yang berbahaya umumnya yang bukan untuk makanan, tetapi diperuntukkan kepentingan lain, misalnya seperti tekstil. Harganya jauh lebih murah ketimbang pewarna makanan sehingga tidak sedikit orang yang menggunakannya. Bahayanya beragam, dapat menyebabkan hiperaktif pada anak, ADHD, dan lain sebagainya. 6. Pemanis buatan Sama seperti pewarna buatan, pemanis buatan ini mengandung aneka bahan berbahaya seperti aspartame, sucralose, saccharin, dan acesulfame potassium yang bisa mempengaruhi kesehatan. 7. BHA BHA atau juga disebut Butylated hydroxyanisole biasa digunakan untuk menstabilkan rasa dan membuatnya lebih awet. Environmental Working Group mengategorikan bahan ini sebagai bahan yang sangat berbahaya bagi manusia karena dapat menyebabkan kanker. KESIMPULAN : Zat -zat kimia pasti mengelilingi kehiduan Mulai dari pestisida dalam makanan yang diasup gadget, furnitur hingga produk kosmetik Semua mengandung zat-zat yang bisa bersifat toksin pada tubuh. Beberapa zat kimia seperti bisphenol A (BSPA) formaldehyd, phtalates dan lain sebagainya sangat mudah diserap tubuh dan diduga kuat memicu berbagai gangguan medis seperti obesitas, asma kanker atau kemandulan. Zat kimia beracun terutama lebih berbahaya pada anak-anak karena tubuh mereka masih berkembang. Memang tak mudah menghindari zat-zat kimia tetapi ada yang bisa dilakukan untuk mengurangi kadar toksisitasnya dalam tubuh. Guna menghindari makaan yang mengandung bahan kimia masuk ke dalam tubuh, kita dapat mengkonsumsi makanan-makanan organic dan menghindari penggunaan zat-zat aditif yang terkandung dalam makanan dengan mengurangi penggunaan penyedap rasa dn lain-lain.