Anda di halaman 1dari 8

TRANSFORMASI SOSIAL BUDAYA NGOPI DI KOTA PEKANBARU

(STUDI DI KEDAI KOPI MEGARIA DAN COFFEE SHOP BOCO KOPI)

Oleh : Bimo Teguh Pangestu


Pembimbing : Siti Sofro Sidiq
Jurusan Sosiologi
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Riau
Kampus Bina Widya, Jl. H.R. Soebrantas Km 12,5 Simp. Baru, Pekanbaru 28293
Telp/Fax. 0761-63277

ABSTRAK

Kedai kopi sebagai ruang dimana budaya ngopi pertama kali lahir dan berkembang yang
awalnya hanya dilakukan kalangan orang dewasa serta didominasi kaum laki-laki, Kemudian
kedai kopi berkembang dengan konsep yang lebih modern dengan berbagai fasilitas dan
variasi minuman yang ditawarkan untuk berbagai kalangan. Sebagai salah satu ruang publik
dimana budaya kopi berkembang dan tidak hanya kegiatan jual beli yang terdapat disitu,
melainkan terdapat kegiatan bertukar informasi ataupun menghabiskan waktu sambil
menikmati kopi sendiri maupun bersama teman-teman. Budaya ngopi tidak hanya menjadi
fenomena di kalangan orang dewasa, tetapi fenomena budaya ngopi pun terjadi di kalangan
anak muda sebagai ruang yang memunculkan beragam aktivitas ataupun gaya hidup yang
dipengaruhi oleh nilai-nilai modernisme. Penelitian yang bertujuan untuk mengetahui
bagaimana budaya ngopi sebelum dan sesudah terjadinya transformasi sosial di Kedai Kopi
Megaria dan Coffee Shop Boco Kopi. Pemilihan subjek penelitian dilakukan dengan
aksidental sampel. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif.
Berdasarkan hasil penelitian bahwa budaya ngopi sudah ada sejak lama di kedai kopi, seperti
kedai kopi Megaria. Kemudian dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi
membuat kebutuhan masyarakat bertambah terutama pada industri kopi, hal ini merangsang
para penggiat industri kopi untuk berkembang pada ruang kedai kopi sehingga memunculkan
kedai kopi dengan konsep yang lebih modern seperti Coffee Shop Boco Kopi.

Kata Kunci: Transformasi Sosial, Budaya Ngopi, Nongkrong, Kedai Kopi, Gaya Hidup

TRANSFORMATION SOCIAL CULTURE OF NGOPI IN PEKANBARU CITY


(STUDIES OF MEGARIA COFFEE SHOP AND BOCO KOPI COFFEE SHOP)

ABSTRACT
The coffee shop is a space where coffee culture was first born and developed, which was
initially only carried out by adults and dominated by men. Modern with various facilities and
a variety of drinks offered for various circles. As one of the public spaces where coffee
culture develops and not only buying and selling activities are there, but there are activities
to exchange information or spend time while enjoying coffee alone or with friends. Coffee
culture is not only a phenomenon among adults, however the phenomenon of coffee culture
also occurs among young people as a space that gives rise to various activities or lifestyles
that are influenced by modernist values. This research aims to find out how the coffee culture
is before and after the social transformation at the Megaria Coffee Shop and Coffee Shop
Boco Kopi. The selection of research subjects was carried out by accidental samples. This

JOM FISIP Vol. 10: Edisi II Juli - Desember 2023 Page 1


study uses a descriptive qualitative research method. Based on the results of the study, coffee
culture has existed for a long time in coffee shops, such as the Megaria coffee shop. Then
with the development of science and technology, people's needs increase, especially in the
coffee industry, this stimulates coffee industry activists to develop in the coffee shop space so
that coffee shops with a more modern concept emerge modern as Coffee Shop Boco Kopi.

