Anda di halaman 1dari 1

Latar Belakang

Limbah merupakan bahan sisa proses yang tidak digunakan. Sumber limbah bisa berasal dari
kegiatan domestik dan non domestik. Limbah domestik adalah limbah yang berasal dari
kegiatan rumah tangga, sedangkan limbah non domestik merupakan limbah yang berasal dari
pabrik, industri, perikanan, pertanian dan transportasi dan sumber sumber lainnya.
Limbah hasil kegiatan domestik dan non domestik salah satunya adalah minyak jelanta.
Minyak jelantah merupakan minyak kelapa sawit yang digunakan untuk menggoreng secara
berulang kali. Berdasarkan riset The Internasional Council On Clean Transportation (ICCT)
Indonesia memiliki potensi minyak jelantah mencapai 157 juta liter yang berasal dari
restoran, hotel dan sekolah perkotaan. Jumlah tersebut belum ditambah dengan limbah hasil
kegiatan rumah tangga. Limbah minyak jelantah hasil rumah tangga dapat mencapai 1,638
juta liter. (Chandra dkk, 2020). Banyaknya limbah tersebut belum dimanfaatkan secara
maksimal sehingga dapat menyebabkan pencemaran terhadap lingkungan. Untuk itu,
diperlukan pengolahan yang tepat agar limbah minyak jelantah tidak menimbulkan banyak
pencemaran. Selain menimbulkan pencemaran, minyak jelantah juga berbahaya bagi
kesehatan.Kandungan gugus peroksida atau biasa disebut sebagai Radikal bebas dalam
minyak jelantah dapat merusak organ tubuh diantaranya hati, jantung, ginjal dan arteri.
(Rukmini, 2007)
Selain minyak jelantah, nasi basi juga merupakan limbah yang umum ditemui dalam berbagai
kegiatan. Limbah nasi basi jika tidak dimanfaatkan dengan tepat dapat menimbulkan
pencemaran bagi lingkungan. Bau busuk yang timbul dari nasi basi juga akan mengganggu.
Untuk itu perlu dilakukan pengolahan limbah minyak jelantah dan nasi basi agar bermanfaat
bagi lingkungan. Alternatif pengolahan limbah minyak jelantah dan nasi basi yang dapat
dilakukan yaitu dengan mengubahnya menjadi racun tikus ramah lingkungan.
Oleh karena itu, dalam penelitian ini akan dilakukan pemanfaatan limbah minyak jelantah
dan nasi basi sebagai bahan racun tikus ramah lingkungan. Hasil yang diperoleh nantinya
diharapkan dapat mengurangi pencemaran akibat limbah minyak jelantah dan nasi basi.
Selain itu juga dapat mengurangi penggunaan bahan kimia untuk membasmi tikus.

Chandra,dkk. 2020 “ Pelatihan Pembuatan Daur Ulang Minyak Jelantah Berbasis


Ecogreen di Rumah Singgah Yatim dan Dhuafa Kota Banjarbaru “ Jurnal
Abdimas Kesehatan , VOL. 2 NO.1 : Banjarmasin
Rukmini A. 2007. Regenerasi Minyak Goreng Bekas dengan Arang Sekam Menekan
Kerusakan Organ Tubuh. Seminar Nasional Teknologi. 24

Anda mungkin juga menyukai