Anda di halaman 1dari 4

KERANGKA ACUAN KERJA

KAK
MERENCANAKAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA KOTAMOBAGU
BERBASIS KEARIFAN LOKAL: SUATU TAWARAN

1. Uraian Kegiatan
a. Latar Belakang
Dalam paradigma pembangunan berkesinambungan, kearifan
lokal merupakan salah satu pendekatan yang mesti diadopsi dalam
perencanaan dan implementasi pembangunan. Melalui pendekatan
kearifan

lokal ini,

proses

dan pelaksanaan pembangunan akan

memerhatikan kekayaan budaya masyarakat setempat, yang bukan


hanya untuk dilestarikan tetapi menjadi instrumen dan landasan dalam
pembangunan.
Sebagai bentuk dari local genius atau cultural identity, kearifan
lokal dapat menjadi bangunan dan landasan dalam pembangunan
sehingga

implementasinya

setempat:

pembangunan

sesuai
yang

dengan

tidak

kebutuhan

merusak

masyarakat

budaya

setempat

dan/atau menghilangkan local genius dan cultural identity.


Dewasa ini pembangunan berkesinambungan yang berdasarkan
kearifan lokal menjadi arus utama dalam proses pembangunan.
Dampak

pembangunan

yang

mengabaikan

kearifan

lokal

telah

memorak-porandakan sendi-sendi budaya bangsa, yang merupakan


tiang dan penyangga utama bagi kelangsungan kehidupan.
Banyak bentuk kearifan lokal dalam budaya Kota Kotamobagu yang
belum digali atau ditemukan atau yang ada di kehidupan sehari
masyarakat tapi kemudian kurang dikenali. Beberapa diantaranya,
kearifan lokal dalam hubungan dengan makanan, yang berhubungan

dengan lingkungan setempat, dicocokkan dengan iklim dan bahan


makanan pokok setempat. Kearifan lokal dalam hubungan dengan
pengobatan: untuk pencegahan dan pengobatan.
Selanjutnya ada kearifan lokal dalam hubungan dengan sistem
produksi. Kearifan lokal dalam hubungan dengan perumahan, yang
disesuaikan dengan iklim dan bahan baku yang tersedia di wilayah
tersebut. Kearifan lokal dalam hubungan dengan pakaian, yang
disesuaikan dengan iklim dan bahan baku yang tersedia di wilayah itu.
Kearifan

lokal

pengetahuan

dalam

lokal

hubungan

sebagai

hasil

sesama
interaksi

manusia,

yaitu

terus

menerus

terbangun karena kebutuhan-kebutuhan di atas.


Beberapa
kearifan
yang
dikemukakan

sejatinya

sistem
yang
untuk

memberikan gambaran bahwa bentuk-bentuk kearifan local yang ada di


daerah sebenarnya dapat di maksimalkan untuk menunjang dan
memajukan potensi dan kekayaan yang ada di daerah kota Kotamobagu
sehingga pelaksanaan pembangunan di daerah akan selalu bersinergi
dengan kebutuhan dan keinginan masyarakat sebagai pendukung
kebudayaan setempat.
b. Maksud dan Tujuan
Sebagai kota yang mulai berkembang dan merupakan daerah
otonom baru hasil pemekaran dari Kabupaten Bolaang Mongondow,
dalam pelaksanaan pembangunannya diharapkan dapat berorientasi
pada kondisi kebutuhan masyarakat dimana memperhatikan adat
istiadat dan budaya yang telah berkembang menjadi kearifan local di
daerah Kota Kotamobagu
Tujuan pelaksanaan kegiatan ini adalah untuk mengetahui dan
menemu kenali dan mengidentifikasi bentuk-bentuk kearifan local yang

ada

di

daerah

Kota

Kotamobagu

dalam

bingkai

pelaksanaan

pembangunan daerah Kota Kotamobagu.

c. Lingkup Kegiatan
Lingkup kegiatan pekerjaan ini meliputi kajian dan analisis
pembangunan di kota Kotamobagu yang berbasis kearifan local serta
menemu kenali dan identifikasi kearifan local di Kota Koamobagu
dalam bentuk idea atau gagasan budaya dan produk-produk budaya
yang memungkinkan untuk digunakan dalam pengambilan kebijakan
pembangunan daerah.
d. Waktu Lokasi Kegiatan
Waktu pelaksanaan penyusunan dokumen sejarah perkembangan kota
Kotamobagu yakni bulan Maret sampai dengan Juli 2014. Lokasi
kegiatan ada di Kota Kotamobagu Propinsi Sulawesi Utara.
e. Keluaran Yang Ingin Dicapai
Keluaran yang dingin dicapai dari kegiatan ini adalah menemukan
bentuk-bentuk kearifan local yang ada di Kota Kotamobagu dan
meletakannya dalam pengambilan kebijakan-kebijakan pelaksanaan
pembangunan yang berbasis kearifan local sehingga.
f. Sumber Pendanaan
Dana yang digunakan dalam kegiatan ini berasal dari Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Kotamobagu Tahun
Anggaran 2014.
2. Jenis, Isi, dan Jumlah Laporan
a. Laporan Pendahuluan
Laporan Pendahuluan yang

mencakup

pendekatan,

metodologi,

rencana dan jadual kerja, metode pengumpulan data, Identifikasi dan

analisa data serta format pelaporan. Dokumen ini dibuat sebanyak 10


(sepuluh) eksemplar.
b. Laporan Akhir
Laporan akhir mencakup hasil akhir dari seluruh pekerjaan serta
hasil diskusi dan masukkan dari instansi terkait dan stakeholder
lainnya. Laporan ini dibuat sebanyak 20 (dua puluh) eksemplar, soft
copy / CD sebanyak 5 (lima) keeping flash disk 1 (satu) buah.
3. Kualifikasi Tenaga Ahli
Pekerjaan Kajian Merencanakan Pembangunan Daerah Kotamobagu
Berbasis Kearifan Lokal : Suatu Tawaran di Kota Kotamobagu tahun 2014
ini membutuhkan tenaga ahli dari berbagai disiplin ilmu.
Adapun kebutuhan tenaga ahli untuk kegiatan ini meliputi :
1)
Ahli Sejarah
2)
Ahli Budaya
3)
Ahli Sosiologi
4. Prakiraan Biaya dan Sumber Dana
Untuk pelaksanaan kegiatan ini memerlukan biaya kurang lebih Rp.
140.000.000 (seratus empat puluh juta rupiah) sudah termasuk PPN,
yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)
Kota Kotamobagu Tahun Anggaran 2014.
5. Penutup
Demikian Kerangka Acuan Kerja ini dibuat, untuk dipergunakan sebagai
pedoman bersama dalam rangka pelaksanaan pekerjaan jasa konsultansi
tentang

Kajian

Merencanakan

Pembangunan

Berbasis Kearifan Lokal : Suatu Tawaran.

Daerah

Kotamobagu

Anda mungkin juga menyukai