Disusun oleh:
Rizka Pujilestari
P1337420616045
JURUSAN KEPERAWATAN
2020
PENGKAJIAN AWAL
A. Identitas Klien
1. Nama/ nama panggilan : Ny. J
2. Tempat tanggal lahir/ usia: Kendal 13 Desember 1958/ 62 tahun
3. Jenis kelamin : Perempuan
4. Agama : Islam
5. Pelaku rawat : Anak
6. Alamat : RT 02 RW III, Kelurahan Jatibarang
7. Dokter : dr. Yetty Puskesmas Mijen
8. Diagnosis utama : Hipertensi
9. Diagnosis penyerta : gastritis kronis
No telp:
No telp:
C. Identitas Saudara Kandung (jika pasien anak)
No Nama Usia Hubungan Kesehatan
D. Genogram
Keterangan:
: laki-laki : meninggal : serumah
: perempuan : pasien
Klien tinggal serumah dengan kedua anaknya yang belum menikah. Klien setiap
harinya berada di rumah sendiri mulai pukul 07.00-16.00 karena kedua anaknya bekerja.
Klien masih aktif dalam beraktifitas. Anak pertama klien yang sudah menikah setiap sore
selalu mengunjungi klien karena masih dalam satu wilayah yang sama.
E. Riwayat Kesehatan
Riwaat :
. Klien memiliki riwayat hipertensi yang diturunkan dari ibunya. Pada usia 40 tahun
klien pertama kali mengetahui bahwa klien menderita hipertensi. Klien mengatakan sering
merasa pusing dan susah tidur jika klien sedang kelelahan dan tekanan darah klien menjadi
naik. Tekanan darah klien biasanya 160/90 mmHg. Sejak klien mengetahui bahwa klien
memiliki hipertensi, klien tidak mau mengkonsumsi obat penurun tekanan darah secara
rutin karena takut menjadi ketergantungan. Jika klien merasa tidak enak badan, klien lebih
memilih untuk tidur daripada minum obat. Klien hanya mengkonsumsi obat ketika klien
sangat merasa pusing akibat tekanan darahnya yang tinggi. Selain itu, pada tahun 2016
klien pernah di rawat di RS karena sakit gastritis akibat klien memiliki pola makan yang
berantakan dan hanya memiliki sedikit waktu untuk beristirahat sehingga menyebabkan
klien mengalami gastritis. Dan semenjak itu, pada tahun 2016 hingga tahun 2018 klien
sering dirawat di rumah sakit akibat penyakit gastritisnya kambuh. Karena apabila gastritis
yang diderita klien kambuh dapat membuat klien kesakitan pada perutya sehingga klien
merasa lemas, muntah dan tidak mampu melakukan aktivitasnya. Saat ini klien sudah
jarang mengalami keluhan akibat sakit gastritisnya karena klien sudah sangat menjaga pola
makannya. Tetapi hingga saat ini klien masih menderita hipertensi dan sering merasa
pusing jika kelelahan.
Kapan awal mengalami penyakit ini? :
Klien menderita hipertensi sejak usia 40 tahun atau sudah 22 tahun klien menderita
hipertensi . Klien mengatakan bahwa anggota keluarganya memiliki riwayat hipertensi
yang diturunkan oleh ibunya. Pada tahun 2016, klien pernah dirawat di rumah sakit dan
didiagnosa bahwa klien mengalami gastritis kronis. Dan sejak tahun 2016 hingga tahun
2018 klien sering masuk ke rumah sakit jika penyakit gastritisnya kambuh akibat kelelahan
dan pola makan yang tidak teratur.
Bagaimana respon klien dan keluarga saat mengetahui penyakit yang diderita:
Klien dan anak-anaknya mengatakan bahwa klien tidak terlalu kaget apabila klien
menderita hiperensi karena klien tahu bahwa ibunya juga menderita hipertensi. Bahkan
anak pertama klien saat ini juga sudah mengalami hipertensi Tetapi klien mengatakan jika
klien tidak mau lagi mengalami sakit gastritisnya kambuh. Karena klien merasa kesakitan
apabila gastritis yang dideritanya kambuh. Sedangkan keluarga klien selalu
mengkhawatirkan klien apabila klien sudah mengeluhkan penyakit yang dideritanya.
Sehingga anak-anak klien selalu memberikan pehatian terhadap ibunya.
Apa yang dilakukan saat tahu penyakitnya dan yang dilakukan selama sakit :
Klien lebih memilih istirahat apabila sudah merasakan pusing. Tetapi jika dalam
beberapa hari masih tidak enak badan, klien akan berobat ke fasilitas kesehatan terdekat
yaitu di Puskesmas dan berusaha mengonsumsi obat walaupun tidak diminum secara teratur
sesuai anjuran dokter.
Obat-obatan sebelum nya :
Amplodipine tablet 2x1 5 mg
F. Pengkajian Fisik
1. Keadaan umum : baik, mandiri dalam aktivitas
Indeks KATZ : A
Klien termasuk dalam kategori A karena semuanya masih bisa dilakukan secara
mandiri tanpa pengawasan ,pengarahan atau bantuan dari orang lain diantaranya yaitu
makan, kontinensia (BAK,BAB), menggunakan pakaian, pergi ke toilet, berpindah dan
mandi, pasien tidak menggunakan alat bantu berjalan.