Keywords: Social Transformation, Coffee Culture, Hanging Out, Coffee Shops, Lifestyle

PENDAHULUAN sehingga berdampak pada eksistensi kedai


kopi di Pekanbaru. Oldenburg (1999)
1. Latar Belakang menjelaskan konsep third place sebagai
Meminum kopi telah menjadi salah satu dari tiga kategori tempat dimana
budaya dan menurut Wrecking Trish orang menghabiskan waktu mereka.
Rothgeb dalam artikel Ball Coffee Rumah adalah tempat pertama,
Roasters 2002, sedikitnya ada tiga “lingkungan domestic” untuk relaksasi.
gelombang dalam perkopian atau lebih Tempat kedua ditujukan untuk “ruang
dikenal dengan Waves Coffee. First Wave kerja yang produktif atau
Coffee pada era 1800-an kopi disajikan menguntungkan”. Tempat ketiga, adalah
dalam bentuk kemasan instan dan bahkan tempat dimana orang – orang bisa
dalam Perang Dunia I (1917), tentara mengobati stress, kesepian, dan
disajikan minuman kopi setiap harinya. keterasingan.
Second Wave Coffee para penikmat kopi Menurut Ainun Nadrah Santoso,
menganggap citarasa kopi instan kurang saat ini telah terjadi perubahan dalam
nikmat dan pada tahun 1960-an muncul penggunaan dan kebiasaan di Coffee Shop.
berbagai varian kopi baru seperti latte, Orang – orang memanfaatkan coffee shop
espresso, mochaccino, cappuccino, sebagai tempat umum dan ruang bersama
Frappuccino, Americano dan masih untuk bekerja. Jika diperhatikan fenomena
banyak lagi. Serta sambil minum kopi coffee shop yang terjadi sekarang sudah
mereka bisa mengobrol santai hingga membuat fungsi ruang tamu dirumah
berdiskusi dengan sesama. Third Wave beralih ke coffee shop. Peralihan ini terjadi
Coffee dimulai pada tahun 2000-an dimana karena kebutuhan akan gaya hidup sosial
masyarakat mulai sadar adanya perjalanan pada masyarakat berkembang sehingga
panjang dari sebuah secangkir kopi yang perubahan yang terjadi pada kedai kopi
nikmat. Mulai dari proses menanam, bersifat dinamis, yang artinya ruang tamu
pengolahan biji kopi hingga kopi dirumah yang awalnya berfungsi sebagai
disajikan. Dari sinilah muncul pemberian tempat untuk bertemu dan mengobrol
identitas kopi sesuai dengan daerah asal sudah beralih kepada ruang public social
biji kopi tersebut karna kopi akan berbeda berupa coffee shop dengan berbagai
rasanya apabila ditanam didaerah – daerah macam konsep tempat yang nyaman untuk
tertentu orang – orang bertemu dan mengobrol
(https://indieschearchipel.com/kopiklopedi serta varian menu menjadi daya tarik untuk
a/sejarah-kopi-indonesia, 12/08/2022). menarik orang - orang di berbagai
Perkembangan bisnis F&B (Food kelompok sosial maupun kalangan umur,
and Beverage) yang semakin meningkat artinya ruang untuk berinteraksi pun telah
dengan bermunculannya kedai – kedai bergeser karena adanya fenomena ini.
khususnya di bidang industri kopi yang 2. Rumusan Masalah
memiliki sasaran luas pada masyarakat Berdasarkan topik yang telah
perkotaan di tambah lagi dengan penulis bahas dalam latar belakang diatas,
menawarkan berbagai konsep tempat perlunya ditentukan rumusan masalah agar

