Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

Ilmu Kealaman Dasar

Tentang

“Perkembangan dan Pengembangan IPA di Zaman Era Revolusi Industri 4.0“

DISUSUN OLEH :

Dela Anisa (18129236)

18 BKT 09

Dosen Pembimbing : Dr. Ir. Hj. Risda Amini, M.P.

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan Ilmu Kealaman Dasar yang berjudul
“Perkembangan dan Pengembangan IPA di Zaman Era Revolusi Industri 4.0” ini. Shalawat
beriring salam tak lupa kami sampaikan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah menerangi
semua umat di muka bumi ini dengan cahaya kebenaran.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah ikut membantu
dalam penyelesaian penyusunan makalah ini.

Kami menyadari bahwa dalam makalah ini masih terdapat berbagai kekurangan dan
kesalahan, baik dari segi isi maupun dari segi bahasa. Untuk itu, kami mengharapkan kritik dan
saran dari pembaca yang bersifat membangun untuk penyempurnaan makalah ini.

Kami berharap agar makalah ini dapat berguna dan bermanfaat bagi pembaca. Aamiin.

Pasaman Barat, 6 September 2020

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..……………………..……………………………………..……………....

DAFTAR ISI ..……………………………………..………………………………………………

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ……………………………………………………………………..

B. Rumusan Masalah ……………………………………………………………….....

C. Tujuan Makalah ……………………………………………………………………

BAB II PEMBAHASAN

A. Metode Ilmiah sebagai Dasar IPA …………………………………………………

B. Perkembangan dan Pengembangan IPA ……..………………………….……........

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan …………. .............................................................................................

DAFTAR PUSTAKA …………..……….…..….…………...…………………………………..…


BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ilmu pengetahuan alam adalah Ilmu yang mempelajari tentang pengungkapan
rahasia dan gejala alam, meliputi : asal mula alam dan isinya teermasuk proses,
mekanisme, sifat benda maupun peristiwa yang terjadi atau suatu kumpulan pengetahuan
tersusun secara sistematis yang didasarkan pada penyelidikan dan intrepetasi terhadap
peristiwa-peristiwa atau gejala alam melalui sikap dan metode ilmiah.Fakta tentang
gejala alam diselidiki, diuji, berulang-ulang melalui percobaan (eksperimen), kemudian
berdasarkan hasil eksperimen itulah dirumuskan keterangan ilmiahnya (teorinya). Teori
pun tidak dapat berdiri sendiri. Teori selalu didasari oleh suatu hasil pengamatan.

Saat ini perkembangan Ilmu Pengetahuan Alam baik dibidang industri maupun
kesehatan semakin meningkat dan sangat penting sebagai bahan pertimbangan segala
keputusan termasuk keputusan ekonomi. Hal itu dibuktikan dengan ditemukannya
perkembangan Ilmu Pengetahuan Alam yang pesat dan bermanfaat bagi kehidupan
manusia.

Munculnya penemuan-penemuan baru yang berkaitan dengan Ilmu Pengetahuan


Alam tersebut tidak terlepas dari sebuah penelitian. Suatu penelitian akan berhasil dengan
baik apabila dilakukan sesuai dengan struktur metode ilmiah.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka dapat dirumuskan masalah ini sebagai
berikut :

1. Bagaimana Metode Ilmiah sebagai Dasar IPA?

2. Bagaimana Perkembangan dan Pengembangan IPA?


C. Tujuan
Tujuan untuk pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Ilmu Kealaman
Dasar pada Semester V. Selain itu bertujuan untuk :

1. Mengetahui Metode Ilmiah sebagai Dasar IPA

2. Mengetahui Perkembangan dan Pengembangan IPA


BAB II

PEMBAHASAN

A. Metode Ilmiah sebagai Dasar IPA

a. Pengertian Metode Ilmiah

Metode ilmiah adalah gabungan antara pendekatan rasional dan


pendekatan empiris. Rasionalisme memberi kerangka pemikiran yang logis,
sedangkan empirisme dalam memastikan kebenarannya memberikan kerangka
pengujiannya. Metode ilmiah merupakan cara dalam memperoleh pengetahuan
secara ilmiah.

b. Sebab Metode Ilmiah sebagai Dasar IPA

Nokes didalam bukunya “Science in Education” menyatakan bahwa IPA


adalah pengetahuan teoritis yang diperoleh dengan metode khusus. Kedua
perbedaan diatas sebenarnya tidak berbeda.

