Anda di halaman 1dari 7

PERANCANGAN VISUAL KAFE DENGAN KONSEP

PERPUSTAKAAN UNTUK MENUMBUHKAN MINAT BACA


PENGUNJUNG

Indah Puspa Nuralam1, Denny Indrayana Setyadi2


1. Desain Komunikasi Visual, Fakultas Arsitektur Desain dan Perencanaan,
Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya
2. Desain Komunikasi Visual, Fakultas Arsitektur Desain dan Perencanaan,
Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya
e-mail: puspaindahpuspa@gmail.com1, dennyits@yahoo.com2

ABSTRAK 1. PENDAHULUAN
Indonesia merupakan salah satu negara yang Rendahnya minat baca masyarakat
penduduknya memiliki minat baca yang masih Indonesia telah menjadi permasalahan yang
sangat rendah. Hal inilah yang menyebabkan
hingga sekarang masih sulit terselesaikan.
keberadaan perpustakaan menjadi kurang
Berdasarkan data statistik oleh UNESCO,
diminati, terlebih dengan kesannya yang
Indonesia berada di urutan 60 dari 61
membosankan. Melihat keadaan ini, perancang
bermaksud untuk merancang sebuah tempat negara dengan literasi rendah. Dalam
baca yang nyaman dan menyenangkan untuk meningkatkan sistem literasi, penyedia
menarik minat baca masyarakat. Tempat yang buku-buku seperti perpustakaan memiliki
dirancang adalah In Cafe, sebuah kafe yang peranan yang sangat penting. Namun,
tidak hanya menyuguhkan minuman dan berbeda halnya apabila penyedia buku-
makanan ringan, tetapi juga berbagai jenis buku buku tersebut juga kurang diminati.
bacaan. Kafe dipilih karena popularitasnya
yang tinggi di kalangan masyarakat. Kemajuan teknologi dan sistem informasi
menyebabkan keberadaan perpustakaan
Dalam perancangan ini, digunakan metode
semakin kurang diminati. Dilansir dari
eksperimen. Metode ini dilakukan untuk
CNN Indonesia, berdasarkan data dari
mendukung pengembangan ide perancang
Perpustakaan Nasional, frekuensi membaca
dalam proses perancangan konsep desain,
arsitektur dan model bangunan kafe yang orang Indonesia rata-rata hanya tiga sampai
berkonsep perpustakaan. empat kali per minggu. Sementara jumlah
buku yang dibaca rata-rata hanya lima
Kafe yang dirancang memiliki perpustakaan hingga sembilan buku per tahun.
mini di bagian dalam. Sedangkan tampilan
Berkurangnya minat masyarakat untuk
depan bangunan tampak seperti kafe dengan
mengunjungi perpustakaan berbanding
kesan modern dan kekinian yang kemudian
dipadukan dengan logo kafe dan tipografi terbalik dengan minat masyarakat untuk
kutipan buku yang sesuai dengan identitas kafe. mengunjungi kafé.
Konsep bangunan yang dirancang diharapkan Menurut KBBI, kafe adalah 1tempat minum
dapat menarik pengunjung untuk menikmati
kopi yang pengunjungnya dihibur dengan
menu dan membaca buku yang tersedia di kafe. 2
musik; tempat minum yang
Kata kunci: perancangan, perpustakaan, kafe pengunjungnya dapat memesan minuman,
baca, bangunan, arsitektur. seperti kopi, teh, bir, dan kue-kue; kedai
kopi. Dari pengertian tersebut, dapat offline seperti perpustakaan semakin
dikatakan bahwa kafe adalah tempat yang kurang diminati, terlebih dengan citra
menawarkan minuman dan makanan ringan yang tenang dan serius sehingga
yang biasanya pengunjung dihibur dengan memberi kesan yang kuno dan
