MENGAMBIL SEGALANYA
Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Sejarah Australia
Kelas C
Dosen pengampu:
Dr. Sumardi, M.Hum
Riza Afita Surya, S.Pd., M.Pd
Oleh:
Eric Priyoga
NIM 180210302096
Ternah lebih menakutkan, karena mereka dapat menyerang orang yang lengah.
Para narapidana Davis dan Bracefield, yang tinggal bersama kaum Aborigin
setelah melarikan diri dari tempat pembuangan di Teluk Moreton, mengamati
bahwa dua banteng liar telah sangat menakutkan orang pribumi, yang akan
gemetar ketakutan mendengar auman mereka, dan memanjat pohoj tertinggi untuk
dapat melihat mereka.
Bila hewan piaraan orang kulit putih menakutkan pada pandangan
pertama, lama-kelamaan mereka bahkan lebih merupakan ancaman. Binatang-
binatang itu memakan habis tumbuh-tumbuhan yang dapat dimakan, minum dan
mengotori dengan lumpur sumber-sumber air yang berharga di daerah pedalaman.
Sebagaimana digambarkan oleh seorang pemukim pionir mengenai dampak
ternak di pantai Carpentaria. Mereka menginjak-injak hingga hilang tanda-tanda
penyu di rawa-rawa kering, bekas jalur buaya yang merangkak ke sarangnya,
mereka makan ujung-ujung ubi rambat dan merusak bunga teratai,
keseluruhannya membuat makanan alami (kaum Aborigin) semakin langka serta
lebih sulit didapat.
Kadang-kadang seorang penjelajah kultiputih ikut bersama kaum Aborigin
menyesalkan perusakan sumber air, tetapi untuk sebagian besar orang kulti putih
berusaha secara aktif memelihara wilayah-wilayah bermata air untuk terak serta
mencegah agar tidak didekati kaum Aborigin tanpa memikirkan kesulitan yang
menjadi akibatnya.
Di seluruh Australia, kaum Aborigin berusahan sebaikxmungkin dalamx
keadaanx merekax yang berubah. Merekaxmencari caraxcara baru untuk
menjeratxserta menombakxternak, mengangkut sertaxmemasak binatanag yang
besarxbesar itu. Tombakxtombak baruxdikembangkan sertaxdapur dibangun
lebihx besar dari sebelumnya. Dombaxdomba yang diambil dari ternakxpara
pemukimx dengan hatixhati disimpan di kandang sederhana
sampaixsaatxdagingnyax dibutuhkan.
Akibatnyaxseringkali tragis. Seorangxwanita pionir di AustraliaxSelatan
menceritakanxkenangan, tiga orangxwanita tua Aborigin ketikaxmelihat dombax
ternakxkambing sertakuda untuk pertama kali di sebuah perbukitan di antara
gunung Muirhead dan Teluk Guichen:
Kami mengintipxdi antara semakxbelukar dan melihatxapa yang
kamixkenal sekarangxsebagai dombaxternakxkereta kuda. Auman
bantengxsangatx menakutkanxkami. Kami melihat jejak ternakx domba danx kuda
dan tidakxdapat membayangkan hewan apaxyang membuat jejak seperti itu. kami
mengikuti mereka berharixhari, sampaixmereka berhentx dekat Salt Creek.
Banyakxdari kamixberkumpul di sini, dan menunjukxseseorang untuk
mengunnjungi orangxkulit purih itu. dan mereka memberikan kepalaxdomba,
yang dibawanya pulang. Sungguh bendaxyang sangatxaneh dan kamixperiksa
selurugnyaxgigixmataxtelingaxdan mengirimx orangxlelaki itu kembalixlagi. Ia
membawaxpulang dagingxbahu dombax roti kalixini. kami rasakanxdagingnya
dan menganggapnyaxsangatxenak, tetapi kami kuburxrotinya, karena kamixtakut
diracun.
Orang kulit hitam itu berhasil membawa domba kembali ke tempat
kediaman mereka pada waktu malam. Mereka kemudian pergi untuk menembak
seekor di antara binatang-binatang yang lebih besar. mereka menembak seekor
kuda, tetapi yang lainnya lari. Mereka berendam dalam air sepanjang malam dan
setelah orang kulit putih itu pergi, mereka kembali ke dekat api, dan melihat
seorang rekannya tertembak mati.
