96-116
ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan karena budaya ngopi pada saat ini mengalami perkembangan dan banyak digemari
oleh semua lapisan masyarakat sebagai gaya hidup. Budaya ngopi ini kemudian memunculkan sebuah
budaya baru dengan istilah ngopi bareng atau lazimnya disebut dengan kopdar. Perkembangan budaya
ngopi inilah yang menjadi latar belakang sebuah komunitas berdiri, salah satunya Komunitas Karawang
Menyeduh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola komunikasi yang dianalisis berdasarkan peristiwa
komunikatif yang terjadi di dalam kegiatan kopdar. Teori Interaksi Simbolik dari George Herbert Mead
digunakan sebagai teori pendukung dalam melakukan penelitian ini. Metode penelitian yang digunakan yaitu
dengan menggunakan metode kualitatif dengan jenis pendekatan etnografi komunikasi. Teknik pengumpulan
data yang digunakan yaitu dengan observasi tanpa partisipan, wawancara, dan dokumentasi. Sumber
informasi penelitian ini berasal dari enam informan, mereka merupakan ketua dan para anggota Komunitas
Karawang Menyeduh yang mengetahui persis mengenai budaya ngopi di dalam komunitas ini. Hasil penelitian
menunjukan bahwa proses komunikasi yang dilakukan dengan menggunakan bentuk komunikasi verbal dan
nonverbal, yang melibatkan para partisipan lebih dari dua orang yang membentuk sebuah kelompok. Inti dari
pembahasannya yaitu mengenai dunia kopi dan dunia sosial lainnya dengan menggunakan varietas bahasa
yang sama yaitu menggunakan Bahasa Indonesia. Proses komunikasi yang terjadi layaknya diskusi, yaitu
dengan menggunakan komunikasi kelompok. Pola komunikasi yang digunakan di dalam kegiatan kopdar di
Komunitas Karawang Menyeduh, menggunakan pola komunikasi multi arah atau all channels.
This research was conducted because the coffee culture is currently experiencing development and
is much favored by all levels of society as a lifestyle. This coffee culture then gave rise to a new culture
with the term coffee together or commonly known as kopdar. The development of this coffee culture is
the background for a community to stand, one of which is the Karawang Brewing Community. This study
aims to determine the patterns of communication that are analyzed based on the communicative events
that occur in Kopdar activities. Symbolic Interaction Theory from George Herbert Mead was used as a
supporting theory in conducting this research. The research method used is by using qualitative methods
with the type of communication ethnographic approach. The data collection technique used was observation
without participants, interviews, and documentation. Sources of information for this research came from six
informants, they are the chairman and members of the Karawang Menyeduh Community who know exactly
about the coffee culture in this community. The results showed that the communication process was carried
out using verbal and nonverbal forms of communication, which involved more than two participants forming
a group. The essence of the discussion is about the world of coffee and other social worlds using the same
language varieties, namely using Indonesian. The communication process that occurs is like a discussion,
namely by using group communication. The communication patterns used in the Kopdar activities in the
Karawang Menyeduh Community, use multi-way communication patterns or all channels.
atau coffeeshop di Kabupaten Karawang, kebutuhan fisiologis dari diri mereka sendiri,
dipengaruhi oleh kebutuhan masyarakat untuk menyesuaikan pada lingkungan yang bersifat
menikmati kopi, apalagi minum kopi di era fisik geografis maupun lingkungan sosialnya.
seperti sekarang sudah menjadi sebuah rutinitas Dari penyesuaian tersebut, perubahan yang
untuk sebagian masyarakat, terlebih lagi terjadi pada tatanan ekonomi dan sosialnya,
pengaruh media dan teknologi yang membuat memunculkan bentuk-bentuk kelakuan baru
kegiatan ngopi semakin banyak digemari oleh yang dapat memecahkan masalah-masalah
masayarakat dan mempunyai kesan tersendiri baru, kemudian bisa menjadikannya sebuah
Berkembangnya zaman pula, budaya juga pada akhirnya menjadi milik bersama. Pola-
mengalami perkembangan, tidak terkecuali pola yang dihasilkan dari proses adaptasi
dan wacana modernisasi yang menyebabkan dan aspirasi-aspirasi, yang kemudian menjadi
pergeseran budaya ngopi yang ada. Kedai kopi sebuah aturan di dalam kebudayaan tersebut.
bukan hanya sebagai tempat untuk menjajakan Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa pada
minuman kopi itu sendiri, namun sekaligus dasarnya kebudayaan berawal dari adanya
sebagai tempat untuk berkumpul sekedar respons-respons terhadap situasi yang terjadi,
ngobrol, bahkan sebagai ajang pertemuan seperti halnya kondisi di bidang ekonomi, sosial,
bagi orang-orang yang menikmati kopi. maupun kondisi di bidang lainnya. Kenyatannya
Nantinya budaya ngopi inilah menjadi sebuah bahwa masih banyak kebudayaan yang masih
budaya yang lazim dilakukan oleh masyarakat bertahan dan berkembang yang dilakukan
didapatkan melalui proses belajar dari kondisi lingkungannya. Budaya ngopi dahulu
lingkungan sekitarnya, baik dari lingkungan hanya sebagai kebutuhan fisiologis individu
alam maupun lingkungan sosial. Itu artinya saja, namun di era seperti sekarang ngopi
budaya tidak dibawa sejak lahir. Budaya menjadi sebuah budaya yang banyak dilakukan
menjembatani antara hubungan manusia oleh masyarakat. Hal ini yang membuat budaya
dengan lingkungannya. Dilihat dari segi ini ngopi terus berkembang karena menyesuaikan
kebudayaan dikatakan mudah menyesuaikan dengan perubahan dalam segi ekonomi, sosial
diri dengan keadaan (adaptif), artinya yang ada di masyarakat dengan mengikuti
kebutuhan zaman (Ranjabar, 2014). merupakan salah satu komunitas yang ada di
dan bahkan melestarikan budaya yang atau ketertarikan yang sama terhadap dunia kopi.
