Anda di halaman 1dari 2

Nama : Syafa Sabila Nova

NPM : 2214181017

Program Studi : Ilmu Tanah A

Mata Kuliah : Pendidikan Bahasa Indonesia

Kopi

Kopi merupakan minuman hasil seduhan dari biji tanaman kopi yang sudah disangrai dan digiling halus.
Minuman ini digemari oleh berbagai kalangan sejak jaman dahulu di berberbagai tempat di seluruh
dunia. Tanaman kopi telah tumbuh dan dibudidayakan di berbagai negara sejak ratusan tahun yang lalu
dan masih menjadi komoditas yang unggul hingga saat ini.

Kopi adalah salah satu hasil komoditi perkebunan di Indonesia yang memiliki nilai ekonomis yang cukup
tinggi di antara tanaman perkebunan lainnya dan berperan penting sebagai sumber devisa negara. Ada
beberapa daerah di Indonesia yang dijadikan sentra produsen dan budidaya kopi di Indonesia, misalnya
Tanah Toraja. Kopi tidak hanya berperan penting sebagai sumber devisa melainkan juga merupakan
sumber penghasilan bagi tidak kurang dari satu setengah juta jiwa petani kopi di Indonesia (Rahardjo,
2012)

Di Indonesia kopi mulai dikenal sejak periode awal penetrasi kapitalisme internasional ke dalam
masvarakat prakapitalis Indonesia. Kopi jenis arabica masuk ke Jawa dari Malabar pada tahun 1699
dibawa oleh kapitalis Belanda. Perkembangannnya begitu pesat dan hal ini tidak bisa dilepaskan dari
sistem tanam paksa {cultur stcbcl) pada tahun 1830-an. Kemudian, kopi di bawa oleh Belanda ke
Dataran Tinggi Gayo pada tahun 1904 dan pada masa ini kopi merupakan salah satu usaha pemerintah
Belanda. Produksi kopi arabika mengalami penurunan secara menyeluruh terjadi pada tahun 1910-an,
peristiwa inilah yang kemudian membuka frontier baru dalam budidaya tanaman kopi varietas robusta
yang lebih tahan dari serangan penyakit dan mempunyai produktivitas yang lebih besar. Varietas kopi
robusta ini segera menyebar ke daerah lain, khususnya Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Lampung
dan Aceh

Kopi terbagi menjadi dua jenis, yaitu kopi robusta dan kopi arabika. Perbedaan dari kedua jenis kopi ini
dapat diketahui melalui rasanya. Kopi arabika merupakan kopi dengan cita rasa terbaik, sedangkan kopi
robusta merupakan jenis kopi kelas dua karena rasanya yang lebih pahit, sedikit asam, dan mengandung
kafein dengan kadar yang jauh lebih banyak (Darmanto dkk, 2013). Tanaman kopi robusta lebih tahan
terhadap hama dibandingkan dengan kopi arabika. Selain itu, dalam segi perawatan kopi robusta jauh
lebih mudah. Buah arabika lebih mudah rontok dari tangkainya ketika matang sehingga harus hati-hati
saat memanen, sedangkan buah kopi robusta yang matang cenderung tetap menempel kuat di
tangkainya.
Pada umumnya, kopi dimanfaatkan sebagai produk olahan berupa minuman yang berasal dari proses
pengolahan dan ekstraksi biji tanaman kopi Kopi dikenal dengan minuman yang memiliki kandungan
kafein yang berkadar tinggi (Muhibatul, 2014) Kafein adalah senyawa alkaloid metilxantine (basa purin)
yang berwujud kristal berwarna putih dan bersifat psikoaktif. Kafein pada kopi diketahui memiliki
manfaat apabila dikonsumsi oleh manusia dan juga memiliki dampak buruk bagi tubuh jika dikonsumsi
pada saat kondisi tubuh tertentu serta dalam kadar jumlah kafein yang cukup tinggi. Konsumsi kafein
berguna untuk meningkatkan kewaspadaan, menghilangkan kantuk dan menaikkan mood. Kafein juga
membantu kinerja fisik dengan meningkatkan daya tahan tubuh dan meningkatkan kontraksi otot
(Ennis, 2014)

Daftar Pustaka

Rahardjo, P. 2012. Panduan Budidaya dan Pengolahan Kopi Arabika dan Robusta. Penebar Swadaya.
Jakarta.

Wibowo, A. B. 2006. Kopi Aceh. Disperindag Provinsi Aceh. Banda Aceh.

Muhibatul. 2014. Analisis Kandungan Kafein Pada Kopi. Skripsi. Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan.
IAIN. Semarang.

Ennis, D. 2014. The Effect of Caffeine on Health: The Benefits Outweigh the Risk. University of New
Hampshire. Durham.

Darmanto, S. M., Adib, A., dan Wijayanti, A. 2018. Perancangan Corporate Identity dan
Kemasan Kopi Surya Kintamani Bali. Petra Publication. Kintamani.

Anda mungkin juga menyukai