Anda di halaman 1dari 3

AMENOREA

Amenorea adalah tidak terjadi haid pada seorang perempuan dengan mencakup salahsatu tiga
tanda sebagai berikut.

1. Tidak terjadi haid sampai usia 14 tahun, disertai tidak adanya pertumbuhan atau
perkembangan tanda kelamin sekunder.
2. Tidak terjadi haid sampai usia 16 tahun, disertat adanya pertumbuhan normal dan
perkembangan tanda kelamin sekunder.
3. Tidak terjadi haid untuk sedikitnya selama 3 bulan berturut-turut pada perempuan yang
sebelumnya pernah haid

Secara klasik dikategorikan menjadi dua yaitu amenorea primer dan amenorea sekunder yang
menggambarkan terjadinya amenorea sebelum atau sesudah terjadi menarke.

a. Amenore Primer

Tidak adanya menstruasi pada usia 15 tahun. Tidak ada perkembangan payudara atau menstruasi
pada usia 13 tahun

Penyebab Amenorea Primer

1. Hymen Imperforata
merupakan salah satu bentuk kegagalan kanalisasi dari vagina.
Anomali obstruktif paling sering pada saluran genital wanita. Insidensi: 1 / 1000-10.000
Gejala: amenore primer yang berhubungan dengan nyeri perut siklik - pembengkakan
perut dan retensi urin.
Tanda : membran menonjol dan kebiruan pada introitus
2. Kelainan gonad/disgenesis gonad yangpada pemeriksaan kariotipe menunjukkan satu
kromosom X tidak ada atau abnormal (45X). Empat puluh persen Perempuan dengan
sindroma Turner menunjukkan adanya mosaik 45-XO/46-W- atau aberasi struktur pada
kromosom X atau Y. Angka kejadian 1 di antara 10.000 kelahiran bayi perempuan.
3. Agenesis Muller (Sindrom Mayer-Rokitansky-Kuster-Hauser)
Biasanya didiagnosis secara klinis jika rambut kemaluan ada, perkembangan payudara
normal. Ultrasonografi panggul menunjukkan tidak adanya uterus dan ovarium normal
dan / atau testosteron serum dalam kisaran wanita normal
4. Hypothalamic Failure (Sindrom Kallmann)
Insidensi adalah 1 / 50.000 wanita. Lebih umum pada pria - 1 / 4000-1 / 10.000
Kelainan kongenital (CHH) ditandai dengan:
1) Hipogonadisme hipogonadotropik
2) fitur Eunuchoidal
3) Anosmia atau hyposmia
4) Amenore primer
Gagal hipotalamus untuk melepaskan GnRH di waktu yang tepat sebagai hasil pelepasan
GnRH neuron tidak bermigrasi ke lokasi yang benar selama perkembangan embrio.

b. Amenorea Sekunder

Jika menstruasi telah berhenti lebih dari 6 bulan tanpa alasan fisiologis.

Penyebab Amenore Sekunder

1. Polycystic Ovary Syndrome


PCOS menyumbang 90% dari kasus oligoamenore, juga dikenal sebagai sindrom Stein-
Leventhal. Etiologinya mungkin terkait dengan resistensi insulin, dengan kegagalan
perkembangan folikel normal dan ovulasi. Gambaran klasik - amenorrhea, obese,
subinfertilitas dan hirsuitisme.
2. Disfungsi hipotalamus
Disfungsi hipotalamus adalah penyebab umum (30% -35%). Ini lebih sering dilihat
sebagai hasil dari stres, intens olahraga, penurunan berat badan dan gangguan makan.
3. Gangguan Hipofisis
1) Kegagalan hipofisis - biasanya jenis yang diperoleh hasil dari trauma, pengobatan
tumor hipofisis atau infark setelah kehilangan banyak darah (sindroma Sheehan)
2) Tumor hipofisis menybabkan hiperprolaktinemia yang menyebabkan amenore
sekunder
4. Gangguan sistem endokrin
1) Gangguan tiroid dan penyakit Cushing mengganggu dengan fungsi normal
hipotalamus -pituitary - ovarian axis biasanya muncul dengan amenore.
2) Tingginya kadar tiroksin menghambat pelepasan FSH.
3) Hormon Androgen mensekresi tumor ovarium menyebabkan amenore sekunder.
5. Kelainan Anatomi
Biasanya karena operasi sebelumnya.
Contoh paling umum:
1) Histerektomi
2) Ablasi endometrium
3) Sindrom Asherman (kerusakan pada
endometrium dengan pembentukan adhesi)
4) Stenosis serviks setelah biopsi kerucut / LEEP
5) Aglutinasi vagina (terapi radiasi)
6. Premature Ovarian Failure
Premature Ovarian Failure (POF) adalah hilangnya fungsi ovarium sebelum umur 40
tahun. Cukup sering ditemukan, diperkirakan terjadi pada 1% perempuan dengan
ditemukan deplesi lebih awal pada folikel ovarium. Keluhan yang timbul adalah
amenorea,oligomenorea, infertilitas, dan keluhan akibat defisiensi hormon estrogen. Pada
pemeriksaan laboratorium didapatkan peningkatan kadar FSH > 40 IU/L dan LH lebih 5
kali normal yang disebabkan oleh hilangnya mekanisme umpan balik ke hipotalamus
akibat rendahnya produksi hormon estrogen ovarium. POF dapat disebabkan oleh dua
hal, yaitu (1) terjadi secara spontan dan (2) karena iatrogenik. POF yang terjadi secara
spontan disebabkan oleh kelainan genetik, penyakit otoimun, dan idiopatik. Penyebab
iatrogenik oleh karena tindakan bedah misalnya operasi pengangkatan ovarium karena
tumor, dapat juga karena radiasi dan pemberian sitostatika.

Referensi :
Prawirohardjo, Sarwono. 2016. Ilmu Kandungan. Edisi 5. Jakarta: PT Bina Pustaka

Sarwono Prawirohardjo. Halaman 176 – 181.

Ellen Wood, DO, FACOOG. 2016. Amenorrhea : 2016 Fall Conference -The American

College of Osteopathic Obstetrian and Gynecologist (ACOOG). South Florida Institute

for Reproductive Medicine.

Anda mungkin juga menyukai