dimiliki dengan berbagai cara, salah satunya Komunitas ini berdiri pada tanggal 15 Juli 2016
dengan membuat sebuah perkumpulan oleh para pegiat kopi yang ada di Kabupaten
kelompok masyarakat ini sebagai wadah dilatarbelakangi oleh kepedulian para pengrajin
dalam melestarikan, mempertahankan budaya kopi yang ada di Kabupaten Karawang, untuk
masyarakat di luar kelompok tersebut yang Sanggabuana yang merupakan salah satu jenis
belum paham betul mengenai budaya yang komoditas asli dari Kabupatem Karawang.
ada di dalam kelompok tersebut. Komunitas Tujuan lain dari terbentuknya komunitas ini
merupakan salah satu kelompok yang ada di yaitu untuk mewadahi para penikmat kopi,
masyarakat yang mempunyai kebudayaannya pengrajin kopi, barista kopi, petani kopi, dan
Komunitas atau community adalah Selain mewadahi, komunitas ini bertujuan untuk
sekelompok orang yang terdiri dari individu- turut andil dalam memajukan perkopian di
dengan tujuan tertentu yang dicapai secara dengan cara memperkenalkan dan memberikan
bersama-sama. Nantinya para indvidu akan sebauh edukasi kepada masyarakat mengenai
saling berbagi makna dan sikap antara satu jenis kopi dan cara pengolahannya (Herdiyanto,
dilatarbelakangi oleh hobi atau minat yang sama Berjalannya sebuah komunitas juga
oleh para anggotanya dan bertujuan untuk saling dipengaruhi oleh bagaimana komunikasi yang
memberikan bantuan antar sesama anggota, terjadi antar anggota komunitas. Komunikasi
sehingga bisa berkembang secara bersama- merupakan unsur terpenting untuk menjaga
sama. Setiap komunitas mempunyai keunikan harmonisasi antar anggota komunitas. Pada
dari jenis komunitas tersebut (Mulyana, 2014). Harold Lasswell adalah dengan menjawab
in which channel to whom with what effect atau adalah bentuk komunikasi yang proses
siapa mengatakan apa dengan saluran apa kepada penyampaian pesannya dilakukan melalui
siapa dengan pengaruh bagaimana (Mulyana, sebuah tulisan (written) atau dengan ucapan
2014). Berdasarkan penjelasan mengenai atau lisan (oral). Komunikasi verbal menempati
komunikasi sebelumnya, terdapat lima unsur posisi yang lebih besar, karena komunikasi
komunikasi yang saling bergantungan satu verbal lebih mudah untuk menyampaikan
sama lain, diantaranya yaitu, sumber (source) sebuah ide-ide, gagasan, pemikiran atau
atau media (channel), penerima (receiver) dan komunikasi nonverbal. Sedangkan komunikasi
yang terakhir yaitu efek (effect). nonverbal adalah bentuk komunikasi yang
terpenting dalam kehidupan sosial baik lingkup gerak tubuh individunya tanpa kata-kata.
sebuah komunitas ditentukan oleh bagaimana komunikasi verbal. Karena dalam proses
tersebut. Dengan kata lain, komunitas tidak komunikasi nonverbal terjadi. Hal ini benar
akan ada, jika komunikasi tidak menyertainya adanya, karena pada saat berkomunikasi,
di dalam komunitas tersebut dan pengalaman individu menyampaikan pesan dengan kata-
serta emosi bergantung secara bersamaan di kata disertai dengan gerak tubuhnya. Karena
dalamnya. Oleh karena itu komunitas berbagi itu, komunikasi nonverbal bersifat tetap dan
bentuk-bentuk komunikasi yang ada kaitannya selalu ada. Komunikasi nonverbal lebih bersifat
dengan seni, agama, dan bahasa. Masing- jujur untuk mengungkapkan hal yang akan
masing bentuk tersebut mempunyai nilai berupa diungkapkan dalam berkomunikasi karena
gagasan sikap, dan pandangan terhadap sejarah bersifat spontan (Kusumawati, 2016).
yang berkaitan erat dengan komunitas tersebut Komunikasi yang terjadi di dalam
Bentuk komunikasi yang pada umumnya komunikasi yang ada. Pola komunikasi inilah
komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal. dalam sebuah komunitas. Menurut Djamarah,
Komunikasi verbal (verbal communication) pola komunikasi diartikan sebagai bentuk atau
pola komunikasi yang terjadi antara dua orang Untuk meneliti tentang pola komunikasi
atau lebih dalam proses komunikasi dengan yang ada di sebuah kelompok masyarakat
cara yang tepat sehingga pesan yang dimaksud atau komunitas, maka perlu teori yang relevan
dapat dipahami (Sentosa, 2015). dengan penelitiannya. Dalam hal ini, teori
Menurut Effendy, pola komunikasi terdiri yang digunakan pada penelitian ini yaitu
atas 3 macam, yaitu komunikasi satu arah menggunakan teori interaksi simbolik oleh
(one way), komunikasi satu arah yaitu proses George Herbert Mead. Interaksi simbolik (IS)
komunikan melalui sebuah media ataupun pikiran, diri sendiri, dan masyarakat yang
tanpa menggunakan media, tanpa menghasilkan telah memberi kontribusi yang besar terhadap
sebuah respons atau umpan balik (feed back) tradisi sosiolkultural dalam teori komunikasi.