Memang benar bahwa IPA merupakan suatu ilmu teoritis, tetapi teori
tersebut didasarkan atas pengamatan percobaan-percobaan terhadap gejala-gejala
alam. Betapapun indahnya suatu teori dirumuskan, tidaklah dapat dipertahankan
kalau tidak sesuai dengan hasil-hasil pengamatan atau observasi.Teori pun tidak
berdiri sendiri. Teori selalu didasari oleh suatu hasil pengamatan.

Contoh :

1. Maxwell tidak akan sampai menyusun teori gelombang elektromagnetik,


kalau seandainya Faraday tidak berhasil dalam percobaan-percobaannya
mengenai induksi elektromagnetik.
2. Planet Neptunus tidak akan diketemukan secara teoritis seandainya
sebelumnya tidak ada pengamatan yang menyaksikan suatu keanehan
dalam lintasan planet-planet lainnya.

Jadi dapatlah disetujui bahwa ipa adalah suatu pengetahuan teori yang
diperoleh atau disusun dengan cara khusus yaitu, observasi, eksperimentasi,
penyimpulan, penyusunan teori, eksperimentasi, observasi dan demikiana
seterusnya kait-mengkait antara cara yang satu dengan cara yang lain. Cara untuk
memperoleh ilmu seperti itu disebut metode ilmiah.

B. Perkembangan dan Pengembangan IPA

a. Perkembangan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

Ilmu pengetahuan pada mulanya berkembang sangat lambat sampai abad


pertengahan (abad 15 - 16).  Pengembangan tersebut sedikit lebih pesat terutama
setelah Copernicus yang kemudian diperkuat oleh Galileo berdasarkan
penemuannya mengubah konsep geosentris menjadi heliosentris dan sekaligus
mengubah kepercayaan penguasa dan agama pada saat ini.  Penemuan ini sangat
dimungkinkan karena berkembangnya alat bantu  penelitian (teropong bintang)
yang lebih baik.  Periode ini dikenal sebagai permulaan abad ilmu pengetahuan
modern yang menetapkan suatu kebenaran berdasarkan induksi atau eksperimen. 
Perubahan konsep ilmu yang radikal ini juga mempengaruhi cara berpikir dan
sekaligus memacu perkembangan ilmu sampai terjadinya revolusi industri pada
abad ke - 19. Sampai mendekati abad pertengahan, perkembangan ilmu
pengetahuan belum begitu luas dan dalam sehingga seseorang yang mempunyai
cara berpikir tajam dan kritis akan sangat mungkin dapat menguasai beberapa
cabang ilmu sekaligus. Sebagai contoh adalah ahli pikir Yunani, Pythagoras (+
500 SM) dikenal sebagai seorang astronom dan juga ahli matematika dan
transmutasi unsur (dasar dari kimia). Copernicus (1473 - 1543 M) dikenal sebagai
ahli astronomi, matematika dan pengobatan.  Setelah itu perkembangan ilmu yang
relatif pesat dan mendalam sehingga tidak memungkinkan lagi seseorang
menguasai berbagai bidang ilmu dengan mendalam.

Perkembangan IPA sangat pesat terjadi setelah diperkenalkannya konsep


fisika kuantum dan relativtas pada awal abad ke - 20. Konsep modern ini
mempengaruhi konsep IPA keseluruhan sehingga dalam beberapa hal perlu
dilakukan revisi dan penyesuaian konsepsi ilmu pengetahuan ke arah pemikiran
modern. Dengan demikian terdapat dua konsep IPA, yaitu IPA klasik yang
telaahannya bersifat makroskopik, dan IPA modern yang bersifat mikroskopik.

b. Pengembangan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)


Secara umum, pengertian IPA bukan hanya ditinjau dari satu disiplin ilmu
saja, namun IPA dapat dirinci lebih lanjut mengenai berbagai disiplin ilmu.
Pengembangan IPA secara umum digolongkan menjadi dua, yaitu :
1. IPA Klasik
Bila ditinjau dari pengertian klasik sendiri, maka dapat diartikan
bahwa yang klasik umumnya bersifat tradisional berdasarkan pengalaman,
kebiasaan, atau naluri semata. Meskipun ada kreasi, namun merupakan tiruan
dari keadaan alam sekitar.

