id
BAB V
KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
KANTOR SEWA DAN APARTEMEN
Lokasi site terpilih untuk Kantor Sewa dan Apartemen dengan Pendekatan
Arsitektur Simbiosis yaitu pada Jl. Jend. Sudirman kav. 73-74, yang terletak di CBD
Sudirman (SCBD) Jakarta dikarenakan memiliki karakter kepadatan penduduk yang tinggi
dan permintaan pasokan kantor sewa tertinggi.
2. Potensi dan Permasalahan Site
Danau
Kantor
Jalan utama
Perumahan
commit to user
Gambar V.2 : Kondisi eksisting dan potensi sekitar site.
Sumber : analisis dan dokumen pribadi, 2015
V.1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Site merupakan blok seluas +20.900 m² dengan lebar 110 m dan panjang 190 m.
Potensi Site :
- Berada pada kawasan pusat bisnis
- Memiliki view yang relatif baik
- Sarana transportasi yang mendukung pergerakan pengguna bangunan
- Terdapat jaringan utilitas yang memadai
Batas Site :
Utara : Danau
Selatan : Ruas perkantoran
Barat : Ruas perkantoran
Timur : pemukiman penduduk
Kantor dengan
ruas jalan sekunder
Kantor tanpa
ruas jalan sekunder
Ruas PKL
Halte dan
Jembatan penyebrangan
Gambar V.3. Kondisi eksisting dan permasalahan sekitar site.
Sumber : analisis dan dokumen pribadi, 2015
commit to user
V.2
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Jalan Sudirman merupakan jalur utama bagi kendaraan bermotor menjadi capaian
utama, letak ME ber ada di jalur pandang pendatang yang menuju ke site.
Untuk memperjelas ME tampilan bangunan sebagai penangkap dan di buat point of
interest.
Pada jalur ini pengguna gedung juga memiliki kebutuhan yang tinggi terhadap
kendaraan umum, pada muka bangunan yang mengarah ke jalan direncanakan halte yang
berfungsi sebagai area transisi.
Sisi Barat site terdapat halte transjakarta dengan jembatan penyebrangan yang
terhubung langsung dengan pedestrian di muka site.
Pada Selatan site digunakan untuk pencapaian manusia dimana terdapat gang yang
commit
menghubungkan jalan utama dengan area topemukiman
user penduduk. Pencapaian melalui
V.3
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
sistem pedestrian di luar kawasan nantinya akan berhubungan dengan sirkulasi internal site
yang berorientasi terhadap kenyamanan pejalan kaki dimana setiap area pencapaian
manusia direncanakan ruang penangkap untuk mengakses site.
Entrance sekunder sebagai sirkulasi drop in-out barang diletakkan pada bagian
Timur site, melalui jalan lingkungan dengan lebar +6 m, sekaligus dapat dimanfaatkan
sebagai sirkulasi pemadam kebakaran jika terjadi kemacetan pada jalan utama
4. Konsep Kebisingan
kebisingan tinggi
kebisingan sedang
kebisingan rendah
Penentuan zona kelompok kegiatan penunjang dengan fungsi yang lebih publik
dimaksimalkan berada di muka bangunan, diikuti zona kelompok kegiatan kantor sewa
pada zona dengan kebisingan sedang, sedangkan hunian dengan fungsi privat yang
membutuhkan tingkat noise rendah memanfaatkan bagian site yang lebih dalam
commit to user
V.4
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
V.5
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Pada bagian Timur site, masa yang dipotong untuk taman sebagai view bagi
residensial sekaligus dapat dimanfaatkan untuk memberi view bagi area kantor.
- Penunjang
Kelompok kegiatan penunjang tidak memiliki urgensi yang tinggi terhadap view
ke luar bangunan dikarenakan sifat kegiatan yang berfokus pada kenyamanan ruang
dalam. Sehingga pada pemanfaatannya masa pada kelompok kegiatan penunjang
direncanakan sebagai urban sclupture untuk memberi view bagi kendaraan maupun
pejalan kaki yang melintasi site.