2. Kesadaran : composmentis E4V5M6
3. Tanda-tanda vital
a. TD : 170/100 mmHg
b. HR : 87 x/menit
c. T : 36.5 °C
d. RR : 22 x/menit
4. Berat badan : 49 kg
5. Tinggi badan : 149 cm
6. Kepala : 55 cm
7. Lingkar lengan : kanan 24/ kiri 24
8. Rambut & kepala
Inspeksi : bersih, tidak ada ketombe. Rambut berwarna hitam dan beruban
Palpasi : tidak ada massa
Catatan :
9. Mata & penglihatan
Inspeksi : konjungtiva tidak anemis, kelopak mata tidak edema, kedua mata simetris
Palpasi : tidak ada massa
Catatan : Miopi
10. Hidung & sinus
Inspeksi : bentuk simetris, warna sama dengan wajah, tanpa lesi
Palpasi : tidak ada massa
Catatan :-
11. Telinga & pendengaran
Inspeksi : simestris
Palpasi : tidak ada massa
Catatan : pendengaran masih jelas
12. Mulut & tenggorokan
Inspeksi : terdapat plak gigi, papila lidah kekuningan, gigi berlubang
Palpasi : tidak ada massa
Catatan :tidak ada peradangan atau sariawan
13. Sistem endokrin
Inspeksi :-
Palpasi :
Kelenjar tiroid : Tidak teraba
Kelenjar paratiroid : Tidak teraba
Kelenjar getah bening : Tidak teraba
Catatan :-
14. Thorax & pernafasan
Inspeksi : bentuk thoraks normal, tidak adanya dispneu
Palpasi : tidak ada kelainan tulang punggung dan tidak ada nyeri tekan
Perkusi : sonor
a. Auskultasi : suara napas normal tidak ada suara tambahan
terdengar BJ I dan II
Catatan :-
15. Abdomen
Inspeksi : cekung, warna sama, tidak ada lesi
Auskultasi : peristaltik usus 18 x/ menit
Perkusi : timpani
Palpasi : tidak ada massa
Catatan :-
16. Genetalia & anus
Inspeksi : tidak ada kelainan dan genitalia bersih, tidak ada tanda-tanda
infeksi
Palpasi : tidak ada massa, tidak ada nyeri, tidak edema
Catatan : klien sudah menopouse
17. Ekstremitas
a. Ekstremitas atas
Inspeksi : tidak terdapat kelemahan otot pada kedua tangan, tidak terdapat bekas
trauma
Palpasi : Denyutan arteri brachialis dan arteri radialis teraba jelas, tidak ada benjolan,
tidak ada udem pada ekstremitas
b. Ekstremitas bawah
Inspeksi : tidak terdapat kelemahan otot pada kedua kaki, tidak terdapat bekas trauma,
Palpasi : tidak ada edema pada ekstremitas
Kekuatan otot :
5 5
5 5
Pemeriksaan
Keterangan
Saraf Kranial
Nervus III, IV dan Gerakan bola mata klien normal dapat mengikuti
gerakan jari pemeriksa, ukuran pupil dalam batas
VI normal 3 mm, reflek cahaya baik, klien dapat
Okulomotorius, menggerakan mata ke bawah, kedalam dan
Trochlearis dan kesisi luar, dapat membuka dan menutup mata.
Abdusen
Nervus XII Lidah klien simetris, bisa digerakan dari sisi satu
Hipoglosus ke sisi yang satu lagi
G. Data Penunjang
Laboratorium :-
Pemeriksaan penunjang :-
H. Terapi Saat Ini
-Mengkonsumsi obat penurun tekanan darah tinggi Amlodipine 5 mg 2x1/hari
-Rutin melakukan pengukuran tekanan darah saat prolanis.
Keluarga : keluarga menerima keadaan klien saat ini. Bahkan keluarga klien sering
memberikan semangat dan nasihat untuk klien agar klien mau meminum obat.
Sosial
1. UPK :-
2. LSM :-
3. Jaminan kesehatan : BPJS
4. Penyokong dana : anak
5. Pendapatan perbulan : Rp 3.000.000,00
6. Kondisi rumah : ruma cukup tertata rapi tetapi pencahayaan kurang
terang
7. Ventilasi rumah : cukup
8. Rumah milik : SHM
9. Keadaan lingkungan : sosialisasi baik
10.
Spiritual
Pasien: klien rajin beribadah bersama anak-anaknya. Klien merasa sangat
bersyukur masih bisa sholat dan mengaji bersama anak-anaknya. Saat beribadah
klien sering meminta untuk didoakan oleh anaknya agar kesehatannya
membaik. Dalam menurunkan tekanan darahnya, klien lebih senang
mengkonsumsi jamu ataupun makanan yang alami daripada meminum obat.
Walaupun demikian klien harus tetap memaksakan untuk minum obat ketika
klien merasa sangat pusing. Selain itu, klien juga sangat yakin bahwa sakit
hipertensinya bisa sembuh karena klien selalu melihat perhatian anaknya
terhadapnya untuk rajin minum obat.
Keluarga:merasa ikhlas dengan keadaan pasien, menjadi media untuk berbakti
dengan orangtua, selalu memberikan perhatian terhadap klien pasien untuk
terus sehat dan tidak bosan untuk minum obat.
J. Masalah Saat Ini
1. Klien mengatakan klien sering pusing dan mudah lelah
2. Klien mengatakan bahwa klien tidak mau minum obat hipertensi secara rutin
karena takut ketergantungan
3. Klien mengatakan sering susah tidur
4. Klien mengatakan terkadang merasa takut dengan kondisi kesehatannya
Intervensi :
1. Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif meliputi lokasi, karakteristik,
durasi, frekuensi, kualitas, intensitas atau keparahan nyeri, dan faktor
presipitasinya.
2. Observasi tanda-tanda vital
3. Ajarkan klien dan keluarga tekhnik nonfarmakologi relaksasi nafas dalam
4. Berikan terapi non farmakologi : rendam kaki dengan air hangat
5. Berikan lingkungan yang tenang dan nyaman
6. Jelaskan kepada klien pentingnya minum obat