dari komunikan (Evan, 2017). Dalam hal ini Teori ini pertama kali dicetuksan oleh George
komunikan hanya berperan sebagai pendengar Herbert Mead yang kemudian dianggap sebagai
saja. Komunikasi dua arah (two way traffic penggagas interaksi simbolik. Kemudian teori
communication) yaitu proses penyampaian ini diperkenalkan oleh Herbet Blumer yang
pesan dari komunikator ke komunikan, namun merupakan murid dari George Herbert Mead ke
komunikator dan komunikan menjadi saling dalam lingkup sosiologi, dan dimodifikasi untuk
bertukar fungsi dalam berkomunikasi. Namun, tujuan tertentu. Teori ini mengajarkan bahwa
pada intinya yang memulai sebuah percakapan manusia berinteraksi untuk berbagi pengertian
komunikasi tersebut, prosesnya dialogis, cara tertentu pula yang dilakukan sepanjang
serta umpan balik terjadi secara langsung. waktu. Masyarakat sendiri muncul karena
Komunikasi multi arah (all channels) yaitu adanya hubungan yang berkaitan dalam proses
proses penyampain pesan yang melibatkan lebih percakapan antar individu. Karena pentingnya
dari dua orang atau lebih dan membentuk sebuah percakapan terhadap pergerakan interaksi
kelompok komunikasi, dan saling bertukar simbolik (Littlejohn dan Foss, 2009).
pikiran antara satu sama lain secara dialogis. Etnografi komunikasi adalah pengkajian
Pola komunikasi ini lah yang mempengaruhi mengenai peranan bahasa yang ada di dalam
Metode yang digunakan dalam penelitian yang menimpa orang yang kita pahami
dengan jenis pendekatan Etnografi Komunikasi. Fokus penelitian ini yaitu mengkaji,
Bogdan dan Taylor menjelaskan bahwa metode memahami secara menyeluruh tentang pola
kualitatif adalah prosedur penelitian yang komunikasi yang ada di dalam kegiatan
tertulis dan lisan dari orang-orang dan perilaku Subjek penelitianya yaitu anggota Komunitas
yang dapat diamati dengan mengarahkan latar Karawang Menyeduh., sedangkan objek
dan individu secara holistic (Azeharie, 2016). penelitiannya yaitu proses komunikasi yang
Metode penelitian ini sering disebut sebagai terjadi di dalam kegiatan ngopi bareng atau
objek yang apa adanya didapatkan oleh peneliti Waktu penelitian yaitu sekitar 6 bulan dengan
lokasi penelitian di 3 kedai kopi yang termasuk mendalam. Selanjutnya pengambilan data
Menyeduh. Namun, penelitian ini dilakukan yaitu teknik analisis data, teknik analisis data
secara daring karena penelitian ini dilakukan dalam etnografi komunikasi dilakukan secara
pada saat terjadinya pandemic Covid-19. bersamaan dengan proses pengumpulan data.
Teknik pengumpulan data yang digunakan Karena saat melengkapi data lapangan setelah
yaitu menggunakan observasi tanpa partisipan melakukan observasi, saat itu juga proses
melalui foto dan video kegiatan komunitas yang analisis data telah dilakukan (Kuswarno, 2008).
ada di media sosial Instagram. Observasi tanpa Data yang dikumpulkan kemudian
partisipan ini dirasa sangat cocok digunakan dianalisis. Sedangkan teknik analisis data
untuk mengetahui perilaku-perilaku atau yang digunakan yaitu dengan deskripsi atau
kegiatan yang tidak memungkinkan peneliti atau memberikan gambaran mengenai obyek
etnografer untuk terlibat di dalamnya. Metode penelitan berdasarakan hasil yang didapatkan
ini juga digunakan apabila peneliti belum atau dan mengklasifikasikan data terkumpul
tidak diterima sebagai bagian dari masyarakat apa adanya serta kemudian data tersebut
tidak ada salahnya untuk memanfaatkan Sebuah perkumpulan para individu yang
teknologi seperti kamera video dan foto untuk mempunyai perbedaan dibandingkan dengan
merekam apa yang nantinya bisa diamati komunitas lainnya, Komunitas Karawang
(Kuswarno, 2008). Wawancara mendalam, Menyeduh mempunyai keunikan dan bahkan
wawancara yang digunakan yaitu dengan keharmonisan dalam lingkup internalnya.
triangulasi data, maksudnya adalah keakuratan Karena pada dasarnya setiap komunitas
informasi dapat diperoleh melalui pengajuan mempunyai culture atau budaya baik itu budaya
pertanyaan yang sama pada beberapa orang sosialnya maupun budaya komunikasinya.
dalam lingkungan penelitian yang sama, dan Berbicara mengenai sebuah budaya, Komunitas
kemudian membandingkan jawaban-jawaban Karawang Menyeduh mempunyai sebuah
mereka atau para informan. Dalam proses budaya yang sudah menjadi identitas sosial
wawancara ini, peneliti mengajukan sekitar 15 komunitas, yaitu budaya ngopi. Mungkin
pertanyaan untuk memperoleh informasi secara Sebagian orang sudah banyak kenal dan paham
Analisis pola komunikasi budaya ngopi di komunitas Karawang Menyeduh
(Musairil Khakamulloh, Mayasari, Eka Yusup)
104 Jurnal Manajemen Komunikasi, Volume 5, No. 1, Oktober 2020, hlm. 96-116
mengenai ngopi itu sendiri. Namun, istilah merujuk pada cara berbagi mengenai hal hal-
ngopi yang ada di dalam Komunitas Karawang hal tersebut. Komunikasi meliputi proses
Menyeduh disebut dengan istilah Kopdar. penyampaian pesan yang akan dikirimkan,
Kopdar merupakan sebuah perkumpulan dari dan proses penerimaan terhadap pesan yang
anggota komunitas yang dilaksanakan secara nantinya akan diterima, serta melakukan
rutin. Pelaksanaan kopdar ini biasa dilalukan sintesis terhadap informasi dan makna (Nanda
dalam kurun waktu 1 bulan sekali, namun tidak dan Destiwati, 2018). Komunikasi merupakan
jarang pula pelaksanaan kopdar ini dilakukan cara terbaik untuk memahami perilaku
Kopdar mempunyai tujuan sebagai ajang individu, kelompok atau komunitas, organiasai
perkumpulan untuk para anggota komunitas dan pendapat umum. Komunikasi yang
untuk membahas mengenai kondisi internal biasa digunakan di dalam kopdar Komunitas
sebuah perkumpulan pasti terjadi yang namanya Komunikasi verbal (dalam Kusumawati,
interaksi, interaksi merupakan sebuah keadaan 2016) adalah proses penyampaian suatu pesan
yang tidak dapat dihindarkan oleh para anggota dari komunikator ke komunikan dengan
komunitas, karena dalam sebuah perkumpulan menggunakan tulisan (written atau lisan (oral).
