C. Ideate
Setelah tahap empathize dan define dilakukan kemudian
dapat melanjutkan ke tahap ideate, dimana dalam tahap ini
akan melakukan proses brainstorming agar mendapatkan ide-
ide yang kemudian dijabarkan kedalam mind-mapping. Ide
yang telah didapatkan akan digunakan untuk membuat konsep
desain perancangan. Lalu setelah konsep didapatkan akan
Gambar 1. Metode membuat beberapa alternatif layout untuk lebih memudahkan
sketsa-sketsa ruang dari beberapa alternatif layout atau
melakukan sebaliknya.
A. Empathize Konsep Perancangan
Pada tahap empathize akan melakukan pengumpulan data, Konsep perancangan desain adalah proses yang didapatkan
baik data literatur terkait perancangan yang mampu dari hasil permasalahan-permasalahan dalam programming
mempermudah dan membantu dalam proses prancangan atau analisa. Sehingga semua permasalahan dapat diselesaikan
restoran dan kafe serta mengamati isu-isu terkini yang dan diangkat menjadi ide perancangan.
berkaitan dengan permasalahan pada perancangan, Sketsa Ide
mendatangi tempat lokasi perancangan untuk melakukan Ide-ide desain adalah proses untuk menyelesaikan
proses pengumpulan data fisik dan non fisik serta melakukan permasalahan yang telah didapatkan, biasanya dalam bentuk
beberapa wawancara kepada pihak yang terkait dengan lokasi gambar sketsa, sketsa bentuk, dll
peranncangan. Alternatif Desain
Data literatur dapat berupa buku, jurnal, perancangan Pada tahap ini, desain sketsa yang dibuat lebih dari satu
sebelumnya dan lain sebagainya, data literatur yang telah sehingga memperoleh alternatif desain yang sesuai dengan
dikumpulkan akan dilengkapi dengan data tipologi sebagai konsep.
pembanding desain restoran agar berbeda dari yang lainnya Evaluasi Desain
atau mampu mengadopsi dari beberapa tipologi yang terkait. Pada tahap ini alternatif desain akan dipilih berdasarkan
Data Fisik kriteria desain yang mampu menjawab permasalahan sesuai
Lokasi perancangan, batasan-batasan sekitar lokasi, arah dengan konsep desain.
mata angin / bangunan menghadap kemana, situasi sekitar,
dan menjelaskan mengenai bentuk dalam banguan.
D. Prototype
Data Non Fisik
Berupa informasi mengenai kebudayaan Lombok (Sasak) Tahap prototype akan membantu untuk melihat suasana
yang akan ditanyakan kepada penduduk Lombok, wawancara ruangan perancangan restoran dan kafe melalui proses
kepada beberapa anak muda Lombok mengenai minat mereka modeling, serta desain yang dibuat dapat mengalami
agar datang kesebuah restoran dan kafe. perkembangan sesuai dengan masukan dan kebutuhan ruang
Tipologi yang belum terpenuhi ataupun membuat tampilan desain
Berupa data pembanding yang berguna memberikan menjadi lebih mendekati konsep perancangan yang ideal. Dan
referensi, kelebihan, kekurangan, serta kebutuhan ruang akan melakukan evaluasi dengan dosen pembimbing agar
sekitar. berguna untuk desain selanjutnya bersamaan dengan tahap
text.
Literatur
Data-data berupa teori yang dapat membantu proses Modeling
perancangan. Setelah evaluasi desain tersebut maka desain yang telah
dipilih akan dibuat modeling dalam bentuk 3D sehingga
suasana ruangan dapat terlihat, bila desain belum sesuai
makan akan kembali lagi ke tahap alternatif desain.
JURNAL INTRA Vol. 7 No. 2, (2019) 781-792 783
- Theme Restaurant, adalah restoran yang menggunakan kedap air atau dilapisi dengan bahan kedap air dan mudah
tema tertentu dalam desain interiornya, sehingga memacu dibersihkan seperti porselin dan sejenisnya setinggi 2 meter.
emosi pengunjung dan menimbulkan kenangan pada - Plafon
tempat atau kejadian tertentu. Permukaan rata, berwarna terang, serta mudah dibersihkan.
- Casual Dinner House, adalah restoran yang mengutamakan Tidak terdapat lubang-lubang. Tinggi plafon dari lantai
kenyamanan dan menggunakan dekorasi ruang yang tidak sekurang - kurangnya 2,4 meter.
permanen. - Kursi Pedoman untuk kursi, antara lain:
- Ethnic Restaurant, adalah restoran yang menggunakan Tinggi kursi keseluruhan sampai dengan sandaran 900 mm.
pendekatan budaya, misalnya cara penyajian makanan. Tinggi kursi sampai bagian yang diduduki 50 mm.
