I. PENGKAJIAN
1. Identitas
a. Identitas Pasien
Nama : Ny. R
Umur : 59 tahun
Agama : Hindu
Jenis Kelamin : Perempuan
Status : Menikah
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Suku Bangsa : Indonesia
Alamat : Br. Jempinis, Pererenan
Tanggal Masuk : 12 Desember 2020
Tanggal Pengkajian : 13 Desember 2020
No. Register :
Diagnosa Medis : Hipertensi
2) Pernah Dirawat
Pasien mengatakan tidak pernah dirawat di rumah sakit.
3) Alergi
Pasien mengatakan tidak mempunyai riwayat alergi, seperti alergi makanan, obat-
obatan, debu, dll
3) Pola Eleminasi
a. BAB
Sebelum Sakit
Pasien mengatakan sebelum sakit BAB 2x sehari dengan konsistensi
lunak, dan berbau khas feses.
Saat Sakit
Pasien mengatakan saat sakit BAB 1x sehari dengan konsistensi lunak, dan
berbau khas feses.
b. BAK
Sebelum Sakit
Pasien mengatakan sebelum sakit pasien BAK 8x sehari dengan warna
kuning, dan bau khas urine.
Saat Sakit
Pasien mengatakan sebelum sakit pasien BAK 6x sehari dengan warna
kuning, dan bau khas urine.
Mandi
Toileting
Berpakaian
Berpindah
0: mandiri, 1: alat bantu, 2: dibantu orang lain, 3: dibantu orang lain dan alat,
4: tergatung total
b. Latihan
Sebelum Sakit
Sebelum sakit pasien mengatakan mampu melakukan aktivitas sehari-hari
seperti mengerjakan pekerjaan di rumah.
Saat Sakit
Saat sakit pasien mengatakan tidak mampu melakukan aktivitas sehari-hari
seperti biasa dan hanya bisa berbaring di ranjang.
9) Ekstremitas
Atas Bawah
Inspeksi : tidak ada sianosis, tidak terdapat lesi, tidak ada edema, tidak
ada clubbing finger, tidak ada tremor
Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan, turgor kulit elastis, akral hangat
10) Genetalia
Tidak terkaji
11) Integumen
Inspeksi: kulit teraba hangat, tidak terdapat lesi dan sianosis, tidak terdapat
massa, dan turgor kulit elastis
Palpasi: tidak adanya nyeri tekan
e. Neurologis
Status Mental dan Emosi
Tidak dikaji
f. Pengkajian saraf kranial
Tidak dikaji
g. Pemeriksaan reflex
Tidak dikaji
h. Pemeriksaan Penunjang
1) Data Laboratorium yang berhubungan
-
2) Pemeriksaan Radiologi
-
3) Hasil Konsultasi
-
4) Pemeriksaan Penunjang Diagnostic lain
3. Analisa Data
DATA INTERPRETASI MASALAH
KEPERAWATAN
DS: Pasien mengatakan nyeri Hipertensi Nyeri Akut
pada leher dan kepala
Peningkatan tekanan vaskuler
DO : serebra
P: Pasien mengatakan nyeri
yang dirasakan pada leher dan Nyeri akut
kepala setelah bangun tidur
Q: Pasien mengatakan nyeri
yang dirasakan seperti ditusuk-
tusuk
R: Pasien mengatakan nyeri
yang dirasakan pada leher dan
kepala
S: Pasien mengatakan skala
nyeri 7
T: Pasien mengatakan nyeri
yang di yang dirasakan hilang
timbul
• Pasien tampak meringis
dan gelisah
Hipertensi Resiko perfusi serebral tidak
DS: Pasien mengatakan pusing efektif
Peningkatan tekanan vaskuler
DO: Peningkatan tekanan vaskuler
serebral
serebral
4. Diagnosa Keperawatan
a. Nyeri akut berhubungan dengan peningkatan tekanan vaskuler serebral d.d pasien
mengeluh nyeri di leher dan kepala
b. Risiko perfusi serebral tidak efektif berhubungan dengan hipertensi d.d pasien
mengeluh pusing
5. Intervensi
Tujuan dan kriteria
No Diagnosa Intervensi Rasional
hasil
1 Nyeri akut Setelah dilakukan SIKI: Aroma
berhubungan asuhan keperawatan terapi
dengan selama 3x24jam 1. Identifikasi 1. Mengetahui tingkat
peningkatan diharapkan skala tingkat nyeri, kesadaran dan TTV
tekanan vaskuler nyeri berkurang 2 (0- stres,
serebral 10), dengan kriteria kecemasan,
hasil : dan alam
SLKI : Tingkat perasaan
nyeri sebelum Dan
- Keluhan nyeri sesudah
teratasi menjadi 2 aroma terapi
(0-10) 2. Monitor 2. Untuk mengetahui
- Pasien tidak tingkat tingkat kesadaran
meringis kesakitan kesadaran dan Dan TTV pasien
- Frekuensi nadi TTV
kembali normal 3. Pilih minyak 3. Untuk mengetahui
menjadi 80x/menit esencial yang jenis minyak yang
- Tensi kembali tepat sesuai tepat.
