Anda di halaman 1dari 16

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA WAHAM AGAMA

PADA KLIEN TN. S DI RUANG HUOWO

RSJ DAERAH DR. AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG

Di susun oleh :
Sudirman Awaluddin
1808248

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KARYA HUSADA
SEMARANG 2019
A. IDENTITAS
1. Identitas Pasien
Inisial : Tn. S
Umur : 40 Tahun
Alamat : Pati
Pendidikan : SLTA
No CM : 00143511
Tanggal pengkajian : 16 Juli 2019
2. Identitas Penanggungjawab
Nama : Tn. AR
Alamat : Ngaliyan
Hubungan dengan pasien : Keponakan

B. ALASAN MASUK
Klien dibawa ke rumah sakit karena bicara kacau / ngelantur

C. FAKTOR PREDISPOSISI
Dalam keluarga klien mengatakan pasien bicara melantur, sering mengaku kyai dan
juga sering mendengar suara-suara.
D. FISIK
Tanda-tanda vital : T : 120 / 80 mmHg RR : 18 x/ menit
N : 80 x / menit S : 370 C
PEMERIKSAAN FISIK :
Kepala : rambut hitam, kotor tetapi tidak ada ketombe, kering
Mata : konjungtiva tidak anemis, sclera putih
Telinga : bersih, tidak mengalami penurunan pendengaran
Hidung : bersih, tidak ada masalah dengan peghiduan
Mulut dan gigi: gigi kekuningan, setiap hari tetap gososk gigi sehari 2 kali pagi
dan sore. Tanpak kemerahan pada area mulut
Dada : retraksi dada kuat, simetris, tidak ada keluhan nyeri dada
Abdomen : tidak ditemukan asites, ataupun adanya massa
Ekstremitas Atas & bawah : kulit kering, bersisik, kuku tangan dan kaki bersih

E. PSIKOSOSIAL
1. Genogram

Keterangan :
: Klien : laki-laki
: Meninggal : wanita
: Tinggal Serumah

Komunikasi dalam keluarga tidak mengalami hambatan. Klien tinggal satu


rumah dengan 2 anak, orang tua nya sudah meninggal sedang dia sudah cerai
dengan istrinya.
2. Konsep diri
a. Citra tubuh
Kien mengatakan bahwa keseluruhan bagian tubuhnya dari kepala
sampai dengan kaki disenangi. Tidak ada yang tidak disenangi.

b. Ideal diri
Saat ini yang menjadi keinginan pasien bisa sembuh trus di jemput
pulang, bisa bekerja dan mengurus anak-anaknya
b. Peran
Tugas klien sebelum sakit, selama dirumah sebagai kepala keluarga,
Klien senang dengan peran yang diterima di rumahnya.
c. Identitas diri
Sebelum dirawat di RSJ, dirumah klien senang bisa berkumpul bersama
dengan keluarga dan teman-temannya.
d. Harga diri
Pasien merasa kalau dirinya menjadi orang yang baik. Dia selalu
mengerjakan ibadah seperti shalat, mengaji
3. Hubungan Sosial
Pasien mengatakan kalau dirinya senang dengan kumpul-kumpul bersama
masyarakat.
4. Spiritual
Agama pasien adalah Islam, ia mengaku sebagai seorang kyai yang selalu
berceramah dan mengajarkan agama terutama kepada keponakannya
Masalah :
 Waham keagamaan
F. STATUS MENTAL
1. Aktivitas motorik
Tidak menunjukan adanya gelisah ataupun lesu.
2. Interaksi selama wawancara
Selama proses wawancara klien kooperatif, kontak mata baik dengan
perawat dan pasien lain. Tidak bermusuhan. Tetapi kadang cenderung
defensive dalam hal wahamnya karena klien selalu berusaha
mempertahankan pendapat dan kebenaran bahwa dirinya adalah kyai.
3. Memori
Klien masih mampu mengingat memori baik jangka panjang dan memori
jangka pendeknya dengan baik.
4. Tingkat Konsentrasi dan Berhitung
Klien mampu berkonsentrasi dengan baik ketika menjawab pertanyaan dari
perawat dan mampu melalakukan penghitungan angka-angka dengan baik.
5. Kemampuan Penilaian
Klien tidak mengalami gangguan penilaian baik yang ringan ataupun yang
bermakna. Klien mampu mengambil keputusan yang sederhana tanpa harus
di bantu orang lain.
6. Persepsi
Klien dahulu selama di rumah sering mendengar suara-suara. Klien juga
mengatakan pernah ceramah dibanyak tempat..
7. Alam perasaan
Pasien merasa sedih , pasien merasa kenapa keluarganya belum datang ke
Rumah Sakit untuk menjemputnya..
8. Proses Pikir
Dalam wawancara klien tidak mengalami gangguan dalam pembicaraan,
namun dalam berbicara ia berbelit-belit.
9. Isi pikir
Klien menganggap dirinya seorang kyai yang selalu mengajarkan keaagama
kepada banyak orang.
10. Tingkat kesadaran
Pasien terlihat biasa saja, tidak menunjukkan adanya bingung dll. Klien
masih mampu berorientasi terhadap waktu tempat, tanggal dll.

G. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG


1. Kemampuan klien memenuhi kebutuhan
Klien makan sehari 3 kali dengan menu yang disediakan di RSJ. Mengganti
pakaian kalau ada instruksi untuk mengganti.
2. Kehidupan sehari-hari
Klien mampu melakukan BAB dan BAK sendiri. Klien juga mampu
membersihkan diri setelah BAB atau BAK, mampu mengganti pakaian
sendiri tetapi menunggu ada kata “ganti baju Pak S”, Klien bisa mandi
sendiri sehari 2X dan gosok gigi. Klien mampu mengenakan pakaian sendiri,
dalam berpakaian sesuai dengan yang harus dipakai. Klien mampu
merapikan diri dengan menyisir rambut tetapi klien jarang mencuci rambut
memakai sampo.
3. Nutrisi
Klien makan sehari 3 kali dengan menu yang disediakan di RSJ dan selalu
dihabiskan. Klien suka dengan minuman susu. Berat badan stabil, kadang
naik kadang turun tetapi tidak terlalu berlebihan. BB sekarang 49 kg
4. Istirahat dan tidur
Klien bisa tidur, dalam sehari tidur 5-6 jam, siang hari klien bisa tidur
walaupun tidak sering. Persiapan klien sebelum tidak ada biasanya ngantuk
langsung ke tempat tidur, melamun sebentar dan tidur kemudian. Sedangkan
aktivitas setelah bangun tidur adalah klien pergi ke kamar mandi untuk
mencuci muka.
5. Penggunaan Obat
Klien selama di RSJ diberi obat sehari 2 x yaitu bersamaan makan pagi dan
makan sore.
6. Pemeliharaan Kesehatan
Dari keluarga tidak mendapatkan informasi. Klien mengatakan biasanya
kalau mengontrol diri sendiri jika ada keluhan ke puskesmas terdekat.
7. Kegiatan didalam rumah
Klien menyatakan akan mengurus rumah tangga. Klien juga berjanji akan
selalu membicarakan permasalahan dengan keluarga.
8. Kegiatan diluar rumah
Bersosialisasi dengan masyarakat.
H. MEKANISME KOPING
Sebelum masuk RSJ kien jika marah maka dia akan mengamuk dengan cara
melempar barang-barang. Tetapi setelah di RSJ mengamuk itu sudah tidak
dirasakan lagi.
I. MASALAH PSIKOSOSIAL
Pasien merasa mempunyai masalah dengan keluarganya.
J. PENGETAHUAN
Pasien mengatakan pernah sekolah setingkat SLTA
K. ASPEK MEDIK
Diagnosa medik: Skizofrenia Paranoid
Terapi medik : (dari tanggal 14 juli 2019 s,d 16 juli 2019)
Chlorpromazine 2 X 100 mg . Trihexylphenidil 2 X 2 mg
Haloperidol 2 X 5 mg Diinjeksi 14 juli 2019 : Injeksi lodomer 1 ampul
Pemeriksaan lab :16/7/2019
Darah Lengkap Hasil Unit Nilai Normal
Lekosit 3.04 K/ ul Glukosa Sewaktu 4.80-10.80
Eritrosit 3.69 %/L Urea 4.70-5,10
Hemoglobin 9.3  / ul Creatinin 14.0-18,00
Hemaktokrit 29.2 % Cholesterol 42,0-52,0
MCV 79,1 Trigliserid 79,0-99,0
MCH 25,2 SGOT 27,0-31,0
MCHC 31.8 SGPT 33,0-37,0
Trombosit 247 Uric acid 150-450
L. DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN
a. Resiko menciderai diri sendiri, orang lain dan lingkungan
b. Gangguan konsep diri : harga diri rendah
c. Proses pikir, perubahan : waham keagamaan

M. POHON MASALAH

Resiko mencederai diri, orang lain


dan lingkungan

Gangguan proses pikir :


waham keagamaan

Gangguan konsep diri : harga diri rendah


N. ANALISA DATA
DATA MASALAH
NO
1 S:
 pasien dibawa ke rumah sakit karena Resiko
mengamuk, bicara kacau dengan cara melempar mencederai diri,
barang-barang orang lain dan
lingkungan
O:-
2 S:
 pasien mengatakan: ia adalah seorang kyai Gangguan proses
yang memiliki banyak tempat ceramah pikir : waham
 Aku ini seorang kyai keagamaan
O : Selalu berusaha mempertahankan pendapatnya
bahwa dia adalah soerang kyai
3 S: pasien mengatakan lebih suka sendiri Gangguan Konsep
O : pasien tampak menyendiri Diri : Harga diri
rendah

O. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan proses pikir : waham keagamaan
2. Gangguan konsep diri : harga diri rendah
3. Resiko mencederai diri, orang lain dan lingkungan
INTERVENSI KEPERAWATAN
Ruang Rawat : Ruang 7 Hudowo RSJ Dr. Amnino Gondohutomo Semarang
No. CM : 00143511
TGL/ RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
DX. KEP TTD
JAM TUJUAN KRITERIA HASIL TINDAKAN KEPERAWATAN

19/7/19 Gangguan Setelah dilakukan 2x tatap - Bina hubungan saling percaya:


- Pasien dapat
proses muka dengan 1 x 20  Mengucapkan salam terapeutik
10.00 berorientasi
pikir: menit, diharapkan klien:  Berjabat tangan
kepada
waham
realitas - Klien dapat membina  Menjelaskan tujuan interaksi
agama
secara hubungan saling percaya  Membuat kontrak topik, waktu dan tempat
bertahap. - Klien dapat setiap kali bertemu pasien.
- Pasien dapat mengidentifikasi - Bantu orientasi realita:
memenuhi kemampuan yang  Tidak mendukung atau membantah waham
kebutuhan dimiliki pasien
dasar. - Klien dapat  Yakinkan pasien berada dalam keadaan aman
- Pasien mengidentifikasi  Observasi pengaruh waham terhadap aktivitas
mampu kebutuhan yang tidak sehari-hari
berinteraksi terpenuhi  Jika pasien terus menerus membicarakan
dengan orang wahamnya dengarkan tanpa memberikan
lain dan - Klien dapat menyadari dukungan atau menyangkal sampai pasien
lingkungan realitas (realitas: diri, berhenti membicarakannya
- Pasien orang lain, tempat, waktu)  Berikan pujian bila penampilan dan orientasi
menggunakan pasien sesuai dengan realitas.
obat dengan
 Diskusikan kebutuhan psikologis atau
prinsip 5 benar emosional yang tidak terpenuhi sehingga
menimbulkan kecemasan, rasa takut dan marah.
 Tingkatkan aktivitas yang dapat memenuhi
kebutuhan fisik dan emosional pasien
 Berdikusi tentang kemampuan positif yang
dimiliki
 Bantu melakukan kemampuan yang dimiliki
 Berdiskusi tentang obat yang diminum
 Melatih minum obat yang benar
18/719 Gangguan - Pasien dapat Setelah dilakukan 2x tatap - Memperkenalkan diri dengan sopan
11.00 Konsep berhubungan muka dengan 1 x 20 - Tanyakan nama lengkap dan nama panggilan
Diri: Harga dengana orang menit, diharapkan klien: - Jelaskan tujuan dengan komunikasi terapeutik
Diri lain secara - Paisen menunjukan - Tunjukan sikap empati dan menerima pasien apa
Rendah optimal rasa senang adanya
- Pasien dapat - Pasien mau kontak - Diskusikan kemampuan pasien
membina mata - Rencanakan bersama pasien aktifitas yang dapat
hubungan saling - Pasien mau membalas dilakukan setiap hari
percaya salam - Tingkatkan kegiatan sesuai kondisi pasien
- Pasien mau duduk - Berikan kesempatan yang untuk mencoba
berdampingna dengan kegiatan yang telah direncanakan
pasien - Beri pujian atas keberhasilan pasien
19/7/19 Resiko - Pasien dapat Setelah dilakukan 2x tatap - Bina hubungan saling percaya:
10.00 tinggi berorientasi muka dengan 1 x 20  Mengucapkan salam terapeutik
menciderai kepada realitas menit, diharapkan klien:  Berjabat tangan
diri, orang secara - Klien dapat membina  Menjelaskan tujuan interaksi
lain dan bertahap hubungan saling percaya  Membuat kontrak topik, waktu dan tempat
lingkungan - Pasien dapat - Klien dapat setiap kali bertemu pasien.
memenuhi mengidentifikasi - Bantu orientasi realita:
kebutuhan kemampuan yang  Tidak mendukung atau membantah waham
dasar dimiliki pasien
- Pasien mampu - Klien dapat  Yakinkan pasien berada dalam keadaan aman
berinteraksi mengidentifikasi
 Observasi pengaruh waham terhadap aktivitas
dengan orang kebutuhan yang tidak
sehari-hari
lain dan terpenuhi
 Jika pasien terus menerus membicarakan
lingkungan - Klien dapat menyadari
wahamnya dengarkan tanpa memberikan
- Pasien realitas (realitas: diri,
dukungan atau menyangkal sampai pasien
menggunakan orang lain, tempat,
berhenti membicarakannya
obat dengan waktu)
 Berikan pujian bila penampilan dan orientasi
prinsip 5 benar
pasien sesuai dengan realitas.
 Tingkatkan aktivitas yang dapat memenuhi
kebutuhan fisik dan emosional pasien
 Berdikusi tentang kemampuan positif yang
dimiliki
 Bantu melakukan kemampuan yang dimiliki
 Berdiskusi tentang obat yang diminum
 Melatih minum obat yang benar
CATATAN PERKEMBANGAN PASIEN