Masakan Mexico, Itali, Perancis, Jerman, Thailand, India Panjang dan lebar kaki kursi 450 x 450mm.
memiliki cara penyajian makanan yang khas sesuai budaya - Meja
mereka masing-masing. Bentuk meja yang paling umum digunakan dalam restoran
- Family Restaurant, merupakan restoran keluarga dimana adalah bulat, elips, bujur sangkar, empat persegi panjang.
makanan yang disajikan digemari seluruh anggota pemilihan bentuk meja makan tergantung dibagian mana meja
keluarga dan harganya relatif murah. itu akan ditempatkan. Sebuah restoran dapat menggunakan
- Quick-Service Restaurant, merupakan restoran dengan meja dengan bentuk campuran, ada berbagai pilihan untuk
sistem pelayanan cepat saji atau biasa dikenal dengan memberikan variasi asalkan bentuk ruang memungkinkan.
istilah fast food. [1] Kalau bentuk ruang empat persegi panjang, maka
b. Sirkulasi Restoran menggunakan meja dengan bentuk persegi atau persegi
Menurut Suptandar, pola sirkulasi ditentukan oleh panjang akan lebih efisien. Penyusunan meja kadang-kadang
pengelompokan atau organisasi ruang yang benar secara disesuaikan dengan tipe atau gaya pelayanan yang ingin
struktural. Fungsi dari sirkulasi yaitu untuk memberikan ditampilkan. Selain bentuknya, ukuran meja pun bermacam-
kelancaran bagi arus pengunjung, karyawan, maupun barang. macam, yaitu meja yang dipergunakan menjadi satu deret
Baraban dan Joseph menyebutkan bahwa keberhasilan untuk tamu-tamu rombongan, satu keluarga besar atau
sebuah restoran juga bergantung pada pola sirkulasi undangan yang sifatnya resmi. Direstoran yang baik biasanya
khususnya untuk pengunjung. Semakin sedikitnya sirkulasi permukaan mejadi tutup dengan kain moulton atau silent cloth
yang bersilangan maka akan semakin baik karena hal tersebut pad terlebih dulu sebelum dipasang taplak meja. Kain moulton
tidak menyebabkan penumpukan sirkulasi dalam restoran [2]. dan silent cloth pad adalah kain yang terbuat dari bahan yang
Soekresno dalam bukunya Management Food and mudah menyerap cairan seperti kain flanel.
Beverage Service Hotel menyebutkan bahwa sirkulasi pada Menurut Soekresno untuk memudahkan pengaturan meja
area makan untuk satu orang (longgar) adalah 75 cm. Sirkulasi dengan jumlah tempat duduk sesuai dengan pesanan dalam
untuk dua orang (sempit) atau satu troli besar adalah 90 cm, satu meja, restoran perlu memiliki fasilitas meja dengan
sedangkan sirkulasi untuk dua orang atau satu orang ditambah berbagai ukuran dan bentuk yaitu meja bundar dan meja
satu troli adalah 105 cm.[2] empat sisi. [1]
Menurut Ching (Ilustrasi 234) jenis-jenis sirkulasi ruang, Pedoman ukuran meja bundar antara lain:
antara lain: Diameter 600 mm untuk 2 orang
- Squential circulation (linier), yaitu sirkulasi yang terbentuk Diameter 800 mm untuk 3 orang
berdasarkan ruang yang telah dilalui dan pengunjung Diameter 900 mm untuk 4 orang
diarahkan ke satu tujuan dengan satu jalan, pengunjung Diameter 1100 mm untuk 5 orang
diharuskan melewati jalan tersebut. Diameter 1250 mm untuk 6 orang
- Random Circulation, yaitu pengunjung dapat memilih jalan Diameter 1400 mm untuk 8 orang
yang mereka inginkan. Pengunjung bergerak bebas untuk Diameter 1550 mm untuk 10 orang
menuju tempat yang diinginkan tanpa ada batasan-batasan Diameter 1850 mm untuk 12 orang
dinding pemisah.
Diameter 2200 mm untuk 14 orang
- Radial Circulation, yaitu pengunjung tidak diarahkan untuk
Diameter 2500 mm untuk 16 orang
menuju ke suatu tempat.
- Linier bercabang, yakni sirkulasi tidak terganggu, terdapat
adanya pembagian ruang yang jelas.[3]
Elemen Pembentuk Ruang dan Sistem Interior Pada
Restoran
- Lantai
Lantai dibuat kedap air, rata, tidak licin, dan mudah
dibersihkan. Pertemuan antara lantai dan dinding tidak boleh
dibuat sudut mati.
- Dinding
Permukaan dinding sebelah dalam harus rata, mudah
dibersihkan. Konstruksi dinding tidak boleh dibuat rangkap. Gambar 2. Pedoman ukur meja bundar.
