ACARA VII
PENANGANAN DISTOKIA SECARA FETOTOMI
DISUSUN OLEH:
NAMA : STANISLAUS IVAN DAVIN PRADIPTA
NIM : 17.412460/KH/09356
ASISTEN : CATUR DEWANTORO, S.K.H.
Manfaat fetotomi :
1. Menyelamatkan nyawa induk yang disebabkan oleh fetus yang berada dalam saluran
peranakan.
2. Memudahkan pengeluaran fetus yang telah mati.
3. Menghindari terjadinya trauma akibat perlakukan manipulasi yang berlebihan
( Noakes, dkk., 2016 ) ( Jackson, 2007 ).
Kekurangan :
Suatu fetotomi yang diperpanjang tidak hanya akan menghasilkan suatu peningkatan
2 | Departemen Reproduksi dan Obstetri 2020
dalam keparahan trauma hingga saluran kelamin sapi dan kelelahan operator.
Perlu tenaga yang besar dari operator dan induk
Fetus tidak dapat diselamatkan
( Noakes, dkk., 2016 )
F. Teknik fetotomi
1. Perkutan (keterangan + gambar)
Sejak awal abad ke-20 fetotomi perkutan telah menjadi metode yang paling umum
digunakan. Teknik – Teknik meliputi pemotongan dan pembedahan fetus dengan
pemotongan melalui kulit, otot, ligament, dan tulang dengan menggunakan kawat
jalinan ( Noakes, dkk., 2016 ) ( Kumar, dkk., 2020 ).
H. Prosedur fetotomi
1. Fetotomi total
a. Fetus dalam presentasi anterior
N Gambar Penjelasan
o
.
1 Pemotongan kepala :
. Kadang -kadang kepala fetus
perlu dipindahkan untuk
memungkinkan akses pada
anggota tubuh depan,
khususnya jika mereka
tertekuk. Kedua tabung
fetotomi disambungkan
dengan bebang dan putaran
kawat dilewatkan kepala
fetus sehingga didudukkan di
belakang telinga.
2 Pemotongan kaki depan :
. Rantai kelahiran ditempatkan
disekitar pastern dan kaki
ditarik menuju ekstensi.
Kawat harus ditempatkan
secara sementara pada jari –
jari kaki. Fetotomo
kemudian dimajukan
sepanjang aspek lateral kaki
depan dan Pundak dan
sedikit dibelakng aspek
dorsal scapula.
3 Pemotongan dada :
. Kait krey ditempelkan pada
kolom vertebral secara
terpisah dan rantai
dilewatkan melalui putaran
kawat fetotomi prabenang.
Putaran kawat ditahan tepat
5 | Departemen Reproduksi dan Obstetri 2020
diluar vulva, Ketika fetotomi
dimajukan diatas atau
sepanjang aspek dorsal fetus
pada tepat dibelakang iga
terakhir. Kait krey ditarik
kuat dan rantai dilabuhkan
menuju pelat berlekuk.
Putaran kawat kemudian
dipandu ke sekitar toraks,
menggunakan Gerakan
menyapu untuk
mengakhirkan tepat
kebelakang sternum.
4 Pemotongan pelvis :
. Jiks fetus sangat besar,
menjadi tidak mungkin
secara fisik untuk memandu
kawat di sekitar fetus.
Karenanya ini akan menjadi
penting utnuk mengamputasi
daerah pinggang dahulu,
sebelum membagi bagian
kaki belakang dan pinggang
menjadi dua, pendekatan
sama seperti yang dijelaskan
untuk bagian thoraks.
2. Pencucian lambung menyeluruh dari rongga uterin dengan volume besar air
hangat atau cairan garam pada suhu tubuh dengan menggunakan tabung
lubang lebar
3. Oksitosin dan agen non steroid antiinflamatory diberikan dan harus selama 2 hari
4. Jika tidak ada shock, terapi cairan diindikasian, cairan garam hipertonok
diberikan secara intravena diikuti oleh 20 -25 L air secara oral
5. Antibiotic intrauterine berada pada nilai terbatas, tetapi antibiotic sistemik harus
diberikan selama paling tidak 4-5 hari
A. Fetotomi parsial
N Gambar Penjelasasan
o
.
1 Posture abnormal : fleksi
. hock uni atau bilateral
Jenis pemotongan : obliquus
Prosedur fetotomi :potongan
fetotomi yang harus dibuat
melalui bagian distal sendi
tarsal. Satu tabung diberi
benang dan introduser,
dengan kawat menempel,
dilewatkan di sekitar sendi
tarsal yang tertekuk. Setelah
membenangi saluran kedua
fetotom, kepala peralatan
harus ditempatkan melawan
baris distal tulang tarsal.
V. KESIMPULAN
1. Fetotomi adalah pembagian satu fetus menjadi dua atau lebih bagian dalam uterus
dan vagina, tujuannya adalah mengurangi ukuran pada fetus yang sudah mati seperti
pada kelahiran melalui saluran kelahiran menjadi memungkinkan, serta manfaatnya
adalah memudahkan pengeluaran fetus yang sudah mati dari saluran peranakan
induk serta sangat berguna untuk membantu induk agar keselamatannya tetap
terjamin.
2. Indikasi dilakukannya fetotomi
i. distokia karena disproporsi fetomaternal
ii. distokia akibat fetus yang terlalu besar
iii. maldisposisi ( presentasi, postur, dan posisi ) fetus yang tidak dapat
iv. Diperbaiki.
v. Menyelamatkan induk karena fetus yang sudah tidak bisa diperbaiki
fetus yang dibesarkan secara patologis, atau monster
3. Penanganan induk sebelum fetotomi dimaksudkan agar induk siap untuk dilakukan
Tindakan, memastikan kondisi induk dengan pemeriksaan oleh dokter hewan,
anastesi epidural, dan penggunaan kendang jepit.
4. Penanganan induk setelah kelahiran dimaksudkan untuk membantu induk untuk
recovery setelah dilakukan Tindakan seperti pemberian oksitosin, penjahitan vulva,
dan pemberian antibiotic
5. Teknik fetotomi ada dua yaitu perkutan dan subkutan
6. Teknik fetotomi perkutan bisa dilakukan secara parsial maupun total