TGL DX KEP IMPLEMENTASI EVALUASI TTD

17/07/19 Perubahan isi1. Menyapa pasien dan memperkenalkan diri S : pasien menjawab salam dan
Pikir : waham 2. Memberi pujian terhadap penanmpilan klien menyebut nama
3. Mendiskusikan bersama klien kemampuan Pasien mampu menyebutkan
yang dimiliki pada waktu lalu dan saat ini yang kemampuan yang dimiliki pada
realistis waktu lalu
4. Menanyakan apa yang bisa dilakukan oleh
klien sehari-hari selama di rawat di RSJ ini.O : pasien mau berjabat tangan dan
Mendengarkan pembicaraan klien tentangduduk berdampingan dengan
wahamnya. perawat
5. Memperlihatkan pada klien, bahwa klienA : SP1 Tercapai
sangat penting dan diperhatikan.
P : Lanjutkan ke SP2
Kontrak waktu pertemuan
berikutnya
Perubahan isi1. Menanyakan kepada klien apa yang sudahS : pasien mengatakan sudah mandi,
Pikir : waham dilakukan sejak tadi pagi. sholat, makan dan olahraga.
2. Mengobservasi kebutuhan klien sehari-hari O: pasien terlihat bersih, paisen
3. Mendiskusikan dengan klien kebutuhan yangterlihat semangat
tidak terpenuhi sebelum dan selama dirawat diA: SP2 terpenuhi
RSJ ini. P: lanjutkan SP3 dan SP4
4. Mendiskusikan dengan klien tentang jadwalKontrak waktu untuk pertemuan
kegiatan harian klien ( mandi, sholat, cuci baju,selanjutnya
sarapan, minum obat, mencuci piring,
membersihkan ruangan, olahraga.
5. Mengatur situasi agar klien tidak mempunyai
waktu untuk menggunakan wahamnya.
Memberikan pujian pada tiap kegiatan positif
yang dilakukan klien.

18/7/19 Gangguan 1. Bina hubungan saling percaya dengan : S : pasien menjawab salam dan
Konsep Diri: · Menyapa klien dengan ramah mengatakan selamat
· Memperkenalkan diri dengan sopan pagi,menyebutkan nama dan
Harga Diri
· Menanyakan nama lengkap serta alamat klien alamat
Rendah · Menunjukan sikap empati, jujur dan menempatiO : Klien mau berjabat tangan
janji Klien mau duduk berdampingan
· Menanyakan masalah yang dihadapi dengan perawat
· Klien mau mengutarakan
masalahnya
A : SP 1 tercapai
P : Lanjutkan SP2 adakan kontrak
waktu pertemuan berikutnya.

2. Bina hubungan terapeutik dengan perawatS : Klien mau duduk berdampingan


dengan :
dengan perawat
· Pendekatan dengan baik ,menerima klien apa
adanya O : Klien mampu berbincang –
· Mengidentifikasi perasaan dan reaksi perawatanbincang dengan perawat
diri sendiri Klien mampu merespon tindakan
· Menyediakan waktu untuk bina hubungan yangperawat.
sopan A : SP 2 tercapai
· Menberikan kesempatan untuk merespon P :Lanjutkan SP 3 adakan kontrak
waktu pertemuan berikutnya.

19/7/19 1. Bina hubungan saling percaya : S : pasien menjawab salam dan


Resiko tinggi - Memberi salam terapeutik, empati, sebut nama menyebut nama
menciderai diri, perawat dan jelaskan tujuan interaksi. Pasien mampu menyebutkan
orang lain dan - memanggil klien dengan nama panggilan yang kemampuan yang dimiliki pada
disukai. waktu lalu
lingkungan - Berbicara dengan sikap tenang, rileks dan
tidak menantang. O : pasien mau berjabat tangan dan
- menjelaskan tentang kontrak yang akan dibuat.duduk berdampingan dengan
- Melakukan akukan kontak singkat tapi sering. perawat
A : SP1 Tercapai

P : Lanjutkan ke SP2
2. Kontrak waktu pertemuan
berikutnya

Anda mungkin juga menyukai