pasti akan menghasilkan sebuah interaksi baik Komunikasi verbal menempati porsi besar,
dalam lingkup antar individu maupun lingkup karena kenyataannya penyampaian sebuah ide-
Menyeduh tidak dapat dibatasi dengan identitas komunikasi nonverbal. Sedangkan komunikasi
sosial dan latar belakang yang berbeda. nonverbal adalah proses penyampaian pesan
Komunikasi menyarankan bahwa suatu pikiran, dengan menggunakan gerak tubuh indvidu
suatu makna, atau suatu pesan dianut secara dalam berkomunikasi tanpa kata-kata. Karena
sama (Mulyana, 2014). Maksudnya adalah 3 hal dalam kehidupan nyata, komunikasi nonverbal
tersebut harus mempunyai maksud dan tujuan lebih dominan penggunaanya. Hal ini bisa
yang sama pada saat berkomunikasi. Komunikasi dilihat pada saat berkomunikasi, indvidu
yang menyampaikan pesan secara otomatis yang berbeda dengan arti simbol yang lain.
akan menggunakan gerak tubuhnya untuk Membedakan suatu individu satu dengan
mendukung proses komunikasi yang terjadi. individu yang lain dan masyarakat satu dengan
Maka komunikasi nonverbal bersifat tetap masyarakat lainnya, yaitu dengan menggunakan
dan selalu ada di dalam proses komunikasi. kemampuan bahasa yang digunakannya.
Komunikasi nonverbal juga dianggap lebih Bahasa inilah yang dapat menyatukan atau
bersifat jujur, karena proses penyampainnya memisahkan manusia dari kelompoknya atau
Jika melihat lebih lanjut mengenai proses tidak langsung bahasa merupakan identitas dari
oleh penggunaan bahasa yang sama yang menegaskan bahwa bahasa tidak dapat
digunakan oleh anggota komunitas. Bahasa dipisahkan dari bagaimana dan mengapa ia
merupakan unsur terpenting sebagai penyelaras digunakan, sehingga kesadaran akan hal ini akan
dan sekaligus memperjelas maksud dari suatu membawa pemahaman pada bentuk-bentuk
pesan yang disampaikan oleh komunikator bahasa. Etnografi juga melihat bahasa ini dalam
jika komunikasi yang yang dilakukan dengan mengenai sistem kode bicara dalam bentuk
menggunakan varietas bahasa yang berbeda, bahasa dan proses kognitif manusia yang
akan menimbulkan sebuah mispersepsi atau melakukannya (baik sebagai pembicara maupun
kesalahan pemahaman antara individu yang sebagai pendengar). Bahasa nantinya juga bisa
memberikan pesan (komunikator) dengan diamati dan dikaji untuk melihat mengenai
individu yang menerima pesan (komunikan). pola komunikasi yang digunakan di dalam
Maka dari itu varietas bahasa yang sama sebuah kelompok masyarakat atau komunitas.
dalam melakukan proses komunikasi, dapat Secara spesifik etnografi komunikasi akan
Menurut Burke (dalam Istiyanto dan cara bagaimana pola-pola komunikasi yang
simbol yang kompleks, bahasa dibentuk dari fenomena sosiokultural yang ada di masyarakat.
proses pengkombinasian dan pengorganisasian Oleh karena itu perilaku komunikasi itu
simbol-simbolnya hingga memiliki arti khusus khas, dan hanya terdapat di dalam peristiwa
Analisis pola komunikasi budaya ngopi di komunitas Karawang Menyeduh
(Musairil Khakamulloh, Mayasari, Eka Yusup)
106 Jurnal Manajemen Komunikasi, Volume 5, No. 1, Oktober 2020, hlm. 96-116
komunikatif yang khas pula. Menurut ilmu yang sama untuk berinteraksi dalam setting yang
yang nyata dilakukan seseorang dengan orang berakhir, ketika terjadi perubahan partisipan,
lain dengan sengaja dan dengan tujuan tertentu adanya periode hening, atau perubahan posisi
(Kuswarno, 2008). Karena dalam komunikasi tubuh dari pelaku komunikasi atau partisipan
diamati mengenai tujuan dan makna pesan yang Untuk mendeskripsikan peristiwa
tahapan untuk melakukan penelitian etnografi Menyeduh, pertama yaitu menentukan situasi
(Kuswarno, 2008). Sebagai Langkah awal Berdasarkan hasil observasi non partisipan dan
untuk mendeskripsikan dan menganalisis didukung dengan hasil wawancara, kedai atau
pola komunikasi yang ada dalam suatu coffeeshop merupakan tempat yang secara rutin
adalah dengan mengidentifikasi peristiwa- kegiatan kopdar sekaligus sebagau tempat untuk
peristiwa komunikasi yang terjadi secara melakukan interaksi antar anggota Komunitas
komunikasi, kemudian menemukan hubungan bagian dari komunitas, karena selain individu
Mengacu pada pendapat Hymes mengenai bisnis kedai kopi juga termasuk dalam
etnografi, peristiwa komunikasi yang ada di tempat pelaksanaan kopdar, didasarkan atas
dalam kegiatan kopdar berpijak pada peristiwa- keputusan bersama dan biasanya penunjukannya
peristiwa komunikasi atau komunikatif. tempatnya dilakukan secara random. Hal ini
Peristiwa komunikatif yaitu keseluruhan dilakukan secara terus menerus dari awal
seperangkat komponen komunikasi yang utuh terbentuknya komunitas ini hingga sekarang,
dan dimulai dengan tujuan umum komunikasi, dan kebiasaan atau tata aturan yang ada tetap
topik umum yang sama, dan melibatkan dilaksanakan sebagaimana mestinya walaupun
partisipan yang menggunakan varietas bahasa ada perubahan untuk menyesuaikan kebutuhan.
