George Alexander Kelly dilahirkan pada tanggal 28 April 1905 di Kansas, Amerika
Serikat dan meninggal pada tanggal 6 Maret 1967. Latar belakang orangtuanya yang
seorang mantan pendeta dan mantan guru, Kelly mendapatkan tambahan pendidikan formal
dari orangtuanya. Kelly memiliki minat pada banyak hal. Tak ayal pengalaman tumbuh di
daerah ladang gandum Kansas sampai universitas terkemuka, dari fisika dan matematika
sampai sosial, dari pendidikan sampai hubungan tenaga kerja, dan dari debat sampai
psikologi. Hal tersebut membantu Kelly mewujudkan sebuah teori kepribadian yang
menunjukkan pentingnya interpretasi peristiwa dari berbagai sudut.
Pada tahun 1931, Kelly mulai mengajar di Fort Hays State College di Hays, Kansas
dan mengajar psikologi fisiologis. Selama di Fort Hays, Kelly mulai merumuskan teori
kepribadian versinya, dan akhirnya pada tahun 1955 ia menerbitkan buku The Psychology
of Personal Construct.
Personal Construct
Kelly percaya bahwa setiap orang membentuk sebuah set konstruk kognitif tentang
lingkungan yang berbeda satu sama lain, walaupun lingkungan yang dihadapi sama. Kita
menginterpretasikan dan mengorganisasikan sebuah kejadian dan hubungan sosial di
kehidupan kita dalam sebuah bentuk atau sistem yang berbeda antar satu sama lain. Teori
konstruk personal adalah sebuah istilah dalam proses kognisi. Kita mampu untuk
menginterpretasikan perilaku dan kejadian, dan menggunakan pemahaman ini menjadi
petunjuk dalam berperilaku dan memprediksi perilaku orang lain. Menurut Kelly, cara kita
menginterpretasikan sebuah kejadian lebih penting daripada kejadian itu sendiri.
Teori konstruksi personal Kelly berbeda dari pendekatan yang sudah umum. Kelly
tidak mengenal istilah yang sudah umum seperti ketidaksadaran, ego, needs, drives,
stimulus dan respons serta reinforcement, dan bahkan Kelly tidak mengenal motivasi dan
emosi (Schultz, 2009:348). Kelly juga menolak pendekatan behavioristik dan psikoanalisis
dalam mempelajari psikologi. Dia berpendapat bahwa kedua aliran tersebut menolak
kemampuan manusia untuk mengambil alih kehidupan mereka sendiri, untuk membuat
keputusan sendiri, dan untuk mengejar keinginan yang kita pilih. Dia beragumen bahwa
behaviorisme memandang manusia sebagai seorang responden pasif terhadap kejadian-
kejadian yang ada dilingkungan mereka, dan psikoanalisis memandang manusia sebagai
seorang responden pasif terhadap kekuatan ketidaksadaran mereka (Schultz, 2009:348).
Kelly berpendapat bahwa manusia adalah kumpulan dari pergerakan dan manusia
mendorong diri mereka sendiri. Kita ada sesuatu atau seseorang yang melakukan itu untuk
kita (Fransella & Neimeyer, 2003, p.25).
a) Construct Theory
Kita berperilaku sesuai dengan ekspektansi bahwa konstruk pemikiran kita akan
memprediksi dan menjelaskan realitas dunia. Pandangan manusia bahwa setiap pemikiran
manusia bersifat nyata dan manusia selalu berusaha menalar hal-hal yang selalu berubah di
dunia. Setiap manusia melihat suatu realitas dengan cara yang berbeda, dan setiap konstruk
pikiran dapat direvisi dan memang dibutuhkan dan proses secara terus menerus, dan kita
harus memiliki konstruk alternatif. Hal ini disebut alternative construct yang digunakan
untuk menjelaskan pandangan dimana saat kita tidak dapat dikontrol oleh konstruk kita,
tapi kita bebas untuk merevisi atau mengganti konstruk kita dengan konstruk alternatif.
Kebanyakan manusia menganggap rekonstruksi konstruk personal sangat mengganggu
karena merubah pandangan kita dalam memandang sesuatu secara menyeluruh, sehingga
kebanyakan orang berpegang pada gagasan yang bersifat nyaman. Apabila konstruk kita
tidak fleksibel, maka kita tidak mampu bertahan dengan sebuah kondisi baru.
