Suatu dikatakan valid apabila ada kesesuaian ukuran berdasarkan standar yang sudah ada (berat
badan ___standar metrologi : badan khusus kalibrasi alat)
Validitas ada :
Home
About
Menurut Djaali dan Pudji (2008) validitas konstruk adalah validitas yang mempermasalahkan
seberapa jauh item-item tes mampu mengukur apa-apa yang benar-benar hendak diukur
sesuai dengan konsep khusus atau definisi konseptual yang telah ditetapkan.
Untuk menentukan validitas konstruk suatu instrumen harus dilakukan proses penelaahan
teoritis dari suatu konsep dari variabel yang hendak diukur, mulai dari perumusan konstruk,
penentuan dimensi dan indikator, sampai kepada penjabaran dan penulisan butir-butir item
instrumen. Perumusan konstruk harus dilakukan berdasarkan sintesis dari teori-teori
mengenai konsep variabel yang hendak diukur melalui proses analisis dan komparasi yang
logik dan cermat.
Menyimak proses telaah teoritis seperti telah dikemukakan, maka proses validasi konstruk
sebuah instrumen harus dilakukan melalui penelaahan atau justifikasi pakar atau melalui
penilaian sekelompok panel yang terdiri dari orang-orang yang menguasai substansi atau
konten dari variabel yang hendak diukur.
Kelas/Semester :……………………………………………………..
Penelaah :……………………………………………………..
Berilah tanda cek ( ) pada kolom “ya” bila soal yang ditelaah sudah sesuai dengan kriteria
Berilah tanda cek ( ) pada kolom “tidak” bila soal yang ditelaah tidak sesuai dengan kriteria,
kemudian tuliskan alasan pada ruang catatan atau pada teks soal dan perbaikannya.
Nomor Soal
1 2 3 …
No. Aspek yang Ditelaah
Y Tida Y Tida Y Tida
a k a k a k
A1 MateriSoal sesuai dengan indikator (menuntut tes
2 tertulis untuk bentuk uraian)Batasan pertanyaan dan
jawaban yang diharapkan sudah sesuai
3
Materi yang ditanyakan sesuai dengan kompetensi
4 (urgensi, relevasi, kontinyuitas, keterpakaian sehari-
hari tinggi)
B
Isi materi yang ditanyakan sesuai dengan jenjang
5 jenis sekolah atau tingkat kelas
6 Konstruksi
11 Bahasa
Catatan:
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………
Kelas/Semester :……………………………………………………..
Penelaah :……………………………………………………..
Analisislah setiap butir soal berdasarkan semua kriteria yang tertera di dalam format!
Berilah tanda cek ( ) pada kolom “ya” bila soal yang ditelaah sudah sesuai dengan kriteria
Berilah tanda cek ( ) pada kolom “tidak” bila soal yang ditelaah tidak sesuai dengan kriteria,
kemudian tuliskan alasan pada ruang catatan atau pada teks soal dan perbaikannya.
5 Konstruksi
Bahasa
Catatan:
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………
Kelas : 2EB16
NPM : 29213837
Share this:
Twitter
Facebook3
Related
Post navigation
← PENYEDIAAN PANGAN YANG AMAN DAN BERKELANJUTAN GUNA
MENDUKUNG TERCAPAINYA KETAHANAN PANGAN
EKONOMI KOPERASI →
Leave a Reply
Search for:
Recent Posts
AKUNTANSI KOMPARATIF AMERIKA & ASIA
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Akuntansi di China
Sistem Akuntansi Keuangan Negara China
AKUNTANSI INTERNASIONAL BAB 1-4
10 Contoh Kasus Pelanggaran Etika Profesi Dalam dan Luar Negeri (TUGAS 3)
Recent Comments
Archives
July 2017
March 2017
November 2016
October 2016
June 2016
May 2016
April 2016
March 2016
June 2015
May 2015
April 2015
March 2015
January 2015
December 2014
November 2014
June 2014
April 2014
November 2013
October 2013
Categories
Uncategorized
Meta
Register
Log in
Entries RSS
Comments RSS
WordPress.com
Blog at WordPress.com.
Privacy & Cookies: This site uses cookies. By continuing to use this website, you agree to
their use.