sangat menentukan bagaimana pola komunikasi didapatkan berdasarkan hasil dari observasi non
terjadinya peristiwa komunikasi yaitu kedai Genre atau tipe peristiwa komunikatif
atau coffeeshop. Karakteristik fisik atau ruangan (dalam Kuswarno, 2008) yaitu komponen yang
tempat terjadinya komunikasi sama halnya mengacu pada bentuk penyampaian pesan yang
dengan kedai-kedai kopi pada umumnya, terjadi, sepertil lelucon, salam perkenalan,
adanya meja bar yang biasanya dilengkapi dongeng, gosip dan sebagainya. Berdasarkan
dengan daftar menu, peralatan-peralatan yang data yang diperoleh, ditemukan bahwa peristiwa
digunakan dalam mengolah minuman dari kopi, komunikatif yang terjadi di dalam kopdar
dan ada tempat untuk duduk sembari menikmati diawali dengan mengatakan say hello, hal ini
kopi sekaligus melakukan kegiatan kopdar. merupakan sebuah salam perkenalan yang
Selain itu terdapat juga ornamen-ornamen biasa dilakukan oleh para anggota komunitas
pendukung baik yang bersifat sebuah tulisan saat bertemu satu sama lain sebelum kegiatan
maupun benda-benda yang berkaitan dengan dimulai, dilanjutkan dengan salaman antar
seni atau yang berkaitan dengan dunia kopi. anggota komunitas sebagai simbol keakraban
perangkat komponen komunikasi yang utuh komunitas sebagai penentu dimulainya kegiatan
yang dimulai dengan tujuan umum yang sama kopdar, kopdar akan dimulai jika kuota peserta
dan melibatkan partisipasi yang menggunakan atau anggota komunitas sudah memenuhi
varietas bahasa yang sama untuk berinteraksi forum dan dirasa cukup sebagai peserta. Karena
satu sama lain dalam setting yang sama banyak sedikitnya anggota yang hadir akan
menurut perspektif etnografi komunikasi yaitu, dan berpengaruh terhadap jalannya komunikasi
(1) Genre atau peristiwa komunikatif, (2) Topik saat proses pembahasan. Hal yang sering dibahas
peristiwa komunikatif, (3) Tujuan dan fungsi dan rutin menjadi perbincangan yaitu mengenai
peristiwa, (4) Setting, (5) Partisipan, (6) Bentuk kegiatan komunitas baik di lingkup internal
pesan, (7) Isi pesan, (8) Urutan Tindakan, maupun eksternal. Maka biasanya pembahasan
(9) Kaidah interaksi, (10) Norma-norma ini juga menimbulkan proses terjadinya diskusi
interpretasi. Untuk lebih jelasnya mengenai kelompok (discussion group), sehingga hasil
peristiwa komunikasi, maka akan diuraikan pembahasan merupakan hasil yang disepakati
Analisis pola komunikasi budaya ngopi di komunitas Karawang Menyeduh
(Musairil Khakamulloh, Mayasari, Eka Yusup)
108 Jurnal Manajemen Komunikasi, Volume 5, No. 1, Oktober 2020, hlm. 96-116
kegiatan kopdar, biasanya topik atau pokok Tempat berbagi pengalaman dan
pembahasannya mengenai kegiatan atau event pengetahuan di dalam kopdar tidak jauh dari hal-
komunitas, terkadang membahas isu-isu yang hal yang masih dalam lingkup kopi. Tempat atau
ada di dalam lingkup dunia kopi, bahkan setting merupakan komponen yang berkaitan
membahas mengenai isu-isu sosial yang ada dan berkenaan dengan waktu, tempat dan
di msayarakat atau lingkungan sekitar. Selain situasi yang terjadi saat kegiatan berlangsung,
itu, ada pembahasan mengenai edukasi tentang seperti kapan kegiatan itu dilaksanakan, dimana
metode terbaru di dalam proses pengolahan dan situasi dan atmosfir yang terjadi saat kegiatan
penyeduhan yang ada di dunia kopi, sehingga berlangsung (Kuswarno, 2008). Berpijak
menjadi ajang berbagi ilmu dan pengetahuan pada pendapat yang dijelaskan sebelumnya
bahkan berbagi pengalaman antar anggota mengenai tempat atau setting, kegiatan kopdar
Suatu kegiatan yang rutin dilakukan waktu 1 kali dalam satu bulan, terkadang juga
pastinya mempunyai sebuah tujuan tertentu, hal kopdar dilakukan sesuai kebutuhan. Misalnya
ini mengacu pada poin ketiga yang menyusun mendekati kegiatan yang akan dilaksanakan
peristiwa komunikatif yaitu mengenai tujuan atau akan ada anggota komunitas yang akan
dan fungsi kegiatan, khususnya kegiatan kopdar mengikuti perlombaan, maka kopdar dilakukan
yang ada di dalam Komunitas Karawang sesuai kebutuhan, bisa saja dalam sebulan
Menyeduh. Tujuannya sendiri yaitu sebagai dilakukan lebih dari 1 kali. Pelaksanaan kopdar
tempat berbagi pengetahuan dan pengalaman ini, dilaksanakan ditempat yang masih ada
oleh para anggota komunitas mengenai ilmu hubungannya dengan dunia kopi, yaitu di sebuah
yang mereka punya di dunia kopi, baik itu kedai atau coffeeshop. Pemilihan tempat ini
mengenai penggunaan teknologi terbaru. Selain Karawang, karena kedai-kedai atau coffeeshop
pengetahun dan pengalaman, hal yang pasti merupakan salah satu bagian dari anggota
menjadi tujuan dan fungsi kopdar yaitu sebagai komunitas ini juga. Tempat yang dipilih untuk
kegiatan kopdar ini berdasarkan kesepakatan belakang pekerjaan, ada sebagian dari karyawan,
bersama yang dilakukan secara random dan pengusaha, PNS, dan pelajar atau mahasiswa
dipilih pada saat kopdar sebelumnya. Dan yang baik laki-laki perempuan yang mempunyai
pastinya harus ada di dalam kegiatan kopdar ini kisaran umur sekitar 20 tahun hingga 50
yaitu dengan sajian-sajian yang khas, berupa tahunan. Jadi bisa dikatakan partisipan terdiri
minuman-minuman yang berasal dari kopi. dari semua lapisan dari yang muda hingga yang
Karena kopi identik dan menjadi ciri khas dari tua, dari penikmat hingga pebisnis.