normal menjadi dengan
140/70 mmHg indikasi
4. Lakukan uji 4. Untuk mengetahui
kepekaan larutan yang tepat
kulit dengan untuk melakukan
uji temple PATCH TEST.
(PATCH
TEST)
dengan
larutan 2%
pada daerah
lipatan atau
lipatan
belakang
leher.
5. Berikan 5. Untuk mengetahui
minyak titik yang tepat untuk
esencial memberikan minyak.
dengan
metode yang
tepat pada
tengkuk leher.
6. Ajarkan cara 6. Untuk mengetahui
menyimpan cara menyimpan
minyak minyak yang tepat.
esencial
dengan tepat
7. Konsultasikan 7. Untuk mengetahui
jenis Dan dosis yang tepat Dan
dosis minyak aman.
esensial yang
tepat Dan
aman.
2 Resiko perfusi Setelah dilakukan SIKI:
serebral tidak asuhan keperawatan Edukasi
efektif selama 3x24 jam program
berhubungan diharapkan mampu pengobatan
hipertensi mengkontrol resiko 1. Identifikasi 1. Uentuk mengetahui
dengan kriteria hasil penggunaan efek terhadap
SLKI : Kontrol pengobatan pengobatan
resiko tradisional Dan
- Mampu mencari kemungkinan
informasi tentang efek terhadap
resiko penyebab pengobatan
hipertensi 2. Fasilitasi 2. Untuk meningkatkan
- Mampu infomasi informasi Dan
mengidentifikasi tertulis atau pemahaman
penyebab gambar untuk
hipertensi meningkatkan
- Mampu pemahaman
melakukan strategi 3. Beri dukungan 3. Untuk mengetahui
kontrol resiko untuk program pengobatan
hipertensi menjalani yang baik Dan benar
- Mampu mengubah program
prilaku hidup sehat pengobatan
dengan baik
Dan benar
4. Libatkan 4. Untuk memberikan
keluarga untuk kepercayaan kepada
memberikan pasien
dukungan pada
pasien selama
pengobatan
5. Jelaskan cara 5. Untuk mengetahui
penyimpanan, cara penyimpanan,
pengisian pengisian Dan
kembali atau pembelian
pembelian
kembali
6. Implementasi
No Hari\Tgl|Jam Implementasi Evaluasi Proses TTd
Dx
2. Memonitor tingkat DS : -
kesadaran dan TTV DO : TD :140/70 mmHg, N :
80x/menit, RR : 20x/mnt, S :
37,2oC
3. memberikan minyak DS : -
esencial dengan DO : Pasien menggunakan
metode yang tepat minyak di daerah tengkuk leher
pada tengkuk leher sesuai indikasi
sebanyak 40 kali
tekanan.
7. Evaluasi
No No Dx Evaluasi Ttd
1 1 S : Pasien mengatakan cocok terhadap terapi yang
diberikan dan mengatakan mampu menyimpan
minyak di tempat yang sesuai
P : pasien mengatakan nyeri saat duduk
Q : pasien mengatakan nyeri terasa
tertusuk-tusuk
R :pasien mengatakan nyeri di daerah
kepala
S : pasien mengatakan nyeri sudah
menunjukan di angka 2
T : pasien mengatakan nyri timbul secara
mendadak
O : Pasien tampak menikmati terapi yang
diberikan Dan mampu menurunkan tensi
A : masalah teratasi
P : lanjutkan intervensi
2 2 S : pasien mangatakan paham akan informasi yang
di berikan Dan sudah memahami resiko yang
menyebabkan hipertensi
O : pasien sudah mampu mengontrol resiko
dengan hasil TTV, Nadi : 80 x/mnt, Tekanan darah
: 140/70 mmhg
A : masalah Teratasi
P : Lanjutkan intervensi
DAFTAR PUSTAKA
Tim Pokja SIKI DPP PPNI. 2018. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia Definisi Dan
Tindakan Keperawatan Edisi 1. Jakarta Selatan: Dewan Pengurus Pusat Persatuan
Perawat Nasional Indonesia
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2016. Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia Definisi dan
Indikator Diagnostik. Jakarta Selatan: Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat
Nasional Indonesia