Anda di halaman 1dari 37

KURIKULUM SEKOLAH

KTSP

SD NEGERI 003 NUNUKAN


SELATAN
LEMBAR PENGESAHAN
KURIKULUM SDN 003 NUNUKAN TAHUN PELAJARAN 2019/2020

DOKUMEN 1

Setelah memperhatikan pertimbangan dari Komite Sekolah, pendidik dan tenaga kependidikan
dengan ini Kurikulum SDN 003 Nunukan Selatan Tahun Pelajaran 2019/2020 ditetapkan dan
disahkan untuk diberlakukan.
Nunukan, 25 Juli 2019
Menyetujui Kepala Sekolah,
Komite Sekolah, SDN 003 Nunukan Selatan

ADI PUSPITO, SE HAIRUDDIN, S.Pd.


NIP. 19670808 200105 1 001

Mengesahkan
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Kabupaten Nunukan

JAYA MARTOM, SE
NIP. 19660902 199503 1 003
BERITA ACARA PENYUSUNAN
KURIKULUM SDN NUNUKAN SELATAN
TAHUN PELAJARAN 2019/2020

Pada hari ini Senin tanggal 25 Juli 2019 telah disusun Kurikulum SDN 003 Nunukan Selatan
Tahun Pelajaran 2019/2020 oleh tim yang terdiri dari:

1 Kepala Sekolah, 2 Pengawas,


. .

HAIRUDDIN, S.Pd. I MADE WIRAMA, S.Pd


NIP. 19670808 200105 1 001 NIP. 19690102 199306 1 001

3 Ketua Komite, 4 Anggota,


. .

ADI PUSPITO MARYANI, S.Pd.SD


NIP. NIP.19720925 199707 2 002

5 Anggota, 6 Anggota,
. .

SITTI SYAIDAH, S.Pd SITTI WAHIDAH S, S.Ag


NIP. 19740417 200502 2 001 NIP. 19740405 200604 2 030
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah swt atas limpahan rahmat dan hidayah-

Nya, sehingga SDN 003 Nunukan Selatan dapat mengembangkan Standar Isi menjadi Kurikulum

SDN 003 Nunukan Selatan ini merupakan bagian dari upaya peningkatan mutu pendidikan yang

diarahkan untuk mengembangkan potensi peserta didik sesuai amanah Undang-Undang Sisdiknas

Nomor 20 Tahun 2007 dan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Standar

Nasional Pendidikan.

Penyusunan Kurikulum SDN 003 Nunukan Selatan Dokumen 1 ini melalui proses diskusi,

workshop, dan pembentukan tim penyusun dan pengembang kurikulum sesuai dengan bidang

keilmuan. Para pengembang melakukan serangkaian kegiatan kajian berdasarkan Peraturan

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22, 23, 24, Tahun 2016 dan Peraturan Meneteri

Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54 Tahun 2013.

Akhirnya kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak, baik yang terlibat

langsung atau tidak langsung dalam penyusunan Kurikulum Sekolah SDN 003 Nunukan Selatan

ini.

Semoga Allah SWT tetap memberikan petunjuk terhadap upaya yang telah, dan akan kita

lakukan untuk peningkatan mutu pendidikan khususnya di SDN 003 Nunukan Selatan

kabupaten Nunukan.

Nunukan,

Tim Pengembang
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN
BERITA ACARA
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Landasan Penyusunan Kurikulum

C. Tujuan Penyusunan Kurikulum

D. Prinsip Pengembangan Kurikulum

E. Prinsip Pelaksanaan Kurikulum

BAB II TUJUAN SATUAN PENDIDIKAN

A. Tujuan Pendidikan Dasar


B. Visi, Misi dan Tujuan Sekolah
BAB III KERANGKA DASAR, SKL DAN STRUKTUR KURIKULUM 2013

A. Kerangka dasar kurikulum

B. Struktur kurikulum

C. Kenaikan kelas dan kelulusan

D. Pendidikan kecakapan hidup

BAB IV KALENDER PENDIDIKAN

A. Pengaturan waktu belajar

B. Jadwal pelajaran

BAB V PENUTUP
BAB I

PENDAHULUAN

F. Latar Belakang

Pendidikan Nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar Negara

Republik Indonesia Tahun 1945 berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk

watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan

bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang

beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,

cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Untuk mengemban fungsi tersebut pemerintah menyelenggarakan suatu sistem

pendidikan nasional sebagaimana tercantum dalam Undang Undang Republik Indoinesia

Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah

Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2018 tentang Standar Nasional Pendidikan

mengamanatkan tersusunnya kurikulum tingkat satuan pendidikan masing-masing sekolah

dengan mengacu pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54 Tahun

2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan, Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

Nomor 64 Tahun 2013 tentang Standar Isi, Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

Nomor 65 tentang Standar Proses, Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 66

tentang Standar Penilaian Pendidikan, Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

Nomor 67 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum SD/MI, serta berpedoman pada

panduan yang disusun oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).

Selain itu penyusunan Kurikulum SDN 003 Nunukan Selatan mengakomodasi pada

Sistem Pelayanan Minimal (SPM) dan melaksanakan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS)

yang meliputi tiga pilar yaitu : Manajemen Sekolah, Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif,

Efektif, Menyenangkan, dan Peran Serta Masyarakat, sebagaimana hal ini sesuai dengan

Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 51

mengenai pengelolaan sekolah dengan sistem MBS yang sudah mulai dilaksanakan sejak

diberlakukannya otonomi daerah, sehingga dengan penyusunan Kurikulum SDN 003

Nunukan Selatan memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan dan

potensi yang ada di daerah Kabupaten Nunukan.


G. Landasan Penyusunan Kurikulum

1. Landasan Filosofis

Sekolah sebagai pusat pengembangan budaya tidak terlepas dari nilai-nilai budaya

yang dianut oleh suatu bangsa. Bangsa Indonesia memliki nilai-nilai budaya yang

bersumber dari Pancasila, sebagai falsafah hidup berbangsa dan bernegara, yang religius,

kemanusiaan, persatuan, kerakyatan dan berkeadilan. Nilai-nilai ini dijadikan dasar

filosofis dalam pengembangan kurikulum.

Sekolah sebagai bagian dari masyarakat tidak terlepas dari tempat, kewaktuan,

kondisi sosial, dan budaya. Kekuatan dan kelemahan dari hal-hal ini akan menjadi

pertimbangan dalam penentuan struktur kurikulum sekolah ini.

2. Landasan Yuridis

Secara yuridis kurikulum ini dikembangkan berdasarkan:

a. Undang Undang Dasar 1945 pasal 31 ayat 5, “Pemerintah memajukan ilmu

pengetahuan dan teknologi dengan menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan

perssatuan bangsa untuk kemajuan peradaban serta kesejahteraan umat manusia”

dan pasal 32 ayat 1, “Negara memajukan kebudayaan nasional Indonesia di tengah

peradaban dunia dengan menjamin kebebasan masyarakat dalam memelihara

dalam mengembangkan nilai-nilai budaya”

b. Undang Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pndidikan Nasional Bab II

pasal 3, “Pendidikan bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik

seutuhnya agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang

Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi

manusia yang demokratis serta bertanggung jawab”. Pasal 36 ayat 2, “Kurikulum

pada semua jenjang dan jenis pendidikan dengan prinsip diversifikasi sesuai

dengan satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik”. Pasal 38 ayat 2,

“Kurikulum pendidikan dasar dan menengah dikembangkan sesuai dengan

relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan pendidikan dan komite

sekolah/madrasah di bawah koordinasi dan supervisi Dinas Pendidikan atau

Kementerian Agama Kabupaten/Kota untuk pendidikan dasar dan provinsi untuk

pendidikan menengah.”
c. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2018 Tentang

Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar

Nasional Pendidikan.

d. Inpres Nomor 6 Tahun 2009 tentang Pengembangan Ekonomi Kreatif.

e. Inpres Nomor 1 Tahun 2010 tentang Percepatan Pelaksanaan Prioritas

Pembangunan Nasional Tahun 2010 (Pengembangan Karakter).

f. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54, 64, 65, 66, dan 67

Tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan, Standar Isi, Standar Proses, dan

Kerangka Dasar san Struktur Kurikulum Sekolah dasar/Madrasah Ibtidaiyah.

g. Kesepakatan Bersama antara Menteri Negara Lingkungan Hidup dengan Menteri

Pendidikan Nasional No. KEP-07/MENLH/06/2005 dan No. 05/VI/KB/2005

tentang Pembinaan dan Pengembangan Pendidikan Lingkungan Hidup.