6. Konsep Ketinggian Bangunan
Luas lahan 20.900 m²
KDB = 40% KLB = 6
Maka luas KDB yang diizinkan 8.360 m²
Jika podium yang direncanakan memiliki ketinggian 4 tingkat maka 8.360 x 4 = 33.440
KLB 6 = 125.400
125.400-33440 = 91.960
Luas efisien lantai untuk satu core 1000-1600m² (neufert edisi ke-2)
Jika tower kantor dan apartemen direncanakan memiliki luas lantai 1400m² & 1500m²
2 tower untuk kantor sewa dan apartemen maka 1400m² + 1500m = 2900m²
91.960 : 3000 = 31
Sedangkan bangunan sekitar memiliki ketinggian 20 hingga 50 lantai.
Terkait potensi yang telah dibahas pada analisis view sebelumnya. Maka
berdasarkan area yang memiliki kebutuhan yang tinggi akan view, dapat ditentukan bagian
masa yang dinaikkan, sehingga potensi view yang ada dapat dimanfaatkan secara
maksimal.
commit to user
Gambar V.7. Konsep ketinggian bangunan.
Sumber : analisis pribadi, 2015
V.6
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
timur
barat
Selain itu sinar matahari menjadi alasan kurang berfungsi nya ruang terbuka hijau
di iklim tropis, menanggapi hal tersebut ruang terbuka hijau yang terdapat di bagian dalam
site memanfaatkan ketinggian bangunan untuk menghalangi sinar matahari dari arah Barat.
8. Konsep Tampilan
Tampilan pada Kantor Sewa dan Apartemen dengan Pendekatan Arsitektur
Simbiosis direncanakan menerapkan aspek simbiosis terhadap karakter dan tradisi yang
ada di masyarakat. Tidak bisa dipungkiri arsitektur dimanapun dan kapanpun adalah
sebuah proses tradisi. Bangunan merupakan produk copy-paste dari ruang terdahulu yang
dianggap efektif dan menarik. Dimana tradisi sendiri diartikan bukan sebuah hal yang
stagnan namun disiplin untuk mewadahi maupun membentuk kultur masyarakat yang kuat.
commit to user
V.7
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
area untuk berlatih menari atau teatrikal pada saat kegiatan kantor tidak aktif. Lansekap
taman direncanakan dilengkapi dengan set perlengkapan untuk kegiatan olahraga. Sehingga
area dasar yang tersedia dapat dimanfaatkan sebagai ruang tumbuh masyarakat sekitar.
V.9
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
apartment
office
support facilities
social garden
sky bridge
commercial shelter
parking area
- Makro
Arsitektur merupakan produk mikro dari terbentuknya sebuah kota. Tradisi dan
budaya yang berlangsung pada pembangunan mixed-use building seringkali berdiri sendiri.
Pembagian zona dan tata masa bangunan Kantor Sewa dan Apartemen dengan Pendekatan
Arsitektur Simbiosis, pada tatanan makro direncanakan dapat menjadi usulan desain yang
kompak bagi pengembangan kawasancommit to Pusat
Daerah user Kota.
V.10
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
V.11
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
V.12
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
b. Apartemen
Apartemen yang direncanakan adalah mewadahi calon penghuni dengan pendekatan
jumlah anggota keluarga yang digolongkan menjadi 3 tipe, yaitu :
1) Tipe A (Efisien/studio), dihuni oleh eksekutif muda yang masih belum berumah
tangga sebagai tempat singgah yang dihuni sendiri atau jumlah penghuni maksimal
2 orang.
2) Tipe B, dihuni oleh pasangan eksekutif muda yang baru saja memulai kehidupan
berumah tangga ataupun memiliki satu anak balita.
3) Tipe C, dihuni oleh keluarga terdiri dari pasangan suami istri yang mempunyai anak
1 sampai 2 anak dengan umur antara 1 – 15 tahun, mempunyai pembantu atau tanpa
pembantu
Tabel V.2.
