Anda di halaman 1dari 4

TUGAS FISIKA DASAR

BAB 10
HUKUM OHM
Asisten Praktikum : Khoirunnisa

Oleh :
Berliana Mustika Sari
B.2110186

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN DAN GIZI


FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU PANGAN HALAL
UNIVERSITAS DJUANDA BOGOR

2022
1. Hitung kuat arus secara manual menggunakan rumus umum V = I.R.
Bandingkan hasilnya dengan yg terukur pada alat.

Percobaan Hukum OHM 1


 Resistor 50 ohm
I = 0,08 ampere, V = 3,27 volt
 Resistor 100 ohm
I = 0,04 ampere, V = 3,16 volt

Percobaan Hukum OHM 2

 GGL = 2,96 volt


 Voltase = 1,46 volt
 Arus listrik = 0.27 ampere
 Hambatan dalam = (ggl – voltase) : arus
= ( 2,96 volt – 1,46 volt ) : 0,27 ampere
= 5,5 ohm

Pada praktikum yang telah dilakukan didapat data untuk resistor yang
dipasang pada 50 ohm menghasilkan kuat arus listrik sebesar 0,08 ampere
dan nilai voltase sebesar 3,27 volt. Sedangkan pada resistor 100 ohm
menghasilkan kuat arus listrik sebesar 0,04 ampere dengan nilai voltase
sebesar 3,16 volt. Jika dihitung secara manual yaitu menurut rumus
dimana V = I.R maka untuk hambatan 50 ohm dengan kuat arus 0,08
ampere akan menghasilkan nilai voltase sebesar 4 volt. Pada resistor 100
ohm dengan kuat arus listrik 0,04 ampere pun akan menghasilkan nilai
voltase sebesar 4 volt. Hasil pengukuran pada alat mengalami perbedaan
dan selisih jika dibandingkan manual dengan menggunakan perhitungan.
Sedangkan pada video percobaan kedua didapat hambatan dalam sebesar
5,5 ohm dengan kuat arus sebesar 0,27 ampere, hal tersebut sesuai
sebagaimana yang tercantum pada hukum ohm dimana besar arus listrik
(I) yang mengalir melewati sebuah penghantar atau konduktor akan selalu
berbanding lurus dengan beda potensial / tegangan (V) yang diterapkan
kepadanya dan berbanding terbalik dengan hambatannya (R).

2. Jelaskan hubungan hambatan dengan kuat arus !

Hukum ohm berbunyi “ Kuat arus listrik dalam rangkaian berbanding


lurus dengan tegangan pada ujung-ujung rangkaian dan berbanding
terbalik dengan hambatan”. Ada tiga relasi variabel yang tergandung
dalam hukum Ohm yaitu Tegangan, Kuat Arus dan Hambatan. Masing-
masing memiliki simbol, V untuk tegangan listrik yang diukur satuannya
Volt (V) , R untuk Hambatan rangkaian yang memiliki satuan Ohm (Ω)
dan I adalah Kuat arus yang memiliki satuan Ampere (A). Dalam
rangkaian listrik terdapat hubungan antara arus tegangan dan hambatan
nilai hambatan listrik merupakan perbandingan atau hasil bagi antara
tegangan dan arus listrik.

V
R=
I

3. Jelaskan hubungan hambatan dengan potensial listrik !

Beda potensial adalah selisih tegangan antara ujung-ujung penghantar


yang dialiri arus listrik. Besarnya beda potensial yang ada pada rangkaian
listrik akan mempengaruhi kuat arus listrik yang mengalir. Hubungan
antara hambatan listrik dengan beda potensial yaitu dalam arus listrik
terdapat hambatan listrik yang menentukan besar kecilnya arus listrik.
Semakin besar hambatan listrik, semakin kecil kuat arusnya, dan
sebaliknya. George Simon Ohm (1787-1854), melalui eksperimennya
menyimpulkan bahwa arus I pada kawat penghantar sebanding dengan
beda potensial V yang diberikan ke ujung-ujung kawat penghantar tersebut
: I ∞V. Misalnya, jika kita menghubungkan kawat penghantar ke kutub-
kutub baterai 6 V, maka aliran arus akan menjadi dua kali lipat
dibandingkan jika dihubungkan ke baterai 3 V.
4. Jelaskan hubungan kuat arus dengan potensial listrik !

Besarnya arus yang mengalir pada kawat penghantar tidak hanya


bergantung pada tegangan, tetapi juga pada hambatan yang dimiliki kawat
terhadap aliran elektron. Kuat arus listrik berbanding terbalik dengan
hambatan: I ~ 1/R. Ini maksudnya semakin besar hambatan suatu
penghantar maka kuat arus yang mengalir semakin kecil, begitu juga
sebaliknya semakin kecil hambatan suatu rangkaian maka kuat arus yang
mengalir pada rangkaian itu semakin besar. Misalnya, jika suatu rangkaian
dipasang hambatan 6 ohm (Ω), maka aliran arus akan menjadi dua kali
lipat jika dipasang hambatan yang besarnya 6 ohm (Ω). Aliran elektron
pada kawat penghantar diperlambat karena adanya interaksi dengan atom-
atom kawat. Makin besar hambatan ini, makin kecil arus untuk suatu
tegangan V. Dengan demikian, arus I yang mengalir berbanding lurus
dengan beda potensial antara ujung-ujung penghantar dan berbanding
terbalik dengan hambatannya. Pernyataan ini dikenal dengan Hukum
Ohm, dan dinyatakan dengan persamaan: I = V/R Dengan R adalah
hambatan kawat atau suatu alat lainnya, V adalah beda potensial antara
kedua ujung penghantar, dan I adalah arus yang mengalir. Hubungan ini
sering dituliskan: V = I . R Dalam satuan internasional (SI), hambatan
dinyatakan dalam satuan volt per ampere (V/A) atau ohm (Ω).

Anda mungkin juga menyukai