H. Tujuan Penyusunan Kurikulum

Kurikulum SDN 003 Nunukan Selatan disusun dengan tujuan sebagai berikut.

1. Sebagai acuan dalam pelaksanaan pembelajaran di sekolah;

2. Menjadikan kurikulum lebih sesuai dengan kebutuhan setempat;

3. Menciptakan suasana pembelajaran di sekolah yang bersifat mendidik,

mencerdaskan, dan mengembangkan kreativitas anak.

4. Menciptakan pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif, demokratis,

menantang, menyenangkan, dan mengasyikkan.

5. Meningkatkan kualitas karakter dan budi pekerti peserta didik menjadi lebih baik.

6. Mengembangkan keberanian siswa dalam berkarya

Selain itu kurikulum dikembangkan antara lain agar dapat memberi dan memfasilitasi

peserta didik untuk:

1. Belajar untuk beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,

2. Belajar untuk memahami dan menghayati,

3. Belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif,

4. Belajar untuk hidup bersama dan berguna untuk orang lain,

5. Belajar untuk membangun dan menemukan jati diri melalui proses belajar yang aktif,

inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.


I. Prinsip Pengembangan Kurikulum

Kurikulum SDN 003 Nunukan Selatan dikembangkan sesuai dengan relevansinya

oleh setiap kelompok atau satuan pendidikan di bawah koordinasi dan supervisi Dinas

Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Nunukan Pengembangan Kurikulum SDN 003

Nunukan Selatan mengacu pada Standar Kompetensi Lulusan, Standar Isi, Standar Proses,

dan berpedoman pada panduan penyusunan kurikulum yang disusun oleh Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan dan BSNP, serta memperhatikan pertimbangan komite sekolah.

Kurikulum SDN 003 Nunukan Selatan dikembangkan berdasarkan prinsip berikut ini.

1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik

dan lingkungannya.

Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki

posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang

beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,

cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung

jawab. Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan kompetensi peserta

didik disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta

didik serta tuntutan lingkungan. Hal tersebut memiliki posisi sentral yang berarti

kegiatan pembelajaran berpusat pada peserta didik.

2. Beragam dan Terpadu

Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman karakteristik

peserta didik, kondisi daerah, jenjang dan jenis pendidikan, serta menghargai dan tidak

diskriminatif terhadap perbedaan agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial

ekonomi, dan jender. Kurikulum meliputi substansi komponen muatan wajib kurikulum,

muatan lokal, dan pengembangan diri secara terpadu, serta disusun dalam keterkaitan

dan kesinambungan yang bermakna dan tepat antarsubstansi.

3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni

Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan,

teknologi dan seni yang berkembang secara dinamis. Oleh karena itu, semangat dan isi

kurikulum memberikan pengalaman belajar peserta didik untuk mengikuti dan

memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.


4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan

Pengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku

kepentingan (stakeholders) untuk menjamin relevansi pendidikan dengan kebutuhan

kehidupan, termasuk di dalamnya kehidupan kemasyarakatan, dunia usaha, dan dunia

kerja. Oleh karena itu, pengembangan keterampilan pribadi, keterampilan berpikir,

keterampilan sosial, keterampilan akademik, dan keterampilan vokasional merupakan

keharusan pengembangannya.

5. Menyeluruh dan berkesinambungan

Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi, bidang

kajian keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara

berkesinambungan antarsemua jenjang pendidikan.

6. Belajar sepanjang hayat

Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan, dan

pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. Kurikulum

mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan formal, nonformal, dan

informal dengan memperhatikan kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu

berkembang serta arah pengembangan manusia seutuhnya.

7. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah

Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional dan

kepentingan daerah untuk membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan

bernegara. Kepentingan nasional dan kepentingan daerah harus saling mengisi dan

memberdayakan sejalan dengan motto Bhineka Tunggal Ika dalam kerangka Negara

Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

J. Prinsip Pelaksanaan Kurikulum

1. Siswa harus mendapatkan layanan pendidikan yang bermutu, serta memperoleh

kesempatan untuk mengekspresikan dirinya secara bebas, dinamis, dan menyenangkan.

2. Menegakkan 5 pilar belajar:

a. Belajar untuk beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

b. Belajar untuk memahami dan menghayati

c. Belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif

d. Belajar untuk hidup bersama dan berguna bagi orang lain


e. Belajar untuk membangun dan menemukan jati diri, melalui proses pembelajaran

yang aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.

3. Siswa mendapatkan layanan yang bersifat perbaikan, pengayaan, dan percepatan.

4. Suasana hubungan siswa dan guru yang saling menerima dan menghargai, akrab, terbuka,

dan hangat.

5. Menggunakan pendekatan multi strategi dan multi media, sumber belajar dan teknologi

yang memadai, dan memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar.

6. Mendayagunakan kondisi alam, sosial dan budaya, serta kekayaan daerah.

7. Diselenggarakan dalam keseimbangan, keterkaitan, dan kesinambungan yang cocok dan

memadai antar dan jenis serta jenjang pendidikan.


BAB II

TUJUAN PENDIDIKAN

A. Tujuan Pendidikan Dasar

Sebagaimana yang tercantum dalam Undang-Undang UU Nomor 20 Tahun 2003

pada Bab II Pasal 3 bahwa Pendidikan Nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi

peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha

Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang

demokratis serta bertanggung jawab. 

Berkaitan dengan hal di atas, SDN 003 Nunukan Selatan termasuk dalam jenjang

pendidikan dasar. Tujuan pendidikan dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan ,

pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia serta keterampilan untuk hidup mandiri dan

mengikuti pendidikan lebih lanjut.

B. Visi dan Misi Sekolah

1. Visi SDN 003 Nunukan Selatan

”Terwujudnya sekolah yang berwawasan Imtaq, Iptek, Berbudaya, Berprestasi, Bermitra

dan Peduli Lingkungan”.

2. Misi SDN 003 Nunukan Selatan

1. Mewujudkan warga sekolah yang beriman dan taqwa sesuai ajaran agama dan

kepercayaan masing-masing.

2. Mewujudkan kesadaran warga sekolah akan pentingnya ilmu pengetahuan dan

teknologi yang mengglobal.

3. Mewujudkan warga sekolah yang berbudaya santun.

4. Mewujudkan siswa dalam mencapai prestasi baik akademik maupun non

akademik.

5. Mewujudkan warga sekolah yang bermitra terhadap masyarakat peduli

pendidikan.

6. Mewujudkan warga sekolah yang sadar akan kebersihan, asri, dan peduli

lingkungan.

3. Tujuan SDN 003 Nunukan Selatan

a) Dapat mengamalkan ajaran agama dari hasil pembelajaran dan pembiasan.


b) Meraih prestasi akademik, non akademik minimal di tingkat kabupaten.

c) Menguasai dasar-dasar ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai dasar

bekal untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.

d) Menjadi sekolah pelopor dan penggerak dilingkungan sekitar.

e) Menjadi sekolah yang diminati masyarakat.