Kaum Aborigin sangat ingintahu tentang oarang-orang Eropa.
Rombongan-rombongan Aborigin mengadakan perjalanan untuk melihat dan
mempelajari permukiman pionir. Mereka mengamati selama perjalanan panjang
ekspedisi-ekspedisi penjelajahan yang menerobos memasuki wilayah Aborigin.
Orang-orang Aborigin mendekati perkemahan orang kulit putih dan dengan teliti
mempelajari tingkah laku mereka dari sela-sela semak belukar atau dahan-dahan
pepohonan terdekat. Mereka mengamati dengan penuh rasa ingin tahu apa yang
kami lakukan, dan mereka saling memberi informasi panjang tentang hal-hal yang
mereka lihat. Cara kami makan, minum, berpakaian, kulit kami, cara menyisir,
merebus, selimut, sabuk kulit, rumah, singkatnya, segalanya merupakan hal baru
bagi mereka dan dibicarakan dengan sungguh-sungguh.
Kaum Aboriginxterutama tertarikxakan warnaxkulit orang Eropa, pakaian
xsepatu mereka. mereka tidakxdapat memastikan apakahxpara pemukim pertama
yangxberpakaian serta wajahxtercukur bersih itu lelaki ataux perempuan. Orang
kulitxhitamxmembukaxkemejaxparaxpendatangx baru untuk melihat
dadaxmerwka dan mencobaxmemeriksa alatxkelamin mereka.
Terjadixperdebatanxhangatxantara kaum Aborigin tentanxg apa oranxg
kulitxputih itu dan darimanaxasal mereka. Padaxmulanya perdebatan padax
umumnya mendugaxbahwa orang Eropa adalah rohxroh yangxhidup kembali. Di
seluruh benua, di wilayah permukiman awal, kaum Aborigin menyebut orang
Eropa dengan nama-nama tradisonal bagi hantu, roh maupun orang yang telah
meninggal. Seringkali benarxbenar dikira olehxorang Aborigin bahwa orang
kulitxputih itu tidakxhanya merupakanxreinkarnasi orangxkulit hitam, tetapi
sanakxsaudara mereka yangxhidup kembali. Suatu kenyataan bahwa
yangxmenyelamatkannyawa banyakxnarapidana yangxmelarikan diri atau
pelautxyang terdamparxkarena kapalnya tenggelam, dan serta juga melindungi
permukimanxpermukiman kecil darixpermusuhan orangxkulit hitam. Para
pemukim diberi nama sanak saudara yang telah meninggal dan menempati tempat
dalan silsilah keluarga.
Tetapi kaum Aborigin pada akhirnya terpaksa menyimpulkan bahwa para
pendatang baru itu tidak lain hanyalah orang-orang lelaki biasa. Orang-orang
Eropa itu jarang bertingkah laku seperti sanak keluarga yang kembali. Mereka
tidak tahu caranya bagaimana, dan tidak punya keinginan untuk memenuhi
harapan orang-orang Aborigin. Terutama sekali mereka menginginkan untuk
menggunakan serta memiliki tanah dengan cara yang tidak dipahami oleh para
pemilik tradisionalnya.
Pada tahap-tahap awal hubungan, pertentanganxseringxdiakibatkan karena
salingxmerasaxtakutx cemas serta salahxpaham. Sekali permukiman terbentuk,
kematianxterjadixselamaxterjadinya banyak pertempuranxkecilxmengenaixhak
milik. Walaupunxtampaknyaxhanya merupakan perkelahian-perkelahian kecil, hal
ini mengungkapkan pertentangan pokok di antara konsep Aborigin mengenai
pertukaran dan pembagian dengan konsep Eropa mengenai hak milik perorangan.
Banyak orang kulit putih dibunuh sebagai pembalasan atas penghinaanataux
pelanggaran hukumxadat. Hubungan seks antaraxwanita Aborigin dengan
orangxorang pemukim merupakan sumber pertentangan khusus. Kaum
Aboriginxbertindakxmelawan perorangan atauxkelompokxtertentu yang
melanggar adatxkebiasaan mereka dengan harapan bahwa mereka dapatxdipaksa
untukxbertingkah laku sesuaixdengan normaxnorma moralxyangdapat diterima.
DAFTAR PUSTAKA