Permukaan dinding yang terkena percikan air harus dibuat
JURNAL INTRA Vol. 7 No. 2, (2019) 781-792 785
C. Kain Songket
a. Kain Subahnale
Konon dulu ada seorang penenun yang merasa puas dengan
hasil tenunannya, kemudian mengucapkan kalimat
“Subhanallah“ yang artinya Maha Suci Allah. Dari sanalah
lahir nama Subhanale untuk motif kain tenun, sebagai bentuk
Gambar 4. Ukuran dan macam penataan kursi mengagungkan asma Allah.
Motif subhanale mempunyai makna keikhlasan dan
kesabaran, serta bentuk berserah diri kepada Tuhan Yang
Maha Esa. Pada mulanya yang dinamakan motif Subhanale
JURNAL INTRA Vol. 7 No. 2, (2019) 781-792 786
adalah motif geometris segi enam, di dalamnya diberi isian atu Kain Songket Subahnale Motif Bintang Empat
dekorasi berbagai bentuk bunga seperti bunga remawa, Salah satu ciri yang khas pada kain tenun Songket
kenanga atau tanjung. Warna dasar kain merah atau hitam Subahnale Bintang Empat ini adalah dengan melihat corak
yang bergaris-garis geometris berwarna kuning. Motif berbentuk kotak-kotak warna merah dan hijau muda atau gari-
Subhanale sendiri banyak ragamnya. Kain tenun motif garis mendatar dengan warna merah dan hitam.
Subhanale biasanya digunakan oleh kaum pria dan wanita Penggambaran bentuk motif Subahnale Bintang Empat
untuk pakaian acara pesta atau upacara adat. menyerupai bentuk bunga ceplok. Istilah Bintang Empat
menurut adat Sasak berhubungan dengan arah mata angin,
Kain Songket Subahnale Motif Serat Penginang yang terinspirasi dari keluarnya bintang timur pada pagi hari.
Motif kain songket SubahnaleSerat Penginangini Bintang timur muncul adalah pertanda bahwa matahari akan
mempunyai arti dan makna tersendiri bagi masyarakat suku segera terbit. MaknaSimbolikkain….(Bayu Indra Pratama) 55
Sasak di desa Sukarara. Dalam bahasa sasak Serat Penginang Perlu untuk diketahui bahwa kain songket Subahnale Bintang
mempunyai arti tempat menginang atau makan sirih. Motif Empat adalah salah satu dari dua kain yang wajib
dari songket Subahnale Serat Penginang ini berbentuk kotak- dipersiapkan wanita suku Sasak jika ingin menikah dan itu
kotak segi empat dan diberi hiasan motif binatang, tepak dara harus hasil karyanya sendiri. Yang wajib dipersiapkan seorang
atau garis silang menyilang. Makna dari kain songket wanita ketika hendak menikah adalah kain songket Subahnale
Subahnale Serat Penginang ini adalah bahwa setiap manusia Bintang Empat dan Ragi Genep. Tujuannya adalah untuk
harus memiliki sikap kebersamaan serta rukun terhadap dibawa saat pernikahan sebagai hadiah untuk sang calon
sesama manusia. suami.
Motif Nanas biasanya dikenakan oleh para gadis yang berada di Pulau
Kain tenun motif nanas ini menceritakan aktivitas Lombok.
masyarakat Lombok, yang dalam keseharian biasanya
menanam nanas sebagai mata pencaharian tambahan. Motif Bulan Berkurung
Biasanya kain tenun motif ini digunakan sebagai bahan Kain tenun dengan motif bulan berkurung ini dirajut
pakaian atau sarung. Kain tenun motif ini bisa dikenakan baik dengan geometris segi enam, akesorisnya berbentuk bintang
oleh pria maupun wanita, saat menjalankan aktivitas mereka berjumlah enam dengan dasar warna cerah. Divariasi dengan
sehari-hari. motif lambe dan pucuk rebung. Motif bulan berkurung
dikaitkan dengan kebesaran Tuhan yang harus selalu diingat
dan disyukuri. Kain tenun dengan motif ini biasanya
dikenakan oleh wanita atau pria pada saat mereka bulan madu
sebagai sarung.
of son gk et
kain songket yang diguakan sebagai ide yaitu “kain songket songket, rumah adat Lombok.