4. Nilai- Nilai Pengembangan Kurikulum

1. Nilai-nilai Pendidikan Karakter

Nilai yang dikembangkan


KELAS I KELAS 1I KELAS 1I

 Cinta tanah  Peduli  Rasa ingin


air lingkungan, tahu
 Bersahabat  Jujur  Percaya
 Komunikati  Toleran  Respek
f  Disiplin  Bertanggung
 Senang  Kreatif jawab
membaca  Mandiri  Saling berbagi
 Peduli  Demokrati  Bersahabat/Ko
sosial s munikatif
 Religius  Rasa Ingin  Cinta Damai
 Jujur Tahu  Peduli Sosial
 Toleransi  Semangat  Peduli
 Disiplin Kebangsaan Lingkungan
 Kerja Keras  Cinta  Berani
 Kreatif Tanah Air  Kritis
 Teliti  Mengharg  Teliti
 Tekun ai Prestasi  Tekun
 Kerja keras  Teliti  Kerja keras
 Rasa ingin  Tekun  Rasa ingin
tahu  Kerja tahu
 Pantang keras  Pantang
menyerah  Rasa ingin menyerah
 Religius tahu  Tahu diri
 Toleransi  Pantang  Penghargaan
 Kerja keras menyerah  Kebahagiaan
 Kreatif  Bersahaba  Kerendahan
 Peduli t/komunikatif hati
kesehatan  Kasih  Teliti
 Nilai sayang  Menghargai
intelektual  Rukun prestasi
 Religius (persatuan)  Pantang
 Empati  Bersahaba menyerah
 Mandiri t/komunikasi  Terbuka
 Peduli 
 Disiplin Jujur
sosial 
 Toleransi Cinta damai
 Tanggung
Hati-hati  Objektif
jawab
 Hemat
 Peduli
Percaya diri
lingkungan
 Nilai
susila
 Rasa ingin
tahu
 Senang
membaca
 Estetika

KELAS 1V KELAS V KELAS VI

 Semangat  Peduli  Kreatif


kebangsaan sosial  Mandiri
 Cinta tanah  Peduli  Demokratis
air lingkungan,  Rasa ingin
 Menghargai  Religius tahu
Prestasi  Jujur  Percaya
 Bersahabat  Toleran  Respek
 Komunikati  Disiplin  Bertanggung
f  Kerja jawab
 Cinta keras  Saling berbagi
Damai  Kerja  Cinta Tanah
 Senang Keras Air
membaca  Kreatif  Menghargai
 Religius  Mandiri Prestasi
 Jujur  Demokrati  Bersahabat/Ko
 Toleransi s munikatif
 Disiplin  Rasa Ingin  Terbuka
 Kemanusiaa Tahu  Terbuka
n  Semangat  Humor Teliti
 Teliti Kebangsaan  Tekun
 Tekun  Teliti  Kerja keras
 Kerja keras  Tekun  Rasa ingin
 Rasa ingin  Kerja tahu
tahu keras  Pantang
 Pantang  Rasa ingin menyerah
menyerah tahu  Bersahabat
 Religius  Pantang  Senang
 Toleransi menyerah membaca
 Disiplin  Demokrati  Peduli
 Kreatif s lingkungan
 Peduli  Rasa ingin  Estetika
kesehatan tahu  Kreatif
 Nilai  Semangat  Teliti
intelektual kebangsaan  Septis
 Religius  Mengharg  Mnghargai
 Empati ai prestasi prestasi
 Mandiri  Bersahaba  Pantang
 Disiplin t/komunikasi menyerah
 Toleransi  Peduli  Terbuka
Hati-hati sosial  Jujur
 Tanggung  Cinta damai
jawab
 Peduli
lingkungan
 Nilai
susila
 Kerja
keras
 Rasa ingin
tahu
 Senang
membaca

2. Nilai - Nilai Pendidikan Lingkungan Hidup

Nilai Yang Standar yang


No Implementasi
dikembangkan dikembangkan
1 Pelaksanaan A.Tenaga pendidik 1. Menerapkan pendekatan,
Kurikulum memiliki kompetensi strategi, metode, dan teknik
Berbasis dalam pembelajaran yang
Lingkungan mengembangkan melibatkan peserta didik
kegiatan secara aktif dalam
pembelajaran pembelajaran (Pakem/belajar
lingkungan hidup. aktif/partisipatif).
2. Mengembangkan isu lokal
dan atau isu global sebagai
materi pembelajaran LH
sesuai dengan jenjang
pendidikan.
3. Mengembangkan indikator
dan instrumen penilaian
pembelajaran LH.
4. Menyusun rancangan
pembelajaran yang lengkap,
baik untuk kegiatan di dalam
kelas, laboratorium, maupun
di luar kelas.
5. Mengikutsertakan orang tua
peserta didik dan masyarakat
dalam program pembelajaran
LH
6. Mengkomunikasikan hasil-
hasil inovasi pembelajaran
LH.
B. Peserta didik 1. Mengkaitkan pengetahuan
melakukan konseptual dan prosedural
kegiatan dalam pemecahan masalah
pembelajaran LH, serta penerapannya
tentang dalam kehidupan sehari-hari.
perlindungan dan 2. Menerapkan pengetahuan LH
pengelolaan yang diperoleh untuk
lingkungan hidup. memecahkan masalah LH
dalam kehidupan sehari-hari.
3. Mengkomunikasikan hasil
pembelajaran LH dengan
berbagai cara dan media.
2 Kegiatan A. Melaksanakan 1. Memelihara dan merawat
Lingkungan kegiatan gedung dan lingkungan
Berbasis perlindungan dan sekolah oleh warga sekolah.
Partisipatif pengelolaan 2. Memanfaatkan lahan dan
lingkungan hidup fasilitas sekolah sesuai
yang terencana bagi kaidah-kaidah perlindungan
warga sekolah. dan pengelolaan LH (dampak
yang diakibatkan oleh
aktivitas sekolah).
3. Mengembangkan kegiatan
ekstra kurikuler yang sesuai
dengan upaya perlindungan
dan pengelolaan lingkungan
hidup.
4. Adanya kreativitas dan
inovasi warga sekolah dalam
upaya perlindungan dan
pengelolaan lingkungan
hidup.
5. Mengikuti kegiatan aksi
lingkungan hidup yang
dilakukan oleh pihak luar.
B. Menjalin kemitraan 1. Memanfaatkan narasumber
dalam rangka untuk meningkatkan
perlindungan dan pembelajaran lingkungan
pengelolaan hidup.
lingkungan hidup 2. Mendapatkan dukungan dari
dengan berbagai kalangan yang terkait dengan
pihak (masyarakat, sekolah (orang tua, alumni,
pemerintah, swasta, Media (pers), dunia usaha,
media, sekolah lain). pemerintah daerah, LSM,
Perguruan Tinggi, sekolah
lain untuk meningkatkan
upaya perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup
di sekolah.
3. Meningkatkan peran komite
sekolah dalam membangun
kemitraan untuk pembelajaran
lingkungan hidup dan upaya
perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup.
4. Menjadi nara sumber dalam
rangka pembelajaran
lingkungan hidup.
5. Memberi dukungan untuk
meningkatkan upaya
perlindungan dan pengelolaan
LH.
3 Pengelolaan A. Keter 1. Menyediakan
Sarana sediaan sarana sarana prasarana untuk
Pendukung prasarana mengatasi permasalahan
Ramah pendukung yang lingkungan hidup di
Lingkungan. ramah lingkungan. sekolah.
2. Menyediakan sarana
prasarana untuk mendukung
pembelajaran lingkungan
hidup di sekolah.
B. Peningkatan kualitas 1. Memelihara sarana dan
pengelolaan dan prasarana sekolah yang ramah
pemanfaatan sarana lingkungan.
dan prasarana yang 2. Meningkatkan pengelolaan
ramah lingkungan. dan pemeliharaan fasilitas
sanitasi sekolah.
3. Memanfaatkan listrik, air dan
ATK secara efisien.
4. Meningkatkan kualitas
pelayanan kantin sehat dan
ramah lingkungan.
BAB III

STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM

E. KERANGKA DASAR KURIKULUM

1. Landasan Filosofis

Landasan filosofis dalam pengembangan kurikulum menentukan kualitas peserta didik

yang akan dicapai kurikulum, sumber dan isi dari kurikulum, proses pembelajaran,

posisi peserta didik, penilaian hasil belajar, hubungan peserta didik dengan masyarakat

dan lingkungan alam di sekitarnya.

Kurikulum 2013 dikembangkan dengan landasan filosofis yang memberikan dasar bagi

pengembangan seluruh potensi peserta didik menjadi manusia

Kurikulum 2013 dikembangkan menggunakan filosofi sebagai berikut.

