Anda di halaman 1dari 6

PEMBAHASAN

A.    Pengertian Motif dan Motivasi


Motif dan motivasi memiliki pengertian tersendiri, adapun pengertian dari
masing-masing yakni:
1.      Motif
Motif berasal dari bahasa Latin movere yang berarti bergerak atau to
move,  sebab itu motif dapat diartikan sebagai kekuatan yang terdapat dalam diri
organisme yang mendorong untuk berbuat sesuatu atau merupakandriving
force. [1] Motif juga merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi individu
bertingkah laku serta bersikap tertentu ataupun dorongan yang datang dari dalam
diri seseorang untuk melakukan sesuatu. [2]
Jadi motif merupakan suatu dorongan atau kekuatan yang bersumber dari dalam
diri seseorang yang kemudian terwujud dalam bentuk perbuatan atau tindakan
nyata.
2.      Motivasi
Motivasi merupakan keadaan dalam diri individu atau organisme yang
mendorong prilaku kearah tujuan.[3] Seseorang juga dapat dikatakan bermotivasi
tinggi jika orang tersebut memiliki alasan yang kuat untuk mencapai apa yang
diinginkan dengan mengerjakan pekerjaan itu.
Ataupun dalam kata lain jika motivasi dimasukkan dalam bidang organisasi,
motivasi merupakan daya pendorong yang mengakibatkan seseorang
anggota  organisasi mau atau rela untuk mengarahkan kemampuan, dalam bentuk
keahlian atau ketrampilan, tenaga dan waktunya untuk menyelenggarakan berbagai
kegiatan yang  menjadi tanggung jawabnya dan menunaikan kewajibannya, dalam
mencapai tujuan dan berbagai sasaran organisasi yang telah ditentukan. [4]

Jadi motivasi yakni suatu kekuatan seseorang yang menimbulkan tingkat


persistensi dan antusiasmenya dalam melaksanakan  suatu kegiatan secara
maksimal baik itu dalam diri individu (motivasi intrinsik) maupun bersumber dari
luar individu (motivasi ekstrinsik).

B.     Jenis-Jenis Motif
Motif memiliki beberapa jenis, adapun jenis-jenis motif tersebuat antara lain:
1.      Motif Fisiologis
Motif fisiologis pada umumnya berakar pada keadaan jasmani, dorongan-
dorongan tersebut berkaitan dengan kebutuhan-kebutuhan untuk melangsungkan
eksistensinya sebagai mahkluk hidup. Misalnya dorongan untuk makan, dorongan
untuk minum, dorongan seksual, dan dorongan untuk mendapatkan udara segar.
Motif fisiologis merupakan motif primer  atau motif dasar akan tetapi dalam
manifestasinya akan dipengaruhi oleh proses belajar. Misalnya orang lapar maka
akan ada dorongan untuk makan, akan tetapi cara untuk makan itu akan sangat
dipengaruhi oleh lingkungan atau budaya sekitar dan hal itu memerlukan proses
belajar.[5]  Hal serupa juga dapat diterapkan dalam kebutuhan seksual, pengaruh
budaya dan lingkungan akan memaksa individu untuk belajar menyesuaikan diri
terhadap prilaku seksualnya, meskipun beberapa aturan atau budaya dalam
berbagai masyarakat memiliki banyak kesamaan. [6] Dengan demikian belajar
mempunyai peran penting dalam kaitanya dengan motif dan juga dalam tujuan
serta kebutuhan-kebutuhan.
2.      Motif sosial
Motif sosial menurpakan motif yang kompleks dan merupakan sumber dari
banyak prilaku dan perbuatan manusia. Dikatakan sosial sebab motif ini dipelajari
dalam kelompok sosial. Adapun beberapa motif sosial ini antara lain:
a.       Kebutuhan akan prestasi
Kebutuhan akan prestasi merupakan suatu motif sosial yang dipelajari secara
mendetail dan hal ini dapat diikuti perkembangannya untuk meningkatkan kualitas
diri. Orang yang memiliki kebutuhan akan meningkatkan performance, sehingga
dengan demikian akan terlihat kemampuan berprestasinya. Misalnya orang yang
intelegent akan dengaan senang hati menghadapi tugas-tigas yang sulit, dan ini
akan mendorong seseorang untuk meningkatkan performance-nya.
b.      Kebutuhan untuk berafiliasi dengan orang lain
Afilisi menunjukkan bahwa seseorang mempunyai kebutuhan berhubungan
dengan oran lain. Orang yang kuat dalam kebutuhan afilisinya, akan selalu mencari
teman dan mempertahankan akan hubungan yang telah dibina dengan orang lain.
Sebaliknya apabila kebutuhan afiliasinya rendah, maka akan segera mencari
hubungan dengan orang lain dan hubungan yang telah terjadi tidak dibina secara
baik agar tetap bertahan. [7]
c.       Kebutuhan akan kekuasaan
Kebutuhan kekuasaan ini timbul akibat motif sosial, dalam interaksi sosial
orang akan mempunyai kebutuhan untuk berkuasa (power). Orang yang memiliki
kebutuhan untuk berkuasa yang tinggi akan mengadakan kontrol, mengendalikan
atau memerintah orang lain. Hal ini merupakan salah satu indikasi atau salah satu
manifestasi dari kebutuhan akan kekuasaan tersebut. Ada beberapa cara untuk
mengekspresikan kebutuhan akan kekuasaan, diantaranya:
1.      Seseorang mengajarkan sesuatu untuk nmendapatkan perasaan kekuasaan
dari luar dirinya
2.      Seseorang mengajarkan sesuatu untuk mendapat kekuasaan dari sumber yang
ada dalam dirinya
3.      Seseorang berbuat sesuatu untuk mendapatkan pengaruh terhadap orang lain
4.      Seseorang berbuat sesuatu misal masuk dalam organisasi atau perkumpulan,
dengan maksud agar ia dapat mempengaruhi orang lain, dapat
mengekspresikan motif kekuasaannya. [8]

