Anda di halaman 1dari 19

KEPERAWATAN KOMPLEMENTER

“Asuhan Keperawatan Komplementer Aroma Terapi


Pada Lansia Dengan Hipertensi”

Oleh : Kelompok 3/A12-A

I Gusti Agung Diana Ratri Astuti 18.321.2832


I Made Agung Surya Diyasa 18.321.2834
Ni Luh Putu Mas Ari Puspa Dewi 18.321.2841
Ni Luh Widi Wulandari 18.321.2843
Ni Made Vina Widya Yanti 18.321.2849
Ni Nyoman Budi Rahayu 18.321.2850
Ni Putu Ary Adnyani 18.321.2852
Putu Ayu Dyah Noviana Dewi 18.321.2861
Putu Diah Wulandari 18.321.2862

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN PROGRAM SARJANA KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI KESEHATAN
WIRA MEDIKA BALI
2020
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. R
DENGAN DIAGNOSA MEDIS HIPERTENSI
DI RUANG MERAK
TANGGAL: 13 Desember 2020

I. PENGKAJIAN
1. Identitas
a. Identitas Pasien
Nama : Ny. R
Umur : 59 tahun
Agama : Hindu
Jenis Kelamin : Perempuan
Status : Menikah
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Suku Bangsa : Indonesia
Alamat : Br. Jempinis, Pererenan
Tanggal Masuk : 12 Desember 2020
Tanggal Pengkajian : 13 Desember 2020
No. Register :
Diagnosa Medis : Hipertensi

b. Identitas Penanggung Jawab


Nama : Tn. H
Umur : 39 tahun
Hub. Dengan Klien : Anak
Pekerjaan : PNS
Alamat : Br. Jempinis, Pererenan
2. Status Kesehatan
a. Status Kesehatan Saat Ini
1) Keluhan Utama (Saat MRS dan saat ini)
Pasien mengatakan mengeluh pusing, dan nyeri pada leher dan kepala
2) Alasan masuk rumah sakit dan perjalanan penyakit saat ini
Pasien mengatakan mengeluh pusing sejak tiga hari yang lalu pada tanggal 10 Juli
2020, pasien meminum obat yang dibelinya diwarung untuk mengurangi rasa
pusing tersebut. Tetapi setelah 2 hari pusingnya tidak berkurang, dan disertai
nyeri pada kepala dan leher kemudian saya melakukan pemeriksaan TTV dengan
hasil : Tekanan Darah : 160/100mmHg, Nadi : 98x/mnt, Suhu : 36,5oC, RR :
20x/mnt.
P: Pasien mengatakan nyeri yang dirasakan pada leher dan kepala setelah bangun
tidur
Q: Pasien mengatakan nyeri yang dirasakan seperti ditusuk-tusuk
R: Pasien mengatakan nyeri yang dirasakan pada leher dan kepala
S: Pasien mengatakan skala nyeri 7
T: Pasien mengatakan nyeri yang di yang dirasakan hilang timbul
3) Upaya yang dilakukan untuk mengatasinya
Pasien mengatakan beristirahat jika kepalanya pusing.

b. Status Kesehatan Masa Lalu


1) Penyakit yang pernah dialami
Pasien mengatakan tidak pernah mengalami penyakit hipertensi

2) Pernah Dirawat
Pasien mengatakan tidak pernah dirawat di rumah sakit.

3) Alergi
Pasien mengatakan tidak mempunyai riwayat alergi, seperti alergi makanan, obat-
obatan, debu, dll

4) Kebiasaan (merokok/kopi/alcohol dll)


Pasien mengatakan tidak memiliki kebiasaan merokok, minum kopi 2 cangkir
perhari, tidak memiliki kebiasaan meminum alkohol.
c. Riwayat Penyakit Keluarga
Pasien mengatakan suaminya memiliki riwayat penyakit hipertensi

d. Diagnosa Medis dan therapy


Hipertensi

No Nama Obat Dosis Rute Indikasi Efek Samping


1. Captopril 50 mg Oral 3x1 Mual dan muntah,
pusing, gangguan
nafsu makan, gatal
pada kulit

e. Pola Kebutuhan Dasar (Data Bio-Psiko-Sosio-Kultural-Spiritual)


1) Pola Persepsi dan Manajemen Kesehatan
Pasien mengatakan sehat adalah ketika pasien bisa beraktivitas secara normal. Jika
pasien merasa tidak enak badan pasien akan beristirahat.