Komunitas Karawang Menyeduh. Situasi yang Dalam proses komunikasi yang terjadi di
terjadi di dalam kegiatan kopdar yaitu dengan proses pembahasan, para individu menggunakan
sistem kekeluargaan, dan menimbulkan kesan komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal.
pembahasan yang serius tapi santai. Karena di Komunikasi verbal dan nonverbal merupakan
dalam kegiatan kopdar ini, terkadang diselingi bentuk pesan yang biasa digunakan dalam
dengan lelucon maupun pernyataan-pernyataan kegiatan kopdar. Namun komunikasi verbal yang
yang menimbulkan kelucuan, hal ini yang lebih dominan digunakan dibandingkan dengan
membuat situasi kopdar menjadi lebih nyaman penggunaan komunikasi nonverbal. Karena
dan harmonis untuk semua nggota komunitas pembahasan yang terjadi yaitu menggunakan
Berjalannya sebuah proses komunikasi juga menggunakan varietas bahasa yang sama serta
membutuhkan individu yang menyampaikan bahasa yang mudah dipahami oleh semua
pesan (komunikator) dengan individu yang anggota komunitas yaitu dengan menggunakan
menerima pesan (komunikan). Hal ini senada Bahasa Indonesia. Penggunaan varietas
dengan komponen komunikasi mengenai bahasa yang sama dapat mempermudah proses
individu-individu yang hadir dalam sebuah pada saat proses pembahasan. Jika penggunaan
perkumpulan, dalam hal ini yang dimaksud bahasa yang tidak seragam atau menggunakan
partisipan dalam kegiatan kopdar yaitu para varietas bahasa yang sama dapat menimbulkan
anggota komunitas yang menghadiri kegiatan kesalahan pemaknaan dari maksud pesan yang
kopdar. Partisipa yang hadir memiliki latar disampaikan. Namun penggunaan komunikasi
belakang berbeda, terdiri dari para penikmat nonverbal tidak serta merta ditidakan,
kopi, barista kedai kopi, pengrajin kopi, pemilik komunikasi verbal ini biasanya mengikuti
kedai, sampai petani kopi. Ada juga dari latar proses penggunaan komunikasi verbal, seperti
Analisis pola komunikasi budaya ngopi di komunitas Karawang Menyeduh
(Musairil Khakamulloh, Mayasari, Eka Yusup)
110 Jurnal Manajemen Komunikasi, Volume 5, No. 1, Oktober 2020, hlm. 96-116
gestur tubuh pada saat proses penyampaian membahas tentang program kerja komunitas,
pesan, proses pengajuan pertanyaan, penolakan, biasanya dibahas pula tentang isu-isu terbaru
dan respon dengan raut wajah saat menerima yang berkembang, khususnya trend terbaru
hasil dari pesan yang disampaikan. Selain gerak penggunaan alat-alat di dunia kopi, karena dunia
tubuh, komunikasi nonverbal yang ada yaitu kopi juga mengalami pembaharuan mengenai
dengan menggunakan benda-benda atau artevak teknologi yang digunakan berupa alat-alat
yang berhubungan dengan dunia kopi. seduh, alat-alat untuk mengolah. Biasanya
Isi pesan adalah hal apa saja yang juga mengenai perkembangan metode-metode
dikomunikasikan oleh partisipan atau anggota terabarukan yang berasal dari kreativitas para
komunitas dalam situasi saat berlangsungnya peracik kopi atau barista nasional maupun
kegiatan kopdar. isi pesan juga sebagai inti dari internasional, sehingga bisa dijadikan sebagai
pesan yang disampaikan pada saat pembahasan, referensi pengetahuan untuk melatih skill
isi pesan ini yang menentukan pembahasan atau ketrampilan dalam proses pengolahan
berjalan. Keselarasan isi pesan bisa membuat dan proses penyeduhan minuman dari kopi
proses pembahasan berjalan dengan lancar dengan metode seduh terbaru oleh para anggota
dan teratur, jika isi pesan yang ada tidak bisa komunitas. Berbicara mengenai kopi tidak
selaras bahkan tidak dapat dipahami akan hanya membahas tentang event, teknologi,
menimbulkan penghentian proses pembahasan. metode, namun disisi lain ada unsur edukasi
Hal yang sering dibahas atau menjadi topik juga yang diperbincangkan. Karena edukasi
pembicaraan yaitu mengenai program kerja merupakan salah satu upaya memperkenalkan
komunitas yang sudah direncanakan, Karena dan memberikan pengetahuan tentang kopi
biasanya penyusunan pogram kerja akan itu sendiri, tidak jarang juga edukasi yang
dibahas dan direncanakan sesuai dengan mengarah ke dalam ranah dunia bisnis dan usaha.
