Anda di halaman 1dari 9

BAB IV

PENGARUH KEDAI KOPI

TERHADAP KEHIDUPAN SOSIAL

Minum kopi telah menjadi budaya di Indonesia dan telah berkembang

sejak lama, yakni sejak pertama kali Sistem Tanam Paksa oleh pemerintahan

Hindia-Belanda. Budaya minum kopi di Indonesia dilakukan oleh masyarakat

dengan tujuan-tujuan tertentu, seperti menjaga tubuh agar tidak mengantuk dalam

melakukan aktivitas. Pada awalnya minum kopi hanya dilakukan oleh kelompok-

kelompok orang dewasa hingga usia lanjut dan didominasi oleh laki-laki tetapi

seiring perkembangan zaman meminum kopi tidak lagi didominasi oleh orang-

orang dewasa, tetapi juga anak muda baik laki-laki dan perempuan.

Pada bab IV ini akan diuraikan pengaruh Kedai Kopi Rasa Sedap dimana

kehadiran Kedai Kopi Rasa Sedap dalam kehidupan masyarakat sangat besar

pengaruhnya, baik itu dari segi peningkatan sarana penunjang kehidupan serta

secara sadar atau tidak sadar telah mengubah warna kehidupan masyarakat akibat

hadirnya sarana penunjang tersebut.

4.1 Kedai Kopi Sebagai Gaya Hidup

Sejarah kopi di Indonesia telah terjadi sudah sejak lama. Hal ini dapat

dilihat dari banyaknya perkebunan di Indonesia, sehingga menempatkan

Indonesia sebagai komoditas Kopi terbesar nomor empat setelah Brasil, Vietnam
dan Kolombia.1 Kopi menjadi minuman paling populer di dunia setelah air putih.

Kopi mampu menciptakan komoditi yang tidak terbatas di seluruh dunia sehingga

penikmat kopi selalu bertambah setiap waktu.

Kedai kopi sekarang telah menjadi bagian dari gaya hidup dan mode

tersendiri sebagian kalangan. Gaya hidup dilukiskan sebagai konsep yang

kompleks. Sebagai satu bentuk pembedaan sosial, gaya hidup dimaknai dengan

cara yang berbeda-beda, sehingga tidak heran gaya hidup dimaknai menjadi

“sumber penafsiran” yang terbuka.2 Dari berbagai pemaknaan gaya hidup dilihat

sebagai wujud paling ekspresif dari bagaimana cara manusia menjalani dan

memaknai kehidupannya, juga dipahami sebagai cara terpola dalam

menginvestasikan aspek-aspek tertentu dari kehidupan sehari-hari dengan nilai

sosial.3 Dengan cara demikian, gaya hidup menjadi cara untuk mengidentifikasi

diri dari dan sekaligus membedakan diri dalam relasi sosial.

Kedai Kopi Rasa Sedap yang berlokasi di pusat perbelanjaan di kota

Jambi menjadi tempat dan lokasi meluangkan waktu yang tersisa dari rutinitas

padat sebagian orang dan berkembang menjadi bentuk sarana aktualisasi sosial.

Secangkir kopi kemudian menjadi perangkat simbol yang sangat luar biasa karena

tidak sebatas berfungsi menjadi penghilang kantuk atau teman begadang nonton

bola, namun telah berubah menjadi sebagian kode simbolik yang digunakan

1
Afra Augesti. 5 Negara Ini Jadi Produsen Kopi Terbesar di Dunia, Salah Satunya
Indonesia.Liputan 6, di akses pada 01 Okt 2019.
2
Ratna Yuliana. Pengaruh Gaya Hidup Terhadap Keputusan Pembelian (Influencer of
Liferstyle on Purchase of Decision danar Hadi Bating Clothing). Surabaya : Universitas Negeri
Surabaya, 2008.
3
Irwanti Said. Warung Kopi dan Gaya Hidup Modern. Jurnal Al-Khitabah, Vol.III, No
1. Juni 2017, hlm 37
sebagian kalangan penikmatnya untuk mengaktualisasikan keberadaan mereka

dalam kelompok sosial.