2) Pola Nutrisi Metabolik


a. Sebelum Sakit
Pasien mengatakan sebelum sakit pasien makan 3x sehari 1 piring penuh
dengan lauk pauk, sayur, nasi.
b. Saat Sakit
Pasien mengatakan saat sakit pasien makan 1x sehari dengan porsi yang
disediakan oleh menantunya.

3) Pola Eleminasi
a. BAB
 Sebelum Sakit
Pasien mengatakan sebelum sakit BAB 2x sehari dengan konsistensi
lunak, dan berbau khas feses.
 Saat Sakit
Pasien mengatakan saat sakit BAB 1x sehari dengan konsistensi lunak, dan
berbau khas feses.
b. BAK
 Sebelum Sakit
Pasien mengatakan sebelum sakit pasien BAK 8x sehari dengan warna
kuning, dan bau khas urine.
 Saat Sakit
Pasien mengatakan sebelum sakit pasien BAK 6x sehari dengan warna
kuning, dan bau khas urine.

4) Pola Aktivitas dan Latihan


a. Aktivitas
Kemampuan Perawatan Diri 0 1 2 3 4

Makan dan Minum 

Mandi 

Toileting 

Berpakaian 

Berpindah 

0: mandiri, 1: alat bantu, 2: dibantu orang lain, 3: dibantu orang lain dan alat,
4: tergatung total

b. Latihan
 Sebelum Sakit
Sebelum sakit pasien mengatakan mampu melakukan aktivitas sehari-hari
seperti mengerjakan pekerjaan di rumah.
 Saat Sakit
Saat sakit pasien mengatakan tidak mampu melakukan aktivitas sehari-hari
seperti biasa dan hanya bisa berbaring di ranjang.

c. Pola Kognitif dan Persepsi


Pasien mengatakan sudah mengetahui tentang penyakitnya.
d. Pola Persepsi dan Konsep Diri
Pasien mengatakan tidak dapat melakukan perannya sebagai ibu dari anak-
anaknya dan nenek dari cucunya.
e. Pola Tidur dan Istirahat
 Sebelum Sakit
Sebelum sakit pasien mengatakan pasien biasanya tidur 9 jam malam
dengan kondisi ketika bangun tenang .
 Saat Sakit
Saat sakit pasien mengatakan pasien biasanya tidur 8 jam malam kadang
terbangun untuk ke toilet
f. Pola Peran dan Hubungan
Pasien mengatakan menjadi nenek di keluarganya, dan pasien mengatakan
memiliki hubungan yang baik dengan keluarga dan masyarakat disekitar
g. Pola Seksual dan Reproduksi
 Sebelum Sakit
Pasien mengatakan saat sebelum sakit tidak ada masalah dengan genetalia
dan menaupose pada umur 54 th
 Saat Sakit
Pasien mengatakan saat sakit tidak ada masalah dengan genetalianya
h. Pola Toleransi Stress dan Koping
Pasien mengatakan ketika ada masalah pasien bercerita kepada anak-anaknya
untuk mengatasi masalahnya dengan cara mencari solusi bersama.
i. Pola Nilai dan kepercayaan
Pasien mengatakan sembahyang pada saat sore hari, dan saat ini pasien
mengatakan hanya mampu berdoa dalam hati diatas tempat tidur.
5) Pengkajian Fisik
a. Keadaan Umum : baik
b. Tingkat Kesadaran : komposmentis / apatis / somnolon / sopor/koma
GCS: Verbal: 4 , Psikomotor: 6, Mata: 5
c. Tanda-tanda Vital
Nadi : 98x/mnt Suhu : 36,5oC TD: 160/100mmHg RR : 20x/mnt
d. Keadaan Fisik
1) Kepala dan Leher
Inspeksi: bentuk kepala simetris, tidak ada lesi, leher tidak ada pembesaran
vena jugularis.
Palpasi: tidak ada nyeri tekan.
2) Mata
Inspeksi : mata simetris, tidak ada strabismus, sklera anikterik, konjungtiva
ananemis
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
3) Hidung
Inspeksi : tidak ada nafas cuping hidung, hidung simetris
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
4) Telinga
Inpeksi: telinga kanan dan kiri simetris, tidak ada lesi, tidak terdapat
serumen yang mengeras, terdapat serumen yang berwarna kuning, cair
Palpasi : tidak ada nyeri tekan.
5) Mulut
Inpeksi :mulut simetris tidak ada sianosis, mukosa bibir lembab
6) Dada , Paru-paru
Infeksi : dada simetris, tidak ada retraksi, tidak ada lesi
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, dan tidak teraba masa
Perkusi : sonor
Auskultasi: vesikuler
7) Jantung Payudara dan Ketiak
Inspeksi : payudara kanan kiri simetris,
Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan dan massa, terdapat lesi, tidak teraba
pembesaran kelenjar getah bening
Auskultasi : suara jantung s1 s2 tunggal
8) Abdomen
Inspeksi : tidak ada lesi, tidak ada edema
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak teraba massa
Perkusi : timpani
Auskultasi : Bising usus terdengar 16 x/ menit

