Anda di halaman 1dari 2

Maserasi adalah kematian fetus disertai dengan lisisnya corpus luteum, dilatasi servik dan

masuknya bakteri ke dalam uterus (Robert 1986). Maserasi dapat terjadi karena fetus terendam
lama dalam cairan amnion dan adanya infeksi bakteri maka tubuh fetus menjadi hancur seperti
bubur dan keluar lewat vulva dan yang tertinggal di dalam uterus hanya tulang – tulang fetus.
Penyebab utamanya adalah bakteri Trichomonas fetus dan juga dapat disebabkan oleh jamur
(Toelihere 1985). Sering terjadi pada kasus Camphylobacteriosis dan Trichomoniasis.
Fetus yang mati akan membusuk di dalam uterus, jaringan lunaknya hancur dan keluar
sebagai leleran vagina serta tulang belulang akan terasa saat dilakukan palpasi perektal. Kasus
yang sering terjadi adalah tulang-tulangnya terlalu besar untuk dapat melewati servik dan
tertinggal di uterus, dapat melukai dan menyebabkan endometritis (Robert 1986). Gejala yang
timbul diantaranya adalah leleran nanah dari vulva yang berbau busuk, hewan selalu mengejan,
suhu tubuh naik (kejadian akut), nafas frekuen (terengah-engah), anorexia, penurunan produksi
susu dan secara perrektal teraba adanya tulang, cairan dan penebalan uterus (Toelihere 1985).
Prognosa maserasi fetus adalah infausta.
Penanganan yang dapat dilakukan dengan mengeluarkan tulang fetus (sulit dan mahal),
pengeluaran nanah dengan hormon PGF2α/ estrogen atau dengan pertimbangan ekonomis hewan
dijual/ dipotong) (Robert 1986). Hewan kecil dapat terdeteksi dengan USG atau X-ray Penanganan
sulit dan biasanya pada hewan kecil dilakukan histeretomi (Toelihere 1985).

http://www.vet.k-state.edu/images/therio/anestrus/ba-17.jpg
Toelihere. MR. 1985. Ilmu Kebidanan pada Ternak Sapi dan Kerbau. Jakarta (ID):
Universitas Indonesia.
Robert SJ. 1986. Veterinary Obstetrics and Genital Desease (Thenogenology) 3nd ed.
Michigan (USA): Edwards Brothers Inc.

Anda mungkin juga menyukai