Anda di halaman 1dari 1

Billet & Komposisinya

Besi beton merupakan besi tulangan yang paling sering digunakan dalam konstruksi bangunan. Besi
ini biasanya memiliki dua jenis, yaitu besi beton polos (round bar) dan besi beton ulir (deformed
bar). Besi beton dibuat dari hasil pengerolan besi billet. Nah, besi billet sendiri merupakan sebuah
balok baja yang biasanya memiliki ukuran 100 x 100 mm, 110 x 110 mm, atau 120 x 120 mm dengan
panjang balok sekitar 170 mm. Besi billet biasanya dibuat dari berbagai macam bahan seperti bijih
besi dan scrap dengan penambahan elemen-elemen lain seperti nikel, kromium, mangan, vanadium,
kokas, grafit, lime, dan ferro alloys.

Proses Pembuatan Besi Beton


Pertama-tama, besi billet akan dipanaskan pada Soaking Zone di suhu sekitar 950-1150°C selama
dua jam penuh. Mesin akan membutuhkan waktu dua jam untuk memanaskan billet hingga mencapai
suhu 1000-1350°C, proses ini dinamakan proses Heating Zone. Setelahnya, billet akan dikupas dan
disesuaikan ukurannya untuk menjadi besi beton dalam tahapan Phasa Roughing. Kemudian dalam
Phasa Intermediate, biasanya beberapa proses akan diatur untuk tidak mengupas billet untuk
mengurangi tegangan tarik pada billet. Hal ini dilakukan agar billet tidak rusak atau tidak patah pada
saat proses pengerolan dilakukan. Tahapan ini memang menekankan pada kupasan dan pengurangan
tegangan pada billet.

Billet biasanya akan digiling atau digilas dengan roller yang terbuat dari besi pula, seperti proses
memilin. Roller ini akan membentuk billet menjadi bentuk bulat yang lebih kecil dan lebih panjang.
Jika sudah sesuai dengan ukuran yang ditentukan dan telah keluar dari mesin finishing mill, billet
akan didinginkan dengan mesin cooling bed. Setelahnya, billet akan dipotong-potong dengan panjang
yang dikehendaki. Ukuran panjang standar untuk besi beton di Indonesia biasanya sepanjang 12
meter dengan pengemasan dalam posisi ditekuk atau dibending menjadi 6 meter

Anda mungkin juga menyukai