Anda di halaman 1dari 13

Ilmu Teknologi dan

Pertanian

Kopi di
Indonesia
Kelompok 4
Berliana Mustika NIM B.2110186
Chaira Fadlika NIM B.2110774
Maulydio Utama NIM B.2110511
Naufal Alwan NIM B.2110482
Pengertian dan Sejarah Kopi
Kopi adalah minuman hasil seduhan bij
i kopi yang telah disangrai dan dihalusk
an menjadi bubuk. Kopi merupakan sal
ah satu komoditas di dunia yang dibudi
dayakan lebih dari 50 negara. Dua
varietas pohon kopi yang dikenal secara
umum yaitu Kopi Robusta (Coffea
canephora) dan Kopi Arabika (Coffea ar
abica).

Sejarah mencatat bahwa penemuan kopi sebagai minuman berkhasiat dan berenergi pertama kali
ditemukan oleh Bangsa Etiopia di benua Afrika sekitar 3000 tahun (1000 SM) yang lalu. Kopi
kemudian terus berkembang hingga saat ini menjadi salah satu minuman paling populer di dunia
yang dikonsumsi oleh berbagai kalangan masyarakat. Indonesia sendiri telah mampu
memproduksi lebih dari 400 ribu ton kopi per tahunnya. Disamping rasa dan aromanya yang
menarik, kopi juga dapat menurunkan risiko terkena penyakit kanker, diabetes, batu empedu,
Perkopian di Indonesia

Luas areal 1.249.615 Indonesia merupakan negara kepulauan deng


an keunikan daerah masing2 yang telah
ha
menghasilkan karakteristik kopi spesialti yang
tidak dihasilkan oleh negara lain. Kopi penghasil
devisa terbesar ketiga Subsektor Perkebunan
setelah Kelapa Sawit dan Karet. Komoditi kopi
sumber utama pendapatan petani didominasi
oleh perkebunan rakyat (96% ), penciptaan
lapangan kerja yang melibatkan petani secara
langsung sebanyak 2,33 juta KK, terbentuknya
Produksi rata-rata 765.415 pusat–pusat pertumbuhan, mendorong
ton agribisnis dan agroindustri kopi.
Indonesia produsen utama ke 3 dunia,
setelah
Brasil & Vietnam.
Jenis-jenis Kopi di Indonesia
1.Kopi Gayo
2.Kopi Toraja
3.Kopi Lampung
4.Kopi Jawa
5.Kopi Bali Kintamani
6.Kopi Flores Bajawa
7.Kopi Papua Wamena
Indonesia produsen utama ke 3 dunia,
setelah
Brasil & Vietnam.
Luas Areal Kopi di Indonesia

Indonesia produsen utama ke 3 dunia,


setelah
Brasil & Vietnam.
Produksi Kopi di Indonesia

Indonesia produsen utama ke 3 dunia,


setelah
Brasil & Vietnam.
Produktivitas Kopi di Indonesia

Indonesia produsen utama ke 3 dunia,


setelah
Brasil & Vietnam.
KONSEP DAN STRATEGI KEBIJAKAN
PENGEMBANGAN PERKEBUNAN KOPI
DI INDONESIA
PERMASALAHAN

KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOPI

TUNTUTAN PENGEMBANGAN KOPI


PERMASALAHAN

Permasalahaan yang dihadapi dalam pengembangan kopi antara lain adalah karena tanaman ini 96% diusahakan
oleh rakyat, maka teknik budidayanya belum sesuai dengan anjuran/good agriculture practice (GAP), produktivitas
tanaman rendah karena munggunakan bibit asalan, lemahnya kelembagaan petani, value added yang diterima
petani rendah karena sebagian yang diekspor dalam bentuk biji kopi, serta terbatasnya modal. Rendahnya
penguasaan teknologi pasca panen membuat mutu kopi menjadi rendah. Tingkat konsumsi kopi perkapita dalam
negeri masih rendah (0,89%) bila dibandingkan Brasil dan Columbia yang konsumsinya rata-rata perkapita 3-4
kg/kapita/tahun. Specialty coffee belum dikelola secara optimal serta terbatasnya akses permodalan. Meskipun
demikian harapan pengembangan komoditas ini cukup besar karena sistem budidaya kopi akan disesuaikan
dengan GAP, upaya meningkatkan barganing position kopi Indonesia di pasar internasional, peningkatan daya saing
kopi Indonesia melalui upaya sertifikasi kebun kopi berkelanjutan.
KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOPI

Indonesia mempunyai keunggulan terhadap beberapa aspek tersebut di atas yang didukung
adanya trend peningkatan konsumsi kopi dunia, maka disusunlah kebijakan umum
pengembangan kopi. Programnya adalah peningkatan produksi, produktivitas dan mutu
tanaman kopi berkelanjutan. Strategi pengembangan kopi melalui revitalisasi lahan,
perbenihan, infrastruktur dan sarana, SDM, pembiayaan petani, kelembagaan petani dan
teknologi industri hilir. Implementasi program dan strategi tersebut adalah untuk kopi
Robusta, perbaikan produktivitas tanaman melalui kegiatan intensifikasi sedangkan untuk
Arabika dilakukan perluasan lahan.
TUNTUTAN PENGEMBANGAN KOPI

Saat Ini Tuntutan pengembangan kopi saat ini didasarkan pada tuntutan pangsa pasar yang saat
ini lebih kritis, khususnya terhadap produk yang dihasilkan wajib mengikuti kaidah pelestarian
lingkungan serta lebih berkiblat pada kesehatan konsumen kopi. Desain Pengembangan
Kawasan Agribisnis Kopi di masa depan diarahkan pada pengembangan kopi berbasis kawasan
yang pada intinya desainnya mengacu pada pengembangan cluster. Bahan baku yang ada
dikawasan tersebut tersedia untuk mendukung hilirisasi pengembangan kopi. Dimasa datang
berdasarkan tuntutan pasar terutama pasar internasional maka perlu dibuat standar/kriteria
kopi berkelanjutan Indonesia dalam suatu standar nasional.
KESIMPULAN
Indonesia menghasilkan kopi yang berkarakter dibanding negara lain, dengan peringkat
ketiga sebagai negara produsen utama kopi di dunia. Maka dari itu perlu adanya kebijakan
yang dibuat agar produktivitas dan mutu kopi yang dihasilkan indonesia lebih baik. Mengingat
adanya trend peningkatan konsumsi kopi dan juga tuntutan pasar yang lebih kritis terhadap
kualitas kopi.
TERIMA
KASIH!

Anda mungkin juga menyukai