DISUSUN OLEH:
1. Iluh Diana Sari
2. Nanda Engelina A.S
DOSEN PEMBIMBING:
Margareta Haiti S.pd.,S.kep,M.kes.
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang maha esa yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulisan makalah yang berjudul “sistem
saraf pusat” dapat terselesailkan. Melalui kesempatan ini kami menyampaikan terimakasih
kepada Ibu Margareta Haiti S.Pd.,S.Kep,M.Kes. selaku dosen pengajar matakuliah biologi
medik yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pikiran dalam mengajarkan kami selama
perkulihan.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa penulisan makalah ini masih banyak terdapat
kekurangan, olehnya itu kritik dan saran yang konstruktif dari semua pihak kami butuhkan
untuk menyempurnakan maklah ini.
Penulis
1. PENGERTIAN SISTEM SARAF
Susunan saraf dibagi atas dua bagian penting (1) susunan saraf pusat atau saraf
serebrospinal dan (2) susunan saraf otonom. (Anatomi Fisiologi untuk Paramedis.
Hal: 334)
Sistem saraf adalah sistem pengendalian aktivitas tubuh (sistem koordinasi), seperti
misalnya kontraksi otot. Sistem ini bereaksi ketika tubuh manusia bereaksi terhadap
rangsangan dari luar tubuh. Rangsangan tersebut disebut stimulasi,sedangkan reaksi
dari stimulasi disebut respon. Sistem saraf berupa hantaran implus saraf kesusunan
saraf pusat. Proses inilah yang bereaksi ketika manusia menerima rangsangan. Untuk
menanggapi rangsangan ada tiga komponen yang harus dimiliki oleh sistem saraf
yaitu :
Reseptor penerima implus.
Penghantar implus
Efektor, bagian menanggapi rangsangan.
Sistem saraf mengatur kegiatan tubuh yang cepat seperti kontraksi otot atau
peristiwa veseral yang berubah dengan cepat. (Anatomi fisiologi. Hal 155)
Menurut campbell (2004:201) sistem saraf mempunyai tiga fungsi utama yaitu
Menerima Rangsangan
Memperoses informasi yang diterima
Memberi respon terhadap rangsangan (Anatomi dan fisiologi manusia. Hal 10)
2. SRUKTUR SARAF
Saraf manusia terdiri dari sel saraf yang disebut neuron dan sel glial. Neuron
berfungsi menghantarkan impuls atau ransangan dari luar tubuh melalui panca indra
menuju otak. Informasi tersebut lantas oleh otak dikirim menuju otak, sedangkan sel
glial merupakan pemberi nutrisi pada neuron.
a. Neuron
Neuron merupakan bagian terkecil dalam penyusunan sistem saraf. Setiap
neuron terdiri atas tiga bagian yaitu sel saraf, dendrit, dan akson. Berdasarkan
fungsinya ada tiga jenis sel, yaitu:
Sel saraf sensorik → sel saraf sensorik yang bertugas menerima
rangsangan dari luar tubuh, merubah menjadi impuls, meneruskan ke
otak.
Sel saraf motorik → adalah sel saraf yang berfungsi membawa impuls
dari otak dan sumsum tulang belakang menuju otak.
Sel saraf penghubung → adalah sel saraf yang banyak terdapat di otak
dan sumsum tulang belakang, berfungsi menghubungkan impuls dari
sel sensorik ke sel saraf motorik. (Anatomi Fisiologi. Hal: 156)
b. Sel glial
Sel glial bertugas menyediakan nutrisi dan mempertahankan homeostatis,
selain juga berperan dalam transmisi sinyal dalam sistem saraf. Fungsi utama
sel glial adalah mendukung neuron dan menahan neuron supaya tetap berada
dalam tempatnya, menyediakan nutrisi untuk neuron, menghancurkan
pathogen dan menghilangkan neuron mati, serta menyediakan petunjuk
mengarah akson dan neuron. (Anatomi Fisiologi. Hal: 157)
Boore, Jennifer, dkk. 2016. Pokok-pokok Anatomi dan Fisiologi untuk Praktik
Keperawatan. Yogyakarta: Rapha Publishing.
Kirnantoro, dkk. 2020. Anatomi Fisiologi. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.
Pahria, Tuti, dkk.1994 . Asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan
sistem persarafan. Jakarta: Buku kedokteran EGC.
Pearce, Evelyn C. 2019. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama.
Safrida. 2020. Anatomi dan fisiologi manusia. Jakarta: Syiah kuala university
press.