1. Pendidikan berakar pada budaya bangsa untuk membangun kehidupan bangsa masa

kini dan masa mendatang. Pandangan ini menjadikan Kurikulum 2013

dikembangkan berdasarkan budaya bangsa Indonesia yang beragam, diarahkan

untuk membangun kehidupan masa kini, dan untuk membangun dasar bagi

kehidupan bangsa yang lebih baik di masa depan

2. Peserta didik adalah pewaris budaya bangsa yang kreatif. Proses pendidikan adalah

suatu proses yang memberi kesempatan kepada peserta didik untuk

mengembangkan potensi dirinya menjadi kemampuan berpikir rasional dan

kecemerlangan akademik dengan memberikan makna terhadap apa yang dilihat,

didengar, dibaca, dipelajari dari warisan budaya.

3. Pendidikan ditujukan untuk mengembangkan kecerdasan intelektual dan

kecemerlangan akademik melalui pendidikan disiplin ilmu.

4. Pendidikan untuk membangun kehidupan masa kini dan masa depan yang lebih baik

dari masa lalu dengan berbagai kemampuan intelektual, kemampuan

berkomunikasi, sikap sosial, kepedulian, dan berpartisipasi untuk membangun

kehidupan masyarakat dan bangsa yang lebih baik (experimentalism and social

reconstructivism).

Dengan demikian, Kurikulum 2013 merupakan mengembangkan kehidupan

individu peserta didik dalam beragama, seni, kreativitas, berkomunikasi, nilai dan
berbagai dimensi inteligensi yang sesuai dengan diri seorang peserta didik dan

diperlukan masyarakat, bangsa dan umat manusia.

3. Landasan Sosiologis

Kurikulum 2013 dikembangkan atas dasar adanya kebutuhan akan perubahan rancangan

dan proses pendidikan dalam rangka memenuhi dinamika kehidupan masyarakat,

bangsa, dan negara, sebagaimana termasuk dalam tujuan pendidikan nasional.

Pendidikan akan mampu memberikan kontribusi secara optimal dalam upaya

membangun masyarakat berbasis pengetahuan (knowledge-based society).

4. Landasan Psikopedagogis

Kurikulum 2013 dimaksudkan untuk memenuhi tuntutan perwujudan konsepsi

pendidikan yang bersumbu pada perkembangan peserta didik beserta konteks

kehidupannya sebagaimana dimaknai dalam konsepsi pedagogik transformatif. Konsepsi

ini menuntut bahwa kurikulum harus didudukkan sebagai wahana pendewasaan peserta

didik sesuai dengan perkembangan psikologisnya dan mendapatkan perlakuan pedagogis

sesuai dengan konteks lingkungan dan jamannya. Kebutuhan ini terutama menjadi

prioritas dalam merancang

5. Landasan Teoritis

Kurikulum 2013 dikembangkan atas teori “pendidikan berdasarkan standar” (standard-

based education), dan teori kurikulum berbasis kompetensi (competency-based

curriculum). Pendidikan berdasarkan standar menetapkan adanya standar nasional

sebagai kualitas minimal warganegara yang dirinci menjadi standar isi, standar proses,

standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana

dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian

pendidikan. Kurikulum berbasis kompetensi dirancang untuk memberikan pengalaman

belajar seluas-luasnya bagi peserta didik dalam mengembangkan kemampuan untuk

bersikap, berpengetahuan, berketerampilan, dan bertindak.

Kurikulum 2013 menganut: (1) pembelajaan yang dilakukan guru (taught curriculum)

dalam bentuk proses yang dikembangkan berupa kegiatan pembelajaran di sekolah,

kelas, dan masyarakat; dan (2) pengalaman belajar langsung peserta didik (learned-

curriculum) sesuai dengan latar belakang, karakteristik, dan kemampuan awal peserta

didik. Pengalaman belajar langsung individual peserta didik menjadi hasil belajar bagi

dirinya, sedangkan hasil belajar seluruh peserta didik menjadi hasil kurikulum.
F. STRUKTUR KURIKULUM

1. Kompetensi Inti

Kompetensi Inti Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI) merupakan tingkat

kemampuan untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan (SKL) yang harus dimiliki

seorang peserta didik SD/MI pada setiap tingkat kelas. Kompetensi Inti dirancang untuk

setiap kelas/usia tertentu. Melalui Kompetensi Inti, sinkronisasi horisontal berbagai

Kompetensi Dasar antarmata pelajaran pada kelas yang sama dapat dijaga. Selain itu

sinkronisasi vertikal berbagai Kompetensi Dasar pada mata pelajaran yang sama pada

kelas yang berbeda dapat dijaga pula.

Rumusan Kompetensi Inti menggunakan notasi sebagai berikut:

a. Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk Kompetensi Inti sikap spiritual;

b. Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk Kompetensi Inti sikap sosial;

c. Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk Kompetensi Inti pengetahuan; dan

d. Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk Kompetensi Inti keterampilan.

Uraian tentang Kompetensi Inti untuk jenjang SD/MI dapat dilihat pada Tabel

berikut.

Tabel 3.1 : Kompetensi Inti SD/MI Kelas I, II, dan III

Kompetensi Inti Kompetensi Inti Kompetensi Inti


Kelas I Kelas II Kelas III
1. Menerima dan 1. Menerima dan 1. Menerima dan
menjalankan ajaran menjalankan ajaran menjalankan ajaran
agama yang dianutnya agama yang dianutnya agama yang
dianutnya
2. Memiliki perilaku 2. Menunjukkan perilaku 2. Menunjukkan
jujur, disiplin, jujur, disiplin, perilaku jujur,
tanggung jawab, tanggung jawab, disiplin, tanggung
santun, peduli, dan santun, peduli, dan jawab, santun,
percaya diri dalam percaya diri dalam peduli, dan percaya
berinteraksi dengan berinteraksi dengan diri dalam
keluarga, teman, dan keluarga, teman, dan berinteraksi dengan
guru guru keluarga, teman,
guru dan tetangganya
3. Memahami 3. Memahami 3. Memahami
pengetahuan faktual pengetahuan faktual pengetahuan faktual
dengan cara mengamati dengan cara mengamati dengan cara
[mendengar, melihat, [mendengar, melihat, mengamati
membaca] dan membaca] dan [mendengar, melihat,
menanya berdasarkan menanya berdasarkan membaca] dan
rasa ingin tahu tentang rasa ingin tahu tentang menanya
dirinya, makhluk dirinya, makhluk berdasarkan rasa
Kompetensi Inti Kompetensi Inti Kompetensi Inti
Kelas I Kelas II Kelas III
ciptaan Tuhan dan ciptaan Tuhan dan ingin tahu tentang
kegiatannya, dan kegiatannya, dan dirinya, makhluk
benda-benda yang benda-benda yang ciptaan Tuhan dan
dijumpainya di rumah dijumpainya di rumah kegiatannya, dan
dan di sekolah dan di sekolah benda-benda yang
dijumpainya di
rumah dan di sekolah
4. Menyajikan 4. Menyajikan 4. Menyajikan
pengetahuan faktual pengetahuan faktual pengetahuan faktual
dalam bahasa yang dalam bahasa yang dalam bahasa yang
jelas dan logis, dalam jelas dan logis, dalam jelas, sistematis dan
karya yang estetis, karya yang estetis, logis, dalam karya
dalam gerakan yang dalam gerakan yang yang estetis, dalam
mencerminkan anak mencerminkan anak gerakan yang
sehat, dan dalam sehat, dan dalam mencerminkan anak
tindakan yang tindakan yang sehat, dan dalam
mencerminkan perilaku mencerminkan perilaku tindakan yang
anak beriman dan anak beriman dan mencerminkan
berakhlak mulia berakhlak mulia  perilaku anak
beriman dan
berakhlak mulia