9) Ekstremitas
 Atas Bawah
Inspeksi : tidak ada sianosis, tidak terdapat lesi, tidak ada edema, tidak
ada clubbing finger, tidak ada tremor
Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan, turgor kulit elastis, akral hangat
10) Genetalia
Tidak terkaji
11) Integumen
Inspeksi: kulit teraba hangat, tidak terdapat lesi dan sianosis, tidak terdapat
massa, dan turgor kulit elastis
Palpasi: tidak adanya nyeri tekan
e. Neurologis
 Status Mental dan Emosi
Tidak dikaji
f. Pengkajian saraf kranial
Tidak dikaji
g. Pemeriksaan reflex
Tidak dikaji
h. Pemeriksaan Penunjang
1) Data Laboratorium yang berhubungan
-
2) Pemeriksaan Radiologi
-
3) Hasil Konsultasi
-
4) Pemeriksaan Penunjang Diagnostic lain

3. Analisa Data
DATA INTERPRETASI MASALAH
KEPERAWATAN
DS: Pasien mengatakan nyeri Hipertensi Nyeri Akut
pada leher dan kepala
Peningkatan tekanan vaskuler
DO : serebra
P: Pasien mengatakan nyeri
yang dirasakan pada leher dan Nyeri akut
kepala setelah bangun tidur
Q: Pasien mengatakan nyeri
yang dirasakan seperti ditusuk-
tusuk
R: Pasien mengatakan nyeri
yang dirasakan pada leher dan
kepala
S: Pasien mengatakan skala
nyeri 7
T: Pasien mengatakan nyeri
yang di yang dirasakan hilang
timbul
• Pasien tampak meringis
dan gelisah
Hipertensi Resiko perfusi serebral tidak
DS: Pasien mengatakan pusing efektif
Peningkatan tekanan vaskuler
DO: Peningkatan tekanan vaskuler
serebral
serebral

TD: 160/ 100 mmHg Resiko perfusi serebral tidak


N: 98x/mnt efektif
o
S: 36,5 C
RR : 20x/mnt

4. Diagnosa Keperawatan
a. Nyeri akut berhubungan dengan peningkatan tekanan vaskuler serebral d.d pasien
mengeluh nyeri di leher dan kepala
b. Risiko perfusi serebral tidak efektif berhubungan dengan hipertensi d.d pasien
mengeluh pusing