To find out more, including how to control cookies, see here: Cookie Policy
;
Sign in Join
Sign in
your username
your password
Sign up
your email
your username
Password recovery
your email
Sign in / Join
HaloSehat
Penyakit A-Z
Gizi A-Z
Gaya Hidup
Farmasi
Kalkulator
Video
Home Istilah Medis Istilah Medis V Validitas : Pengertian – Jenis – Contoh – Cara Penentuannya
Istilah Medis
Istilah Medis V
Merlinda Gouw
975
Validitas merupakan sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam
melakukan fungsi ukurnya (Azwar, 1986), atau dengan kata lain, validitas adalah suatu
standar yang menunjukkan seberapa tepat suatu instrumen dalam mengukur hal yang
seharusnya diukur. Tes dapat dikatakan memiliki validitas yang tinggi jika alat ukur tersebut
dapat mengukur apa yang hendak diukur dengan akurat. Dengan validitas, kita dapat melihat
sejauh mana ketepatan alat ukur melakukan fungsi pengukurannya.
Jika ingin mengukur berat badan seseorang yang beratnya 50 kg, maka timbangan harus
menunjukkan angka 50 kg, bukan 49 kg atau 51 kg. Hal ini menunjukkan bahwa timbangan
tersebut bersifat valid. Validitas dapat digunakan untuk mengetahui sejauh mana ketepatan
dan keakuratan suatu alat ukur dalam mengukur hal yang seharusnya diukur. Hal ini
dilakukan agar dapat memastikan data yang diperoleh relevan dan sesuai dengan tujuan
pengukuran yang telah dilakukan.
Jenis-jenis Validitas
Validitas isi adalah kesesuaian isi alat ukur dengan topik yang diukur oleh alat ukur yang
bersangkutan. Validitas isi dilakukan untuk memastikan apakah alat ukur sudah sesuai
dengan topik penelitian. Validitas isi juga melihat apakah alat ukur sudah dapat
merepresentasikan topik penelitian yang sudah ditentukan
Biasanya validitas isi ini dikaji dengan professional judgement atau dilakukan penilaian oleh
orang yang ahli pada bidang yang bersangkutan. Ahli bidang tersebut akan menentukan
apakah alat ukur sudah memadai untuk dijadikan sebagai alat ukur dari topik yang
bersangkutan.
Sebagai contoh, jika ingin meneliti mengenai kesehatan anak, maka peneliti yang telah
membuat alat ukur (seperti kuesioner) mengenai kesehatan anak dapat memeriksakan
kuesioner yang telah dibuat pada dokter anak atau suster yang bertugas di rumah sakit anak.
Validitas konstruk adalah kecukupan dari definisi operasional dari variabel untuk dipakai
dalam penelitian tersebut. Dengan kata lain, kemampuan alat ukur untuk mengukur
pengertian yang terkandung dalam definisi topik atau variabel yang telah ditentukan. Definisi
yang abstrak memerlukan penjelasan yang lebih spesifik sehingga dapat memiliki validitas
konstruk yang baik. Dengan kata lain, definisi yang abstrak tersebut harus memiliki
indikator-indikator yang jelas sehingga memudahkan peneliti untuk mengukur topik dan
variabel yang diinginkan.
Sebagai contoh, seorang peneliti yang ingin meneliti mengenai influenza harus memahami
definisi influenza. Setelah itu, peneliti akan membuat indikator yang dapat diamati dari
definisi flu atau influenza tersebut, seperti penyebab hidung gatal, batuk, bersin, dan lain-lain.
Indikator yang spesifik akan memudahkan peneliti dalam proses pengambilan data dan
meningkatkan nilai validitas konstruk dari alat ukur tersebut.
Validitas konkuren juga disebut sebagai validitas sejalan. Jenis validitas ini merujuk pada
apakah tingkat kemampuan atau karakteristik pada suatu topik yang diukur sejalan dengan
tingkat kemampuan atau karakteristik lain yang mempunyai kesamaan. Validitas konkuren
dapat dihitung dengan menggunakan korelasi. Sebagai contoh, peneliti mengkorelasikan hasil
alat ukur yang diuji dengan hasil alat ukur lain yang dijadikan sebagai pembanding. Jika nilai
korelasi yang didapatkan tinggi, maka dapat dikatakan bahwa alat ukur tersebut memiliki
nilai validitas konkuren yang baik.
Validitas tentu saja digunakan dalam semua jenis penelitian atau karya tulis ilmiah, kesehatan
juga tidak terkecuali. Penggunaan validitas dalam kesehatan, contohnya kuesioner mengenai
hubungan konsentrasi anak dengan konsumsi sarapan di pagi hari. Kuesioner tersebut dapat
dikatakan valid jika item-item yang digunakan memenuhi salah satu, tetapi tidak terbatas
pada syarat validitas berikut:
Validitas Isi: Kuesioner dikatakan lolos dari pendapat atau penilai pakar atau dokter anak.