Ada beberapa bentuk/ragam kain tenun yang menggunakan subahnale” yangmemiliki arti “Subhanallah” atau maha suci allah
bal e gu dang
hiasan Wayang, Pada prinsipnya wayang selalu digambarkan
berpasang-pasangan, biasanya diselingi/diapit oleh paying
k ai n songk et
su bahnal e
hou se menerapkan pada bangunan resto-
ran dengan suasana yang open
space pada bagian lantai 1 seperti
“bale gudang” agar kesannya
nyaman dan welcome kepada para
(pohon hayat). Motif wayang bermakna bahwa sebenarnya Motif Serat Penginang
tamu. sedangkanpadalantai 2akan
dibuat ruangan private yang
manusia itu tidak bisa hidup individualis (sendiri-sendiri). Motif dari songket SubahnaleSerat Penginangini berbentuk kotak-kotak segi
empat dandiberi hiasanmotif binatang, tepakdaraataugarissilangmenyil- k ont emporer
benar-benar menjaga privasi orang
yangsedangberada diruagan terse-
but.
ang. dan bermakna sikapkebersamaan serta rukun sesama manusia.
t radi si onal
Sehingga memerlukan bantuan orang lain untuk Motif Bulan Berkurung
motif berbentukgeometrissegi enamdenganhiasandidalamnyaKainsongket
bermusyawarah dibawah naungan paying agung (pohon Subahnale Bulan Berkurungini bermakna bahwa Tuhan itu ada
Motif BintangEmpat
konsepsecaragarisbesar akanmenampilkansebuahdesaininterior suaturesto-
hayat). Pohon Hayat adalah lambang kehidupan. Kain dengan motif corakberbentukkotak-kotak, IstilahBintangEmpat menurut adat Sasak
berhubungan dengan arah mata angin
ran dankafe melalui pendekatankonsep “kontemporer tradisional”.
kontemporer tradisional...?
kontemporer tradisional yang dimaksudkan adalah menerapkan sebuah desain
motif ini digunakan untuk pesta atau upacara adat baik laki- motif ini diadopsi melalui
motif bulan berkurung
motif yang akan dibuat atau dipakai seperti
gambar yang disamping, motif berasal dari
motif daunbintangempat sertaempat penju-
moderenyangdigabungkandengankesantradisional yangberasal dari Lombok“
kebudayaan”, namun diterapkan dalam tampilan yang lebih moderen sebagai
dengan bentukan geometris
laki ataupun perempuan. segienam dan dikombi-
nasikan dengan motif serat
ru mata angin yang mewakili empat daerah
besar yangada di Lombok.
daya tarik bagi penggujung kalangan muda maupun pengunjungyanglainnya.
B. Detail funiture
C. Detail Interior
Gambar 23. Area makan samping pintu 2 Gambar 25. Area makan bangunan belakang
Setelah melewati pintu masuk restoran dan kafe ini terlihat Pada bangunan lantai dua ini terdapat area makan yang
di sebelah sisi kiri dan kanan terdapat dekorasi dinding yang berikan dekorasi sedemikian rupa melalui lukisan yang
berbeda, warna coklat yang dimunculkan akan dapat menggambarkan kehidupan serta kebudayaan yang ada di
menimbulkan kesan tenang atau netral serta menambah kesan Lombok, agar dapat tetap dipertahankan dan dilestarikan.
tradisional yang ingin tampilkan. Pemilihan bentukan dekorasi
diambil dari motif kain songket subahnale.
VI. KESIMPULAN
Perancangan restoran dan kafe ini bertujuan agar dapat
memperkenalkan kebudayaan yang dimiliki Lombok kepada
para wisatawan yang berkunjung ke Lombok baik wisatawan
dalam atau pun luar Negeri. Karena kebudayaan yang ada di
Lombok semakin lama semakin terlupakan terutama oleh
generasi muda saat ini, dengan mengangkat kebudayaan
lombok ke dalam perancangan ini diharapkan dapat membantu
Gambar 24. Area bar dan live musik untuk mempertahankan sekaligus membudidayakan
kebudayaan tersebut.
Area bar serta musik ini diberikan berdekatan agar saling Diharapkan juga dalam bidang interior dengan cara
terhubung dan dapat memberikan kenyamanan serta mengkombinasikan kebudayaan sekitar dengan tampilan yang
menghilangkan jenuh yang ada di kepala. Selain itu juga dapat lebih modern “ kontemporer”.
menjadi daya tarik tambah bagi restoran dan kafe ini.
dukungannya kepada penulis. [2] Suptandar, J. P. Disain interior Pengantar merencana interior untuk
mahasiswa disain dan arsitektur. Jakarta: Djambatan. 1999
[3] Ching, Francis D. K. Ilustrasi Desain Interior. Trans. Paul Hanoto
DAFTAR PUSTAKA Adjie. Jakarta: Erlangga, 1996.
[4] Aminah. “ Kain Tenun Songket Lombok NTB”. 1 November 2017. 10
[1] Soekresno. Manajemen Food and Beverage. 2000 Edisi ke II. februari 2019. <https://gpswisataindonesia.info/2017/11/kain-tenun-
Jakarta:PT. songket-lombok-ntb/ >.