Pada masa kontemporer, menjamurnya kedai kopi di berbagai daerah saat

ini menimbulkan banyak pertanyaan. Apakah kopi menjadi barang yang begitu

diminati, sehingga banyak orang yang memanfaatkannya sebagai bahan

komoditas? Seiring perkembangan zaman, kopi tidak hanya menjadi minuman

untuk disuguhkan dalam bertamu saja, namun telah menjadi bagian dari gaya

hidup masyarakat urban. Faktor yang mengundang minat orang-orang untuk

memilih kedai kopi adalah sebagai tempat untuk berinteraksi.

Seiring dengan perkembangan zaman, bermunculan berbagai macam

konsep ataupun style tempat ngopi, dan juga telah muncul kreasi kopi baru mulai

dari espresso, latte, cappuccino, macciato, mocca cafe dan masih banyak lagi.

Kini minuman kopi dapat ditemui mulai dari kedai kopi pinggiran sampai café

menyediakan olahan kopi. Kopi telah mengubah cara berinteraksi banyak orang

saat ini. Kopi dipandang sebagai pendamping dalam mengobrol dan nongkrong.

Saat ini telah banyak muncul kedai-kedai kopi modren yang membuat

kedai kopi tradisional semakin tertinggal. Salah satu kedai kopi yang sangat

diminati masyarakat kota Jambi yakni kedai kopi Starbuks4 yang merupakan

salah satu kedai kopi bersifat franchise yang berasal dari Amerika Serikat. Kedai

kopi ini mengakibatkan munculnya kedai-kedai kopi modern yang ada di kota

4
Starbacks muncul di Amerika Serikat untuk pertama kali merupakan salah satu faktor
penyebab meningkatnya nilai usaha kedai kopi. Dimana telah diketahui Amerika yang dianggap
sebagai pusat modernisasi menjadikan segala sesuatu yang berasal dari Amerika dipandang
memiliki nilai modern. Dalam Solikatun, Drajat Tri Kartono, Argyo Demartoto. Perilaku
Konsumsi Kopi Sebagai Budaya Masyarakat Konmsi: Studi Fenomenologi Pada Peminum Kopi di
Kedai Kopi Kota Semarang. (Jurnal Analisa Sosiologi : Universitas Sebelas Maret Surakarta, April
2015) hlm 67
Jambi. Bahkan Starbucks telah menjadi ikon gaya hidup dan budaya minum kopi

di kedai kopi modern yang telah menjadi trend di kalangan masyarakat. Dimana

yang dicari bukanlah kopi itu tersendiri melainkan fasilitas, suasana, prestise dan

gengsi.

Kedai kopi Starbuks telah menawarkan gaya hidup dalam mengonsumsi

kopi yang akan mempengaruhi kesadaran dan pengetahuan peminum kopi.

Kebiasaan mengonsumsi kopi yang dilakukan di kedai kopi merupakan salah satu

cara untuk mempublikasikan diri kepada orang lain yang berhubungan dengan

kedudukan sosial. Sehingga aktivitas mengonsumsi kopi akan mempunyai makna

tersendiri bagi masing-msing individu. Setelah peminum kopi mengetahui apa

saja yang telah ditawarkan dan diberikan kepada penikmat kopi, maka peminum

kopi akan memaknai mengonsumsi kopi tidak hanya sekedar minum secangkir

kopi, melainkan minum kopi dapat menunjukkan status sosial yang berkelas.

Kedai kopi modern di kota Jambi selain Starbuks juga ada kedai kopi

Excelso dengan desain yang elegan dan mewah pada kedai kopinya. Excelso

menyediakan layanan yang ekseklusif dan personal dengan pilihan makanan dan

minuman yang lebih beragam. Excelso melalui inovasi produknya, meracikan

minuman kopi untuk dapat menarik minat penikmat kopi. Salah satu strategi

Excelso untuk menarik minat para penikmat kopi yakni melalui media massa

maupun elektronik, diantaranya bentuk kalimat dalam slogan Excelso yang

terdapat dalam media elektronik yakni when coffe is your life style.5 Bentuk

slogan tersebut diciptakan kedai kopi Excelso secara tidak langsung telah menarik

5
Ibid.,
minat peminum kopi dan juga dapat menunujukkan sebuah tempat kopi yang telah

mengikuti trend gaya hidup.