kebutuhan komunitas, dan perencanaan ini Pembahasan yang bersifat tentatif biasanya
dengan sistem diskusi kelompok agar hasil dari pembahasan mengenai isu-isu sosial, perihal
rancangan program ini berimbang berdasarkan donasi untuk korban bencana, maupun kegiatan
keputusan bersama. Kegiatannya juga tidak sosial lainnya yang memberikan manfaat untuk
hanya mengenai program kerja, namun ada masyarakat sekitar, khususnya yang ada di
perlombaan yang bisa diikuti dalam lingkup ada tidak hanya membahas mengenai dunia
regional maupun lingkup nasional. Selain kopi, melainkan beberapa lingkup juga dibahas
yang ada di masyarakat. Karena berbicara akan berperan sebagai komunikan atau yang
komunitas, tidak hanya membahas mengenai menyimak dan mnerima pesan. Setelah ketua
komunitas itu sendiri, tetapi ada hal yang dirasa sudah cukup menjelaskan apa yang
komunitas juga ikut serta diperbincangkan. giliran untuk menyampaikan sebuah pendapat,
mempunyai urutan tindakan, dimana dalam hubungannya dengan apa yang sedang
urutan tindakan komunikasi, ada komunikator dibicarakan dalam kopdar. Situasi seperti ini
yang mempunyai tujuan menyampaikan pesan biasanya terjadi pada saat situasi tanya jawab
kepada komunikan. Dan pada saat itu urutan di dalam kopdar. Namun pembahasan di kopdar
pertama yaitu si komunikator yang terlebih tidak terkesan kaku atau secara resmi, namun
barulah si komunikan menerima pesan yang bersifat kekeluargaan tapi tetap mengedapanka
indera yang dimiliki, kemudian barulah si Kaidah itu merupakan sebuah aturan, aturan
komunikan memberikan respon terhadap dibuat dengan tujuan agar sesuatu hal menjadi
pesan yang diterimanya. Urutan tindakan atau tersusun dan runtun. Aturan ini biasanya
urutan tindak komunikatif atau tindak tutur disepakati secara bersama-sama, dan digunakan
mengacu pada alur komunikasi yang terjadi secara terus menerus di dalam kegiatan kopdar,
saat berlangsungnya kegiatan, termasuk alih perubahan mengenai aturan yang sudah
giliran atau fenomena percakapan (Kuswarno, ada sebelumnya dirubah atau diperbaraui
2008). Salah satu contoh yang merupakan berdasarkan kebutuhan da disepakati secara
komponen urutan tindakan dalam kegiatan bersama. Dalam berkomunikasi saja ada aturan
kopdar yaitu, kebiasaan yang berlaku dalam tertentu, ada komunikator yang menyampaikan
proses komunikasi. Maksudnya adalah proses pesan, kemudian ada pesan yang disampaikan,
komunikasi terdapat alih giliran pada saat melalui media apa, kemudian pesan tersebut
dengan memimpin kopdar dan memberikan timbal balik. Bisa jadi si komunikan akan
penjelasan mengenai hal yang saat itu memberikan sebuah pesan balik ke komunikator,
sedang dibahas atau diperbincangkan, maka sehingga perubahan ini akan berlaku sesuai
partisipan yang terdiri dari anggota komunitas kebutuhan. Dalam kegiatan kopdar pun sama
Analisis pola komunikasi budaya ngopi di komunitas Karawang Menyeduh
(Musairil Khakamulloh, Mayasari, Eka Yusup)
112 Jurnal Manajemen Komunikasi, Volume 5, No. 1, Oktober 2020, hlm. 96-116
salah satu contohnya dalam sebuah pembahasan merupakan sebuah kebiasaan atau adat yang
mengenai kegiatan atau event komunitas. mempunyai aturan yang berlaku di suatu
Dalam pembahasan mengenai event terdapat kelompok masyarakat. Komponen ini mengacu
penanggung jawab atau biasa disebut dengan pada tata aturan atau norma-norma yang
PIC, biasanya PIC akan menyampaikan berlaku saat berlangsungnya kegiatan, termasuk
PIC akan menyampaikan ke seluruh partisipan, nilai dan norma yang dianut, tabu-tabu yang
dan kemudian partisipan akan menyimak harus dihindari dan sebagainya (Kuswarno,
apa yang disampaikan oleh PIC tersebut. 2008: 42). Norma-norma yang berlaku di dalam
Jika penyampaiannya dirasa sudah cukup, kegiatan kopdar yaitu adanya sikap saling
barulah proses tanya jawab dimulai, disinilah menghargai pendapat, menghargai orang yang
pertukaran peran terjadi antara komunikator berbicara pada pembahasan di dalam kopdar.
dengan komunikan, dimana awalnya PIC Dalam kopdar sendiri tidak ada jarak yang
seorang komunikator dan pasrtisipan seorang memisahkan kelas sosial antara masing-masing
komunikan, kemudian saling bertukar peran anggota karena status sosialnya, latar belakang
dalam proses komunikasi. Terkadang proses etnis, agama. Perbedaan ini lah yang membuat
tanya jawab tidak hanya melibatkan satu individu harmonisasi dalam berkomunikasi berjalan
saja, namun melibatkan lebih dari 2 individu, dengan baik. Sehingga hasil pembahasan ini
sehingga proses komunikasi bisa terjadi dari merupakan hasil pengkombinasian pendapat dari
arah mana saja atau melalui individu mana berbagai indivdu yang mempunyai pemikiran
saja. Kemudian terjadi proses diskusi kelompok berbeda yang kemudian dikombinasikan dan
(small group communication) dan bersifat tatap komunikasi dapat menghasilkan sebuah
muka. Umpan balik dari seorang peserta dalam pola komunikasi yang ada di dalam kegiatan
komunikasi kelompok masih bisa diidentifikasi kopdar. Pola komunikasi terbentuk berdasarkan
dan ditanggapi langsung oleh peserta lainnya komponen-komponen yang menyusun peristiwa
Untuk menemukan pola komunikasi yang ada di terlibat dalam proses komunikasi. Kemudian
dalam kopdar, kemudian menemukan hubungan topik yang dibahas beragam bentuknya, mulai
antara komponen-komponen komunikasi yang dari hal mengenai kopi hingga hal di luar
membentuk peristiwa komunikatif yang ada di kopi, seperti ranah sosial dan ranah bisnis.