Pakar fisika membedakan antara Fisika Klasik dan Fisika Modern. Fisika
Klasik atau fisika terbatas mempelajari komponen materi dan interaksi antara
komponen dengan perkembangan pengamatan.
1) Dinikmati langsung gerakan benda dalam mekanika.
2) Penglihatan dengan teori cahaya
3) Pendengaran dengan suara.
4) Indera rasa termodinamika.
5) Listrik magnet.

Dari sisi berkembangan pengetahuan tentang penjumlahan vektor yang


dipakai dalam computed tomografi (CT) atau penampang lintang tubuh dengan
sinar X,m magnetic resonance imaging (MRI) untuk deteksi tumor. Di samping
itu, juga teori momentum linear (p= mv) yang selanjutnya dikembangkan dalam
sistem terisolasi, muncul hukum kekekalan momentum maupun kekekalan energi.
Listrik maupun magnet ditemukan dan berkembang dengan adanya potensial dan
energi potensial serta gaya energi listrik induksi.

IPA klasik secara umum, sebagai contoh digambarkan pembuatan ragi tempe
dan juga ragi tapis; meskipun hanya berdasarkan pengalaman petani, namun tanpa
disadari petani tersebut telah berkecimpung dalam bidang mikrobiologi, mikologi,
dan tentu saja tidak lepas dari ilmu fisika yang mendasarinya. Contoh lain,
pembuatan gula kelapa merupakan proses fisika bersama - sama kimia yang telah
tinggi tingkatannya, juga pembuatan terasi, ikan asin, rendang, dan telor asin
adalah merupakan karya IPA klasik. Petani pembuat / pengrajin sama sekali tidak
mengetahui proses yang terjadi dalam mewujudkan karyanya.

Demikian pula segala kegiatan yang merupakan larangan berdasarkan


kepercayaan. Dengan kata lain, dianggap tabu atau pamali atau angker adalah
merupakan usaha untuk mempertahankan keseimbangan lingkungan, sebagai
contoh tokek tidak boleh dibunuh, ikan di suatu tempat angker tidak boleh
dimakan. Mereka tidak melakukan penelitian dan pengujian, namun hanya
berdasarkan pengalaman dari nenek moyangnya.

2. IPA modern
IPA modern muncul berdasarkan penelitian maupun pengujian dan telah
diadakan pembaharuan yang dikaitkan dengan berbagai disiplin ilmu yang ada.
Proses canning, pengalengan ikan, buah - buahan, dan berbagai kegiatan yang
berkaitan dengan fisika, biologi, kimia, biokimia, dan sebagainya merupakan hasil
perkembangan IPA yang telah dinikmati oleh manusia. Fisika modern merintis
dimulainya IPA modern yang dikaitkan dengan diketemukannya teori relativitas
dan kuantum yang menggambarkan sifat atom, inti, dan partikel lain molekul zat
padat. Sebagai contoh, teknologi nuklir merupakan teknologi modern yang dapat
dimanfaatkan dalam bidang kedokteran, trasnportasi, angkatan bersenjata, dan
berbagai penelitian yang berkaitan dengan disiplin ilmu yang lain.

IPA modern diperoleh atas dasar penelitian dengan menggunakan metode


ilmiah disertai pengujian berulang kali sehingga diperoleh ilmu yang mantap, baik
untuk terapan atau ilmu murni. Banyak contoh kegiatan IPA modern, seperti
pemanfaatan energi matahari untuk kegiatan yang berkaitan dengan listrik untuk
transportasi, industri, rumah tangga adalah pemanfaatan foron untuk
menimbulkan aliran muatan listrik (elektron) karena perbedaan panas, sehingga
terbentuklah sel pembangkit listrik. Tungku sinar matahari telah banyak
digunakan yang hanya berprinsip pada titik fokus lensa cekung. Dengan energi
panas bumi dapat diperoleh tenaga listrik. Dalam kaitannya dengan alam
lingkungan, untuk menciptakan suasana bersih timbul pemikiran pemanfaatan
sampah sisa organisme, seperti jerami, sisa tanam - tanaman lain, dan kotoran
hewan diproses dengan bantuan bakteri dalam kondisi tertentu sehingga
menghasilkan gas - gas yang ternyata dapat dimanfaatkan sebagai pengganti
bahan bakar. Proses di atas sering disebut sebagai energi biogas.

