BAB I
Pendahuluan
1
1.3 Tujuan
a. Untuk mengetahui Morfologi bakteri Alcaligenes sp dan Acinetobacter sp
b. Agar dapat melakukan identifikasi bakteri Alcaligenes sp dan Acinetobacter sp
c. Mengetahui Penyakit yang disebabkan bakteri Alcaligenes sp dan Acinetobacter
sp
2
BAB II
Pembahasan
3
Bakteri ini memiliki hasil positif pada uji katalase, oksidase, nitrat, urease dan
memberikan hasil negatif uji indol, dan tidak tumbuh pada agar SS. Pewarnaan Gram pada
spesimen langsung biasanya menunjukkan bentuk diplo-bacil kecil dengan ukuran 0,7 x 1,0
µm. Bakteri genus ini memanfaatkan gula dengan oksidasi (Barrow dan Feltham, 1993).
2.3 Acinotobacter
Acinetobacter sp dapat menjalar hampir semua bagian tubuh manusia baik secara
transien atau sebagai flora normal. A. baumannii baumanii adalah patogen oportunistik
yang muncul dalam pengaturan kesehatan, dan kehadirannya dapat menandakan patologi
penting ketika diidentifikasi dalam budaya klinis, terutama pada pasien
immunocompromised. Host yang berkontribusi untuk patogenisitas termasuk riwayat
alkoholisme, merokok, dan penyakit paru-paru kronis. Infeksi Acinetobacter jarang
terjadi, tetapi, ketika mereka terjadi, biasanya melibatkan sistem organ yang memiliki
kandungan fluida tinggi (misalnya, saluran pernapasan, CSF, cairan peritoneum, saluran
kemih), sering disebut sebagai pneumonia nosokomial, infeksi yang terkait dengan
dialisis peritoneal ambulatori berkesinambungan (CAPD) , atau kateter-terkait bacteruria.
Kehadiran isolat Acinetobacter di sekret pernafasan pada pasien diintubasi hampir selalu
mewakili infeksi. Acinetobacter pneumonia terjadi pada wabah dan biasanya
berhubungan dengan pernapasan melalui dukungan peralatan atau cairan. Meningitis
nosokomial dapat terjadi pada pasien bedah saraf terjajah dengan tabung drainase
ventrikel eksternal.
2.4 Isolasi Acinotobakter
Oxidase (-)
Nitrate (-)
Catalase (-)
Citrate (+)
Urease (-)
Indole (-)
Gelatin hydrolysis (-)
4
Hemolitik
Pertumbuhan pada 37°C, 41°C dan 44°C
2.5 Alcaligenes
Alcaligenes spp. merupakan bakteri yang bersifat psikrotrof dimana dapat tumbuh
pada suhu minimum -5- +5 °C, suhu optimum 25-30 °C dan suhu maksimum 30-35 °C.
Metabolisme dari Alcaligenes spp. adalah aerob meskipun beberapa strain (Al. euthropus,
Al. faecalis, Al. xylosoxidans subsp. xylosoxidans, Al. xylosoxidans subsp. denitrificans)
mampu melakukan metabolisme anaerob dengan menggunakan nitrat atau nitrit sebagai
akseptor elektron terminal. Selain itu, Alcaligenes spp. bersifat katalase, oksidase dan
citrat positif. Alcaligenes spp, merupakan mikroorganisme kemoorganotrof yang mampu
menggunakan karbon dari berbagai sumber untuk pertumbuhannya.
Mikroorganisme ini normal ditemukan di air dan tanah, tetapi juga merupakan habitat
normal pada saluran pencernaan beberapa hewan serta sebagai organisme oportunis pada
kasus infeksi tertentu. Al viscolactis dapat ditemukan di air yang tergenang, bahkan air
yang mengandung chlor dapat menjadi sumber kontaminasi bakteri Alcaligenes sp.
Bakteri ini berperan besar dalam pembusukan pangan asal hewan yang disimpan pada
suhu dingin serta penyebab pembusukan pangan yang kaya protein. Alcaligenes spp.
bersifat proteolitik, lipolitik dan menghasilkan lendir pada pangan yang terkontaminasi.
Merupakan spesies bakteri yang penting pada bioteknologi, karena bakteri ini mampu
meproduksi suatu materi plastic-like polihidroksibutirat biopolimer (PHB) yang dapat
didegradasi oleh proses biologis, sehingga tidak mencemari lingkungan. Tidak tahan
panas. Dapat ditemukan pada air, tanah dan asosiasi lingkungan dengan manusia.
Dampak Bagi Manusia
Menyebabkan tuberkulosis.
Bruselosis
Demam tipoid
Degradasi protein
5
Degredasi karbohidrat dan
Penyakit paru-paru
Dampak Dalam Produk Alcaligenes adalah bakteri Gram negatif non fermentatif.
Mempunyai kemampuan untuk memproduksi kadaverin dan putrescine. Bakteri ini
menyebabkan produk olahan menjadi berlendir.
6
UJI BIOKIMIA :
Blood agar plate : koloni kecil ( diameter kurang dari 1 mm ), jernih, tidak berwarna,
smooth atau rough.
Mac conkey agar plate : Koloni kecil, jernih,smooth/rough, merah muda, non
lactose fermented.
Nutrient agar : tumbuh smooth,tidak berwarna.
TSI agar : lereng, merah, dasar : merah
7
BAB III
Penutup
3.1 Kesimpulan
8
Daftar Pustaka
Blackburn CDW 2006. Food Spoilage Microorganisms. New York: CRC Press.
Simor AE, Lee M, Vearncombe M, et al. An outbreak due to multiresistant Acinetobacter baumannii
in a burn unit: risk factors for acquisition and management. Infect Control Hosp Epidemiol 2002; 23
(5): 261-267.