Teori konstruk personal Kelly ditampilkan dalam format ilmiah dan dikelompokkan
menjadi fundamental postulate dan 11 corollaries. Fundamental postulate menyatakan
bahwa proses psikologis kita diarahkan oleh bagaimana cara kita dalam mengantisipasi
suatu kejadian. Kelly percaya bahwa kepribadian adalah proses yang berpindah dan
mengalir. Kita menggunakan konstruk untuk memprediksi masa depan, sehingga kita
mengerti konsekuensi dari hal-hal yang kita lakukan, atau hal yang mungkin terjadi apabila
kita berperilaku tertentu.
Kelly berpendapat bahwa konstruksi individu dapat ditata menjadi suatu sistem
tertentu bergantung pada pandangan kita terhadap hubungan antar konstruk tersebut.
Hubungan tersebut dapat dilihat dari kesamaan dan perbedaan antar konstruk tersebut.
Seseorang yang memiliki konstruk yang hampir sama dengan yang lain, masih bisa
dibedakan apabila mereka menata konstruk tersebut dengan pola yang berbeda.
Semua konstruk yang dibentuk bersifat dikotomi atau bisa dipandang secara hitam
(buruk) atau putih (baik). Hal ini diperlukan agar kita dapat mengantisipasi kejadian dimasa
depan secara tepat, dan bisa mngerti kesamaan dan ketidaksamaan antar manusia atau antar
kejadian.
Beberapa konstruk personal layak atau relevan digunakan dalam setiap situasi,
namun tidak semua konstruk personal relevan dengan situasi apapun. Beberapa konstruk
dapat digunakan dalam banyak situasi atau orang, namun konstruk lainnya hanya bisa
digunakan secara terbatas, pada satu orang saja atau beberapa kejadian saja. Range
kenyamanan seseorang bergantung pada pilihan pribadi orang tersebut.
Perkembangan Kepribadian
Teori kepribadian Kelly menyajikan optimistis, bahkan menyanjung citra manusia (Kelly,
1969). Kelly memandang manusia merupakan makhluk rasional yang dapat membuat
konstruk tentang dunia. Manusia berorientasi terhadap masa depan, mereka membuat
konstruk untuk mengantisipasi masa depan. Manusia mampu untuk mengubah dan merevisi
konstruk tersebut. Manusia memiliki free will. Dia bebas untuk menentukan pilihan dia
sendiri, dan bukan korban dari lingkungannya.
1. The Interview
Teknik utama dalam asesmen Kelly adalah wawancara. Dia menulis, "Jika Anda
tidak tahu apa yang terjadi di dalam pikiran seseorang, bertanya kepadanya, dia
mungkin mengatakan kepada Anda" (Kelly, 1958:330). Kelly mengutamakan
perkataan klien dan mempercayainya sebagai cara untuk mengetahui konstruk
seseorang. Kelly juga mengakui kemungkinan sesorang berbohong tapi apa yang
dikatakan oleh klien harus tetap dihormati.
2. Self-Characterization Sketches
Teknik ini berguna untuk mengetahui persepsi seseorang tentang hubungannya
dengan orang lain. Klien diminta untuk menuliskan karakter dia sebagai pemeran
utama dalam sebuah drama, bagaimana karakternya jika penulis drama adalah
teman yang sudah sangat mengenal dia.
3. The Role Construct Repetory Test
The Role Construct Repetory Test berguna untuk mengetahui konstruk klien
terhadap orang yang penting bagi hidupnya. Klien diminta untuk menuliskan nama-
nama orang penting dalam hidupnya. Nama tersebut kemudian dikelompokkan
menjadi tiga, klien diminta untuk memilih dua nama yang dianggapnya mirip dan
satu yang berbeda, begitu seterusnya sampai selesai, lalu informasi yang
didapatkan dari klien dicatat dalam repertory grid. Informasi dari RCPT digunakan
untuk menetapkan konstrak pribadi.
4. Fixed Role Therapy
Fixed Role Therapy bertujuan untuk mengubah konstruk yang tidak diinginkan atau
tidak efektif. Pada Fixed Role Therapy terapis menyiapkan sketsa karakter yang
berisikan konstruk yang berbeda dari konstruk negatif yang terungkap pada Self-
Characterization Skecth. Karakter ini yang harus dimainkan oleh klien ketika keluar
dari kantor terapis dan dalam kehidupan sehari-harinya. Melalui terapi ini, terapis
berharap klien dapat menemukan konstruksi baru yang lebih baik daripada
konstruksi lamanya dan dapat menggabungkan konstruksi baru kesemua sistem dan
fungsi konstruksi
1. Psikoterapi
Psikoterapi bertujuan membantu seseorang mengatasi distres psikologis.