JOM FISIP Vol. 10: Edisi II Juli - Desember 2023 Page 2


memudahkan penulis dalam menjawab
permasalahan yang ada bahkan pembaca TINJAUAN PUSTAKA
dapat memahami permasalahan yang 1. Perubahan Sosial
terdapat dalam tulisan ini. Dari topik yang Ferdinand Tonnies merupakan
telah dibahas, rumusan masalahnya yaitu: sosiolg berasal dari Jerman, teori yang
1. Bagaimana budaya ngopi sangat terkenal dan berhasil memebedakan
sebelum mengalami konsep tradisioial dan modern tentang
transformasi sosial pada kedai organisasi sosial yang disebut dengan teori
kopi di Kota Pekanbaru? Gemeinschaft dan Gesellschaft.
2. Bagaimana budaya ngopi Gemeinschaft diartikan sebagai sebuah
sesudah mengalami kelompok sosial atau paguyuban dan
transformasi sosial pada kedai Gesellschaft diartikan sebagai patembayan
kopi di Kota Pekanbaru? atau masyarakat modern. Konsep Tinnies
ini sejalan dengan Weber yang
3. Tujuan Penelitian sebelumnya telah menegaskan bahwa
Berdasarkan rumusan masalah perubahan masyarakat terlihat pada
yang telah penulis tentukan diatas, kecenderungan menuju rasionalisasi pada
tentunya perlu menguraikan beberapa kehidupan sosial dan organisasi sosial di
tujuan penelitian berdasarkan dari segala bidang (Yohanes Bahari, 2021:120).
permasalahan–permasalahan yang telah Gemeinschaft adalah sebuah kelompok
ditentukan. Adapun tujuan penelitiannya sosial dimana setiap pergerakan individu
adalah sebagai berikut: mengarah kepada kelompok sosial atau
1. Mengetahui budaya ngopi bertujuan untuk kelompok sosial itu
sebelum mengalami sendiri dengan menyampingkan keinginan
transformasi sosial pada kedai individual mereka. Berbeda dengan
kopi di Kota Pekanbaru. Gesellschaft, Gesellschaft merupakan
2. Mengetahui budaya ngopi kebalikan dari Gemeinschaft. Gesellschaft,
sesudah mengalami disebut sebagai patembayan atau
transformasi sosial pada kedai masyarakat modern yang merupakan suatu
kopi di Kota Pekanbaru. kelompok sosial dimana anggotanya
bekerja sama yang bertujuan untuk
4. Manfaat Penelitian memenuhi kebutuhan masing-masing
Berdasarkan penelitian yang individu.
dilakukan, maka manfaat penelitian Tonnies memaparkan
terbagi 2 yaitu: Gemeinschaft adalah Wessenwill yaitu
1. Manfaat Teoritis bentuk-bentuk kehendak, baik dalam arti
Hasil dari penelitian ini positif maupun negatif, yang berakar pada
diharapkan dapat menjadi manusia dan diperkuat oleh agama dan
referensi dan dapat kepercayaan, yang berlaku didalam bagian
memperkaya kajian sosiologi tubuh perilaku atau kekuaran naluriah.
terutama dalam kajian Jadi, Wessenwill itu sudah merupakan
Sosiologi Perkotaan yang kodrat manusia yang timbul dari
berkaitan dengan Transformasi keseluruhan kehidupan alami. Sedangkan
Sosial Budaya Ngopi di Kota Gesellschaft adalah Kurwille yaitu
Pekanbaru. merupakan bentuk-bentuk kehendak yang
2. Manfaat Praktis mendasarkan pada akal manusia yang
a. Manfaat bagi Mahasiswa ditujukan pada tujuan-tujuan tertentu dan
b. Manfaat bagi Akademis sifatnya rasional dengan menggunakan
c. Manfaat bagi Masyarakat alat-alat dari unsur kehidupan lainnya.
d. Manfaat bagi Peneliti Atau dapat pula berupa pertimbangan dan
JOM FISIP Vol. 10: Edisi II Juli - Desember 2023 Page 3
pertolongan. Tonnies membedakan masyarakat adalah adanya
Gemeinschaft menjadi 3 jenis, yaitu : kecenderunganberfikir secara rasional,
2. Gemeinschaft by blood, yaitu perubahan orientasi hidup, proses
Gemeinschaft yang pandangan terhadap suatu aturan dan
mendasarkan diri pada ikatan sistem organisasi (Yohanes Bahari,
darah atau keturunan. Didalam 2021:122-123).
pertumbuhannya masyarakat Perubahan kultural (kebudayaan)
yang semacam ini makin lama adalah perubahan kebudayaan masyarakat
makin menipis, contoh : desa dari pola tradisional menjadi bersifat
Kekerabatan, masyarakat- modern. Pengertian istilah “tradisional”
masyarakat daerah yang terdapat dan “modern” memang sangat umum dan
di DI. Yogyakarta, Solo, dan kabur (Rahardjo, 199:200). Perubahan
sebagainya. sosial dapat dikatakan sebagai suatu
3. Gemeinschaft of palco (locality), perubahan dari gejala-gejala sosial yang
yaitu Gemeinschaft yang ada pada masyarakat dari yang bersifat
mendasarkan diri pada tempat individual sampai yang lebih kompleks.
tinggal yang saling berdekatan Perubahan sosial dapat dilihat dari segi
sehingga dimungkinkan untuk terganggunya kesinambungan diantara
dapatnya saling menolong, kesatuan sosial walaupun keadaan relatif
contoh : RT dan RW. kecil. Perubahan meliputi struktur, fungsi,
4. Gemeinschaft of mind, yaitu nilai, norma, pranata, dan semua aspek
Gemeinschaft yang yang dihasilkan dari integrasi antara
mendasarkan diri pada ideologi manusia, organisasi komunitas, termasuk
atau pikiran yang sama. Dimana, perubahan dalam hal budaya.
dari ketiga bentuk ini dapat
ditemui pada masyarakat, baik 2. Budaya Ngopi
di kota maupun desa (Yohanes Budaya Ngopi sudah ada jauh sebelum
Bahari, 2021:121-122). meluasnya kedai kopi ataupun Coffee Shop
Gemeinschaft (komunitas) ditandai kekinian yang ada pada masyarakat saat
dengan ikatan sosial yang bersifat pribadi, ini. Menurut (Cahya,2018) nongkrong
akrab, dan tatap muka (primer) kemudian diartikan sebagai kegiatan untuk mengisi
ciri-ciri ikatan sosial ini berubah menjadi waktu luang yang dilakukan pada tradisi
impersonal, termediasi, dan sekunder masyarakat Indonesia yang biasanya
dalam masyarkaat modern (Gesellschaft) dilakukan dengan sekedar minum kopi
(Piotr Sztompka, 2011:123). Lebih lanjut, maupun teh dengan didampingi dengan
Tonnies adalah contoh langka penganut makanan kecil (camilan) yang dilakukan
evolusionisme yang tak menganggap bersama keluarga dan sanak saudara
evolusi identik dengan kemajuan. dirumah. Tradisi ini biasanya dilakukan
Menurutnya, evolusi terjadi secara pada pagi hari maupun malam hari sebagai
berlawanan dengan kebutuhan manusia, pengisi waktu luang. Seiring dengan
lebih maju kearah memperburuk berkembangnya zaman hingga
ketimbang meningkatkan kondisi berpengaruh terhadap kondisi masyarakat
kehidupan manusia. Menurut Tonnies hingga ruang-ruang sosial yang ada,
perbedaan antara Gemeinschaft dan kegiatan ngopi mulai berkembang
Gesellschaft sebagai suatu perubahan yang maknanya yang walaupun secara umum
justru bergerak kearah memperburuk. tetap diartikan sebagai kegiatan untuk
Terkait evolusi sosial, Tonnies mengisi waktu luang.
berpandangan sama dan senada dengan Sebuah artikel yang telah
Weber. Menurut Tonnies faktor-faktor diterbitkan oleh New York Time tentang
yang mempengaruhi perubahan keramaian dari salah satu tempat
JOM FISIP Vol. 10: Edisi II Juli - Desember 2023 Page 4