5. Intervensi
Tujuan dan kriteria
No Diagnosa Intervensi Rasional
hasil
1 Nyeri akut Setelah dilakukan SIKI: Aroma
berhubungan asuhan keperawatan terapi
dengan selama 3x24jam 1. Identifikasi 1. Mengetahui tingkat
peningkatan diharapkan skala tingkat nyeri, kesadaran dan TTV
tekanan vaskuler nyeri berkurang 2 (0- stres,
serebral 10), dengan kriteria kecemasan,
hasil : dan alam
SLKI : Tingkat perasaan
nyeri sebelum Dan
- Keluhan nyeri sesudah
teratasi menjadi 2 aroma terapi
(0-10) 2. Monitor 2. Untuk mengetahui
- Pasien tidak tingkat tingkat kesadaran
meringis kesakitan kesadaran dan Dan TTV pasien
- Frekuensi nadi TTV
kembali normal 3. Pilih minyak 3. Untuk mengetahui
menjadi 80x/menit esencial yang jenis minyak yang
- Tensi kembali tepat sesuai tepat.
normal menjadi dengan
140/70 mmHg indikasi
4. Lakukan uji 4. Untuk mengetahui
kepekaan larutan yang tepat
kulit dengan untuk melakukan
uji temple PATCH TEST.
(PATCH
TEST)
dengan
larutan 2%
pada daerah
lipatan atau
lipatan
belakang
leher.
5. Berikan 5. Untuk mengetahui
minyak titik yang tepat untuk
esencial memberikan minyak.
dengan
metode yang
tepat pada
tengkuk leher.
6. Ajarkan cara 6. Untuk mengetahui
menyimpan cara menyimpan
minyak minyak yang tepat.
esencial
dengan tepat
7. Konsultasikan 7. Untuk mengetahui
jenis Dan dosis yang tepat Dan
dosis minyak aman.
esensial yang
tepat Dan
aman.
2 Resiko perfusi Setelah dilakukan SIKI:
serebral tidak asuhan keperawatan Edukasi
efektif selama 3x24 jam program
berhubungan diharapkan mampu pengobatan
hipertensi mengkontrol resiko 1. Identifikasi 1. Uentuk mengetahui
dengan kriteria hasil penggunaan efek terhadap
SLKI : Kontrol pengobatan pengobatan
resiko tradisional Dan
- Mampu mencari kemungkinan
informasi tentang efek terhadap
resiko penyebab pengobatan
hipertensi 2. Fasilitasi 2. Untuk meningkatkan
- Mampu infomasi informasi Dan
mengidentifikasi tertulis atau pemahaman
penyebab gambar untuk
hipertensi meningkatkan
- Mampu pemahaman
melakukan strategi 3. Beri dukungan 3. Untuk mengetahui
kontrol resiko untuk program pengobatan
hipertensi menjalani yang baik Dan benar
- Mampu mengubah program
prilaku hidup sehat pengobatan
dengan baik
Dan benar
4. Libatkan 4. Untuk memberikan
keluarga untuk kepercayaan kepada
memberikan pasien
dukungan pada
pasien selama
pengobatan
5. Jelaskan cara 5. Untuk mengetahui
penyimpanan, cara penyimpanan,
pengisian pengisian Dan
kembali atau pembelian
pembelian
kembali
6. Implementasi
No Hari\Tgl|Jam Implementasi Evaluasi Proses TTd
Dx

1,2 Senin, 13 1. mengidentifikasi DS : Pasien mengatakan


Juli 2020 tingkat nyeri, stres, nyerinya sudah berkurang
(10.00 wita) kecemasan, dan alam dengan skala nyeri 2
perasaan sebelum DO : Pasien terlihat lebih rilex
dan sesudah
diberikan
aromaterapi
2. Memonitor tingkat DS : -
kesadaran dan TTV DO : TD : 140/70 mmHg, N :
80x/menit
3. mengidentifikasi DS : Pasien mengatakan tidak
penggunaan ada alergi
pengobatan DO : Pasien tampak tidak ada
tradisional Dan reaksi alergi
kemungkinan efek
terhadap pengobatan
4. melibatkan keluarga DS : Keluarga pasien
untuk memberikan mengatakan sangat mendukung
dukungan pada pengobatan pasien
pasien selama DO : Keluarga mengerti dengan
pengobatan pengobatan pasien

5. memilih minyak DS : Pasien mengatakan cocok


esencial yang tepat dengan minyak esensial
sesuai dengan DO : Pasien tampak tidak ada
indikasi reaksi alergi
6. memberikan minyak DS : Pasien mengatakan cocok
esencial dengan dengan minyak esensial
metode yang tepat DO : Pasien tampak tidak ada
pada tengkuk leher reaksi alergi
sebanyak 40 kali
tekanan.