Distres psikologis muncul saat manusia mengalami kesulitan melakukan validitas
konstruk personal mereka, mengantisipasi kejadian di masa depan, dan
mengendalikan lingkungan mereka di masa kini. Kelly berpendapat bahwa manusia
bebas memilih bentuk perilaku dan antisipasi untuk masa depan. Dalam terapi,
pendekatan ini berarti klienlah yang menentukan tujuan, bukan terapis., Kelly
menggunakan prosedur yang dinamakan Fixed Role Therapy, sebagai teknik dalam
menggantikan konstruk klien. Tujuan terapi ini adalah membantu klien mengubah
personal kontruk dengan berperan sesuai dengan peran yang diinginkan.hal tersebut
dilakukan secara bertahap. Fixed Role Therapy tidak ditujukan untuk memecahkan
masalah spesifik atau memperbaiki konstruk yang kadaluarsa namun merupakan
proses kreatif yang membuat klien mampu menemukan aspek dirinya yang
tersembunyi secara bertahap.
Struktur Kepribadian
Struktur kepribadian menurut Kelly berbeda dengan struktur kepribadian yang lainnya.
Struktur kepribadian Kelly adalah personal konstruk, yaitu cara interpretasi dan
menjelaskan suatu peristiwa, memegang kunci untuk memprediksikan perilaku manusia,
dengan kata lain individu mengkonstruk dunianya sendiri dengan cara yang berbeda. Dalam
teorinya Kelly juga menjelaskan mengenai konstruk alternatif, yaitu manusia selalu
mempunyai cara alternatif dalam melihat sesuatu. Kelly (1963) berasumsi bahwa
“interpretasi kita dimasa sekarang mengenai semesta dapat direvisi atau diganti”, Kelly
menyimpulkan pandangan ini dan mengatakan bahwa peristiwa yang kita hadapi hari ini
terbuka terhadap sebanyak apapun bentuk dari konstruksi yang mampu untuk dirancang
oleh otak kita. Kelly yakin bahwa manusia, dan bukan fakta yang memegang kunci atas
masa depan seseorang. Manusia itu sendiri yang memilih jalan hidupnya sesuai dengan
konstruk personalnya atau cara pandangnya, meskipun disekitarnya terdapat banyak pilihan
lain (alternatif kontruk) yang bisa dipilih. Dengan adanya alternatif pilihan yang ada dan
kita memilih salah satu konstruk yang sesuai dengan konstruk personal kita, disinilah letak
otoritas kita pada kehidupan, serta bertanggungjawab atas pilihan tersebut.
Kelly berpendapat jika kita bukanlah korban dari masa lalu ataupun masa depan, karena
kita memiliki banyak pilihan yang bisa diambil dan tidak selalu tindakan A akan
mengakibatkan B, misalnya kita berada pada lingkungan penjahat, orang-orang mengatakan
jika berada pada lingkungan penjahat maka ia kemungkinan besar menjadi penjahat karena
lingkungannya, tapi teori Kelly ini mengatakan lain seseorang menjadi penjahat, itu karena
pilihannya sendiri bukan karena lingkungannya, padahal masih banyak pilihan lainnya yang
bisa dipilih, hal ini kembali lagi pada persepsi individu terhadap peristiwa disekitarnya itu
seperti apa sehingga menghasilkan perilaku. Konstruk personal individu mungkin lebih dari
satu, namun antara konstruk satu dengan yang lain saling mendukung dan saling
melengkapi, bukan berdiri sendiri-sendiri. Kepribadian menurut Kelly adalah ketika
personal konstruk ini konsisten digunakan dalam masalah yang hampir sama sehingga akan
membentuk pola perilaku. Personal konstruk sendiri memiliki potensi untuk berubah di lain
waktu, jadi personal konstruk seseorang itu bukan sesuatu yang paten tapi mengalami
perubahan. Perubahan personal konstruk tersebut akan membawa individu pada pola
perilaku yang baru.