alunan musik. Di tengah kesibukan mereka, membosankan. Hal ini menyebabkan
masyarakat sering kali menghabiskan minat masyarakat untuk membaca
waktu di kafe. Hal dikarenakan kafe buku pun semakin rendah. Karenanya,
memberi kenyaman, hiburan dan suasana perancang bermaksud untuk
yang santai. Hal ini tentunya berbeda merancang sebuah tempat baca yang
dengan citra perpustakaan yang tenang dan memberi kenyamanan, hiburan dan
serius, sehingga memberi kesan kuno dan suasana yang santai untuk menarik
membosankan. minat baca masyarakat.
Melihat keadaan ini, perancang kemudian 3.2. Rancangan Profil Perusahaan
merancang In Café sebagai kafe baca
dengan perpustakaan mini di dalamnya, 1) Identitas
dengan memanfaatkan popularitas kafe di Bangunan yang dirancang adalah
kalangan masyarakat. In Café, sebuah kafe baca yang
memiliki perpustakaan kecil
Dari fenomena tersebut diatas, perancang
didalamnya. Kafe ini tidak hanya
merumuskan permasalahan bagaimana
menyuguhkan minuman dan
merancang visual In Café sebagai kafe baca
makanan ringan, tetapi juga
yang dapat menarik pengunjung untuk
hiburan berupa alunan musik dan
membaca buku dengan menikmati
berbagai jenis buku bacaan untuk
makanan/minuman dan alunan musik.
dibaca oleh para pengunjung.
2. METODE PERANCANGAN Nama kafe ini diambil dari nama
inisial perancang (Indah) yang
Beberapa metode yang digunakan dalam
digabungkan dengan entitas toko
perancangan ini bersifat eksperimen,
(kafe).
dimana perancang selalu mencoba-coba hal
baru dalam mengembangkan ide desain 2) Target pasar
toko dan penerapannya agar sesuai dengan Target pasar yang disasar adalah
tujuan dirancangnya kafe baca ini. Berikut pengunjung dengan kriteria
adalah tahapan perancangan In Café. sebagai berikut.
1. Identifikasi permasalahan a. Berjenis kelamin laki-laki
2. Rancangan profil perusahaan dan/atau perempuan
3. Studi komparator dan kompetitor b. Pelajar/mahasiswa, para
4. Menentukan konsep desain pekerja, orang biasa
5. Eksplorasi desain rancangan c. Usia 15-30 tahun
d. Modern dan mengikuti trend
3. HASIL DAN PEMBAHASAN e. Menyukai, tertarik, dan
3.1. Identifikasi Masalah senang membaca buku
Kemajuan teknologi dan sistem f. Bertempat tinggal di daerah
informasi menjadikan penyedia literasi Surabaya
3.3. Studi Komparator dan Kompetitor
Komparator yang digunakan dalam
perancangan In Café adalah sebuah
kafe baca yang terletak di Jakarta Logotype dan logogram In Café
Selatan, yakni Bookopi. Seperti
namanya, cafe ini mengusung konsep Signage logo In Café ditempatkan
membaca buku dengan ditemani bagian depan toko bagian atas
secangkir kopi. Selain kopi, kafe ini Warna identitas yang digunakan In
juga menyediakan makanan ringan dan Café adalah palet warna coklat-
alunan musik yang menemani krem-putih yang menampilkan
pengunjung. Suasana yang nyaman dan kesan vintage modern agar
menyenangkan menjadi alasan untuk menciptakan suasana tenang dan
berlama-lama di kafe ini. Desain kafe nyaman bagi pengunjung.
ini tidak berbeda jauh dengan konsep Selain logo, In Café juga
desain In Café. menyampaikan pesannya dengan
Sedangkan kompetitor yang digunakan menggunakan tipografi yang
dalam perancangan ini adalah kafe bertuliskan “Happiness is a cup of