7. mengajarkan cara DS : Pasien mengtakan sudah


menyimpan minyak mengetahui cara menyimpan
esencial dengan tepat minyak dengan tepat
DO : Pasien tampak sudah
mengerti
8. mengonsultasikan DS : -
jenis dan dosis DO : Minyak sesuai dengan
minyak esensial yang indikasi pasien
tepat dan aman.

1,2 Selasa, 14 1. mengidentifikasi DS : Pasien mengatakan cocok


Juli 2020 penggunaan untuk menggunbakan obat
(10.00 wita) pengobatan tradisional
tradisional Dan DO : Pasien tampak cocok
kemungkinan efek menggunakan minyak yang di
terhadap pengobatan berikan
2. memfasilitasi DS : Pasien mengatakan paham
infomasi tertulis atau dengan informasi yang di
gambar untuk berikan
meningkatkan DO : Pasien memahami
pemahaman informasi yang di berikan
3. memberikan minyak DS : -
esencial dengan DO : Pasien menggunakan
metode yang tepat minyak di daerah tengkuk leher
pada tengkuk leher sesuai indikasi
sebanyak 40 kali
tekanan.
4. memberi dukungan DS : -
untuk menjalani DO : Keluarga mendukung
program pengobatan pengobatan yang di berikan
dengan baik Dan
benar
5. melibatkan keluarga DS : Pasien mengatakan
untuk memberikan keluarga mendukung dengan
dukungan pada pengobatan pasien
pasien selama DO : Keluarga pasien
pengobatan mendukung dengan pengobatan
pasien

6. menjelaskan cara DS : Pasien mengatakan


penyimpanan, menyimpan minyak di atas
pengisian kembali meja
atau pembelian DO : Pasien mampu
kembali menyimpan minyak di atas
meja
1,2 Rabu, 15 1. Mengidentifikasi DS : Pasien mengatakan cocok
Juli 2020 penggunaan untuk menggunakan obat
(10.00 wita) pengobatan tradisional
tradisional dan DO : Pasien tampak cocok
kemungkinan efek menggunakan minyak yang di
terhadap pengobatan berikan

2. Memonitor tingkat DS : -
kesadaran dan TTV DO : TD :140/70 mmHg, N :
80x/menit, RR : 20x/mnt, S :
37,2oC

3. memberikan minyak DS : -
esencial dengan DO : Pasien menggunakan
metode yang tepat minyak di daerah tengkuk leher
pada tengkuk leher sesuai indikasi
sebanyak 40 kali
tekanan.

4. mengajarkan cara DS : Pasien mengtakan sudah


menyimpan minyak mengetahui cara menyimpan
esencial dengan tepat minyak dengan tepat
DO : Pasien tampak sudah
mengerti

7. Evaluasi
No No Dx Evaluasi Ttd
1 1 S : Pasien mengatakan cocok terhadap terapi yang
diberikan dan mengatakan mampu menyimpan
minyak di tempat yang sesuai
P : pasien mengatakan nyeri saat duduk
Q : pasien mengatakan nyeri terasa
tertusuk-tusuk
R :pasien mengatakan nyeri di daerah
kepala
S : pasien mengatakan nyeri sudah
menunjukan di angka 2
T : pasien mengatakan nyri timbul secara
mendadak
O : Pasien tampak menikmati terapi yang
diberikan Dan mampu menurunkan tensi
A : masalah teratasi
P : lanjutkan intervensi
2 2 S : pasien mangatakan paham akan informasi yang
di berikan Dan sudah memahami resiko yang
menyebabkan hipertensi
O : pasien sudah mampu mengontrol resiko
dengan hasil TTV, Nadi : 80 x/mnt, Tekanan darah
: 140/70 mmhg
A : masalah Teratasi
P : Lanjutkan intervensi

DAFTAR PUSTAKA

Tim Pokja SIKI DPP PPNI. 2018. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia Definisi Dan
Tindakan Keperawatan Edisi 1. Jakarta Selatan: Dewan Pengurus Pusat Persatuan
Perawat Nasional Indonesia

Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2016. Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia Definisi dan
Indikator Diagnostik. Jakarta Selatan: Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat
Nasional Indonesia

Anda mungkin juga menyukai