perbelanjaan yang ada di Jakarta “in many serta apa saja yang dapat dijadikan sebagai
ways,…that there is a word sitting, subjek penelitian dengan
chatting, and generally doing nothing: mempertimbangkan kesesuaian untuk
Nongkrong” (Schonhard, 2012 : 12). mencapai tujuan penelitian, Soehartono
Artikel ini menjelaskan bahwa kegiatan (2011). Berikut kriteria subjek penelitian
nongkrong dapat dilihat sebagai gaya dalam penelitian ini.
hidup dari masyarakat Indonesia. Artinya 1. Informan dari masing-masing
bahwa budaya ngopi ataupun berkumpul Coffee Shop Boco Kopi dan Kedai
sambil minum kopi atau teh sudah ada Kopi Megaria yaitu pelanggan
sejak dulu hanya saja tempat yang menjadi yang mengunjungi coffee shop dan
ruang untuk ngopi memiliki pergeseran kedai kopi serta owner dari coffee
makna karena telah terjadi perkembangan shop Boco Kopi dan kedai kopi
zaman yang berdampak pada kehidupan Megaria tersebut.
sosial berupa kebutuhan akan ruang 2. Pelanggan yang mengunjungi
sebagai tempat untuk berkumpul. Coffee Shop Boco Kopi yang
memiliki rentang usia 18 tahun
METODE PENELITIAN hingga usia 26 tahun yang
Lokasi Penelitian berjumlah 4 orang sebagai
Penelitian ini dilaksanakan di Kota informan penelitian.
Pekanbaru, tepatnya di Coffee Shop Boco 3. Pelanggan yang mengunjungi
Kopi dan Kedai Kopi Megaria, dimana Kedai Kopi Megaria yang memiliki
penelitian ini bersifat kualitatif. Penelitian rentang usia 26 tahun hingga usia
ini bertujuan untuk mengungkapkan 80 tahun yang berjumlah 4 orang
jawaban secara deskriptif dan mendalam sebagai informan penelitian.
atas fenomena yang dikaji dalam
penelitian ini. Adapun metode yang Jenis dan Sumber Data
digunakan dalam penelitian ini adalah Jenis data yang digunakan dalam
metode wawancara mendalam dengan penelitian Transformasi Sosial Budaya
judul “Transformasi Sosial Budaya Ngopi Ngopi di Kota Pekanbaru (Studi di Kedai
di Kota Pekanbaru (Studi di Coffee Shop Kopi Megaria dan Coffee Shop Boco Kopi)
Boco Kopi dan Kedai Kopi Megaria). adalah metode kualitatif dengan sumber
Metode tersebut melibatkan informan data yang dilakukan menggunakan
dalam melihat dan memahami kondisi wawancara mendalam. Wawancara
ataupun situasi sosial dalam menemukan mendalam dilakukan untuk menemukan
jawaban penelitian. informasi yang lebih terperinci dari
informan di lapangan. Hasil akhir yang
Subjek Penelitian didapatkan dari informan tersebut akan
Subjek penelitian ini diperlukan diuraikan secara deskriptif. Berikut
untuk menjawab atas tafsiran gejala, penjabaran data pada hasil penelitian ini.
peristiwa, fakta, atau pun realita dari
subjek penelitian tersebut, Raco (2018). Data Primer
Subjek dari penelitian ini adalah pelanggan Data Sekunder
yang sedang mengunjungi Coffee Shop Teknik Pengumpulan Data
Boco Kopi dan Kedai Kopi Megaria di Metode pengumpulan data yang
Kota Pekanbaru serta Owner dari kedua digunakan pada penelitian ini adalah
kedai kopi tersebut. Penelitian ini pendekatan kualitatif deskriptif. Dimana
menggunakan teknik accidental sampling, teknik yang digunakan adalah teknik
di lapangan langsung memilih informan wawancara mendalam, observasi lapangan,
yang mampu menjawab fenomena terkait. dan dokumentasi. Teknik observasi
Hal ini bertujuan untuk menentukan siapa
JOM FISIP Vol. 10: Edisi II Juli - Desember 2023 Page 5
dilakukan dengan cara turun langsung ke menggunakan metode lama berupa
lokasi penelitian dan teknik wawancara menggunakan saringan kain.
mendalam akan dicatat atau direkam oleh Kedai kopi Megaria sangat erat
peneliti, Sugiyono (2012). dengan rasa kopi dan mie pangsitnya yang
1. Wawancara enak dan nikmat, pengunjung yang datang
2. Observasi pun lebih banyak kalangan orang tua,
3. Dokumentasi kedai kopi Megaria yang memiliki konsep
bangunan ruko ini buka setiap hari dari
Analisis Data Pukul 06.30 Pagi hingga Pukul 11.00
Lexy J. Moleong (2009) Siang, kemudian dilanjutkan lagi pada
menjelaskan pengertian analisis data Pukul 16.00 hingga Pukul 22.00 Malam.
kualitatif adalah usaha yang berkaitan Kedai Kopi Megaria sangat banyak
dengan data, mengorganisasikan data, dikenal oleh kalangan orang tua yang dari
memilah menjadi satu kesatuan, lalu dulu sudah menikmati kopi disini, bahkan
disintesiskan, mencari, serta menemukan mereka memperkenalkan kedai kopi ini
pola yang berkaitan dengan penelitian, kepada anak-anak mereka dan membawa
kemudian diputuskan apa yang nantinya anak-anak mereka makan dan menikmati
disimpulkan kepada orang lain. Menurut kopi disini
Matthew B. Miles dan Michael Hubermas
(2007) menjelaskan bahwa terdapat tiga Coffee Shop Boco Kopi
proses analisis data kualitatif, yaitu: Boco Kopi berlokasi di Jl. Amal
1. Reduksi Data Ikhlas, Kelurahan Air Dingin, Kecamatan
2. Penyajian Data Bukit Raya, Kota Pekanbaru. Boco kopi
3. Penarikan Kesimpulan merupakan coffee shop yang menjadi
bagian dari kawasan lingkungan
Gambaran Umum Lokasi Penelitian mahasiswa Universitas Islam Riau (UIR).
Kedai Kopi Megaria Pertama kali berdiri pada pertengahan Mei
Kedai Kopi Megaria terletak di tahun 2018 yang dirintis oleh empat orang
Jl.Ir, H. Juanda No. 99, Kelurahan Sago, sekawan salah satunya adalah Azis
Kecamatan Senapelan, Kota Pekanbaru. Febriadi yang dulu merangkap sebagai
Kedai kopi ini merupakan kedai kopi yang barista di coffee shop itu juga. berangkat
melegenda di Kota Pekanbaru dan sudah dari keinginan membuka kedai kopi
memasuki generasi ke-3 dari pengelola sekaligus memberikan dan menghidupkan
pertama yang awalnya berlokasi di Kota ruang bagi para seniman marpoyan
Siantar pada tahun 1964, dan kemudian khususnya Mahasiswa Universitas Islam
pindah ke Kota Pekanbaru pada tahun Riau (UIR).
1970 an silam. Di Era banyaknya kedai Awal Boco Kopi berdiri masih
kopi modern atau coffee shop, kedai kopi memanfaatkan perabotan dari alam dan
Megaria memilih tetap mempertahankan mengusung konsep sederhana “Rumah
eksistensi kedai kopinya karena makanan Baca” serta ruang dimana berkumpulnya
dan minumannya sudah sesuai dengan seniman – seniman Marpoyan dengan
sasaran konsumen. Menu yang ditawarkan berbagai macam kegiatan kreatif untuk
sangat beragam, mulai dari mie pangsit, menarik pelanggan agar tidak merasa
bubur ayam, kwetiau, mie goreng, nasi bosan dengan tampilan coffee shop
goreng hingga aneka gorengan dan tersebut. Hingga sekarang Boco Kopi
minumannya pun beragam mulai dari teh sudah melakukan empat kali renovasi pada
hangat, teh tarik, milo, kopi O, hingga kopi pertengahan tahun 2019 kemudian
susu. Metode yang digunakan dalam melakukan renovasi kembali pada akhir
membuat kopi pun tergolong masih tahun 2019 dan melakukan renovasi
terakhir pada akhir 2022, tentu saja dengan
JOM FISIP Vol. 10: Edisi II Juli - Desember 2023 Page 6
konsep yang berbeda-beda untuk teman-teman mereka, membaca,
melakukan pembaruan agar menambah mengobrol, bahkan hanya sekedar
pelanggan dan dengan pembaruan itu tentu menikmati kopi di Boco Kopi.
saja tidak menghilangkan fungsi bahwa
Boco Kopi tetap menjadi ruang bagi HASIL PENELITIAN
seniman-seniman Marpoyan khususnya Budaya Ngopi Sebelum Mengalami
Mahasiswa Universitas Islam Riau (UIR). Transformasi Sosial
Sejak berdiri pada pertengahan Mei Budaya minum kopi sudah
tahun 2018, Coffee Shop Boco Kopi berkembang sejak dari dulu, sejak pertama
mempunyai karakter sendiri yang jauh kali Sistem Tanam Paksa yang dilakukan
berbeda dengan coffee shop lain. Hingga oleh Pemerintahan Belanda. Awal mula
sekarang masih mempertahankan cita rasa kegiatan meminum kopi merupakan
minuman agar pelanggan tetap kebiasaan yang dilakukan oleh
berkunjung. Dengan tata ruang Indoor dan pemerintahan belanda, kemudian dengan
Outdoor, bar yang dapat dilihat oleh diiringi dengan perkembangan masyarakat
pelanggan serta terdapat buku bacaan Indonesia juga mulai gemar meminum
hingga acara-acara seni yang sering kopi. Awalnya kegiatan meminum kopi
diadakan membuat Coffee Shop Boco Kopi hanya dilakukan oleh orang dewasa hingga
sendiri sangat terlihat begitu berbeda usia lanjut dan kegiatan minum kopi hanya
dengan Coffee Shop yang lain. Sampai didominasi oleh kaum pria. Hal yang sama
sekarang sudah hampir 20 variasi dikemukakan oleh informan Linda, Linda
minuman yang dikeluarkan dengan mengatakan bahwa kedai kopi awalnya
berbagai metode mulai dari kopi hitam, hanya dikunjungi oleh orang dewasa
kopi susu hingga minuman Mixologists sekitar rumahnya, pegawai kantoran,
tanpa alkohol pun tersedia sehingga atupun orang-orang terdekat yang lebih
pelanggan dapat memesan minuman banyak laki-laki. kegiatan ngopi tidak
favorit yang diinginkan. Minuman es kopi hanya dapat dilakukan di pagi hari
susu menjadi minuman favorit di coffee sebelum memulai aktivitas, melainkan
shop Boco Kopi, setidaknya setidaknya sesudah melakukan aktivitas, di sore hari
terjual lebih dari 1500 cup/ bulan atau ± pun dapat menikmati kopi setelah
53 cup/ hari. Menurut pelanggan mereka melakukan pekerjaannya.
sangat menyukai kopi susu di Boco Kopi
selain rasa kopi susunya yang tidak terlalu Budaya Ngopi Sesudah Mengalami
manis dan creamy kopinya juga memiliki Transformasi Sosial
cita rasa tersendiri. Budaya ngopi di cafe merupakan
Coffee Shop Boco Kopi memiliki tren gaya hidup remaja di Indonesia.
manajemen yang menargetkan pasar pada Remaja nongki di cafe adalah dua hal yang
kalangan anak muda terutama pada sudah melekat (Olifia, 2014:11). Selain
mahasiswa UIR tapi tanpa dipungkiri tidak hanya menikmati kopi dan fasilitas
bahwa tidak hanya kalangan mahasiswa yang disediakan di coffee shop seperti wifi
Uir saja yang mengunjungi coffee shop ataupun musik yang diputarkan tempat
Boco Kopi tetapi banyak dari mahasiswa tersebut, pengunjung yang datang bisa
maupun masyarakat yang datang dan melakukan kegiatan yang ditawarkan
menikmati kopi disini serta menikmati coffee shop ataupun kegiatan yang ingin
fasilitas yang ada di Boco Kopi, selain itu dilakukan oleh pengunjung.