dalam kopdar Komunitas Karawang Menyeduh. Komunikasi verbal dan nonverbal merupakan
terjadi di dalam kopdar, dimana yang termasuk kegiatan kopdar, komunikasi verbal yang
dalam lingkup proses komunikasi yaitu proses digunakan yaitu dengan menggunakan varietas
komunikasi yang terjadi melibatkan lebih bahasa yang sama, yaitu dengan menggunakan
dari dua individu sehingga proses komunikasi Bahasa Indonesia yang mudah dipahami oleh
terjadi dari arah mana saja khususnya pada para anggota komunitas dan merupakan bahasa
saat pembahasan. Maksudnya yaitu pesan yang yang umumnya digunakan oleh masyarakat
dikomunikasikan tidak hanya terjadi oleh salah Indonesia, terutama para anggota Komunitas
satu individu saja, melainkan semua partisipan Karawang Menyeduh, serta terdapat juga kaidah
yang ada dan tercipta di dalam kopdar yang Maka pola komunikasi bintang atau semua
kemudian disepakati secara bersama. Kemudian saluran (all channels) memberikan kesempatan
menghasilkan tindak-tindak komunikatif yang sama untuk setiap anggota secara aktif
yang diharapkan sesuai dengan topik atau inti melakukan komunikasi, tanpa menganut siapa
kopdar dengan gambar 2, yaitu menggunakan Berdasarkan hasil penelitian yang telah
pola komunikasi multi arah (all channels), karena dijelaskan sebelumnya, maka penelitian tentang
proses komunikasi yang terjadi melibatkan lebih pola komunikasi budaya ngopi di Komunitas
dari 2 individu sehingga membentuk sebuah Karawang Menyeduh dapat disimpulkan bahwa
kelompok diskusi untuk melakukan proses komunikasi yang digunakan di dalam kegiatan
komunikasi. Hal ini selaras dengan pernyataan kopdar menggunakan dua bentuk komunikasi,
mengenai pola komunikasi bintang atau semua yaitu komunikasi verbal dan nonverbal,
saluran (all channels) (Kurniawati, 2017) komunikasi verbal lebih banyak digunakan
adalah pola yang menggambarkan tentang tiga dibandingkan komunikasi nonverbal.
tingkatan atau lebih yang ada dalam organisasi Komunikasi nonverbal biasanya melengkapi
atau komunitas, di mana semua tingkatan dapat komunikasi nonverbal seperti gestur atau
berkomunikasi antara satu dengan lainnya. gerak tubuh pada saat berkomunikasi. Kedua
atau semua saluran (all channels), karena proses Ariefyanto, M. I. (2012). Ngopi antara Hobi
komunikasi yang terjadi melibatkan partisipan dan Kebutuhan. Republika. Diakses dari
https://m.republika.co.id/amp/mc8ukk
lebih dari 2 individu.
Azeharie, S. (2016). Pola Komunikasi
Penelitian tentang “Analisis Pola Antara Pedagang dan Pembeli di Desa
Komunikasi Budaya Ngopi Di Komunitas Pare, Kampung Inggris Kediri. Jurnal
Komunikasi. Vol. 7, No.2, 207–223.
Karawang Menyeduh” ini merupakan
Nanda, C. N. & Rita, D. (2018). Pola
penelitian yang dilakukan dalam situasi Komunikasi Virtual Grup Percakapan
pandemic covid 19, sehingga penelitian ini Komunitas Hamur “ HAMURinspiring ”
Di Media Sosial Line. Jurnal Manajemen
masih memiliki kekurangan, namun peneliti
Komunikasi. Vol. 3, No. 1, 34–50.
mendapatkan sedikit gambaran pada saat Evan, J., Lucy, P. & S, Agus. A. (2017). Pola
penelitian pendahuluan. Oleh karena itu, untuk Komunikasi Pada Komunitas Hammers
Bandung. e-Proceeding of Management.
memperbaiki dan menyempurnakan penelitian
Vol.4, No. 3, 3102–3112.
ini, peneliti perlu menyampaikan saran, yaitu Herdiyanto, T. (2020, 25 Januari). Personal
perlu adanya penelitian sejenis yang dilakukan Interview.
Istiyanto, S. B. & Wiwik, N. (2018). Etnografi
secara lebih mendalam. Memperbanyak
Komunikasi Komunitas yang Kehilangan
penelitian mengenai kebudayaan, khususnya Identitas Sosial dan Budaya di Kabupaten
budaya yang ada di dalam suatu komunitas. Cilacap. Jurnal Kajian Komunikasi. Vol. 6,
No. 1, 64–77.
Karena penelitian etnografi komunikasi masih
Kurniawati, I., Wulan, R. R., & Pamungkas, I.
jarang, maka diharapkan ada upaya untuk N. A. (2017). Pola Komunikasi Pertemuan
memperbanyak penelitian sejenis terutama pada Offline Komunitas Insta Nusantara
Bandung. Jurnal Kajian Komunikasi. Vol.
bidang keilmuan komunikasi untuk memberikan
5, No.1, 31-42.
lebih banyak referensi penelitian. Hal ini Kusumawati, T. I. (2016). Komunikasi Verbal
penting karena salah satu upaya memberikan Dan Nonverbal. Al Irsyad: Jurnal
Pendidikan dan Konseling. Vol. 6, No. 2,
pengetahuan baru kepada peneliti berikutnya
83-98.
dan khalayak yang membaca hasil penelitian Kuswarno, E. (2008). Metode Penelitian
ini, untuk menambah ilmu dan pengetahuan. Komunikasi Etnografi Komunikasi.
Bandung: Widya Padjadjaran.
Littlejohn, S. W. & Karen. A. F. (2009). Teori
DAFTAR PUSTAKA
Komunikasi. Jakarta: Salemba Humanika.
Aisha, M. (2019, 7 September). 17+Cafe di Mulyana, D. (2014). Ilmu Komunikasi
Karawang Kota, Galuh Mas, Murah. Suatu Pengantar. Bandung: PT Remaja
topijelajah. Diakses dari https://www. Rosdakarya.
topijelajah.com/cafe-di-karawang.html Pengertian Kopi Secara Lengkap. (2019, 24
Analisis pola komunikasi budaya ngopi di komunitas Karawang Menyeduh
(Musairil Khakamulloh, Mayasari, Eka Yusup)
116 Jurnal Manajemen Komunikasi, Volume 5, No. 1, Oktober 2020, hlm. 96-116