3.      Motif eksplorasi, kompetensi, dan Self-aktualisasi


Penjelasan dari masing-masing tersebut antara lain:
1.      Motif eksplorasi
Motif eksplorasi merupakan suatu kekuatan atau dorongan dari diri individu
untuk mengeksploitasi diri maupun lingkungan sekitar. Motif eksplorasi ini
memiliki beberapa macam antara lain:
a.       Motif organis
Motif organis berkaitan dengan kebutuhan yang bersifat organis, yaitu kebutuha
yang berkaitan dengan kelangsungan hidup organisme, misalnya kebutuhan untuk
makan, kebutuahn untuk minum dan seksual, serta kebutuhan untuk aktif dan
istirahat.
b.      Motif darurat atau emergency
Motif ini merupakan motif yang bergantung pada keadaan sekitar atau diluar
orgasme. Organisme sering dihadapkan pada situasi yang harus mengambil
langkah untuk menghindari bahaya. Misalnya orang menghadapi situasi yang
membahayakan, maka orang tersebut didorong untuk melepaskan diri dari bahaya
tersebut. [9]
2.      Motif kompetisi
Motif kompetisi berkaitan erat dengan motif intrinsik, yaitu kebutuhan
seseorang untuk keompetisi dan menentukan sendiri dalam kaitanya dengan
lingkungan. Disebut intrinsik karena tujuannya ialah perasaan internal mengenai
kempetisi dan self-determinasi. Motif kompetisi yang bersifat intrinsik ini sangat
penting karena merupakan motivator yang sangat kuat dari prilaku manusia yang
dapat digunakan untuk membuat seseorang lebih produktif.
3.      Motif aktualisasi diri
Motif aktualisasi diri merupakan motif yang berkaitan dengan kebutuhan
atau dorongan untuk mengaktualisasikan potensi yang ada pada diri individu.
Motif aktualisasi diri ini merupakan motif tertinggi yang ingin dicapai individu
setelah terpenuhi kebutuhan yang pertama dan utama yakni fisiologis. [10]

C.    Jenis-Jenis Motivasi
Motivasi terbagi menjadi dua jenis, yakni:
1.      Motivasi intrinsik
Motivasi intrinsik yakni motivasi yang berasal dari diri seseorang itu sendiri
tanpa rangsangan dari luar. Misalnya orang yang gemar membaca tidak perlu ada
dorongan dan akan dengan sendirinya mencari buku-bukunya untuk dibaca.
Motivasi intrinsik juga diartikan sebagai motivasi yang pendorongnya ada kaitan
langsung dengan nilai-nilai yang terkandung didalam tujuan pekerjaan sendiri.
Misalnya seorang mahasiswa tekun mempelajari mata kuliah psikologi karena
ingin sekali menguasai mata kuliah itu.
2.      Motivasi ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik merupakan motivasi yang datang karena adanya
perangsangan dari luar. Seperti seorang mahasiswa rajin belajar karena ada ujian.
Motivasi ekstrinsik juga dapat diartikan sebagai motivasi yang pendorongnya tidak
ada hubungan langsung dengan nilai yang terkandung dalam tujuan pekerjaannya.
Seperti seorang mahasiswa mau mengerjakan tugas karena takut kepada
dosen. [11]

D.    Motif Dan Motivasi Dilihat Dari Pandangan Agama Islam


Motif dilihat dari pandangan Islam mempunyai arti mirip dengan niat.
Dalam sebuah hadits nabi:
  ‫ وانما لكل امرئ مانوى‬,‫إنما األعمال باانيات‬