Kelly (1955, 1991) percaya bahwa semesta adalah nyata, tetapi orang yang berbeda
akan melihatnya dengan cara yang berbeda-beda pula. Oleh karena itu, konstruk personal
orang, atau cara menginterpretasi dan menjelaskan suatu peristiwa, memegang kunci untuk
memprediksikan perilaku manusia. Artinya adalah kejadian-kejadian yang terjadi di
semesta ini ada dan nyata, meskipun kejadian itu ada tidak semua orang akan menilai sama
kejadian itu karena orang yang berbeda, sehingga akan melihatnya dengan cara yang
berbeda-beda pula. Cara pandang atau cara menginterpretasikan yang berbeda-beda ini
dapat digunakan untuk memprediksi langkah perilaku selanjutnya seperti apa, misalnya
Abdul mendapatkan tawaran untuk mengambil beasiswa, Abdul menilai jika beasiswa bisa
meringankan beban orangtua, jika dia mengambil beasiswa itu maka dia akan belajar lebih
giat, uang beasiswa bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan yang masih kurang dan
sebagainya.
Kelly mengajukan sebelas konsekuensi pendukung yang dapat diambil dari asumsi
dasarnya untuk mengelaborasikan teori dari konstruk personal.
Dinamika Kepribadian
Kelly memiliki pandangan manusia sebagai ilmuwan yang mencoba untuk mengontrol,
memprediksi suatu peristiwa atau perilaku. Konsekuensi logis dari pandangannya ini adalah
karena manusia senantiasa berpikir ke masa depan, mampu mempresentasikan atau
mengkonsep lingkungannya, serta dapat mengembangkan rumusan-rumusan alternatif
teoritis tentang fenomena, menafsirkan dan mengkonstruksi lingkungannya. Dari
pandangannya inilah, ia menggagas sebuah teori kepribadian dengan peran pikiran individu
atau proses kognisi yang menekankan pada cara individu mengkonstruksi, mengontrol, atau
meramalkan kejadian di sekitarnya. Konstruk sendiri merupakan sebuah konsep untuk
menginterpretasi atau menggambarkan suatu peristiwa dan mengantisipasinya di masa
mendatang (dengan peristiwa yang sama). Teorinya muncul dengan istilah Personal
Construct.
Konstruk personal dilengkapi dengan sebelas tipe konsekuensi konstruk yang saling terkait.
Sebelas tipe konsekuensi tersebut antara lain adalah: konsekuensi konstruk, individualitas,
organisasi, dikotomi, pilihan, jangkauan, pengalaman, modulasi, fragmentasi, persamaan,
dan sosial. Hubungan kesebelasnya menghasilkan suatu dinamika dalam memunculkan
perilaku dengan ide konstruk.
Menurut Kelly, orang dengan kepribadian sehat adalah orang yang selalu berusaha untuk
menjadikan konstruknya valid. Mereka yang sehat tidak hanya mengantisipasi suatu
peristiwa, melainkan juga mampu membuat penyesuaian yang dapat membantu ketika
terjadi hal-hal diluar ekspektasi mereka. Layaknya seorang ilmuwan yang melakukan
sebuah penelitian akan menguji hipotesisnya yang masuk akal, menerima tanpa penolakan
dan distorsi, serta mau merevisi bahkan mengubah teorinya agar sesuai dengan data yang
ada.
Di lain sisi, orang yang patologis menurut Kelly adalah sebaliknya. Orang-orang yang
mempertahankan kostruk personalnya dalam bentuk apapun. Mereka merasa nyaman
dengan konstruknya, sehingga takut untuk membuat konstruk baru. Orang yang kurang
sehat secara psikis memiliki konstruk yang kompleks seperti yang lainnya, namun konstruk
personal mereka gagal karena terlalu tidak bisa ditembus konstruk baru, atau terlalu
fleksibel.
Alasan pertama menyebabkan pengalaman baru tidak dapat masuk sehingga individu yang
bersangkutan tidak dapat menyesuaikan diri dengan dunia nyata. Alasan kedua
menyebabkan seseorang menjadi tidak konsisten karena ketahanan konstruk personalnya
terlalu longgar sehingga mudah ditembus dengan konstruk-konstruk lainnya.