baca yang terletak di Surabaya, Jl. coffee with a good book”. Tulisan
Ngagel Raya yaitu Library Eatery. ini menggunakan font Cafeta dan
Sama seperti Bookopi dan In Café, ditempatkan di depan toko,
kafe ini juga menyuguhkan buku-buku dibawah penempatan logo.
yang dapat dibaca oleh pengunjung 2) Konsep Bangunan
sambil menikmati hidangan. Konsep Bangunan yang dirancang
interior kafe ini memiliki ciri yang memiliki konsep modern,
modern, namun eksterior kafe ini menyesuaikan dengan target pasar
belum begitu menampakkan entitas yakni masyarakat modern yang
kafenya. mengikuti trend.
Bangunan ini memiliki ukuran 8m
3.4. Menentukan Konsep Desain x 15 m dengan luas sekitar 120 m2
1) Konsep Visual di setiap lantainya. Terdapat dua
In Café menggunakan logotype dan lantai yang dapat digunakan oleh
logogram untuk menggambarkan pengunjung.
entitas kafe. Logotype yang
Bagian depan bangunan dirancang
digunakan menggunakan font
menggunakan kaca besar
Cafeta. Font ini dipilih karena
transparan yang membatasi
keterbacaan dan kesannya yang
ruangan dalam dan bagian luar. Hal
jelas dan padat yang dinilai sesuai
ini memungkingkan pengunjung
dengan entitas In Café. Sedangkan
untuk menikmati pemandangan
untuk logogram digunakan
luar saat berkunjung ke kafe. Selain
gabungan visual secangkir kopi
dibatasi kaca transparan, di lantai
dengan dua tumpuk buku di bagian
dua juga terdapat balkon yang
bawah. Berikut adalah tampilan
dapat digunakan oleh pengunjung
logotype dan logoram yang telah
jika ingin merasakan sensasi angin
disatukan.
saat menikmati hidangan dan/atau Kesimpulan
saat membaca buku. Berdasarkan proses yang telah dilalui oleh
perancang, dapat disimpulkan bahwa
Sedangkan interior bangunan
konsep desain visual merupakan salah satu
memiliki perpustakaan mini yang
hal yang sangat penting dalam perancangan
menyediakan berbagai jenis buku
suatu bangunan/toko. Konsep visual yang
bacaan. Buku-buku ini disusun di
telah dirancang dalam perancangan In Café
rak buku dan dipajang menempel
diharapkan dapat menarik pengunjung
disepanjang dinding di setiap
untuk menikmati hidangan dan menambah
lantai.
minat baca mereka.
3.5. Eksplorasi Desain Rancangan
4. DAFTAR PUSTAKA
Tahap awal dalam merancang sebuah
desain toko adalah dengan membuat https://www.cnnindonesia.com/gaya-
sketsa awal. Sketsa awal dibuat dengan hidup/20180326160959-282-
beberapa alternatif yang kemudian 285982/minat-baca-masyarakat-
akan dipilih satu terbaik yang sesuai indonesia-masih-rendah
dengan tujuan dan entitas toko. Setelah
Sa’diah, A. 2016. Perilaku Pemanfaatan
dipilih satu terbaik, desain yang
Kafe (Library Cafe) Sebagai Gaya
terpilih selanjutnya dikembangkan lagi
Hidup (Life Style) Masyarakat Kota
baik dari segi bentuk, ukuran,
Surabaya. Surabaya: UNAIR
peletakan logo dan lain sebagainya
yang menunjang agar desain tampil http://kulinersby.co.id/2016/04/06/libreria-
secara maksimal. Berikut adalah desain eatery/
akhir tampilan depan In Café.
https://www.idntimes.com/food/dining-
guide/afina-kurniasari/7-kafe-
bernuansa-perpustakaan-di-jakarta-ini-
cocok-buat-bookaholic-c1c2/full
https://kbbi.web.id/kafe
Lampiran
Desain final tampilan eksterior In Café.

Anda mungkin juga menyukai