Tabel Kebutuhan Apertemen
Pelaku Kegiatan Kebutuhan Ruang
Penyewa/penghuni Datang (keluar masuk), sirkulasi Parkir penghuni apartemen,
apatemen vertikal. tidur, santai, menerima entrance/canopy, hall, lift,
tamu, makan minum tangga darurat, kamar tidur,
(menyimpan/memasak makanan), ruang tamu, ruang
menyuci pakaian, menyimpan santai/ruang keluarga/balkon,
barang, ibadah, metabolisme pantry/dapur, ruang cuci,
gudang, mushola, lavatory
Pengunjung/Tamu Datang, Mencari informasi, Parkir tamu apartemen,
relasi/keluarga menunggu, sirkulasi vertical, Entrance, Hall, r. Informasi, r.
metabolisme, ibadah tunggu, lift, tangga darurat,
lavatory mushola
Pegawai/petugas Datang, ganti pakaian, bekerja Parkir, ruang ganti, ruang
(parkir, servis, (parking valet, keamanan, kerja/r. satpam/r. keamanan,
MEE, keamanan) kebersihan, utilitas, menyimpan alat) gudang, kantin, pantry,
makan minum, ibadah,istirahat mushola, janitor, lavatory
menyimpan peralatan kebersihan,
commit to user
metabolisme
(Sumber : analisis penulis, 2015)
V.13
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
c. Penunjang
Kegiatan penunjang pada bangunan mixed use merupakan kegiatan yang bersifat
menunjang kegiatan utama pada bangunan mixed use yang menampung fungsi utama
perkantoran dan hunian (apartemen). Dalam kegiatan penunjang dapat dilakukan oleh
penyewa pengunjung maupun pengelola.
Tabel V.3.
Kebutuhan Penunjang
Pelaku Kegiatan Kebutuhan Ruang
Penyewa/pegawai Datang (keluar masuk), mencari Parkir, canopy/entrance, hall,
kantor informasi, membeli barang, ruang informasi, kios/retail,
menunggu, mengambil uang, ruang tunggu, ruang mesin
menukar uang, olah raga, ATM, money changer, fitness
pemeriksaan kesehatan, menitipkan center, kolam renang, medical
anak, laktasi, santai, rekreasi, makan center, tempat penitipan anak,
minum, mencuci pakaian, ibadah, ruang laktasi, taman, atrium,
metabolisme play ground, kantin, café,
restoran, food court, laundry,
mushola, lavatory
Penyewa/penghuni Datang (keluar masuk), mencari Parkir, entrance, hall, ruang
apatemen informasi, membeli barang, informasi, kios/retail, ruang
menunggu, mengambil uang, tunggu, café, restoran, food
menukar uang, olah raga, court, ruang mesin ATM,
pemeriksaan kesehatan, menitipkan money changer, fitness center,
anak, santai, rekreasi, makan kolam renang, medical center,
minum, mencuci pakaian, ibadah, tempat penitipan anak, taman,
metabolisme atrium, play ground, laundry,
mushola, lavatory
Pengunjung/Tamu Datang (keluar masuk), mencari Parkir, entrance, hall, ruang.
relasi/keluarga informasi, membeli barang, Informasi, kios/retail, ruang.
menunggu, mengambil uang, tunggu, café, restoran, food
menukar uang, olah raga, court, ruang mesin ATM,
pemeriksaan kesehatan, laktasi, money changer, fitness center,
meeting/rapat, pertemuan, santai, kolam renang, medical center,
rekreasi, makan minum, ibadah, ruang laktasi, r. meeting/r.
metabolisme, rapat, ruang serbaguna,
taman, atrium, play ground,
mushola, lavatory
Pengelola Datang, (keluar masuk), Mencari Parkir, entrance, hall, ruang.
informasi, membeli barang Informasi, kios/retail, ruang.
menunggu, mengambil uang, tunggu, ruang mesin ATM,
menukar uang, pemeriksaan money changer, medical
kesehatan, menitipkan anak, laktasi, center, tempat penitipan anak,
meeting/rapat, pertemuan, makan ruang laktasi, r. meeting/r.
minum, olah raga, santai, ibadah, rapat, ruang serbaguna,
metabolismecommit to user kantin, café, restoran, food-
court, fitness center, kolam
V.14
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
d. Pengelola
Adalah pihak yang bertanggung jawab atas kelancaran segala aktivitas yang
berlangsung didalam bangunan, menjaga dan memberi kenyamanan pada pelaku
kegiatan baik pengunjung dan pengguna kantor sewa, pengunjung dan penghuni
apartemen maupun pengunjung/pembeli dan pedagang pada kelompok kegiatan
penunjang.
Kegiatan Pengelolaan pada gedung Kantor Sewa dari 2 kelompok yaitu kelompok
Pengelola dan Kelompok Tamu/Relasi Kerja/Relasi Bisnis.
