0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
31 tayangan3 halaman
Dokumen tersebut merupakan portofolio tugas perkuliahan mengenai produk industri kopi bubuk. Dokumen tersebut menjelaskan tentang definisi kopi, kondisi potensi di lokasi kajian yaitu Desa Nogosari yang memiliki kualitas kopi tinggi, serta teknologi pengolahan kopi tradisional yang digunakan di lokasi tersebut.
Dokumen tersebut merupakan portofolio tugas perkuliahan mengenai produk industri kopi bubuk. Dokumen tersebut menjelaskan tentang definisi kopi, kondisi potensi di lokasi kajian yaitu Desa Nogosari yang memiliki kualitas kopi tinggi, serta teknologi pengolahan kopi tradisional yang digunakan di lokasi tersebut.
Dokumen tersebut merupakan portofolio tugas perkuliahan mengenai produk industri kopi bubuk. Dokumen tersebut menjelaskan tentang definisi kopi, kondisi potensi di lokasi kajian yaitu Desa Nogosari yang memiliki kualitas kopi tinggi, serta teknologi pengolahan kopi tradisional yang digunakan di lokasi tersebut.
FAKULTAS PERTANIAN PROGRAM STUDI TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
Mata Kuliah: Topik: produk industri Nama Lengkap: NIM: 2110331008
Pengetahuan kopi bubuk Hamry Nur R. Bahan Agroindustri Dosen Fitriana Dina Rizkina, S.T.P., M.Sc. Sub-CPMK : Mampu merumuskan konsep penanganan bahan agroindustri 1 Judul Tugas : Produk Industri Kopi Bubuk 2 Lokasi Kajian :
Desa Nogosari,Kecamatan Rambipuji,Kabupaten jember.
3 Deskripsi Definisi Bahan Agroindustri : (definisi, sifat fisiko-khemis) Indonesia memiliki beragam jenis kopi yang diminati pasar internasional diantaranya adalah kopi arabika gayo , kopi arabika kintamani , kopi robusta temanggung, kopi arabika java ijen raung dan masih banyak lagi. Keseluruhan kopi yang dimiliki Indonesia memiliki ciri khas masing-masing yang berdeda di tiap daerah. Kopi milik Indonesia memiliki ciri khas dalam penyajiannya yang dihaluskan dengan cara ditumbuk. Produksi di Kabupaten Jember relatif tinggi, Kopi di Kabupaten Jember memiliki rasa yang khas. Kabupaten Jember memiliki ketinggian dan topografi yang sesuai dengan yang syarat hidup tanaman kopi sehingga sangat mendukung produksi kopi yang berkualitas tinggi dan memiliki mutu yang baik, hal ini membuat produksi kopi di Kabupaten Jember diminati oleh pasar nasional hingga pasar internasional. Sentra produksi banyak yang berada di Kabupaten Jember. Tanaman kopi (Coffea sp.) merupakan tanaman tropis yang banyak diperdagangkan di dunia. Diperdagangan dunia dikenal dua macam kopi, yaitu kopi Arabica dan Robusta. Kopi Robusta di Indonesia paling banyak yaitu mencapai 87,1% dari total produksi kopi Indonesia. Sebagian besar hasil produksi kopi masuk dalam perdagangan ekspor, dengan negara tujuan Amerika Serikat, Jerman, dan Singapura. Kopi di Indonesia diperdagangkan dalam bentukkopi biji, kopi sangrai, kopi bubuk, kopi instan, dan bahan makanan lain yangmengandung kopi. Produk kopi herbal merupakan salah satu diversifikasi produkolahan kopi yang ada di pasaran. Pembuatan kopi yang dicampur dengan herbal bertujuan untuk memperoleh aroma dan cita rasa baru dan memperoleh kelebihanlainnya, seperti efek yang baik bagi kesehatan. Kopi merupakan salah satu contoh minuman yang paling terkenal dikalangan masyarakat. Kopi digemari karena memiliki rasa dan aroma yang khas. Kopi merupakan salah satu jenis tumbuhan berbentuk pohon yang termasuk dalam famili Rubiaceae dan genus coffea,tumbuh tegak, bercabang dan jika dibiarkan dapat tumbuh hingga ketinggian 12 m. Kopi memiliki lebih banyak antioksidan dibandingkan minuman lainnya. Asam klorogenat merupakan antioksidan dominan dalam biji kopi berupa ester yang terbentuk dari asam trans-cinnamic dan asam quinic. 4 Kondisi Potensi Bahan di Lokasi Kajian : Kopi Luwak Bun Prink diperoleh dari luwak liar, sehingga kualitasnya lebih baik dari pada kopi yang didapat dari luwak yang dipelihara. Namun karena diperoleh dari luwak liar, maka produktivitas kopi luwak yang dihasilkan pun amat terbatas. Per bulan Bun Prink hanya bisa menghasilkan 1-2 kuintal kopi, sedangkan pada musim panen kopi, Bun Prink bisa menghasilkan sampai 10 kuintal sebulan. 5 Potensi Pohon Industri : Agroindustri Bun Prink Coffee merupakan produsen kopi luwak di Kabupaten Jember yang bahan bakunya bersumber dari luwak liar dan proses produksinya menggunakan cara tradisional. 6 Diversifikasi Produk Olahan : Kopi luwak Bun Prink dimanfaatkan sebagai minuman maupun bahan industri lainnya, proses pengolahan kopi berupa penyangraian menghasilkan reaksi-reaksi pencoklatan (mailard browning) dan kandungan protein, asam amino, trgonelin, serotonin dengan karbohidrat, asam-asam hidroksilat, fenol dan lain sebagainya yang ada di dalam biji kopi. Target pasar yang utama adalah remaja hingga dewasa dengan kisaran usia antara 18 tahun hingga 40 tahun dan berjenis kelamin laki-laki karena pada usia tersebut kebanyakan laki-laki sangat gemar mengkonsumsi kopi. Positioning pada produk kopi yang dihasilkan di Desa Nogosari, ciri khas dari rasa yang dihasilkan dari bubuk kopi tersebut adalah tidak sama dengan bubuk yang lainnya. Bubuk yang dihasilkan adalah produk khas asal pulau jawa yang diolah secara profesional dan tanpa adanya tambahan dari berbagai bahanbahan pengawet dan bahan-bahan kimia lainnya, sehingga produk kopi yang dihasilkan dapat tergolong sangat aman untuk dikonsumsi oleh para konsumen. 7 Teknologi yang Digunakan di Lokasi Kajian : proses pengolahan kopi luwak liar menggunakan peralatan tradisional karena diyakini dapat menghasilkan aroma dan cita rasa kopi yang khas dan nikmat daripada menggunakan peralatan modern. Penggunaan peralatan tradisional memerlukan tenaga manusia yang besar, sehingga porsi kerja tenaga kerja sangat besar dalam proses produksi kopi luwak liar. 8 Teknologi yang Sebaiknya Digunakan : untuk memberikan suatu inovasi penelitian terkait produksi kopi luwak ini. Inovasi tersebut diberi nama Kopi Luwak Zimobiotik. Kopi luwak Zimobiotik ini merupakan kopi luwak yang diproduksi di dalam fermentor terkontrol (ex-situ). Prinsip kerja fermentor ini adalah pemimikan proses reaksi enzimatis dan fermentasi microbial yang terjadi alami di dalam saluran pencernaan hewan luwak. 9 Standar Mutu SNI / ISO : Dalam tinjauan fiqih klasik, apapun yang keluar dari anus (manusia ataupun binatang), entah wujudnya telah berubah menjadi kotoran ataupun masih utuh seperti aslinya, maka hukumnya haram. Namun setelah permasalahan ini dikaji dalam komisi fatwa dengan menghadirkan dan mendengar penjelasan dari ahli kopi, ahli pangan, dan dokter hewan, akhirnya MUI memutuskan bahwa biji kopi luwak bukanlah barang yang najis, melainkan berstatus mutanajis, yakni barang yang asalnya suci namun terkena najis. 10 Penanganan Bahan Agroindustri yang Perlu Diperhatikan : Kuantitas bahan baku berpengaruh terhadap keberlanjutan Agroindustri Bun Prink Coffee. Oleh karena itu, persediaan bahan baku untuk memproduksi biji kopi kering harus diatur agar kegiatan produksi kopi luwak liar pada Agroindustri Bun Prink Coffee tidak terganggu. Jumlah pemesanan biji kopi luwak liar yang ekonomis dapat diketahui dengan menggunakan metode Economic Order Quantity (EOQ), sedangkan saat dimana Agroindustri Bun Prink Coffee harus melakukan pemesanan kembali biji kopi luwak liar dapat diketahui dengan metode Reorder Point (ROP). 11 Pertanyaan / Tanggapan :