Tabel 3.2: Kompetensi Inti SD/MI Kelas IV, V, dan VI

Kompetensi Inti Kompetensi Inti Kompetensi Inti


Kelas IV Kelas V Kelas VI
1. Menerima, 1. Menerima, 1. Menerima,
menjalankan, dan menjalankan, dan menjalankan, dan
menghargai ajaran menghargai ajaran menghargai ajaran
agama yang dianutnya agama yang dianutnya. agama yang
dianutnya.
2. Menunjukkan perilaku 2. Menunjukkan perilaku 2. Menunjukkan
jujur, disiplin, jujur, disiplin, perilaku jujur,
tanggung jawab, tanggung jawab, disiplin, tanggung
santun, peduli, dan santun, peduli, dan jawab, santun,
percaya diri dalam percaya diri dalam peduli, dan percaya
berinteraksi dengan berinteraksi dengan diri dalam
keluarga, teman, guru, keluarga, teman, guru, berinteraksi dengan
dan tetangganya dan tetangganya serta keluarga, teman,
cinta tanah air. guru, dan
tetangganya serta
cinta tanah air.
3. Memahami 3. Memahami 3. Memahami
pengetahuan faktual pengetahuan faktual pengetahuan faktual
dengan cara mengamati dan konseptual dengan dan konseptual
dan menanya cara mengamati, dengan cara
berdasarkan rasa ingin menanya dan mencoba mengamati,
tahu tentang dirinya, berdasarkan rasa ingin menanya dan
makhluk ciptaan Tuhan tentang dirinya, mencoba
dan kegiatannya, dan makhluk ciptaan Tuhan berdasarkan rasa
benda-benda yang dan kegiatannya, dan ingin tahu tentang
dijumpainya di rumah, benda-benda yang dirinya, makhluk
di sekolah dan tempat dijumpainya di rumah, ciptaan Tuhan dan
bermain di sekolah dan tempat kegiatannya, dan
Kompetensi Inti Kompetensi Inti Kompetensi Inti
Kelas IV Kelas V Kelas VI
bermain benda-benda yang
dijumpainya di
rumah, di sekolah
dan tempat bermain
4. Menyajikan 4. Menyajikan 4. Menyajikan
pengetahuan faktual pengetahuan faktual pengetahuan faktual
dalam bahasa yang dan konseptual dalam dan konseptual
jelas, sistematis dan bahasa yang jelas, dalam bahasa yang
logis, dalam karya yang sistematis, logis dan jelas, sistematis,
estetis, dalam gerakan kritis, dalam karya logis dan kritis,
yang mencerminkan yang estetis, dalam dalam karya yang
anak sehat, dan dalam gerakan yang estetis, dalam
tindakan yang mencerminkan anak gerakan yang
mencerminkan perilaku sehat, dan dalam mencerminkan anak
anak beriman dan tindakan yang sehat, dan dalam
berakhlak mulia mencerminkan perilaku tindakan yang
anak beriman dan mencerminkan
berakhlak mulia perilaku anak
beriman dan
berakhlak mulia

2. Mata Pelajaran

Struktur Kurikulum SD/MI terdiri atas mata pelajaran umum kelompok A dan mata

pelajaran umum kelompok B. Mata pelajaran umum kelompok A merupakan program

kurikuler yang bertujuan untuk mengembangkan kompetensi sikap, kompetensi

pengetahuan, dan kompetensi keterampilan peserta didik sebagai dasar penguatan

kemampuan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Mata pelajaran

umum kelompok B merupakan program kurikuler yang bertujuan untuk

mengembangkan kompetensi sikap, kompetensi pengetahuan, dan kompetensi

keterampilan peserta didik terkait lingkungan dalam bidang sosial, budaya, dan seni.

Khusus untuk MI, dapat ditambah dengan mata pelajaran keagamaan yang diatur oleh

Kementerian Agama.

Struktur kurikulum SD/MI adalah sebagai berikut

Tabel 3.3 : Struktur Kurikulum SD/MI

ALOKASI WAKTU PER MINGGU


MATA PELAJARAN
I II III IV V VI
Kelompok A
1. Pendidikan Agama dan Budi
4 4 4 4 4 4
Pekerti
2. Pendidikan Pancasila dan
5 5 6 5 5 5
Kewarganegaran
3. Bahasa Indonesia 8 9 10 7 7 7
4. Matematika 5 6 6 6 6 6
ALOKASI WAKTU PER MINGGU
MATA PELAJARAN
I II III IV V VI
5. Ilmu Pengetahuan Alam - - - 3 3 3
6. Ilmu Pengetahuan Sosial - - - 3 3 3
Kelompok B
1. Seni Budaya dan Prakarya 4 4 4 4 4 4
2. Pendidikan Jasmani,
4 4 4 4 4 4
Olahraga, dan Kesehatan
Jumlah jam pelajaran per
30 32 34 36 36 36
minggu

Keterangan:

a. Mata pelajaran Kelompok A merupakan kelompok mata pelajaran yang muatan dan

acuannya dikembangkan oleh pusat.

b. Mata pelajaran Kelompok B merupakan kelompok mata pelajaran yang muatan dan

acuannya dikembangkan oleh pusat dan dapat dilengkapi dengan muatan/konten

lokal.

c. Mata pelajaran Kelompok B dapat berupa mata pelajaran muatan lokal yang berdiri

sendiri.

d. Satu jam pelajaran beban belajar tatap muka adalah 35 menit.

e. Beban belajar penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri, maksimal 40% dari

waktu kegiatan tatap muka mata pelajaran yang bersangkutan.

f. Satuan pendidikan dapat menambah beban belajar per minggu sesuai dengan

kebutuhan belajar peserta didik dan/atau kebutuhan akademik, sosial, budaya, dan

faktor lain yang dianggap penting.

g. Untuk Mata Pelajaran Seni Budaya dan Prakarya, satuan pendidikan wajib

menyelenggarakan minimal 2 aspek dari 4 aspek yang disediakan. Peserta didik

mengikuti salah satu aspek yang disediakan untuk setiap semester, aspek yang

diikuti dapat diganti setiap semesternya.

h. Pembelajaran menggunakan pendekatan pembelajaran Tematik-Terpadu kecuali

mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti

3. Beban Belajar

Beban belajar pada siswa siswi SDN 003 Nunukan Selatan diatur dalam beberapa butir

aturan. Secara rinci dapat kami gambarkan sebagai beikut.

a. Beban belajar di SD/MI dinyatakan dalam jumlah jam pelajaran per minggu.
1) Beban belajar satu minggu Kelas I adalah 30 jam pelajaran.

2) Beban belajar satu minggu Kelas II adalah 32 jam pelajaran.

3) Beban belajar satu minggu Kelas III adalah 34 jam pelajaran.

4) Beban belajar satu minggu Kelas IV, V, dan VI adalah 36 jam pelajaran.

b. Beban belajar di Kelas I, II, III, IV, dan V dalam satu semester paling sedikit 18

minggu minggu efektif.

c. Beban belajar di kelas VI pada semester ganjil paling sedikit 18 minggu minggu

efektif.

d. Beban belajar di kelas VI pada semester genap paling sedikit 14 minggu minggu

efektif.

Adapun lebih jelasnya kami sajikan tabel beban belajar yang berlaku di SDN 003

Nunukan Selatan seperti yang terterta pada tabel berikut.

Tabel 3.4 : Beban Belajar SDN 003 NUNUKAN SELATAN

Satu Jam Minggu


Jumlah jam
Pembelajaran Efektif Waktu pembelajaran/
Kalas pembelajaran
tatap per tahun jam per tahun
per minggu
muka/menit ajaran
I 35 30+2
II 35 32+2 1.088 – 1.368 JP
III 35 34+2
34-8
IV
V 35 36+2 1.292 - 1.444 JP
VI

4. Ketuntasan Belajar

KKM merupakan tingkat kompleksitas masing-masing kompetensi dasar, intake atau

tingkat kemampuan rata-rata siswa, dan kemampuan daya dukung masing-masing mata

pelajaran. Peserta didik yang belum mencapai kriteria KKM yang kurang dari 90% harus

mengikuti program perbaikan/remedial. Peserta didik yang mencapai KKM kriteria

KKM lebih dari 90% mengikuti pengayaan.


Tabel 3.5 : KKM Mata Pelajaran

Ketuntasan Belajar Minimal


No Mata pelajaran (KKM)
I II III IV V VI
A. Mata Pelajaran
1 Pendidikan Agama 75 75 76 77 78 78
2 Pendidikan Kewarganegaraan 75 76 77 78 78 78
3 Bahasa Indonesia 65 70 75 76 76 76
4 Matematika 60 60 65 65 68 68
5 Ilmu Pengetahuan Alam 65 70 75 76 76 76
6 Ilmu Pengetahuan Sosial 65 70 75 76 77 78
7 Seni Budaya dan Keterampilan 70 75 77 78 78 78
8 Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan 68 70 75 76 78 78
Kesehatan
B. Muatan Lokal
1 Pendidikan Lingkungan Hidup 76 76 78 78 80 80
C. Pengembangan diri dan Ektrakurikuler
1 Pengembangan Diri B B B B B B
2 Ekstrakurikuler B B B B B B

5. Muatan Pembelajaran

Pelaksanaan Kurikulum 2013 pada SD/MI dilakukan melalui pembelajaran dengan

pendekatan tematik-terpadu dari Kelas I sampai Kelas VI. Mata pelajaran Pendidikan

Agama dan Budi Pekerti dikecualikan untuk tidak menggunakan pembelajaran tematik-

terpadu.

Pembelajaran tematik terpadu merupakan pendekatan pembelajaran yang

mengintegrasikan berbagai kompetensi dari berbagai mata pelajaran ke dalam berbagai

tema seperti yang terdapat dalam tabel berikut ini.

Tabel 3.6: Daftar Tema Kelas I, II, dan III

KELAS I KELAS II KELAS III


1. Diriku 1. Hidup rukun 1. Perkembangbiakan
hewan dan tumbuhan
2. Kegemaranku 2. Bermain di 2. Perkembangan teknologi
lingkunganku
3. Kegiatanku 3. Tugasku sehari-hari 3. Perubahan di alam
4. Keluargaku 4. Aku dan sekolahku 4. Peduli lingkungan
5. Pengalamanku 5. Hidup bersih dan sehat 5. Permainan tradisional
6. Lingkungan bersih, 6. Air, bumi, dan matahari 6. Indahnya persahabatan
sehat, dan asri
7. Benda, hewan, dan 7. Merawat hewan dan 7. Energi dan
tanaman di sekitarku tumbuhan perubahannya
8. Peristiwa alam 8. Keselamatan di rumah 8. Bumi dan alam semesta
dan perjalanan

Tabel 3.7: Daftar Tema Kelas IV, V, dan VI

KELAS IV KELAS V KELAS VI


1. Indahnya kebersamaan 1. Benda-benda di 1. Selamatkan makhluk
lingkungan sekitar hidup
2. Selalu berhemat energi 2. Peristiwa dalam 2. Persatuan dalam
KELAS IV KELAS V KELAS VI
kehidupan perbedaan

3. Peduli terhadap 3. Kerukunan dalam 3. Tokoh dan penemu


lingkungan hidup bermasyarakat
4. Berbagai pekerjaan 4. Sehat itu penting 4. Globalisasi

5. Pahlawanku 5. Bangga sebagai bangsa 5. Wirausaha


indonesia
6. Indahnya negeriku 6. Organ tubuh manusia dan 6. Kesehatan masyarakat
hewan
7. Cita-citaku 7. Sejarah peradaban 7. Organisasi di sekitarku
indonesia
8. Tempat tinggalku 8. Ekosistem 8. Bumiku
9. Makananku sehat dan 9. Lingkungan sahabat kita 9. Menjelajah angkasa luar
bergizi

Pendekatan yang digunakan untuk mengintegrasikan Kompetensi Dasar dari

berbagai mata pelajaran yaitu intradisipliner, interdisipliner, multidisipliner, dan

transdisipliner.

Integrasi intradisipliner dilakukan dengan cara mengintegrasikan dimensi sikap,

pengetahuan, dan keterampilan menjadi satu kesatuan yang utuh di setiap mata

pelajaran.

Integrasi interdisipliner dilakukan dengan menggabungkan Kompetensi Dasar.

Kompetensi Dasar beberapa mata pelajaran agar terkait satu dengan yang lainnya,

sehingga dapat saling memperkuat, menghindari terjadinya tumpang tindih, dan menjaga

keselarasan pembelajaran.

Integrasi multidisipliner dilakukan tanpa menggabungkan Kompetensi Dasar

tiap mata pelajaran sehingga tiap mata pelajaran masih memiliki Kompetensi Dasarnya

sendiri.

Integrasi transdisipliner dilakukan dengan mengaitkan berbagai mata pelajaran

yang ada dengan permasalahanpermasalahan yang dijumpai di sekitarnya sehingga

pembelajaran menjadi kontekstual. Tema merajut makna berbagai konsep dasar

sehingga peserta didik tidak belajar konsep dasar secara parsial. Dengan demikian,

pembelajarannya memberikan makna yang utuh kepada peserta didik seperti tercermin

pada berbagai tema yang tersedia. Tematikterpadu disusun berdasarkan gabungan proses

integrasi seperti dijelaskan di atas sehingga berbeda dengan pengertian tematik seperti

yang diperkenalkan pada kurikulum sebelumnya.

Selain itu, pembelajaran tematikterpadu ini juga diperkaya dengan penempatan

Mata Pelajaran Bahasa Indonesia di Kelas I, II, dan III sebagai penghela mata pelajaran
lain. Melalui perumusan Kompetensi Inti sebagai pengikat berbagai mata pelajaran

dalam satu kelas dan tema sebagai pokok bahasannya, sehingga penempatan Mata

Pelajaran Bahasa Indonesia sebagai penghela mata pelajaran lain menjadi sangat

memungkinkan.

Penguatan peran Mata Pelajaran Bahasa Indonesia dilakukan secara utuh

melalui penggabungan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan

Ilmu Pengetahuan Sosial ke dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia. Kedua ilmu

pengetahuan tersebut menyebabkan Mata Pelajaran Bahasa Indonesia menjadi

kontekstual, sehingga pembelajaran Bahasa Indonesia menjadi lebih menarik.

Pendekatan sains seperti itu terutama di Kelas I, II, dan III menyebabkan semua

mata pelajaran yang diajarkan akan diwarnai oleh Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan

Alam dan Ilmu Pengetahuan Sosial. Untuk kemudahan pengorganisasiannya,

Kompetensi DasarKompetensi Dasar kedua mata pelajaran ini diintegrasikan ke mata

pelajaran lain (integrasi interdisipliner).

Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam diintegrasikan ke

Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Bahasa Indonesia dan Kompetensi Dasar Mata

Pelajaran Matematika.

Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial diintegrasikan ke

Kompetensi Dasar mata pelajaran Bahasa Indonesia, ke Kompetensi Dasar Mata

Pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, dan ke Kompetensi Dasar Mata

Pelajaran Matematika.

Sedangkan untuk kelas IV, V, dan VI, Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Ilmu

Pengetahuan Alam dan Ilmu Pengetahuan Sosial masingmasing berdiri sendiri, sehingga

pendekatan integrasinya adalah multidisipliner, walaupun pembelajarannya tetap

menggunakan tematik terpadu.

Prinsip pengintegrasian interdisipliner untuk Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan

Alam dan Ilmu Pengetahuan Sosial seperti diuraikan di atas dapat juga diterapkan dalam

pengintegrasian muatan lokal.

Kompetensi Dasar muatan lokal yang berkenaan dengan seni, budaya,

keterampilan, dan bahasa daerah diintegrasikan ke dalam Mata Pelajaran Seni Budaya

dan Prakarya. Kompetensi Dasar muatan lokal yang berkenaan dengan olahraga serta
permainan daerah diintegrasikan ke dalam Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga

dan Kesehatan.

