Disusun Oleh :
NIM : 17/412420/KH/09316
2020
I. JUDUL
Pemeriksaan Bahan-Bahan Asing (Tambahan) dalam Susu dan Susu Mastitis
II. TUJUAN
Untuk mengetahui pengertian susu
Untuk mengetahui cara pengambilan sampel susu
Untuk mengetahui bahan tambahan pada susu
Untuk mengetahui uji pemeriksaan bahan-bahan tambahan dalam susu
D. Definisi, Bahan Tambahan yang Diizinkan dan Bahan Tambahan yang Tidak
Diizinkan pada Susu
Menurut Undang-Undang nomor 11 tahun 2019 Bahan tambahan pangan
(BTP) adalah bahan yang ditambahkan ke dalam pangan untuk mempengaruhi sifat
atau bentuk pangan. Berikut adalah contoh BTP yang diizinkan dan tidak diizinkan
pada susu, untuk susu segar segala bentuk bahan tambahan tidak diizinkan untuk
diberikan.
No Kategori Batas
Metode:
10 ml susu dimasukan dalam tabung reaksi > kemudian ditambah methanol 15
ml ( Susu : methanol = 2 : 3) > tabung reaksi dikocok 3 x bolak-balik > diamati
apakah terdapat presipitat.
Interpretasi:
- Pada susu normal dalam beberapa detik akan timbul presipitasi protein kasar
dan terjadi/terbentuk serum yang relative jernih yang terpisah
- Pada susu yang mengandung karbonat tidak terdapat presipitasi, campuran
hampir homogen.
Metode:
Susu dimasukan ke dalam tabung reaksi sebanyak 5 ml > ditambahkan 5 ml
Alkohol 95% > diteteskan 3-5 tetes neutral red > dikocok dan diamati
perubahannya.
Interpretasi:
- Susu normal akan berwarna merah/merah muda
- Susu yang mengandung karbonat akan berwarna kuning
3. Uji Gula
Materi:
- Reagen Seliwanoff
- Susu
- Tabung reaksi
- Pipet
- Bunsen
Metode:
Sampel susu dimasukan ke dalam tabung reaksi sebanyak 2 ml > ditambahkan
2,5 ml reagen Seliwanoff > kemudian dikocok > dan dipanaskan hingga
mendidih selama 30-45 detik > amati perubahannya
Interpretasi:
- Susu yang mengandung gula akan berwarna Merah (+)
- Susu yang tidak mengandung gula akan berwarna kunging/putih (-)
4. Uji Formalin
Materi:
- Ferric Chloride (FeCl) 1%
- Akuades
- Sulphuric Acid (asam sulfat pekat) atau H2SO4
- Formalin (≤ 2 tetes per 100 ml sampel)
- Tabung raksi
- Pipet ukur 10 ml dan 1 ml
- Susu
Metode:
Sampel susu sebanyak 10 ml dimasukan ke dalam tabung reaksi > ditambahkan
0.5 ml ferric chloride 1% > diberi aquades dengan jumlah yang sama dengan
larutan terdahulu secara perlahan hingga homogen > ditambahkan 10 ml asam
sulfat pekat > diamati hasilnya
Interpretasi
- Positif (+) terdapat formalin, maka terbentuk cincin ungu diantara lapisan
larutan
- Negatif (-) tidak terdapat formalin, tidak terbentuk cincin ungu
B. Uji Mastitis
1. California Mastitis Test
Materi:
- Reagen CMT : Alkyl Aryl Sulfonate 1%, NaOH 1,5 % dan Indikator Brom
Cresol Purpel
- Sampel susu
- Gelas arloji
- Tusuk gigi/pengaduk
Metode:
Sampel susu sebanyak 5 tetes dimasukan dalam gelas arloji > ditambahkan 5
tetes reagen CMT > diaduk menggunakan tusuk gigi dengan cepat (4-10 detik )
> diamati perubahannya
Interpretasi:
- Positif (+) bila terbentuk viscous/jonjot-jonjot setelah pengadukan
- Negatif (-) tidak terbentuk jonjot-jonjot
Metode:
Sampel susu sebanyak 5 tetes dimasukan dalam gelas arloji > ditambahkan 5
tetes reagen WST> perbandingan susu dan reagen 1:1 > diaduk menggunakan
tusuk gigi dengan cepat (4-10 detik ) > diamati perubahannya
Interpretasi:
- Positif (+) bila terbentuk viscous/jonjot-jonjot setelah pengadukan
- Negatif (-) tidak terbentuk jonjot-jonjot
3. Detergen 5%
Materi:
- Detergen 5%
- Sampel susu
- Gelas arloji
- Tusuk gigi/Pengaduk
Metode:
Sampel susu sebanyak 5 tetes dimasukan dalam gelas arloji > ditambahkan 5
tetes Detergen 5% > perbandingan susu dan reagen 1:1 > diaduk menggunakan
tusuk gigi dengan cepat (4-10 detik ) > diamati perubahannya
Interpretasi:
- Positif (+) bila terbentuk viscous/jonjot-jonjot setelah pengadukan
- Negatif (-) tidak terbentuk jonjot-jonjot
4. IPB-1
Materi:
- Sampel susu
- Preaksi IPB-1
- Paddle/gelas arloji
Metode:
Sampel susu sebanyak 2 ml dimasukan dalam gelas arloji > ditambahakan 2m
Preaksi IPB-1 (perbandingan 1:1) > dihomogenkan secara horizontal selama 15-
30 detik > diamati terbentuknya lendir/perubahan kekentalan
Interpretasi:
- Negatif(-) apabila tetap homogen
Positif (+, ++, +++) apabila terbentuk lendir/kental
V. PEMBAHASAN
SKENARIO I
1. Berdasarkan uji gula yang Anda amati bagaimana kualitas susu tersebut? Jelaskan!
Pada uji gula dilakukan dengan mencampur sampel susu dengan reagen
seliwanoff dan kemudian dikocok sehingga muncul perubahan pada susu yang
mana bila mengandung gula susu akan berubah menjadi merah sedangkan hasil
negatif susu tidak berubah warna. Pada pengujian tersebut didapatkan hasil susu X
berubah warna menjadi merah sedangkan susu Y tetap. Dengan demikian dapat
disimpulkan susu X mengandung tambahan gula sedangkan susu Y tidak.
2. Berdasarkan uji karbonat dengan neutral red yang Anda bagaimana kualitas susu
tersebut? Jelaskan!
Uji karbonat dengan neutral red dilakukan dengan mencampurkan 5ml susu,
5ml alcohol 95% dan 3-5 tetes larutan nutral red. Kemudian akan mengalami
perubahan menjadi merah/merah muda bila negatif mengandung karbonat dan
berwarna kuning bila positif mengandung karbonat. Pada pengujian ini didapatkan
sampel susu X berubah warna menjadi kuning ( positif) dan sampel susu Y berubah
warna menjadi merah (negatif). Dengan ini dapat disimpulkan susu X mengandung
bahan karbonat.
3. Berdasarkan uji karbonat dengan methanol yang Anda bagaimana kualitas susu
tersebut? Jelaskan!
Uji karbonat dengan methanol dilakukan dengan mencampurkan 10ml susu
dan 15ml methanol dengan perbandingan 2:3. Kemudian akan mengalami
perubahan terbentuk presipitat bila negatif mengandung karbonat dan tetap
homogen bila positif mengandung karbonat. Pada pengujian ini didapatkan sampel
susu X terbentuk presipitat (negatif) dan sampel susu Y yeyap homogen (positif).
Dengan ini dapat disimpulkan susu Y mengandung bahan karbonat.
4. Berdasarkan uji formalin yang Anda bagaimana kualitas susu tersebut? Jelaskan!
Uji formalin dilakukan mencampurkan susu dengan FlCl3 1% dan aquades
kemudian dihomogenkan dan ditambah H2SO4 dan akan mengalami perubahan
terdapat berupa cincin ungu diantara larutan jika terdapat kandungan formalin pada
susu. Pada pengujian ini didapatkan sampel X menunjukan terdapat cincin ungu,
dengan demikian dapat disimpulkan sampel susu X mengandung formalin.
SKENARIO II
1. Berdasarkan uji mastitis dengan menggunakan empat reagen yang Anda amati,
bagaimana kualitas susu tersebut? Jelaskan!
Pada uji mastitis dilakukan terhadap 4 sampel susu yaitu, A, B, C, dan D. pada
sampel A diuji dengan reagen CMT, sampel B diuji menggunakan reagen IPB-1,
sampel C dengan reagen WST dan sampel D diuji dengan detergen 5%. Kemudian
didapatkan hasil sampel A tidak terdapat jonjot-jonjot, sampel B tidak terbentuk
lendir atau berubah menjadi kental, sampel C tidak terdapat jonjot-jonjot dan
sampel D terdapat jonjot-jonjot. Dengan demikian dapat disimpulkan sampel susu
A, B dan C tidak mengalami mastitis sedangkan sampel susu D mengalami mastitis
karena ditemukan jonjot-jonjot setelah pencampuran detergen 5%.
VI. KESIMPULAN
Pada pengujian benda asing dalam susu dapat dilakukan dengan uji gula, uji
karbonat dengan neutral red, uji karbonat dengan methanol dan uji formalin.
Susu adalah cairan yang berasal dari hasil pemerahan sapi, yang kandungan
alaminya tidak dikurangi atau ditambah suatu apapun dan belum mendapatkan
perlakuan apapun.
Pada uji susu mastitis dapat dilakukan dengan ragen CMT, WST, IPB-1 dan
detergen 5%
Pengambilan sampel susu dengan cara staal monster dan straat monster.