Validitas Konstruk: Peneliti berhasil mendefinisikan ‘konsentrasi’ pada anak, mengingat
indikator konsentrasi anak dan orang dewasa memiliki karakteristik yang berbeda. Selain itu,
‘konsumsi sarapan’ juga harus memiliki definisi dan indikator yang baik.
Validitas Konkuren: Peneliti melakukan penilaian korelasi pada variabel ‘konsentrasi’ dengan
variabel yang lain memiliki karakteristik yang sama dengan variabel ‘konsentrasi’. Hal yang
sama juga dilakukan pada variabel ‘konsumsi sarapan’.
Cara Menentukan Validitas Menurut Jenisnya
Penilaian Rater
Setelah alat ukur yang akan digunakan dalam penelitian selesai dibuat, maka alat ukur dapat
dikonsultasikan ke orang yang ahli di bidang yang bersangkutan untuk mendapatkan validitas
isi. Pakar yang telah dipilih, atau biasa disebut rater, akan memberi skor yang
mengindikasikan apakah item yang dibuat sesuai atau relevan dengan keseluruhan topik
penelitian.
Validitas isi ditentukan oleh nilai yang diberikan oleh rater, semakin tinggi nilai yang
diberikan, semakin tinggi relevansi item dengan topik penelitian, semakin tinggi juga
validitas isi alat ukur tersebut. Untuk memudahkan rater memberikan nilai pada setiap item
yang terdapat pada alat ukur yang telah dibuat, peneliti dapat membuat tabel skor untuk rater.
Tabel ini nantinya juga akan memudahkan peneliti untuk menjumlahkan skor pada setiap
item.
Profesional Judgement
Setelah proses pembuatan alat ukur selesai, maka peneliti dapat mengonsultasikannya kepada
pakar yang bersangkutan untuk dilakukan profesional judgement. Berbeda dengan penilaian
rater, profesional judgement lebih bersifat subjektif dan tidak menggunakan angka dalam
penilaiannya. Peneliti bergantung pada pendapat pakar yang telah dipilihnya dan melakukan
revisi sesuai dengan pendapat yang dikatakan oleh pakar.
Validitas muka merupakan cara paling sederhana dalam menentukan validitas isi tetapi
validitas muka merupakan validitas yang signifikansinya paling rendah karena hanya
berdasarkan penilaian sekilas mengenai isi dari alat ukurnya. Jika isi alat ukur tampak sesuai
dengan apa yang akan diukur dalam penelitian, maka dapat dikatakan alat ukur tersebut
memenuhi syarat validitas muka.
Karena kepraktisannya, banyak peneliti yang menggunakan validitas muka untuk menilai alat
ukurnya. Akan tetapi, hal ini sangat tidak disarankan karena nilai validitas yang didapat yang
sangat lemah.
Validitas konstruk biasanya digunakan pada alat ukur yang dimaksudkan untuk mengukur
variabel yang bersifat abstrak atau konseptual, seperti minat, konsep diri, motivasi dan lain-
lain. Untuk mendapatkan nilai validitas konstruk yang tinggi, peneliti harus melakukan
penelaahan teoritis yang dalam dari konsep variabel yang ingin diukur. Tahapan ini dimulai
dengan merumuskan konstruk, menentukan dimensi dan indikator, kemudian menjabarkan
setiap indikator menjadi item-item yang akan dimasukkan dalam alat ukur.
TAGS
Contoh Validitas
fungsi validitas
Istilah Medis
Istilah Medis V
Jenis Validitas
Kamus Kesehatan
Kamus Kesehatan V
penelitian
Penentuan Validitas
Pengertian Validitas
Perhitungan Validitas
validitas
validitas isi
validitas konkuren
validitas konstruk
Previous articleAmtocort Injection – Fungsi -Obat Apa – Dosis dan Efek Samping
Next article14 Fungsi Asam Borat – Cara Penggunaan dan Efek Samping
Merlinda Gouw
RELATED ARTICLESMORE FROM AUTHOR
Recommended
Sulit Bernapas, Ternyata di Lubang Hidung Anak Ini Ada Lintah Hidup
Intip 5 Tips Tidur Nyenyak Tanpa Kipas Angin atau AC Saat Cuaca Terlalu
Panas
Karena Jatuh, Ketahuan Bocah 5 Tahun Mengidap Jenis Kanker Tulang Ini
ABOUT US
Halosehat adalah media dan wiki kesehatan terlengkap, anda dapat mencari dan mendapatkan
informasi kesehatan dari dokter terbaru setiap hari malalui web, sosial media, atau youtube resmi
halosehat.
FOLLOW US
Home
Adchoices
Disclaimer
Contact Us
Privacy Policy
Term
Praktisi? Writes for halosehat