6. Kompetensi Dasar

Kompetensi Dasar dirumuskan untuk mencapai Kompetensi Inti. Rumusan Kompetensi

Dasar dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik dan kemampuan peserta

didik, dan kekhasan masingmasing mata pelajaran. Kompetensi Dasar meliputi empat

kelompok sesuai dengan pengelompokan Kompetensi Inti sebagai berikut:

1. kelompok 1 : kelompok Kompetensi Dasar sikap spiritual dalam rangka

menjabarkan KI1;

2. kelompok 2 : kelompok Kompetensi Dasar sikap sosial dalam rangka menjabarkan

KI2;

3. kelompok 3 : kelompok Kompetensi Dasar pengetahuan dalam rangka

menjabarkan KI3; dan

4. kelompok 4 : kelompok Kompetensi Dasar keterampilan dalam rangka

menjabarkan KI4.

1. Kegiatan Pengembangan Diri

Mata
No Pelajaran/ Bertujuan untuk
Bidang
1. Pramuka Agar Peserta didik memiliki kemampuan
1. Berpikir secara kritis, rasional dan kreatif dalam
kehidupan berwarganegaraan.
2. Bertanggungjawab , dan bertindak secara cerdas
dalam kegiatan bermasyarkat, berbangsa,
bernegara dan anti korupsi.
3. Bertindak positif dan demokratis untuk
membentuk diri berdasarkan karakter masyarakat.
2. OLIMPIADE Agar peserta didik memiliki kemampuan.
(OSN/O2SN) 1. Mengembangkan potensi, bakat, dan
kemampuan secara optimal.
2. Meningkatkan aspek afektif yang
berupa nilai moral, social, dan psikomotor untuk
menyeimbangkan aspek kognitif
3. Menanamkan semangat baru untuk
lebih giat belajar.
3 Olahraga Agar peserta didik memiliki kemampuan.
1. Memashami konsep dan
pentingnya permainan bulu tangkis.
2. Menampilkan sikap
apresiasi terhadap permainan bulu tangkis.
3. Menampilkan kreativitas
melalui permainan bulu tangkis.
4. Mengembangkan sikap
sportif, jujur, disiplin, kerjasama, percaya diri
dalam permainan bulu tangkis.
4 Seni Budaya Agar peserta didik memiliki kemampuan.
Daerah 1. Memahami konsep dan pentingnya budaya daerah
2. Menampilkan sikap apresiasi terhadap seni
budaya daerah
3. Menampilkan kreativitas melalui seni budaya
berdasarkan daerah
5 Baca Tulis Agar Peserta didik memiliki kemampuan
Alquran 1. Membaca huruf Hijaiyah dengan benar sesuai
tajuit dan mi’raj yang berlaku.
2. Menulis huruf Hijaiyah dengan benar sesuai
aturan yang berlaku.
3. Membaca Al-Qur’an dengan benar sesuai tajuit
dan mi’raj yang berlaku.
6 Pemadam Agar Peserta didik memiliki kemampuan
Cilik 1. Untuk memberikan edukasi mengenal
profesi pemadam kebakaran.
2. Untuk memberikan pengetahuan dan
keahlian tentang teknik-teknik pencegahan dan
penanggulangan kebakaran sejak usia dini..

G. KENAIKAN KELAS DAN KELULUSAN

a. Penetapan Kenaikan Kelas di SDN 003 Nunukan Selatan

1. Kenaikan kelas mengacu pada pedoman dari BSNP

2. Diputuskan melalui rapat dewan guru

3. Telah menyelesaikan seluruh program pembelajaran pada 2 semester pada

kelas yang diikuti/ jenjang kelas, kecuali peserta didik pindahan dari sekolah

lain yang dibuktikan dengan dokumen rapor semester gasal.

4. Tidak terdapat nilai di bawah KKM maksimal 3 mata pelajaran.

5. Memiliki nilai minimal baik untuk aspek kepribadian, kelakuan, dan

kerajinan

6. Kenaikan kelas dipertimbangkan dari nilai rapor semester gasal & genap.

7. Tingkat kehadiran di sekolah tanpa alasan 10% dari jumlah hari efektif

belajar pada setiap semester.

8. Peserta didik mampu mencapai batas ketuntasan sedikitnya 73% untuk semua

aspek penilaian dari semua mata pelajaran.

b. Penetapan Kelulusan Ujian Sekolah

2. Penentuan kelulusan dilakukan melalui rapat dewan guru

3. Siswa tidak memiliki tindak kriminal

4. Kehadiran siswa minimal 75% dari jumlah hari efektif dikelas 6


5. Peserta dinyatakan lulus apabila:

a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran, dari kelas 1 sampai kelas

IV, dan memiliki nilai rapor semester 1 dan 2 di setiap kelas.

b. Nilai Sekolah (NS) diperoleh dari 30% nilai ujian sekolah dan 70% nilai

raport semester 7 sampai dengan 11(rata-rata nilai raport kelas 4 sampai

dengan kelas 6 sampai semester 1)

c. Nilai minimal batas lulus untuk semua mata pelajaran Memiliki nilai

kepribadian minimal baik.

H. PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP

a. Aspek dan Kompetensi Kecakapan Hidup

No Aspek Kompetensi Kecakapan Hidup


1 Kecakapan (1) kecakapan belajar mandiri
Hidup Dasar (2) kecakapan membaca,menulis,berhitung
(3) kecakapan berkomunikasi
(4) kecakapan berpikir
(5) kecakapan mengelola hati
(6) kecakapan mengelola raga
(7) kecakapan merumuskan kepentingan dan
mencapainya
(8) kecakapan berkeluarga dan sosial
2 Kecakapan (1) kecakapan memanfaatkan teknologi
Hidup (2) kecakapan mengelola sumber daya
Instrumental (3) kecakapan bekerja sama dengan orang lain
(4) kecakapan memanfaatkan informasi
(5) kecakapan menggunakan sistem
(6) kecakapan berwirausaha
(7) kecakapan memilih dan mengembangkan
karier
(8) kecakapan menjaga harmoni dengan
lingkungan

b. Jenis dan Kompetensi Kecakapan Hidup

No Jenis Sub Jenis Kompetensi Kecakapan Hidup


1 Kecakapan Personal Skill 1. kecakapan kesadaran diri,
Hidup ( kecakapan meliputi :
Umum dalam memahami a. sadar sebagai makhluk Tuhan
(generic diri dan berpikir ) b. sadar akan potensi diri ( pisik
life skill ) dan psikologi )
c. sadar sebagai makhluk sosial
d. sadar sebagai makhluk
lingkungan
2. kecakapan berpikir, meliputi :
a. kecakapan menggali informasi
b. kecakapan mengolah informasi
c. kecakapan menyelesaikan
masalah secara kreatif dan arif
d. kecakapan mengambil
keputusan secara cepat dan tepat

Social Skill 1. kecakapan sosial, meliputi :


( kecakapan a. kecakapan berkomunikasi ( lisan
berkomunikasi dan tulisan )
dan bekerjasama ) b. kecakapan bekerjasama

2 Kecakapan Academic Skill 1. kecakapan berpikir ilmiah,


Hidup (pekerjaan yang meliputi :
Spesifik menekankan pada a. sikap ilmiah,
( specific kecakapan b. kritis,
life skill ) berpikir missal: c. objektif,
Dosen, Guru, d. skeptis
Peneliti, 2. kecakapan melakukan :
Ilmuwan) a. penelitian,
b. merumuskan,
c. merancang
1.kecakapan vocational dasar :
Vocational Skill a. menggunakan alat sederhana
(kecakapan b. membaca gambar sederhana
kejuruan, c. aspek taat asas
kecakapan yang d. perilaku produktif
dikaitkan dengan 2. kecakapan vocational khusus:
bidang pekerjaan a.bidang otomotif, sevise mobil
tertentu misal b.bidang tata boga, meracik bumbu
keterampilan c.bidang elektro, servise radio
psikomotorik )
BAB IV

KALENDER PENDIDIKAN

Kurikulum SDN 003 Nunukan Selatan pada setiap jenis dan jenjang diselenggarakan

dengan mengikuti kalender pendidikan pada setiap tahun ajaran. Kalender pendidikan adalah

pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun ajaran yang

mencakup permulaan tahun pelajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan

hari libur.