dengan tata ruang yang nyaman sehingga Penutup
pengunjung yang mahasiswa ataupun yang Kesimpulan
bukan mahasiswa dapat melakukan Berdasarkan hasil penelitian yang
kegiatan yang mereka sukai di Boco Kopi. dilakukan, Berikut kesimpulan
Baik itu mengerjakan tugas kuliah bersama Transformasi Sosial Budaya Ngopi di Kota
JOM FISIP Vol. 10: Edisi II Juli - Desember 2023 Page 7
Pekanbaru (Studi di Kedai Kopi Megaria Berdasarkan penelitian dan data yang
dan Coffee Shop Boco Kopi) didapatkan, berikut peneliti tulis mengenai
1. Budaya ngopi sebelum mengalami saran sebagai harapan keberlangsungan
perubahan sosia terlihat pada kedai dalam penulisan tersebut.
kopi Megaria dimana kegiatan 1. Dengan berkembangnya kedai
ngopi tersebut masih dilakukan kopi modern diharapkan kedai
oleh kalangan orang dewasa, kopi lama seperti kedai kopi
mereka yang menikmati kopi disitu Megaria mampu bersaing
masih mengenal satu sama lain dengan kedai kopi modern
hingga pembagian kerja di kedai seperti coffee shop Boco Kopi
kopi tersbut masih sederhana serta tanpa menghilangkan identitas
pemilik kedai kopipun masih di dari kedai kopi tersebut karena
keluarga yang sama dengan budaya ngopi masyarakat
dilanjutkan dengan usaha turun- Indonesia terutama di Kota
temurun. Dan sekarang di kedai Pekanbaru hadir dan berawal
kopi Megaria budaya itu tetap dari itu.
berjalan disamping berkembangnya 2. Penelitian mengharapkan skripsi
kedai kopi modern yang tentu saja ini dapat menjadi bahan literasi
berdampak pada kedai kopi yang berkaitan dengan
Megaria yaitu keuntungan ataupun fenomena budaya ngopi atau
kerugian. yang terkait secara sosiologis,
2. Budaya ngopi setelah mengalami baik masyarakat, lembaga sosial,
perubahan sosial terlihat pada ataupun instansi terkait.
coffee shop Boco Kopi. Perubahan
Sosial itu dapat dilihat dengan DAFTAR PUSTAKA
tujuan orang pergi ke coffee shop Bahari, Yohanes. 2021. Pemikiran Tokoh-
Boco Kopi , tempat dimana orang- Tokoh Sosiologi Klasik dan
orang berkumpul dengan tujuan Prakteknya Dalam Pemecahan
yang berbeda, ada yang ingin Masalah Sosial. Pontianak
menikmati kopi baik itu sambil Kalimantan Barat. TOP Indonesia.
membaca buku dan menikmati Moleong, Lexy J. 2007. Metodologi
fasilitas yang diberikan, mereka Penelitian Kualitatif. Edisi Revisi.
yang datang ke coffee shop rata- Bandung :
rata dari berbagai kalangan umur, PT Remaja Rosdakarya.
melakukan aktivitas apa saja yang Rahardjo. 1999. Pengantar Sosiologi
ingin dilakukan serta tempat Pedesaan dan Pertanian.
dimana berkumpulnya dengan latar Yogyakarta. Gaja Mada University
belakang yang berbeda-beda. Press.
fasilitas yang disediakan coffee Sugiyono (2007). Statistik Untuk
shop serta variasi minuman yang Penelitian. Bandung: Alfabeta, cv.
ditawarkan. Perubahan sosial pada Sztompka, P. 2011. Sosiologi Perubahan
budaya ngopi di Kota Pekanbaru Sosial. Jakarta. Prenada Media Group.
terjadi karena berkembangan Sztompka, P. 2014. Agency and Structure
teknologi serta bertambahnya (RLE Social Theory): Reorienting
kebutuhan masyarakat terutama Social Theory. Routledge.
pada industri kopi. https://indieschearchipel.com/kopiklopedia
Saran /sejarah-kopi-indonesia
.

JOM FISIP Vol. 10: Edisi II Juli - Desember 2023 Page 8

Anda mungkin juga menyukai