Artinya: " Sesungguhnya setiap perbuatan tergantung niatnya, dan setiap orang


akan mendapatkan sesuai apa yang ia niatkan” (HR. Bukhari dan Muslim).
Niat mendorong terjadinya tingkah laku yang dilatar belakangi oleh adanya
kebutuhan dan diarahkan kepada tercapainnya suatu tujuan. Tingkah laku
seseorang akan berlangsung terus sampai tujuan tercapai atau sampai ada
intervensi dari motivasi yang baru. Pada manusia terdapat bermacam macam
variable motivasi yang muncul pada setiap saat. Hal ini menyangkut hubungan
antara nilai yang dihayati seseorang dengan nilai keseluruhan makna kehidupan.
Hal-hal yang memberikan makna pada hidup merupakan sesuatu yang bernilai
untuk dijadikan pegangan. Apabila suatu penghayatan mempunyai arti yang
mendalam bagi seseorang. Maka penghayatan itu akan mempengaruhi variable
motivasi dalam kehidupannya. Nilai tertingggai dan sekaligus prinsip pemberi
makna tertinggi dalam bermotivasi adalah konsep ibadah dalam sikap-sikap
religious. Dengan Konsep ibadah akan membentuk motif (niat), tingkah laku dan
tujuan (motivasi). [12] Konsep ibadah adalah kewajiban tunggal bagi manusia,
seperti digariskan dalam Al Qur’an S.Adz Dzariat (51:56) :

Artinya: “Aku (Allah) tidak menciptakan jin dan manusia, melainkan hanya untuk
meng-ibadati Aku saja”.
E.     Implikasi Motif Dan Motivasi Dalam Kehidupan
Implikasi motif dan motivasi dapat dilihat dalam proses belajar mengajar.
Berkaitan dengan proses belajar, agar tercipta suasana kegiatan belajar mengajar
yang efektif yang dapat mewujudkan hasil belajar yang memuaskan ternyata
dibutuhkan suatu dorongan dari dalam jiwa siswa, yaitu faktor internal (motif) dan
faktor eksternal (motivasi). Peran motif serta motivasi sangat potensial untuk
mendukung keterlibatan siswa dalam kegiatan pembelajaran.
Masalah yang muncul dalam proses belajar adalah bagaimana seorang guru
memberikan motivasi kepada seorang murid agar murid termotivasi dalam
mengikuti kegiatan belajar tersebut. Seorang guru harus memikirkan ide-ide kreatif
untuk digunakan dalam proses kegiatan belajar mengajar. Dalam hal ini guru harus
memberikan motivasi terhadap siswa agar siswa dapat mengikuti kegiatan belajar
mengajar secara efektif. Misalnya seorang guru menggunakan media dalam
kegiatan pembelajaran seperti menggunakan gambar sebagai contoh dalam
pembelajaran, tayangan video ataupun menggunakan alat-alat peraga agar suasana
kegiatan belajar menjadi kondusif.
Sedangkan fungsi dari motif (faktor internal) dari seorang murid dalam
kegiatan belajar ini adalah melalui anak tersebut tertarik dengan cara pembelajaran
yang disampaikan oleh guru tersebut yang menggunakan media ataupun
menggunakan sistem pembelajaran yang menyenangkan. Ia akan berfikir bahwa
kegiatan belajar yang disampaikan oleh guru tersebut terasa menyenangkan dan ia
akan tertarik dan secara otomatis motif dari dalam diri siswa tersebut muncul dan
ia akan dengan sendirinya senantiasa mengikuti kegiatan pembelajaran tersebut.
Tanpa adanya motif dalam diri siswa untuk mengikuti kegian pembelajaran
tersebut, kegiatan belajar mengajar tidak akan berjalan dengan baik seperti apa
yang diinginkan oleh sang pengajar (guru). Tujuan dari kegiatan pembelajaran
tersebut tidak akan tercapai secara maksimal seperti apa yang diharapkan pada
awal pembelajaran. Jadi, motif dan motivasi sangat diperlukan dalam melakukan
sesuatau untuk mencapai tujuan yang diharapkan serta mencapai hasil yang
maksimal dalam melaksanakan kegiatan tersebut. [13]

F.     Manfaat motif dan motivasi


Motif dan motivasi memiliki manfaat tersendiri, manfaat tersebut antara lain:
1.      Motif
Manfaat motif yakni:
a.       Motif mendorong manusia untuk berbuat atau bertindak
b.      Motif menentukan arah perbuatan
c.       Motif menyeleksi perbuatan kita.
2.      Motivasi
Manfaat motivasi yakni:
a.       Mendorong timbulnya tingkah laku atau perbuatan.Tanpa motivasi tidak
akan timbul suatu perbuatan. Motivasi dalam hal ini merupakan motor
penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan
b.      Motivasi sebagai pengarah, artinya motivasi mengarahkan perubahan untuk
mencapai yang diinginkan.  Dengan demikian, motivasi dapat memberikan
arah dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya
c.       Motivasi sebagai penggerak, artinya mengerakkan tingkah laku seseorang.
Selain itu, motivasi belajar berfungsi sebagai pendorong usaha dan pencapaian
prestasi.[14]

Anda mungkin juga menyukai