Perkembangan kedai kopi pada masa kontemporer saat ini telah

mengakibatkan terbentuknya masyarakat konsumsi, masyarakat yang semakin

konsumtif terhadap komoditas yang telah ditawarkan oleh pasar modern. Sifat

konsumsi masyarakat cenderung tidak hanya didasarkan atas kebutuhan hidup,

melainkan didasarkan pada keinginan yang dapat memuaskan hasrat.6 Sekarang

ini mengonsumsi kopi dilakukan untuk mengikuti gaya hidup masyarakat modern

yang eksklusif dan mendapatkan prestise, walaupun peminum kopi mengetahui

bahwa apa yang dikonsumsi kadang tidak sesuai dengan apa yang diinginkan,

misalnya rasa minum kopi yang disediakan terasa pahit yang berasal dari ekstrak

biji kopi pilihan.

4.2 Ngopi sebagai Budaya

Ngopi merupakan salah satu budaya yang tidak pernah lepas dari

kehidupan masyarakat, khususnya masyarakat kota Jambi bahkan keberadaan

kedai kopi semakin membudaya disela-sela aktivitas keseharian yang

menjenuhkan. Dewasa ini budaya ngopi banyak dinikmati oleh kaum milenial

untuk bersenang-senang diantara teman sebaya, dengan menekankan pada

penampilan dan gaya, budaya ngopi erat kaitannya dengan trend7 dan gaya hidup.

6
Ibid.,
7
Menurut New Oxford English Dictionary trend merupakan „A general direction in
which something is developing changing’ artinya suatu arah yang umum dimana sesuatu
perkembangan atau perubahan. Dalam Rani Sartika. Pergeseran Budaya Ngopi di Kalangan
Generasi Muda di Kota Tanjung Pinang. (Skripsi : Universitas Maritim Raja Ali Haji, 2017) hlm
9
Budaya ngopi terdapat nilai serta tanda tersendiri sampai banyak

masyarakat yang memilih untuk minum atau mengonsumsi kopi di kedai kopi.

Kedai kopi merupakan sebuah wadah yang dapat memberikan tempat bagi

masyarakat khususnya masyarakat kota Jambi untuk berkomunikasi satu sama

lain. Kondisi dimana orang-orang dengan cara berinteraksi di kedai kopi. Kedai

kopi selalu dijadikan pilihan untuk melakukan interaksi oleh masyarakat kota

Jambi. Selain itu tidak sedikit yang mengaku bahwa kedai kopi dapat memberikan

inspirasi dan informasi. Hal ini tidak terlepas dari manfaat kedai kopi yaitu

sebagai tempat menemukan ide dan gagasan. Maka tidak heran begitu banyak

kelompok sosial dari berbagai kalangan datang dan menjadi pelanggan di kedai

kopi.

Budaya ngopi dijadikan sebagai gaya ekspresi dan tanda prestise,

kemewahan, kekuasaan, dan sebagainya. Konsumsi kopi bukan lagi atas esensi

nilai guna dan juga kebutuhan dari barang komuditi. Saat ini sulit membedakan

masyarakat yang datang ke kedai kopi karena ingin mengonsumsi kopi atau

mempunya keinginan dan motivasi lain selain untuk ngopi. Saat ini kedai kopi

menjadi salah satu tempat yang digandrungi kaum milenial kota Jambi. Kedai

kopi bagaikan magnet yang membuat kaum milenial mengisi waktu luang mereka

hanya sekedar untuk menghabiskan secangkir kopi dan bersantai belama-lama di

edai kopi yang menyediakan berbagai fasilitas.

4.3 Kedai Kopi sebagai tempat berkumpul dan berdiskusi


Adanya kedai kopi di kota Jambi membuat para pengunjung memaknai

kedai kopi sebagai ranah sosial yang bisa dibentuk dan dimodifikasi dalam

komunikasi yang bermacam-macam. Keberadaan kedai kopi di kota Jambi

menawarkan bentuk interaksi yang bersifat obrolan santai sampai pada obrolan

yang serius dengan kemasan yang formal, sebagai rangkaian komunikasi massa.

Diskusi di kedai kopi tidak hanya sebagai pemenuhan interaksi, akan tetapi

diskusi yang dilakukan pengunjung menjadi langkah atau tindaklanjut dari

permasalahan yang dihadapi, sehingga hal yang wajar ketika kedai kopi dijadikan

tempat untuk melakukan pertemuan. Walaupun kesannya informal akan tetapi

pertemuan-pertemuan tersebut menghasilkan suatu keputusan yang menunjang.

