Anda di halaman 1dari 4

Nama : Restu Andini

Kelas : K3 Kelompok Khusus

NRP : 1804160

Dosen : 1. Bambang Indrakentjana, PhD

2. Sinta Yulianti Suyono, MPS.Sp

UJIAN TENGAH SEMESTER KELOMPOK KHUSUS

1. Jelaskan mengapa kelompok khusus dalam pekerjaan sosial dikategorikan ke


dalam dua kelompok yaitu berdasarkan kondisi kehidupan dan peristiwa-peristiwa
dan lingkungan kehidupan yang mempengaruhinya ! Berikan contoh sekurang-
kurangnya 5 (lima) dari setiap kategori kelompok tersebut!
Jawaban
Dalam pekerjan sosial kedentifikaslompo khusus dibagi menjadi 2 kategori, yakni
berdasarkan kehidupan dan peristiwa-peristiwa dan lingkungan dari kelompok tersebut.
Hal tersebut terjadi karena untuk menspesifikasi dan mengidentifikasi faktor penyebab
terjadinya permasalahan yang menimbulkan kategorisasi kelompok itu sendiri.
Pembagian ini dimaksudkan untuk memudahkan pekerja sosial dalam melakukan
intervensi, dimulai dari mengetahui dari jenis atau kategori dari kelompok khusus
tersebut.
Pembagian tersebut berdasarkan faktor penyebab terjadinya kelompok khusus tersebut.
Berdasarkan kondisi kehidupan biasanya merupakan penyakit atau kelompok yang
memiliki masalah yang berasal dari penyakit fisik dari genetik, penyakit kronis dan
kecaatan serta ketidakmampuan belajar dan perkembangan menerminkan fungsi
fisiologis dan neurologis yang bermasalah.
Sedangkan untuk jenis yang satunya yakni berdasarkan peristiwa – peristiwa dan
lingkungan kehidupan ini berkaitan dengan faktor lingkungan sosial yang ada pada
masyarakat. Dalam kehidupan dengan banyaknya dinamika dapat menimbulkan
masalah masalah sehingga mengakibatkan kelompok khusus ini sendiri.
Kesimpulannya, untuk kelompok khusus berdasarkan kondisi kehidupan berasal dari
faktor internal, dan kelompok khusus dari peristiwa – peristiwa dan lingkungan
kehidupan berasal dari faktor eksternal.
Contoh kelompok khusus berdasarkan kondisi kehidupan :
1) HIV/AIDS
2) Gangguan Kepribadian Amban
3) Shezofrenia
4) Depression
5) Eating Problems
6) Disabilitas
Contoh Kelompok khusus berdasarkan peristiwa – peristiwa dan lingkungan kehidupan :
1) Imigran dan Pengungsi
2) Bunuh Diri
3) Pelecehan dan penelantaraan anak
4) Gay dan Lesbian
5) Tunawisma

2. Kasus kehamilan tidak dikehendaki dikalangan remaja dewasa ini semakin


meningkat yang berakibat pada bunuh diri, buang bayi, dan sebagainya. Jelaskan
faktor-faktor penyebab berdasarkan perspektif biopsikososial dan buatlah rencana
intervensi yang sesuai untuk mengatasi masalah tersebut !
Jawaban :
Faktor Faktor penyebab kehamilan pada remaja yang dapat mengakibatkan bunuh diri
dan buang bayi :
a) Faktor Biologis
Nafsu yang belum bisa di kendalikan sehiingga melakukan having sex antar remaja.
Umur masih belia, untuk dapat mengandung hingga melahirkan dirasa masih rentan.
Kurang stabilnya emosi dengan dilihat dari segi umur.
b) Faktor Psikologis
Pemikiran remaja yang melakukan having sex untuk bersenang- senang. Setelah
diketahui hamil, banyak strees yang akan datang kepada remaja putri karena banyak
tekanan, dan fikiran. Karena hal ini dapat menimbulkan bunuh diri dan pembuangan
bayi, terlebih jika remaja pria tidak bertanggung jawab.
c) Sosial
Stigma dari masyarakat mengenai kondisi kehamilan pada remaja yang merupakan
sebua aib secara agama, sosial, dan kultural. Menjadi buah bibir oleh masyarakat
dimana melahirkan anak haram, masa depan sudah suram, dan banyak lagi.
Hal ini memicu strees sehingga melakukan tindakan instan yang tidak baik yakni
bunuh diri dan membuang bayinya.

Rencana intervensi :
a. Jangka pendek
Melakukan konseling kepada remaja tersebut, serta memberikan terapi pada
remaja tersebut untuk dapat mengatasi psikologis dalam dirinya, melakukan
dukungan sosial terhadap remaja dan keluarganya. Serta untuk sang bayi yang
dibuang dicari kembali.
b. Jangka panjang
Melakukan sosialisasi kepada masyarakat mengenai sex eduation untuk
penegahan agar tidak marak terjadi lagi.
Memberikan pemantauan berskala kepada remaja dan keluarganya, serta
membrikan edukasi pula kepada keluarganya tetntang pemeahan masalah yang
dialami.

4. Jelaskan faktor-faktor yang melindungi (protective factors) seseorang dari


menjadi kelompok rentan!
Jawaban :

a. Tempramen
Merupakan gaya perilaku individu dalam memberikan tanggapan atau respon
teradap stimulus yang diberikan. Tempramen berkaitan dengan emosi yang di
tampakkan yang biasanya datang ketika berkaitan dengan stimulus yang diberikan
individu lainnya kepadanya.
b. Pola keluarga
Hubungan anak dengan orang tuanya atau hubungan keluarga dengan aggotanya
yng baik akan berfungsi sebagai faktor pelindung dalam melindungi proses keluarga
yang disfungsional serta dalam meningkatkan harga diri dari anggota keluarga.
Hubungan dalam keluarga yang membentuk pola dalam keluarga akan
mempengarui kejiwaan atau psikologis anggota keluarga tersebut.
c. Dukungan eksternal
Dukungan eksternal dari lingkungan nya seperti tetangga, orang tua teman sebaya,
guru, temannya, dll juga merupakan faktor bantalan dan pelindung yang signifikan.
Pentingnya dukungan sosial dan jejaring sosial yang mendukung hal ini berkaitan
dengan konsep diri yang positif dan juga membantu membentuk pandangan dunia
seorang.
d. Sumber daya lingkungan
Lingkungan yang lebih lua dan struktur peluang meniptakan kondisi untuk semua
faktor lainnya. Ketika sumber daya lingkungan tidak tersedia, manusia akan tersedia
lebih cenderung merasa putus asa dan kurang mampu mengatasinya. Banyak
kerentanan atau proses perlindungan sering kali menyangkut titik balik utama
kehiduan yang daripada atribut yang bertahan lama.

6. Jelaskan pengertian coping dan jenis-jenis coping yang banyak digunakan


seseorang ketika berhadapan dengan masalah!
Copying strategi merupakan sebuah cara atau perilaku individu untuk menyelesiakan
masalah yang sedang dihadapinya.
Jenis copying yang sering digunakan seseorang ketika menghadapi masalah :
1) Problem Focused Copying
a. Konfrontasi; individu akan berpegang teguh pada pendiriannya dan
mempertahankan apa yang diinginkannya, mengubah situasi seara agresif dan
adanya keberanian mengambil resiko.
b. Mencari dukungan sosial; individu berusaha untuk mendapatkan bantuan dari orang
lain untuk menyelesaikan masalahnya. Biasanya dimulai dengan bercerita.
c. Merencanakan perencanaan masalah; individu memikirkan membuat dan menyusun
renana masalah agar dapat terselesaikan.
2) Emosional Focused Copying
a. Kontrol diri; dengan menjaga keseimbangan dan menaham emosi yang ada pada
dirinya.
b. Membuat jarak; menjauhkan diri dari lingkungan dan teman teman sekitarnya.
c. Penilaian kembali secara positif; dapat menerima masalah yang sedang terjadi
dengan berfikir secara positif dalam mengatasi masalah.
d. Menerima tanggung jawab, menerima tugas dan keadaan apa adanya saat
menghadapi masalah dan bisa menanggung segala sesuatunya.
e. Lari atau penghindaran; banyak sekali yang menggunakan copying ini. Yakni
dengan menjau dan menghindar dari permasalahan yang ada

Anda mungkin juga menyukai