Dengan demikian penggolongan IPA klasik dan IPA modern sama sekali
bukan berkaitan dengan waktu maupun klasifikasi bidang ilmu. Penggolongan ini
lebih mengacu kepada konsepsi yaitu cara berpikir, cara memandang, dan cara
menganalisis suatu fenomena alam. Perkembangan ilmu yang sangat besar akhir -
akhir ini sangat ditunjang oleh perkembangan ilmu maupun perangkat computer
yang semakin cepat dan canggih.

Pengembangan ilmu yang terus menerus dan begitu cepatnya, terutama


mulai awal abad ke - 20 menyebabkan klasifikasi ilmu berkembang ke arah
disiplin ilmu yang lebih spesifik. Sebagai contoh dalam displin ilmu kimia maka
telah terjadi pemfokusan menjadi berbagai sub - disiplin ilmu kimia antara lain :
kimia teoritis, kimia analisis, kimia anorganik, biokimia, kimia fisik, kimia
organik. Selanjutnya contoh adalah dalam sub - disiplin kimia organik maka
terdapat antara lain fokus kearah kimia organik sintesis dan kimia bahan alam.
Kimia bahan alam pun dapat terbagi lagi berdasarkan kelompok senyawa
kimianya. Berdasarkan pengembangan fokus ilmu tersebut menunjukkan bahwa
ilmu pengetahuan berkembang dengan pesatnya sehingga tidak memungkinkan
lagi seseorang dapat menguasai ilmu dengan sempurna.  Untuk dapat menguasai
ilmunya dengan baik, maka pada akhirnya seorang ahli akan lebih memfokuskan
atau menspesialisasikan dirinya dalam salah satu fokus disiplin ilmu tertentu. 

Dalam hal lain, perkembangan ilmu tidak hanya ke arah fokus disiplin
ilmu saja. Tetapi banyak ilmu baru yang tidak bisa dibahas berdasarkan satu
disiplin ilmu saja.  Ilmu semacam ini disebut sebagai multidisiplin ilmu.  Contoh
ilmu multidisiplin   yang paling popular adalah ilmu lingkungan . Pembahasan
ilmu lingkungan dapat dilihat dari disiplin ilmu sosial maupun IPA.  Pendekatan
IPA pun dapat dilihat dari berbagai disiplin ilmu seperti kimia (kimia
lingkungan), fisika (fisika lingkungan), biologi (ekologi, biodiversivitas),
hidrologi (pencemaran air), geografi (pencemaran udara, perubahan iklim),
pertanian dan banyak lainnya. Perkembangan multidisiplin IPA pun cukup banyak
dan beberapa ilmu multidisiplin saat ini berkembang dengan sangat pesat, sebagai
contoh adalah bioteknologi, rekayasa genetika, informatika/computer dan ilmu
material.  Perkembangan tersebut sangat mempengaruhi pola pandang dan
kehidupan sosial manusia saat ini.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
IPA berkembang dengan sangat pesatnya sejalan dengan sifat manusia yang
mempunyai rasa ingin tahu atau curiousity yang juga selalu berkembang (dinamis).
Dengan sifat ini, dalam benak manusia selalu bertanya karena keingintahuannya : apa
sesungguhnya, bagaimana mungkin bisa terjadi dan mengapa demikian.

Adanya kemampuan berfikir pada manusia tersebut yang menyebabkan terus


berkembangnya rasa ingin tahu tentang segala yang ada dialam semesta. Pengetahuan
yang diperoleh dari alam semesta ini selanjutnya merupakan dasar perkembangan Ilmu
Pengetahuan Alam (IPA).

Ilmu ini terus berkembang, bertambah luas dan mendalam sesuai hasil – hasil
penemuan dan penyelidikan baru, menyebabkan timbulnya cabang – cabang ilmu yang
dikenal sebagai : Fisika, Kimia, Biologi dan Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa
(IPBA).
DAFTAR PUSTAKA

Poedjiadi Anna. 2010. Sains dan Teknologi Masyarakat. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Drs. Hamdani, M.A. 2011. Filsafat Sains. Bandung: CV Pustaka Setia.

Wonorahardjo Surjani. 2009. Dasar – Dasar Sains. Jakarta: PT Indeks.

Yudistira, fauzi.2011.Dampak Ilmu Alamiah Dasar dan Teknologi Terhadap Teknologi” .


Palembang : STIA.

Video Perkembangan dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan Alam : https://youtu.be/_QiP-


u93x94

Anda mungkin juga menyukai