Kedai kopi menjadi sarana publik yang memenuhi segala kebutuhan

dalam menunjang aktivitas masyarakat dan telah menjadi bagian hidup dari

masyarakat perkotaan, kedai kopi di artikan sebagai ruang yang dimanfaatkan

masyarakat yang tidak hanya sekedar duduk dan minum kopi, tetapi ngopi juga

dapat menjadi tempat bersosialisasi dan berkumpul bersama teman, sahabat dan

rekan. Dimana kedai kopi saat ini sebagai tempat informasi, setiap pengunjungnya

dapat mendaptkan informasi dari mana saja; dari koran gratis, televisi yang di

sediakan, informasi dari percakapan mulut ke mulut dengan sesama pengunjung

kedai kopi.

Kedai kopi telah dianggap membuka kesempatan yang seluas-luasnya

bagi pengunjung untuk berinteraksi dan berkomunikasi dengan siapa saja dan

membicarakan persoalan apa saja, termasuk ketika para informan mengatakan


bahwa mereka juga kerap bertemu narasumber mereka di kedai kopi.8 Bagi

sebagian masyarakat kedai kopi menjadi tempat mereka bercerita tanpa sungkan

menyampaikan keluhkesah maupun tanggapan perihal berbagai macam peristiwa

yang terjadi di sekelilingnya.

Pengaruh kedai kopi menciptakan sub kultur baru. Pada awalanya ngopi

di kedai kopi hanyalah sebuah kebiasaan masyarakat untuk mengisi waktu di sela-

sela aktivitas kerja. Akan tetapi pada perkembangannya ngopi di kedai kopi

menjadi gaya hidup yang trend bagi masyarakat kota Jambi. Dengan gaya hidup

demikian melahirkan beberapa komunitas seperti komunitas jurnalis, komunitas

kedai kopi, komunitas entreprenuership, komunitas club sepakbola dan lain

sebagainnya.

Komunitas yang terbentuk melalui kedai kopi tidak terlepas dari

pertemuan-pertemuan yang membahas atau mendiskusikan kepentingan bersama

agar tetap eksis. Komunitas yang dilatarbelakangi oleh kesamaan hobi, profesi

dan pencarian identitas dan yang menarik dari komunitas tersebut ialah komitmen

yang dibangun bersama yang memiliki tujuan. Kegiatan komunitas seperti

berkumpul dan berdiskusi bahkan mengadakan suatu aktivitas menggunakan

kedai kopi sebagai medianya. Sebagai contoh, komunitas photograper,

perdasarkan penelitian mereka memanfaatkan kedai kopi sebagai tempat bertemu

dan berbagi informasi.

8
Wawancara bersama Bapak Irwan pelanggan Kedai Kopi Rasa Sedap. Jalan Dr Y
Leimena No 10 kota Jambi, 4 Oktober 2020
Gambar 4.1
Komunitas Photograper Jambi
di Kedai Kopi Rasa Sedap

(Sumber : Instagram dogesix_lobaloba)

Kedai kopi yang dahulunya hanya sebagai tempat minum kopi, berkumpul

atau obrolan lepas dari berbagai elemen masyarakat, namun juga telah dijadikan

tempat berdiskusi. Bisa dikatakan bahwa kedai kopi memang akhirnya

memainkan peran sebagai salah satu pusat interaksi sosial. Sebab disanalah

berbagai elemen masyarakat dapat bertemu, bertukar pikiran yang menghasilakan

berbagai ide-ide cemerlang. Bahkan kedai kopi menjadi tempat berkumpul semua

kalangan.

Sehingga tidak heran apabila saat ini masayarakat merasa nyaman untuk

berlama-lama di kedai kopi. Datang ke kedai kopi dianologikan seperti pribahasa

merengkuh dayung, dua tiga pulau terlampaui, dapat diartikan datnag dengna

tujuan tertentu seperti berkumpul besama sahabat, teman lama, keluarga atau

mengerjakan pekerjaan dan lain sebagainya, sambil menikmati kopi berbagai jenis

minuman kopi dan makanan, serta memanfaatkan fasilitas yang diberikan oleh

kedai kopi.

Anda mungkin juga menyukai