TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kopi
yang dibudidayakan di Indonesia adalah kopi robusta (90%) dan sisanya kopi
jenis kopi arabika. Namun, penanaman jenis kopi ini kurang berhasil. Tahun 1699
berkembang dengan baik di Pulau Jawa. Kopi arabika yang dikenal sebagai
kopijawa (java coffee) tersebut memiliki kualitas yang sangat baik dan merupakan
Sebagai penghasil kopi robusta terbesar ketiga di dunia, Indonesia hanya mampu
menghasilkan panen 570.000 metrik ton biji pada musim yang dimulai 1 April.
Sementara pada tahun sebelumnya telah mampu menyentuh rekor 636.300 ton.
Sejarah kopi di Indonesia dimulai pada tahun 1696 ketika Belanda membawa kopi
lama dibudidayakan dan memiliki nilai ekonomis tinggi. Konsumsi kopi dunia
mencapai 70% berasal dari spesies kopi arabika dan 26% berasal dari spesies kopi
robusta. Kopi berasal dari Afrika, yaitu daerah pegunungan di Etopia. Namun, kopi
sendiri baru dikenal oleh masyarakat dunia setelah tanaman tersebut dikembangkan di
luar daerah asalnya, yaitu Yaman di bagian selatan Arab, melalui para saudagar Arab
(Rahardjo, 2012). Tanaman kopi dapat tumbuh dengan baik apabila faktor-faktor
pertumbuhan kopi terdiri atas, tanah, curah hujan, ketinggian tempat, dan
pemeliharaan. Untuk dapat tumbuh dengan baik kopi harus ditanam pada tanah yang
subur dan memiliki pH berkisar 5-7. Curah hujan yang masih dapat ditolerir oleh
pembentukan bunga sampai menjadi buah. Berbeda jenis kopi yang ditanam berbeda
pula ketingian tempat yang dipersyaratkan, kopi Arabika tumbuh pada ketinggian
diatas 1000 meter dpl sedangkan kopi Robusta dapat tumbuh pada ketinggian 800
meter dpl (Ridwansyah, 2003). Pemanenan kopi dilakukan ketika buah kopi sudah
berwarna merah hingga merah tua. Kopi mulai menghasilkan buah ketika berumur
empat tahun. Proses pemanenan dilakukan secara manual. Kopi dipetik satu persatu
menggunakan tangan. Kopi kering yang luluh ke tanah dipanen secara terpisah yang
disebut dengan panen lelesan. Pada akhir masa panen, semua buah dipanen sampai
habis yang disebut dengan panen rampasan untuk memutus daur hidup hama
(Panggabean, 2011). Di Indonesia kopi mulai di kenal pada tahun 1696, yang dibawa
oleh VOC. Tanaman kopi di Indonesia mulai diproduksi di pulau Jawa, dan hanya
bersifat coba-coba, tetapi karena hasilnya memuaskan dan dipandang oleh VOC
ke berbagai daerah agar para penduduk menanamnya (Najiyanti dan Danarti, 2004).
berikut:
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Rubiaceace
Genus : Coffea
Coffea robusta Kopi robusta dapat dikatakan sebagai kopi kelas 2, karena
rasanya yang lebih pahit, dan mengandung kafein dalam kadar yang lebih banyak.
Hampir seluruh produksi kopi robusta diseluruh dunia dihasilkan secara kering dan
untuk 6 mendapatkan rasa lugas tidak boleh mengandung rasa-rasa asam dari hasil
fermentasi. Kopi robusta memiliki kelebihan yaitu kekentalan lebih baik dan
menghasilkan warna yang kuat (Siswoputranto, 1992). Pohon kopi spesies lainya
yang cukup banyak diproduksi sebagai produk kopi adalah Coffea canephora yang
sering dikenal sebagai kopi robusta. Kandungan kafein dalam kopi memiliki efek
positif dan efek negatif pada tubuh. Kafein kopi bermanfaat dalam stimulasi otak dan
sistem syaraf serta mempertinggi denyut jantung, karena itu setelah meminum kopi
akan terasa sensasi kesegaran psikis. Kandungan kafein yang tinggi dapat
dan meningkatkan kerja otot. Kopi bubuk murni mengandung 100 mg kafein. Kadar
kafein yang mulai membahayakan kesehatan bila konsumsinya 1000 mg/hari atau
konsumsi kopi lebih dari 5 cangkir per hari. Bentuk murni kafein dijumpai sebagai
kristal berbentuk tepung putih atau berbentuk seperti benang sutera yang panjang dan
kusut. Bentuk kristal benang itu berkelompok akan terlihat seperti bulu domba.
Kristal kafein mengikat satu molekul air, dapat larut dalam air mendidih. Kafein
mencair pada suhu 235-237°C dan akan menyublim pada suhu 176°C di dalam
ruangan terbuka. Kafein mengeluarkan bau yang wangi, mempunyai rasa yang sangat
pahit dan mengembang di dalam air (Randi, 2006). Kafein sangat penting dalam
aspek psikologis peminum kopi dan merupakan faktor penting pemberi rasa pahit.
2.1.1. Manfaat Kopi
Berikut ini adalah beberapa manfaat tersebut yang perlu anda ketahui :
Hal ini disampaikan oleh para peneliti, disebutkan mereka yang meminum
kopi tanpa gula setiap harinya memiliki memori yang lebih baik.
2. Mencerdaskan
Vitamin yang terkandung dalam kopi hitam misalnya B2, B3, dan B5. Ada
juga mangan, potasium, dan magnesium. Semuanya penting untuk memfungsikan
organ tubuh secara optimal. Misalnya vitamin B2 dalam memproduksi energi, nutrisi
seperti potasium dan magnesium juga berperan untuk mengontrol tekanan darah.
6. Membersihkan perut
Minum kopi tanpa gula dapat menghilangkan bakteri dan toksin dari dalam
perut. Bakteri dan toksin ini akan dikeluarkan lewat urin ketika seseorang buang air
kecil. Kopi hitam juga membantu menghentikan pertumbuhan parasit jahat yang bisa
menimbulkan masalah kesehatan perut. Baca juga: Tidur Kurang Nyenyak? Coba
Konsumsi Makanan dan Minuman Ini
fakta ini ditunjukkan dalam sebuah studi dari Harvard, bahwa peminum kopi
memiliki peluang 11 persen lebih renddah dari mengalami diabetes tipe 2. Itu berlaku
bagi orang yang mengonsumsi kopi hitam lebih dari 1 cangkir dalam seharinya.
Tenaga kerja adalah jumlah seluruh penduduk yang dianggap dapat bekerja
dan sanggup bekerja dalam suatu negara yang dapat memproduksi barang dan jasa
jika ada permintaan terhadap tenaga mereka dan jika mereka mau ikut berpartisipasi
dalam aktivitas tersebut. Dikatakan dapat dan sanggup bekerja yaitu penduduk dalam
usia kerja biasanya usia 15 tahun keatas (berusia 15-64 tahun). Tenaga kerja adalah
setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan baik didalam maupun diluar
hubungan kerja guna menghasilkan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat.
Dalam dunia usaha Pertanian terdapat beberapa faktor produksi. Salah
satunya Faktor Tenaga Kerja. Tenaga kerja merupakan faktor penting dalam
lahan pertanian masih dilakukan oleh orang perorangan (keluarga inti), namun pada
tetangga dikarenakan tebaga kerja yang berasal dari keluarga tidak cukup untuk
mengatasi masalah kekurangan tenaga kerja sedangkan lahan yang harus dikerjakan
luas. Dengan imbalannya pada saat tetangga membutuhkan bantuan untuk lahan
Pada masa kini, pertanian yang luas merupakan permasalahan yang sangat
komplek yakni menyangkut 4 faktor produksi pertanian. Dalam hal faktor tenaga
kerja petani modern sudah menyewa tenaga kerja dengan imbalan upah. Dengan
adanya mekanisasi dalam bidang pertanian, kebutuhan akan tenaga kerja manusia
maupun hewan semakin rendah. Walau demikian, yang meningkat adalah kebutuhan
akan tenaga kerja manusia yang berpotensi tinggi dan punya keterampilan dalam
yaitu efektif dan efisien dalam upaya mencapai tujuan (Siradjuddin, 2016). Menurut
Lubis dan Widanarko (2012) terdapat empat fungsi manajemen yang sering disebut
mengatur tugas-tugas pokok setiap lini organisasi yang efektif, efisien, dan produktif.
seluruh aspek manajemen yang meliputi kepiawaian dalam memobilisasi SDM secara
manajemen.
Kualitas, Kuantitas, Waktu, dan Biaya (KKWB) terhadap pekerjaan yang sedang