Gangguan psikologis hadir pada masa kini tidak dipengaruhi oleh pengalaman masa kecil
ataupun kejadian di masa depan karena sistem konstruksi ada di masa kini. Kelly menolak
klasifikasi tradisional atas abnormalitas karena dapat mengakibatkan kesalahan interpretasi
konstruksi unik dari orang tersebut. Orang tidak sehat memiliki sistem konstruksi yang
komplek namun konstruksi tersebut sering gagal. Kegagalan ini bisa berupa terlalu tidak
dapat ditembus dan terlalu fleksibel. Terlalu tidak dapat ditembus akan menyebabkan
seorang menjadi pribadi yang kaku, tidak mampu menerima pengalaman baru sehingga
gagal menyesuaikan dengan dunia nyata. Terlalu fleksibel akan menyebabkan seseorang
menjadi pribadi yang tidak konsisten, disorganisasi, mudah dipengaruhi oleh dampak
kejadian sehari-hari yang tidak diharapkan (Kelly, 1955). Kelly mengidentifikasi gangguan
manusia dalam empat elemen umum yaitu :
skateboardnya dengan kecepatan tinggi dan melakukan trik yang berbahaya. Ketika ia
sadar bahwa hal tersebut bisa saja membuatnya cedera, maka impuls itu menjadi
ancaman baginya.
2. Ketakutan (Fear): muncul ketika seorang individu mendapati konstruk baru pada
sistem konstruknya. Misal, seorang gadis menyukai musik rock keras-keras dan
mendengarkannya dengan speaker mega bass ketika sedang menghadapi masalah,
kemudian ia merasa takut bila didengar oleh orangtuanya kemudian dimarahi, tentu
saja hal itu akan menambah masalahnya.
Ancaman dan ketakutan sekilas tampak sama, namun keduanya berbeda. Takut (fear)
lebih spesifik. Sebagai contoh, bermain skateboard yang telah disebut di atas. Ia merasa
terancam bila ada menyadari permainan ekstrim yang sedang dijalankannya dapat
mencelakakan dirinya, namun bila ia dihadapkan pada kemungkinan-kemungkinan ia
jatuh kemudian cedera bahkan mungkin meninggal, ia merasa takut.
Misal, seseorang yang baru saja akan melakukan sesi interview pertama kali dengan
sebuah perusahaan besar untuk menjadi staf atau karyawan disana merasa cemas karena
hal tersebut merupakan pengalaman barunya. Ia tidak begitu yakin dengan jawaban-
jawaban yang mungkin dilontarkannya ketika menjawab pertanyaan.
4. Rasa Bersalah (Guilt): seorang individu merasa bersalah bila ia bertindak secara
tidak konsisten dan melakukan peran yang tidak sesuai dengan perasaan siapa
PERSONALITY DEVELOPMENT
1. Perkembangan kepribadian menurut Kelly tidak terpaku pada tahap-tahap atau pola
tertentu, karena kepribadian itu berkembang berdasarkan pengalaman dan
perubahan cara pandang seseorang terhadap suuatu objek. Inti dari kepribadian
tersebut adalah construct, yaitu konstruksi konsep-konsep yang ada dalam diri
seseorang untuk memandang suatu fenomena atau objek.
2. Construct yang ada pada diri sesorang bersifat fleksibel dan dapat berkembang
dengan adanya pengalaman dan perubahan cara pandang mengenai suatu fenomena
atau objek. Hal ini menunjukkan bahwa menurut Kelly, perkembangan kepribadian
itu berkembang secara terus-menerus seiring dengan bertambahnya pengalaman
hidup seseorang.
3. Pengalaman-pengalaman, pertemuan dengan orang-orang yang baru, situasi dan
keadaan di sekitar kita memiliki peran dalam perkembangan construct kita dan
dapat meningkatkan keluwesan construct yang ada dalam diri kita untuk melihat
suatu fenomena atau objek. Keluwesan construct yang seseorang miliki merupakan
bentuk cara beradaptasi pada lingkungan yang baru, karena dengan construct yang
luwes, orang tidak akan terpaku pada cara pandangnya sendiri dan terbuka akan
adanya perubahan disekitarnya. Semakin luwes construct seseorang, maka orang
tersebut semakin mudah beradaptasi. Perubahan construct yang terjadi pada
seseorang akibat adanya pengalaman baru atau perubahan cara pandang disebut juga
constructive alternativism.
4. Pandangan Kelly mengenai perkembangan kepribadian seseorang ini tampak sangat
luas dan cukup universal, karena pandang seseorang dapat berubah secara drastis
Daftar Pustaka
Feist, Jess & George Feist. 2002. Theories of Personality: Fifth edition. New York:
McGraw-Hill.
Schultz, Duane P. & Sydney Ellen Schultz. 2009. Theories of Personality: Ninth Edition.
Florence: Wadsworth.