Tabel V.4.
Kebutuhan Ruang Pengelola
Pelaku Kegiatan Kebutuhan Ruang
General Datang, kerja administrasi, menerima Parkir pengelola, entrance, hall,
Manager tamu, meeting, makan minum, ibadah, GM Room, ruang tamu, r.rapat,
metabolisme kafe, restoran, food court,
pantry, mushola, lavatory
Sekretaris GM Datang, kerja administrasi, menerima Parkir pengelola, entrance, hall,
tamu, meeting, makan minum, ibadah, Sek Room, ruang tamu, r.rapat,
metabolisme commit to user kantin, kafe, restoran, food
court, pantry, mushola, lavatory
V.15
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
V.16
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tabel V.5.
Kebutuhan Ruang Tamu/Relasi Kerja
Pelaku Kegiatan Kebutuhan Ruang
Tamu, Relasi kerja Datang, Mencari informasi, Parkir tamu, kantor sewa,
Relasi Bisnis. Fasilitas perkantoran/Kantor Entrance, Hall, Ruang
Dewan Direksi tujuan, Meeting, Ibadah, Informasi, ruang. Rapat/r.
Pemegang Saham Metabolisme meeting, Mushola, Lavatory.
(Sumber : analisis penulis, 2015)
e. Sektor Informal
Kegiatan yang ditampung Sektor Informal adalah berdagang, Ada transaksi
antara penjual dan pembeli. Kegiatan penjualan ini terdiri dari 3 jenis yaitu penjualan
kebutuhunan sehari-hari, barang hasil dari produk kreatif/pengrajin dan kuliner. Selain
disediakan kios-kios juga disediakan area pemasaran terbuka
Tabel V.6
Kebutuhan Ruang Sektor Informal
Pelaku Kegiatan Kebutuhan Ruang
Penyewa/pedagang Datang, menurunkan barang Parkir pedangang, entrance,
dagangan. berdagang, pengepakan hall, loading dock, kios, PKL,
commit tomenabung
barang/pengiriman, user / jasa pengirimnan, r.
serbaguna, bank, kantin /
V.17
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
NO ZONA RUANG
1 Penerima Pos keamanan/pos parkir
Parkir
Canopy
Hall /lobby
Rent car/car call
Informasi/front office
2 Sirkulasi Lift penumpang
Lift barang
Tangga darurat
3 Tipikal Unit Kantor sewa
Pantry
Ruang Laktasi
Shaft air & fire hidrant
Ruang panel listrik + telpon
Janitor
lavatory
4 Servis Loading dock
Mushola
Tempat wudhu
AHU
Mesin lift (Roof Floor)
Reservoir (Roof floor)
Reservoir (Ground floor) Keterangan
Genset Berhubungan
r. mesin lift o Tidak berhubungan
(Sumber : Analisis penulis, 2015)
commit to user
V.18
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
b. Apartemen
Diagram V.2.
Pola hubungan ruang pada Apartemen
c. ZONA
N RUANG
O
1 Penerima Pos keamanan
Parkir
Canopy
Hall /lobby
Rent car
Informasi
2 Sirkulasi Lift penumpang
Lift barang
Tangga darurat
3 Tipikal Unit apartemen
Ruang panel listrik + telpon
Shaft air & fire hidrant
Shaft sampah
Janitor
lavatory
4 Servis Loading dock
Mushola
AHU
Gudang
Reservoir (Roof floor)
Reservoir (Ground floor)
Genset
Ruang mesin lift
(Sumber : Analisis penulis, 2015)
Keterangan
Berhubungan
o Tidak berhubungan
commit to user
V.19
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
c. Penunjang
Diagram V.3
Pola hubungan ruang pada penujuang
NO ZONA RUANG
1 Penerima Parkir
Hall
Informasi
2 Sirkulasi Lift
Lift barang
Tangga darurat
3 Rekreasi Fitnes
Kolam renang
play ground
Beauty Clinik
Sauna
Refleksi
Bar dan Restoran
Kantin
Food court
4 Layanan Jasa Pelayanan medis
Apotik
Bank+ATM +Money Changer
Biro perjalanan wisata
Meeting Room
Serbaguna
5 Berdagang Mini market
Retail
6 Servis Mushola
Tempat wudhu
Ibu dan anak
lavatory
Laundry
Janitor
Gudang umum
Loading dock
Parkir mobil box
Keamanan
(Sumber : Analisis penulis, 2015)
Keterangan
Berhubungan
o Tidak berhubungan
commit to user
V.20
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
d. Pengelola
Diagram V.4
Pola hubungan ruang pada pengelola
ZONA
e. N RUANG
O
1 Penerima Parkir pengelola
Pos keamanan
Canopi/Main Entrance
Hall
Informasi
2 Sirkulasi Lift penumpang
Lift barang
Tangga darurat
3 Pengelola GM
Sekretaris GM
Marketing Manager
Marketing Staf
Accounting Manager
Accounting Staf
Retail, Advertising dan
Promotion Manager
RAP Staf
Architektural Servis Mnger
AS Staf
House Keeping Manager
HK Staf
Chief Engineer + CE Staf
R, Meeting per devisi
Head Security
Cark Park
Car Park Staf
4 Servis Lavatory
OB
Mushola + Wudhu
Ibu dan anak
Loading dock
Lift barang
Gudang
Mesin AC,
Panel Listrik
AHU
CCTV
Shaft air & Fire Hidrant
Shaft Sampah
R. Genset & Trafo
R. Pompa Air
Reservoir (roof floor) Keterangan
Reservoir (Ground floor) Berhubungan
(Sumber : Analisiscommit
penulis,to user
2015) o Tidak berhubungan
V.21
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Diagram V.5
Pola hubungan ruang pada Tamu/Relasi Kerja
d. ZONA
N RUANG
O
1 Penerima Pos keamanan
Parkir tamu
Canopy
Hall /lobby
Rent car
Informasi
2 Sirkulasi Lift penumpang
Lift barang
Tangga darurat
3 Tipikal apartemen
Ruang panel listrik + telpon
Shaft air & fire hidrant
Shaft sampah
Janitor
lavatory
4 Servis Loading dock
Mushola
AHU
Gudang utilitas
(Sumber : Analisis penulis, 2015)
e. Sektor Informal
Diagram V. 6
Pola hubungan ruang pada Sektor Informal
NO ZONA RUANG
1 Penerima Pos keamanan
Canopy
Hall + r. informasi
2 Sirkulasi Ram
Lift barang (disabilitas)
3 Berdagang kios
Anjungan Tunai Mandiri
4 Servis Parker pedagang
Loading dock
Panel listrik
Shaft sampah
Shaft air + fire hidrant
Mushola
Janitor
lavatory
(Sumber : Analisis penulis, 2015)
commit to user
V.22
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
V.23
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
V.24
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
V.25
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
b. Apartemen
Penentuan jumlah luas tipikal dipertimbangkan dengan pendekatan jumlah
anggota keluarga yang digolongkan menjadi 3 tipe, yaitu : tipe A yang dihuni oleh
satu sampai dua orang, tipe B dihuni oleh dua sampai tiga orang, sedang tipe C dihuni
oleh tiga sampai lima orang (dimungkinkan dengan satu pembantu)
Sedang perhitungan luas per unit tipe-tipe berdasarkan panduan Bangunan
Komersil oleh Endy Marlina adalah :
1) Tipe A (Efisien/Studio), mengutamakan efisiensi, ukuran luas per unitnya antara
18 m2 – 45 m2.
Kelengkapan pada tipe ini adalah sebagai berikut :
- Area dapur/kitchen set dengan fasilitas minimum
- Kamar mandi
2) Tipe B (satu ruang tidur), ukuran luas per unitnya antara 36 m2 – 54 m2
Kelengkapan pada tipe ini adalah sebagai berikut :
- Ruang keluarga dan - Satu ruang tidur
ruang makan pada satu area - Kamar mandi
- Area dapur/kitchen set - Teras outdoor
3) Tipe C (dua ruang tidur), ukuran luas per unitnya antara 45 m2 – 90 m2
Kelengkapan pada tipe ini adalah sebagai berikut :
- Ruang keluarga
- Ruang makan
- Dua kamar tidur commit to user
V.26
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
- Dapur/full kitchen
- Dua kamar mandi
- Apartemen direncanakan terdiri dari 3 tipe :
Tipe A : asumsi luasan 32 m2 /unit
Tipe B : asumsi luasan 48 m2/unit
Tipe C : asumsi luasan 80 m2/unit
Jumlah unit apartemen setiap tipe perlantai
- Jumlah tipe A perlantai = 800 m2 : 32 m2 = + 25 unit
- Jumlah tipe B perlantai = 800 m2 : 48 m2 = + 16 unit
- Jumlah tipe C perlantai = 800 m2 : 80 m2 = + 10 unit
Prosentase jumlah apartemen setiap tipe direncanakan sebagai berikut
- Tipe A : 50%
- Tipe B : 30%
- Tipe C : 20%
Luas apartemen perlantai ditentukan 2000 m2 dengan menggunakan dua core.
Ketinggian tower apartemen 57.277 m2 : 2000 m2 = + 28 lantai
Jumlah unit apartemen pada masing-masing tipe sebagai berikut
- Tipe A = 50% x 28 lt = 14 lt x 25 unit = 350 unit
- Tipe B = 30% x 28 lt = 8 lt x 16 unit = 128 unit
- Tipe C = 20% x 28 lt = 6 lt x 10 unit = 60 unit
Luas parkir :
- Tipe A, diasumsikan mendapat fasilitas parkir mobil100%
Kapasitas parkir mobiladalah 350 motor
- Tipe B, diasumsikan mendapat fasilitas parkir mobil 100%
Kapasitas parkir mobil adalah 128 mobil
- Tipe C, diasumsikan mendapat fasilitas parkir mobil 100 %
Kapasitas parkir mobil adalah 60 mobil
- Disediakan parkir tamu apartemen 10% dari jumlah unit
10% x 538 = 54 mobil tamu
Total jumlah mobil = 350 + 128 + 60 + 54 = 592 mobil
commit to user
Standar perhitungan NAD, 1 mobil = 2,5 m x 5 m = 12,5 m2
V.27
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
R. Genset 1 ruang 24 m2 24 m2
AHU 1 ruang 6 m2 6 m2
Resevoir (Roof 1 ruang 30 m²
Floor)
Resevoir (Ground 1 ruang 30 m2
Floor)
R. Pompa 1 pompa 30 m2
R. Mesin Lift 1 ruang 40 m²
Cooling tower 1 ruang 10 m²
Luas bangunan 56.541 m2
Sirkulasi 20% (keleluasaan 11.308m²
gerak) x Luas
bangunan
LUAS TOTAL 67.861,8m²
commitruang
Tabel V.8 besaran to user
Apartemen
(Sumber : analisis penulis, 2015)
V.28
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
c. Penunjang
V.29
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Kriteria perhitungan kapasitas parkir dan luas lahan parkir yang dibutuhkan :
- Asumsi pengunjung pada kelompok penunjang adalah 80% penghuni apartemen
dan pelaku kegiatan pada kantor sewa
- Sedang 20% pengunjung kelompok penunjang dihitung dengan asusmsi :
20% menggunakan mobil
20% menggunakan kendaraan roda 2
60% menggunakan moda angkutan umum (dengan prediksi fasilitas MRT,
KRL, trans Jakarta menjadi pilihan utama dan sekaligus mematuhi peraturan
jalur 3 in 1)
- Untuk ruang serbaguna dengan kapasitas 1000 orang, pengunjung diasumsikan
60% menggunakan moda angkutan umum (dengan prediksi fasilitas MRT, KRL,
trans Jakarta menjadi pilihan utama dan sekaligus mematuhi peraturan jalur 3 in 1)
Standar perhitungan NAD, 1 mobil = 2,5 m x 5 m = 12,5 m2
Flow untuk manufer = 50%
Standar perhitungan NAD, 1 motor = 2 m x 1 m = 2 m2
Flow untuk kenyamanan fisik = 30%
Perhitungan kapasitas parkir dan luas lahan parkir yang dibutuhkan :
- Asumsi 20% pengunjung kelompok Penunjang menggunakan mobil = 40 mobil
(perkiraan penumpang 40 x 3 orang = 120 orang, mematuhi 3 in 1)
Luas parker mobil = 40 mobil x 12,5 m2 = 500 m2 + Flow 50%
commit to user
= 500 m2 + 250 m2 = 750 m2
V.30
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
V.31
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
V.32
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
e. Sektor Informal
Kriteria perhitungan besaran ruang yang dibutuhkan adalah 20% dari luas bangunan
yang efektif, sesuai Peraturan no.8/1992 perda DKI dikeluarkan untuk mendukung
usaha kecil, mewajibkan pemilik pusat komersial menyediakan ruang bagi sektor
informal :
Perhitungan luas yang dibutuhkan untuk retail sektor informal :
- 20% x luas podium (kelompok penunjang dan kelompok pengelola)
- 20% x 5.974,2 m2 = 1.194,84commit
m2 to user
V.33
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
V.34
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Super-structure
Sub-structure
commit to user
V.35
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
2) Retaining Wall
Retaining wall adalah dinding penahan tanah yang berfungsi sebagai
pendukung lateral bagi tanah yang dibuat dengan kemiringan vertikal tertentu.
Dalam desain dan pemasangan retaining wall, material yang ditahannya akan
mencoba bergerak karena gravitasi. Pergerakan ini akan menekan tanah di balik
dinding. Tekanan paling lemah berada ditingkatan teratas kemudian meningkat ke
bawah dan akan menekan dinding atau menjatuhkannya jika dinding tidak
dipasang dengan benar. Air tanah di balik dinding yang tidak diolah oleh sistem
pengeringan akan menyebabkan tekanan hidrolik horizontal pada dinding.
Adapun beberapa jenis retaining wall, semigravity retaining wall, cantilever
retaining wall, dan contenfort retaining wall.
commit to user
1
http://rizaldyberbagidata.blogspot.com/2012/06/pondasi-tiang-pancang-pile-foundation.html
V.36
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
3) Basement
Basement adalah bagian dari sarana sebuah gedung bertingkat tinggi.
Basement merupakan langkah awal berdirinya sebuah gedung bertingkat tinggi.
Umumnya luas lantai basement menghabiskan areal tanah yang ada
Lantai basement biasanya dimanfaatkan untuk3 :
- Balancing gedung diatasnya
- Ruang parkir kendaraan
- Ruang pengelola
- Pendukung utilitas gedung seperti penempatan ruang panel, reservoir dan
kebutuhan lain
Basement merupakan dinding ruang bawah tanah dimana dindingnya
memiliki kemiringan muka tanah. Setelah penggalian dan pembangunan pelat
beton dan dinding beton atau dinding batu, tanah hasil galian atau butiran tanah
commit to user
http://konstruksimania.blogspot.com/2012/12/retaining-wall-pada-pembuatan-basement.html
2
3
http://kampus-sipil.blogspot.com/2013/04/cara-pembuatan-basement.html
V.37
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
yang lebih permaebal digunakan sebagai pengisi dan diletakkan terhadap dinding
di area penggalian terbuka yang masih tersisa. Karena lantai diatas dinding dari
perpindahan lateral, dinding basement tidak mudah dipindahkan dari pengisi dan
mengakibatkan keruntuhan massa tanah sepanjang bidang geser seperti pada
gravity wall dan dinding kantilever. Selain itu juga masih ada tegangan lateral dari
tanah pengisi yang dibatasi oleh dinding basement dan tekanan lateral ini biasanya
diperkirakan dengan cara yang sama dengan dinding penahan.
V.38
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
(1) (2)
(3)
Gambar V.20 : (1) Struktur Kolom dan Balok, (2) Struktur Core, (3) Struktur Truss
Sumber : https://www.google.co,id, 2015
V.39
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Jaringan listrik untuk kebutuhan bangunan multi fungsi kantor sewa dan
apartemen menggunakan sumber listrik dari PLN dan genset.
1) PLN
Daya listrik utama untuk bangunan terminal dan stasiun terintegrasi menggunakan
sumber listrik dari PLN
2) Genset
Genset sebagai pembangkit listrik dalam keadaan darurat, ketika sumber listrik dari
PLN sedang mengalami gangguan.
PLN Meteran
MDF
Bahan Bakar Genset MDP
Ruang PP
SDP
Ruang PP
Keterangan
MDF : Main Distribution Panel
SDP : Sub Distribution Panel
PP : Panel Pembagi
Skema V.1 : Sistem Jaringan Listrik.
(sumber: Endy Marlina, diolah 2015)
V.40
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Pada sistem ini air dari sumber air (PAM/ Deep well) ditampung lebih dahulu di
tangki bawah (ground tank), kemudian dipompa ke tangki atas (elevated water tank).
Dari tangki atas ini air dialirkan ke lantai-lantai dibawahnya dengan sistem gravitasi.
Operasional sistem ini dalam jangka panjang membutuhkan energi listrik hanya
pada saat pengisian tangki air atas saja.
Berikut skema sistem air bersih yang digunakan.
Roof tank
Lantai n
Lantai 3
Lantai 2
Lantai 1
Water
Deep Well Treatment
Pompa
Ground
PDAM Pompa tank
V.41
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
2) Air limbah
Air limbah adalah air bekas buangan yang tercampur kotoran. Air ini tidak boleh
dibuang langsung ke lingkungan, tetapi harus melalui proses di dalam bak
penampungan. Pada bangunan skala besar (banyak penghuni) penampungan air
limbah menggunakan bak pengolahan limbah (sewage treatment). Adapun
tempatnya disebut dengan Sewage Treatment Plant (STP). Limbah terkumpul
diolah secara mekanis, diaduk dan diberi udara agar bakteri pengurai dapat hidup
dengan baik. Hasil pengolahan limbah dapat digunakan untuk menyiram tanaman
atau masuk meresap ketanah. Sewage treatment dapat diletakkan di luar atau di
dalam bangunan pada bagian lantai terbawah yang letaknya lebih rendah dari toilet,
dan orang harus bisa masuk untuk maintenance.
3) Air limbah khusus
Air limbah khusus pada bangunan kantor sewa dan apartemen adalah air bekas
cucian kotoran restoran. Air limbah dari restoran banyak mengandung lemak,
treatment-nya berupa grease trap (penangkap lemak)
4) Air hujan
Air hujan yang jatuh langsung ke tanah sebaiknya dibuatkan resapan (hidropori)
agar air dengan mudah meresap ke tanah. Air hujan yang jatuh di atap bangunan
tinggi (atap plat/dak) diatur alirannya ke lobang pembuangan yang kemudian
disalurkan ke bawah melalui pipa-pipa yang diletakkan di ruang shaft.
Utilitas air kotor, dibagi menjadi tiga bagian, yaitu air kotor yang berasal dari
toilet, limbah pantry/foodcourt, dan dari air hujan.
1) Untuk air kotor dari toilet dibagi menjadi dua limbah, yaitu limbah cair dan limbah
padat. Keduanya ditampung di STP (sewage treatment plan) untuk diolah dan
diproses. Sisa air dari proses STP ini kemudian masuk meresap kedalam tanah.
2) Air limbah dari pantry dan foodcourt masuk kebak penangkap lemak lebih dahulu
sebelum masuk ke bak pengolah limbah, karena lemak mempunyai sifat cepat
menjadi kering dan keras.
3) Air hujan, melalui talang air dan plumbing/pipa-pipa, langusng dibuang ke riol
kota, setelah melalui bak kontrol resapan.
commit to user
V.42
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Bak Pengolah
Limbah dapur Penangkap lemak Limbah
(STP)
Tanki
Bak pengendap tempat
pengurai kotoran secara Pipa Pembuangan air kotor
Kotak pembagi alami
Alat yang menyebarkan secara alami
secara merata air melalui
jaringan saluran
Tanah penyaring
Tanah berisi pipa berlubang-
lubang tempat rembesan air ke
tanah
Pipa Berlubang
Pipa berlubang-lubang
tempat air mengaliruntuk
disaring lewat kerikil Krikil
kemudian ke tanah Batu kecil yang menyerap
partikel lebih kecil yang
terdapat di air untuk
mencegah menutupi
lubang pipa juga menjaga
lubang pipa
Gambar V.21 : Bak pengolah limbah/ Sistem bawah tanah tempat pembuangan air kotor (STP)
Sumber: The Visual Dictionary With Definitions, QA International, 2007
commit to user
V.43
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
V.44
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Alarm/bell
dan
fire alarm junction box
V.45
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
V.46
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Dari ketiga macam penangkal petir untuk bangunan kantor sewa dan apartemen
menggunakan sistem penangkal petir Radioaktif karena memiliki jangkauan luas
untuk melindungi bangunan dari hantaran petir.
commit to user
V.47