Anda di halaman 1dari 13

PANCASILA DALAM KONTEKS UUD 1945

MAKALAH
Untuk memenuhi tugas Pendidikan Pancasila

Dosen Pengampu :

Hiba Fajarwati,S.H.,L.L.M

Disusun oleh :

Kelompok 6

1. Nur Laila Tri (123405193055)

2. Rendy Ali Suwandi (12405193060)

3. Hurrin A’in Nida An Takiya (1240519306

4. Ofiana Ulandari (123405193073)

5. Agnum Retno Wulandari (123405193063)

SEMESTER II

JURUSAN MANAJEMEN BISNIS SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI TULUNGAGUNG

APRIL 2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena


telah melimpahkan rahmat-nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga
Makalah yang berjudul “PANCASILA DALAM KONTEKS UUD 1945” ini bisa
selesai pada waktunya.

Terimakasih kepada teman –teman yang telah berkontribusi dengan


memberikan ide-idenya sehingga Makalah ini bisa disusun dengan baik dan rapi.
Dengan penuh hara semoga kebaikan jasa kebaikan mereka diterima Allah SWT
dan tercatat sebagia amal sholih.

Semoga Makalah ini bermanfaat dan mendapat ridha dari Allah SWT.
Kami berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan para pembaca.
Namun terlepas dari itu makalah ini jauh dari kata sempurna, sehingga kami
mengharapkan Kritik dan Saran yang bersifat membangun demi terciptanya
makalah yang lebih baik lagi kedepannya.

Tulungagung, 1 April 2020

Penyusun
DAFTAR ISI

Halaman Sampul.................................................................................................................i
KATA PENGANTAR........................................................................................................ii
DAFTAR ISI.....................................................................................................................iii
BAB I.................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
A. Latar Belakang..........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.....................................................................................................1
C. Tujuan Pembahasan...................................................................................................1
BAB II...............................................................................................................................2
PEMBAHASAN................................................................................................................2
A. Pancasila sebagai dasar negara Indonesia..................................................................2
B. Pancasila Sumber Tertib Hukum Republik Indonesia................................................3
C. Pengertian isi pembukaan UUD 1945........................................................................3
D. Pembukaan UUD 1945 Merupakan Pokok Kaidah Negara Yang Fundamental........5
E. Hubungan Pancasila dan pembukaan UUD 1945.......................................................5
BAB III..............................................................................................................................9
PENUTUP.........................................................................................................................9
A. Kesimpulan...............................................................................................................9
B. Saran..........................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................10
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Rumusan Masalah

C. Tujuan Pembahasan
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pancasila sebagai dasar negara Indonesia

Pengertian pancasila sebagai dasar negara diperoleh dari alinea keempat


Pembukaan UUD 1945 yang menandaskan pancasila sebagai pandangan hidup
bangsa yang telah di murnikan dan dipadatkan oleh PPKI atas nama rakyat
Indonesia menjadi dasar negara Republik Indonesia. Pancasila yang dikukuhkan
dalam sidang I dari BPPK pada tanggal 1 juni 1945 adalah di kandung maksud
untuk di jadikan dasar bagi negara indonesia merdeka.

Sidang BPPK telah menerima secara bulat Pancasila itu sebagai dasar negara
Indonesia mereka.Dalam keputusan sidang PPKI kemudian pada tanggal 18
agustus 1945 pancasila tercantum secara resmi dalam pembukaan UUD RI,
Peraturan selanjutnya yang disusun untuk mengatasi dan menyalurkan persoalan-
persoalan yang timbul sehubungan dengan penyelenggaraan dan perkembangan
negara harus berpedoman pada UUD.

Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum atau sebagai sumber tertib
hukum Indonesia maka pancasila tercantum dalam ketentuan tertinggi yaitu
pembukaan UUD 1945, kemudian dijelmakan lebih lanjut dalam pokok-pokok
pikiran,yang meliputi suasana kebatinan UUD 1945,yang pada akhirnya
dijabarkan dalam pasal UUD 1945, Kedudukan pancasila sebagai dasar negara
tersebut dapat terinci sebagai berikut:

1. Pancasila sebagai dasar negara adalah merupakan sumber dari segala


sumber hukum di Indonesia.Dengan demikian pancasila merupakan
asas kerohanian tertib hukum Indonesia,telah di jelmakan dalam
pembukaan UUD 45 ke dalam empat pokok pikiran.
2. Meliputi suasana kebatinan dari UUD 1945.
3. Mewujudkan cita-cita hukum bagi hukum dasar Negara (baik hukum
dasar tertulis maupun tidak tertulis)
4. Mengandung norma yang mengharuskan UUD mengandung isi yang
mewajibkan pemerintah dan lain-lain penyelenggara negara memegang
teguh cita-cita moral rakyat yang luhur.
5. Merupakan sumber semangat dari UUD 1945,bagi penyelenggara
negara,para pelaksana pemerintahan.
B. Pancasila Sumber Tertib Hukum Republik Indonesia

Yang dimaksud tertib hukum adalah keseluruhan peraturan hukum secara


bersama yang menunjukkan atau memenuhi empat syarat, yaitu:

1. Adanya kesatuan subjek (penguasa) yang mengadakan peraturan-peraturan


hukum;

2. Adanya kesatuan asas kerohanian yang meliputi (menjadi dasar daripada)


keseluruhan peraturan-peraturan hukum itu;

3. Ada wilayah dimana keseluruhan hukum itu berlaku;

4. Ada kesatuan waktu dalam mana keseluruhan peraturan peraturan-peraturan


hukum itu berlaku.

Dengan demikian makan peraturan-peraturan hukum yang ada dalam negara


Republik Indonesia mulai saat berdirinya negara Republik Indonesia itu
merupakan suatu tertib hukum, yaitu tertib hukum Indonesia. Dalam hal ini
Pancasila adalah sumber tertib hukum negara Republik Indonesia. Ini berarti
bahwa semua hukum dan peraturan-peraturan dari negara Republik Indonesia
harus bersumber pada Pancasila, dan untuk dapat berlaku tidak boleh bertentangan
dengan Pancasila.

C. Pengertian isi pembukaan UUD 1945

1. Alenia Pertama,

dalam Alenia pertama tersebut terkandung suatu pengakuan tentang nilai


"hak kodrat" Adalah hak yang merupakan karunia dari Tuhan yang Maha Esa,
yang melekat pada manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial. Oleh
karena itu pernyataan ini merupakan prinsip bagus bangsa Indonesia dalam
pergaulan internasional dalam merealisasikan hak asasi manusia baik sebagai
individu maupun sebagai makhluk sosial yaitu manusia dalam kesatuannya.
2. Alenia Kedua,

perjuangan kemerdekaan bangsa Indonesia disamping sebagai suatu bukti


objektif atas penjajahan pada bangsa Indonesia, juga sekaligus mewujudkan suatu
hasrat yang kuat dan bulat untuk menentukan nasib sendiri terbatas dari kekuasaan
bangsa lain. Hasil dari perjuangan bangsa Indonesia itu terjelma dalam suatu
masyarakat yang berkeadilan dan ber kemakmuran. Demi terwujudnya cita-cita
tersebut maka bangsa Indonesia harus memerdekakan, bersatu dan mempunyai
suatu kedaulatan.

3. Alenia Ketiga,

dinyatakannya kembali Proklamasi pada Alenia III pembukaan UUD


1945,menujukkan bahwa antara pembukaan dengan proklamasi 16 Agustus 1945
adalah merupakan satu kesatuan, namun perlu diketahui bahwa proklamasi 17
Agustus 1945 perlu diikuti dengan suatu tindaklanjuti, yaitu membentuk negara
dan hak ini dirinci dalam pembukaan UUD 1945. Dalam pengertian inilah maka
pembukaan UUD 1945, disebut juga sebagai naskah proklamasi yang terinci.
Pernyataan kembali Proklamasi yang tercantum dalam Alenia III tidak dapat
dilepaskan dengan pernyataan pada Alenia I dan Alenia II, sehingga Alenia III
merupakan suatu titik kulminasi, yang pada akhirnya dilanjutkan pada Alenia IV
yaitu tentang pendirian negara Indonesia.

4. Alenia Keempat,

pemerintah dalam susunan kalimat " Pemerintahan Negara Indonesia" Hal


ini dimaksudkan dalam pengertian sebagai penyelenggara keseluruhan aspek
kegiatan dan segala kelengkapannya yang berbeda dengan pemerintahan negara
yang hanya menyangkut salah satu aspek saja dari kegiatan penyelenggaraan
negara yaitu aspek pelaksana. Empat hal isi pokok yang terkandung dalam
pembukaan UUD 1945 Alenia keempat:

a. Tentang tujuan negara

b. Tentang ketentuan diadakannya UUD Negara

c. Tentang bentuk negara

d. Tentang dasarfilsafat negara


D. Pembukaan UUD 1945 Merupakan Pokok Kaidah Negara Yang Fundamental

Disahkan pada tanggal 18 Agustus 1945 berlandaskan proklamasi 17


Agustus 1945 merupakan pernyataan kemerdekaan yang terinci. Pembukaan UUD
1945 mempunyai kedudukan tetap, tidak dapat diubah atau ditiadakan, terletak
pada kelangsungan hidup Negara Proklamasi Republik Indonesia dan pada
hakikatnya terpisah dan berbeda diatas Undang-Undang Dasar (batang tubuh).
Soal tidak dapat diubah ini sesuai dengan prinsip hukum bahwa yang dapat
mengubah atau meniadakan suatu peraturan hukum hanya penguasa yang
menetapkan atau derajatnya sama atau lebih tinggi dari penguasa yang
menetapkan.

"Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 sebagai pernyataan kemerdekaan yang


terperinci yang mengandung cita-cita luhur dari proklamasi 17 Agustus 1945 dan
yang memuat pancasila sebagai dasar negara, merupakan satu rangkaian dengan
proklamasi 17 Agustus 1945, dan oleh karena itu tidak dapat diubah oleh siapapun
juga, termasuk MPR hasil pemilihan umum, yang berdasarkan pasal 3 dan pasal
37 Undang-Undang Dasar berwenang menetapkan dan merubah Undang-Undang
Dasar karena mengubah isi pembukaan berarti pembubaran negara". Dalam
kedudukannya yang demikian tadi pembukaan UUD 1945 merupakan dasar dan
sumber Hukum dari Batang Tubuh.

E. Hubungan Pancasila dan pembukaan UUD 1945

Dalam sistem tertib hukum indonesia, penjelasan UUD 1945 menyatkan


bahwa pokok pekiran itu meliputi suasana kebatinan dari undang-undang dasar
negara indonesia serta mewujudkan cita-cita hukum, yang menguasai hukum
dasar tertulis (UUD) dan hukum dasar tidak tertulis (confensi), selanjutnya pokok
pikiran itu dijelmakan dalam pasal-pasal UUD 1945. Maka dapatlah di simpulkan
bahwa suasana kebathinan undang-undang dasaar 1945. Tidak lain di jiwai atau
bersumber pada dasar filsaft negara pancasila. Pengertian inilah yang
menunjukkan kedudukan dan fungsi pancasila sebagai dasar negara republik
indonesia. Oleh karena itu secara formal yuridis pancasila di tetapkan sebagidsar
filsafat negara republik indonesia.

Maka hubungan antara pembukaan UUD 1945 denagn pancasila bersifat timbal
balik sebagai berikut:
Hubungan formal

Dengan di cantumkannya secara formal didalam pembukaan UUD 1945


maka pancasila memperoleh kedudukan sebagai norma dasar hukum positif.
Denagn demikian tat kehidupan bertatanegara tidak hanya bertopang kepada asas-
asas sosial, ekonomo, politik, akan tetapi dalam perpaduaanyya denagn
keseluruhan asas yang melekat padanya, yaitu perpaduan asas-asas kultural,
religius dan asas-asas kenegaraan yang unsurnya berdampak pada pancasila.

Jadi berdasarkan tempat terdapatnya pancasila secara formal dapat disimpulkan


sebagai berikut:

Bahwa rumusan pancasila sebagi dasar negara republik indonesia adalah seperti
yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945 alinea IV. Bahwa pembukaan UUD
1945 berdasarkan pengertian ilmiah, merupakan pokok kaidah negara yang
fundamental. dan terhadap tertib hukum indonesia mempunyai 2 macam
keduduikan yaitu: Sebagai dasarnya, karena pembukaan UUD 1945 itulah yang
memberikan faktor-faktor mutlak. Bagi adanya hukum tertip hukum indonesia.

Memasukkan dirinya dalam tertib hukum tersebut sebagi hukum tertinggi. Bahwa
dengan demikian pembukaan UUD 1945 berkedudukan dan berfungsi selain
sebagai muqaddimah dari UUD 1945 dalam kesatuan yang tidak dapat di
pisahkan jiaka berkedudukan sebagai sesuatu yang bereksistensi sendiri, yang
hakekat kedudukan hukum nya berbeda denagn pasal-pasal nya. Karena
pembukaan UUD 1945 yang intinya adalah pancasila tidak tergantung pada
batang tubuh UUD 1945, bahkan sebagi sumber.

Dengan demikian pancasila dapat disimpulakan mempunyai hakekat, sifat,


kedudukan dan fungsi sebagi pokok kaedah negara yang hundamental, yang
menjelmakan dirinya sebagai dasar kelangsungan hidup negara republik indnesia
yang di proklamirkan pad tanggal 17 agustus 1945.

Pancasila sebagai inti pembukaan UUD 1945, dengan demikian mempnyai


kedudukan yang kuat, tetap dan tidak dapat diuabah ydan terlekat pada
kelangsunagn hidup negar republik indonesia.

Dengan demikian pancasila sebagi substansi esensial dari pembukaan dan


mendapatkan kedudukan formal yuridis dalam pembukaan, sehingga baik
rumusan maupun yuridiksinya sebagi ddasar negara adalah sebagaimana terdapat
dalam pembukaan UUD 1945. Maka perumusan yang menyimpang dari
pembukaan tersebut adalah sama halnya dengan mengubah secara tidak sah
pembukaan UUD 1945, bahkan berdasarkan hukum positif sekalipun dan hal ini
sebagimana yang di tentukan dalam ketetapan MPRS no XX/MPRS/1966

Hubungan material

Hubungan pembukaan UUD 1945 dengan Pancasila selain hubungan yang


bersifat formal, sebagaimana yang dijelaskan di atas juga hubungan secara
material sebagai berikut:

Bila kita tinjau kembali proses perumusan Pancasila secara kronologis, materi
yang dibahas oleh BPUPKI yang pertama-tama adalah dasar filsafat Pancasila
baru kemudian pembukaan UUD 1945. Setelah pada sidang pertama pembukaan
UUD 1945 BPUPKI membicarakan dasar filsafat negara pancasila.

Jadi berdasarkan urut-urutan tertib hukum Indonesia pembukaan UU/D 1945


adalah sebagai tertib hukum yang tertinggi, adapun tertib hukum Indonesia
bersumberkan pada Pancasila. Hal ini berarti secara material tertib hukum
Indonesia dijabarkan dari nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Pancasila
sebagai tertib sumber hukum Indonesia meliputi sumber nilai, sumber materi
sumber bentuk dan sifat.

Selain itu dalam hubunganya dengan hakikat dan kedudukan Pembukaan UUD
1945 sebagai pokok kaidah dasar yang fundamental, maka sebenarnya secara
material yang merupakan esensi atau inti sari dari pokok kaidah negara
fundamental tersebut tidak lain adalah Pancasila.

Seperti telah disinggung dimuka bahwa di samping Undang-Undang dasar, masih


ada hukum dasar yang tidak tertulis yang juga merupakan sumber hukum,yang
menurut penjelasan UUD 1945 merupakan aturan dasar yang timbul dan
terpelihara dalam praktek penyelenggaraan negara, meskipun tidak tertulis, inilah
yang dimaksuk denagn konvensi atau kebiasaan ketatanegaraan sebagai pelengkap
atau pengisi kekosongan yang timbul dari praktek kenegraan, oleh karena itu
tersebut tidak terdapat dalam Undang-Undang dasar. UUD 1945 yang hanya
terdiri dari 37 pasal ditambah dengan empat pasal Aturan peralihan dan dua aturan
tambahan, maka UUD 1945 termasuk singkat dan bersifat supel atau fleksibel.
Dalam hubungan ini penjelasan UUD 1945 mengemukakan bahwa telaah
cukuplah kalau undang-undang dasar hanya memuat aturan-aturan pokok garis-
garis besar sebagi instruksi kepada pemerintah pusat dan lain-lain,
penyelenggaraan negara untuk untuk kehidupan negara. Undang-Undang dasar
yang disingkat itu sangat menguntungkan bagi negaraa indonesia ini yang masih
harus terus berkembang bagi negara seperti Indonesia ini yang masih harus terus
menerus berkembang secara dinamis. Sehingga denagn aturan-aturan pokok itu
akan merupakan aturan yang kenyal dan tidak mudah ketinggalan zaman, sedang
aturan-aturan yang menyelenggarakan aturan-aturan undang-undang yang lebih
mudah, oleh karena itu makin supel(elastic) itu semakin baik. Jadi kita harus
menjadi yang supel agar undang-undang dasar jangan sampai ketinggalan zaman.
Yang penting dalam pemerintahan dan dalam hal hidupnya negara harus lebih
semangat yaitu semangat yang dinamis, positif, konstuktifseperti yang
dikehendaki oleh pembukaan UUD 1945.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan permasalahan-permasalahan yang telah dijawab pada bab


sebelumnya, yakni bab pembahasan. Maka kami menyimpulkan:

Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi bangsa merupakn sumber dan
landasan dari berbagai produk hukum termasuk UUD 1945
Suasana kebatianan UUD1945 dan cita-cita hukum UUD 1945 tidak lain adalah
bersumber kepada atau dijiwai dasar falsafah negara pancasila.
Pancasila itu sendiri memancarkan nilai-nilai luhur yang telah mampu
memberikan semangat kepada dan terpancang dengan khidmat dalam perangkat
UUD 1945.
Dalam melakukan amandemen terhadap UUD 1945 harus sesuai dan berdasar
pada pancasila
Bagian UUD 1945 yang dapat diamandemen adalah bagian Batang Tubuh.
Tata cara pengamandemenan UUD 1945 tertuang dalam pasal 37 ayat 1-4.
Tujuan dari amandemen UUD 1945 adalah untuk menyempurnakan UUD yang
sudah ada agar tetap sesuai dengan perkembangan zaman.

B. Saran

Untuk dapat mencapai suatu tujuan yang sama, yaitu menjunjung tinggi
dan menerapkan nilai-nilai luhur pancasila di segala bidang kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Maka , “marilah bersama-sama
memahami mendalami ajaran pancasila secara menyeluruh supaya kita paham dan
dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari, dengan tujuan dapat
mengurangi sedikit demi sedikit hal hal yang dapat mengancam dan
membahayakan pancasila yang tidak hanya datang dari luar tetapi juga dari dalam,
terlebih lagi di era globalisasi sekarang ini.

Amandemen dirasakan perlu, karena makna dan isi dari UUD 45 itu sendiri agar
bisa sesuai dengan perkembangan zaman. Dan selain itu juga agar UUD 45 dapat
terus dijadikan sebagai sumber hukum tertinggi di Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai