Ketika ayam bangkok tersebut di cross breed dengan ayam lokal yang berwarna
hitam, kebanyakan keturunannya juga berwarna hitam, ciri mata ini yang menjadi
dasar patokan para penggemar bahwa ayam bangkok tersebut merupakan keturunan
hasil persilangan antara ayam bangkok dan ayam lokal, dan tentu saja mentalnya
tak sebagus mental ayam bangkok hasil import.
Jadi, ciri mata ayam kehitaman sebenarnya hanya dijadikan sebagai penanda bahwa
ayam tersebut sudah merupakan keturunan dengan ayam lokal, bukan ayam bangkok
asli biasanya ayam dgn ciri mata seperti ini memiliki pukulan yang cepat cocok
dengan karakter ayam lokal indonesia dan sayangnya, ayam lokal tidak bisa
menyamai kekuatan mental ayam bangkok import.
Keselarasan dan harmonis adalah prinsip dasar katuranggan dari mulai jengger
sampai kuku kaki semua harus mencerminkan keserasian fisik dan bulu leher harus
sama dengan bulu punggung, sayap yang ada selap putih, harus seimbang kiri dan
kanan. Termasuk juga didalamnya warna mata dan wujud proporsi badan secara
keseluruhan.
Ini baru ditinjau dari keadaan fisik yang kasat mata, seekor ayam laga yang baik,
selain harus punya fisik yg bagus dan serasi, wajib pula memiliki karakter dan
mental tarung yang baik.
Kalau sudah punya ayam dengan katuranggan dan karakter yang baik, apakah menjamin
kemenangan..? sama sekali tidak.
Kemenangan adalah hal yang berbeda. Untuk meraihnya harus melibatkan faktor –
faktor lain seperti rawatan, tandingan, bebotoh dan keberuntungan. Tidak mungkin
kita meraih kemenangan hanya berdasar katuranggan saja, lain orang, lain daerah,
maka lain kepercayaan dan lain pula keyakinannya. Kepercayaan katuranggan itu
datang dari pernyataan turun temurun, tidak ada bukunya yang secara pasti
dijabarkan dengan jelas sebab akibatnya secara ilmiah. Jadi tergantung pada siapa
yg mengajarkannya, Bisa jadi ilmu katuranggan yang bisa berbeda dengan
katuranggan ayam.