A. Pengaturan Waktu Belajar

Pengaturan waktu belajar pada SDN 003 Nunukan Selatan untuk kegiatan pembelajaran

selama satu tahun pembelajaran adalah sebagai berikut:

Tabel 4.1 Pengaturan Waktu

Waktu Belajar
Hari
Pagi Siang
Senin 07.00-12.10 12.45-17.00
Selasa 07.00-12.10 12.45-17.00
Rabu 07.00-12.10 12.45-17.00
Kamis 07.00-12.10 12.45-17.00
Jumat 07.00-11.00 13.00-17.00
Sabtu 07.00-11.00 13.00-17.00
a. SEMESTER GASAL

Tabel 4. 2 Analisis Hari Efektif

N Hari
Bulan Jumlah Ket
o Senin Selasa Rabu Kamis Jumat
1 Juli 2019 3 3 3 2 2 13
2 Agustus 2019 4 4 4 5 5 22
3 September 2019 5 5 4 4 4 22
4 Oktober 2019 4 5 5 5 4 23
5 November 2019 4 4 4 4 5 21
6 Desember 2019 3 3 3 3 3 15
Jumlah 23 24 23 23 23 116
Hari KBM 18 19 18 18 18 91

Tabel 4.3 Jumlah Minggu Efektif Tahun Pelajaran 2019/2020


Semester I
JULI 2019
Hari Efektif : 13
MINGGU 7 14 21 28
Tangga Keterangan
SENIN 1 8 15 22 29
l
SELASA 2 9 16 23 30 01-13 Libur Semester I
RABU 3 10 17 24 31 15 Hari Pertama Sekolah/MOS
KAMIS 4 11 18 25
JUM'AT 5 12 19 26
SABTU 6 13 20 27

AGUSTUS 2019 Hari Efektif : 22


MINGGU 4 11 18 25
Tangga Keterangan
SENIN 5 12 19 26
l
SELASA 6 13 20 27 17 Hari Kemerdekaan RI
RABU 7 14 21 28
KAMIS 1 8 15 22 29
JUM'AT 2 9 16 23 30
SABTU 3 10 17 24 31

SEPTEMBER 2019 Hari Efektif : 22


1
MINGGU 1 8 22 29
5
1 Tangga Keterangan
SENIN 2 9 23 30
6 l
1 23-27 Penilaian Tengah Semester
SELASA 3 10 24
7
1
RABU 4 11 25
8
1
KAMIS 5 12 26
9
2
JUM'AT 6 13 27
0
2
SABTU 7 14 28
1

OKTOBER 2019 Hari Efektif : 23


MINGG 6 13 20 27
U
SENIN 7 14 21 28 Tanggal Keterangan
SELASA 1 8 15 22 29
RABU 2 9 16 23 30
KAMIS 3 10 17 24 31
JUM'AT 4 11 18 25  
SABTU 5 12 19 26  

NOPEMBER 2019 Hari Efektif : 21


MINGG 3 10 17 24
U
SENIN 4 11 18 25 Tanggal Keterangan
SELASA 5 12 19 26 09 Maulid Nabi Muhammad SAW
RABU 6 13 20 27
KAMIS 7 14 21 28
JUM'AT 1 8 15 22 29
SABTU 2 9 16 23 30

DESEMBER 2019 Hari Efektif : 15


MINGG 1 8 15 22 29
U
SENIN 2 9 16 23 30 Tanggal Keterangan
SELASA 3 10 17 24 31 05-12 Penilaian Akhir Semester
RABU 4 11 18 25 20 Penerimaan Raport
KAMIS 5 12 19 26 25 Hari Natal
JUM'AT 6 13 20 27 23-04 Libur Semester I
SABTU 7 14 21 28

b. SEMESTER GENAP

Tabel 4. 4 Analisis Hari Efektif

N Hari Jumlah Ket


Bulan
o Senin Selasa Rabu Kamis Jumat
1 Januari 2020 4 4 4 5 5 21
2 Februari 2020 4 4 4 4 4 20
3 Maret 2020 5 5 3 4 4 22
4 April 2020 3 3 4 4 4 18
5 Mei 2020 2 2 2 1 3 10
6 Juni 2020 3 3 3 3 3 15
Jumlah 21 21 20 21 23 106
Hari KBM 16 16 15 16 18 86

Tabel 4.5 Jumlah Minggu Efektif Tahun Pelajaran 2019/2020


Semester II

JANUARI 2020 Hari Efektif : 21


MINGG   5 12 19 26
U
SENIN   6 13 20 27 Tanggal Keterangan
SELASA 7 14 21 28 01 Tahun Baru
RABU 1 8 15 22 28 25 Tahun Baru Imlek
KAMIS 2 9 16 23 30
JUM'AT 3 10 17 24 31
SABTU 4 11 18 25  

FEBRUARI 2020 Hari Efektif : 20


MINGG 2 9 16 23
U
SENIN 3 10 17 24 Tanggal Keterangan
SELASA 4 11 18 25
RABU 5 12 19 26
KAMIS 6 13 20 27
JUM'AT 7 14 21 28
SABTU 1 8 15 22  2
9

MARET 2020 Hari Efektif : 21


MINGGU 1 8 15 2 29
2
SENIN 2 9 16 2 30 Tanggal Keterangan
3
SELASA 3 10 17 2 31 16-20 Penilaian Tengah Semester
4
RABU 4 11 18 2 25 Hari Raya Nyepi
5
KAMIS 5 12 19 2
6
JUM'AT 6 13 20 2
7
SABTU 7 14 21 2
8

APRIL 2020 Hari Efektif : 18


MINGG   5 12 19 26
U
SENIN 6 13 20 27 Tanggal Keterangan
SELASA 7 14 21 28 25-29 Libur Awal Puasa
RABU 1 8 15 22 29
KAMIS 2 9 16 23 30
JUM'AT 3 10 17 24  
SABTU 4 11 18 25  

MEI 2020 Hari Efektif : 10


MINGGU 3 10 17 24 31
SENIN 4 11 18 25 Tanggal Keterangan
SELASA 5 12 19 26 07 Hari Raya Waisak
RABU 6 12 20 27 18-30 Libur Idul Fitri
KAMIS 7 14 21 28 21 Kenaikan Isa AS
JUM'AT 1 8 15 22 29
SABTU 2 9 16 23 30

JUNI 2020 Hari Efektif : 15


MINGGU 7 14 21 28
SENIN 1 8 15 22 29 Tanggal Keterangan
SELASA 2 9 16 23 30 04-11 Penilaian Akhir Tahun
RABU 3 10 17 24 19 Penerimaan raport
KAMIS 4 11 18 25
JUM'AT 5 12 19 26
SABTU 6 13 20 27

B. JADWAL PELAJARAN
Untuk mengatur proses pembelajaran maka perlu disusun jadwal pelajaran untuk masing-

masing kelas sesuai kurikulum SDN 003 Nunukan Selatan Adapun jadwal pelajaran SDN

003 Nunukan Selatan (terlampir).


BAB V

PENUTUP

Demikian Kurikulum SDN 003 Nunukan Selatan kami susun sebagai pedoman

dan acuan dalam melaksanakan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan

nasional yang sesuai dengan tuntutan global seperti yang diamanat Undang Undang

Republik Indonesia, sehingga dapat menghasilkan peserta didik yang siap untuk

melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi juga bermanfaat bagi

perkembangan dirinya.

Dengan adanya Kurikulum SDN 003 Nunukan Selatan ini diharapkan

pendidikan dapat berkembang sejalan dengan perkembangan global dan tuntutan

daerah serta mampu menjawab tantangan dan masalah yang muncul sehubungan

dengan era globalisasi saat ini. Sehingga peserta didik dapat berkembang sesuai dengan

perkembangan ilmu, teknologi, dan seni yang berkembang sangat cepat.

Mudah-mudahan dengan tersusunnya Kurikulum SDN 003 Nunukan Selatan

ini, sekolah kami dapat berkembang dan dapat mewujudkan visi sekolah sesuai dengan

indikator - indikatornya melalui misi yang telah kami tetapkan . Sehingga Standar

Kompetensi Lulusan (SKL) yang telah ditetepkan oleh Badan Standar Nasional

Pendidikan (BSNP) dapat diraih dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai