Anda di halaman 1dari 15

Validitas ____ ketepatan

Suatu dikatakan valid apabila ada kesesuaian ukuran berdasarkan standar yang sudah ada (berat
badan ___standar metrologi : badan khusus kalibrasi alat)

Klu valid dalam penelitian stndarnya yaitu tercapainya tujuan

Realibilitas suatu pengulangan dengan hasil yang sama dalam penelitian

Validitas ada :

1. Validitas muka (face)


2. Validitas isi (Content)
3. Validitas kreteria
4. Construk
rajadariusputra
This WordPress.com site is the cat’s pajamas
Skip to content

 Home
 About

Contoh Validitas Konstruk


(Construct validity)
November 24, 2014 Leave a comment

Menurut Djaali dan Pudji (2008) validitas konstruk adalah validitas yang mempermasalahkan
seberapa jauh item-item tes mampu mengukur apa-apa yang benar-benar hendak diukur
sesuai dengan konsep khusus atau definisi konseptual yang telah ditetapkan.

Validitas konstruk biasa digunakan untuk instrumen-instrumen yang dimaksudkan mengukur


variabel-variabel konsep, baik yang sifatnya performansi tipikal seperti instrumen untuk
mengukur sikap, minat, konsep diri, lokus control, gaya kepemimpinan, motivasi berprestasi,
dan lain-lain, maupun yang sifatnya performansi maksimum seperti instrumen untuk
mengukur bakat (tes bakat), intelegensi (kecerdasan intelekual), kecerdasan emosional dan
lain-lain.

Untuk menentukan validitas konstruk suatu instrumen harus dilakukan proses penelaahan
teoritis dari suatu konsep dari variabel yang hendak diukur, mulai dari perumusan konstruk,
penentuan dimensi dan indikator, sampai kepada penjabaran dan penulisan butir-butir item
instrumen. Perumusan konstruk harus dilakukan berdasarkan sintesis dari teori-teori
mengenai konsep variabel yang hendak diukur melalui proses analisis dan komparasi yang
logik dan cermat.

Menyimak proses telaah teoritis seperti telah dikemukakan, maka proses validasi konstruk
sebuah instrumen harus dilakukan melalui penelaahan atau justifikasi pakar atau melalui
penilaian sekelompok panel yang terdiri dari orang-orang yang menguasai substansi atau
konten dari variabel yang hendak diukur.

Contoh Format Penelaahan Butir Soal Bentuk Uraian

Mata Pelajaran           :……………………………………………………..

Kelas/Semester           :……………………………………………………..

Penelaah                     :……………………………………………………..

Petunjuk pengisian format penelaahan butir soal bentuk uraian:


Analisislah setiap butir soal berdasarkan semua kriteria yang tertera di dalam format!

Berilah tanda cek ( ) pada kolom “ya” bila soal yang ditelaah sudah sesuai dengan kriteria

Berilah tanda cek ( ) pada kolom “tidak” bila soal yang ditelaah tidak sesuai dengan kriteria,
kemudian tuliskan alasan pada ruang catatan atau pada teks soal dan perbaikannya.

Nomor Soal
1 2 3 …
No. Aspek yang Ditelaah
Y Tida Y Tida Y Tida
  
a k a k a k
A1 MateriSoal sesuai dengan indikator (menuntut tes              
2 tertulis untuk bentuk uraian)Batasan pertanyaan dan
jawaban yang diharapkan sudah sesuai
3
Materi yang ditanyakan sesuai dengan kompetensi
4 (urgensi, relevasi, kontinyuitas, keterpakaian sehari-
hari tinggi)
B
Isi materi yang ditanyakan sesuai dengan jenjang
5 jenis sekolah atau tingkat kelas

6 Konstruksi    

7 Menggunakan kata tanya atau perintah yang


menuntutjawaban uraian
8
Ada petunjuk yang jelas tentang cara pengerjaan soal.
C
Ada pedoman penskorannya
9
Tabel, gambar, grafik, peta, atau yang sejenisnya
10 disajikan dengan jelas dan terbaca

11 Bahasa

12 Rumusan kalimat soal komunikatif

13 Butir soal menggunakan bahasa Indonesia yang baku

Tidak menggunakan kata/ungkapan yang


menimbulkan penafsiran ganda atau salah pengertian

Tidak menggunakan bahasa yang berlaku


setempat/tabu

Rumusan soal tidak mengandung kata/ungkapan yang


dapat menyinggung perasaan siswa
 

         

           

             

Catatan:

…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………

…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………

…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………

Contoh Format Penelaahan Butir Soal Bentuk Pilihan Ganda

Mata Pelajaran           :……………………………………………………..

Kelas/Semester           :……………………………………………………..

Penelaah                     :……………………………………………………..

Petunjuk pengisian format penelaahan butir soal bentuk pilihan ganda:

Analisislah setiap butir soal berdasarkan semua kriteria yang tertera di dalam format!

Berilah tanda cek ( ) pada kolom “ya” bila soal yang ditelaah sudah sesuai dengan kriteria

Berilah tanda cek ( ) pada kolom “tidak” bila soal yang ditelaah tidak sesuai dengan kriteria,
kemudian tuliskan alasan pada ruang catatan atau pada teks soal dan perbaikannya.

 
         
       
         

No. Aspek yang Ditelaah Nomor Soal


1 2 3 …
Y Tida Y Tida Y Tida
  
a k a k a k
A1 MateriSoal sesuai dengan indikator (menuntut tes              
2 tertulis untuk bentuk pilihan ganda)Materi yang
ditanyakan sesuai dengan kompetensi (urgensi, relevasi,
3 kontinyuitas, keterpakaian sehari-hari tinggi)

4 Pilihan jawaban homogen dan logis

B Hanya ada satu kunci jawaban

5 Konstruksi

6 Pokok soal dirumuskan dengan singkat, jelas dan tegas

7 Rumusan pokok soal dan pilihan jawaban merupakan


pernyataan yang diperlukan saja
8
Pokok soal tidak memberi petunjuk kunci jawaban
9
Pokok soal bebas dari pernyataan yang bersifat negatif
10 ganda

11 Pilihan jawaban homogeny dan logis ditinjau dari segi


materi
12
Gambar, grafik, table, diagram, atau sejenisnya jelas
13 dan berfungsi

14 Panjang pilihan jawaban relatif sama

C Pilihan jawaban tidak menggunakan pernyataan


“semua  jawaban di atas salah/benar” dan sejenisnya
15
Pilihan jawaban yang berbentuk angka/waktu disusun
16 berdasarkan urutan besar kecilnya angka atau
kronologisnya
17
Butir soal tidak bergantung pada jawaban soal
18 sebelumnya

Bahasa

Menggunakan bahasa yang sesuai dengan kaidah


bahasa Indonesia

Menggunakan bahasa yang komunikatif


Tidak menggunakan bahasa yang berlaku setempat/tabu

Pilihan jawaban tidak mengulang kata/kelompok kata


yang sama, kecuali merupakan satu kesatuan pengertian

Catatan:

…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………

…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………

…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………

Nama : RAJA DARIUS PUTRA

Kelas : 2EB16

NPM : 29213837

Share this:

 Twitter
 Facebook3

Related

Pengantar Bisnis bab 6

TOEFL, TOEIC dan IELTS

Pengantar Bisnis bab 3

Post navigation
← PENYEDIAAN PANGAN YANG AMAN DAN BERKELANJUTAN GUNA
MENDUKUNG TERCAPAINYA KETAHANAN PANGAN
EKONOMI KOPERASI →

Leave a Reply
Search for:

Recent Posts
 AKUNTANSI KOMPARATIF AMERIKA & ASIA
 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Akuntansi di China
 Sistem Akuntansi Keuangan Negara China
 AKUNTANSI INTERNASIONAL BAB 1-4
 10 Contoh Kasus Pelanggaran Etika Profesi Dalam dan Luar Negeri (TUGAS 3)

Recent Comments
Archives
 July 2017
 March 2017
 November 2016
 October 2016
 June 2016
 May 2016
 April 2016
 March 2016
 June 2015
 May 2015
 April 2015
 March 2015
 January 2015
 December 2014
 November 2014
 June 2014
 April 2014
 November 2013
 October 2013

Categories
 Uncategorized

Meta
 Register
 Log in
 Entries RSS
 Comments RSS
 WordPress.com

Blog at WordPress.com.
Privacy & Cookies: This site uses cookies. By continuing to use this website, you agree to
their use.
To find out more, including how to control cookies, see here: Cookie Policy

;
Sign in Join

Sign in

Welcome!Log into your account

your username

your password

Forgot your password?

Sign up

Welcome!Register for an account

your email

your username

A password will be e-mailed to you.

Password recovery

Recover your password

your email

Thursday, April 4, 2019

 Sign in / Join

HaloSehat
 Penyakit A-Z
 Gizi A-Z
 Gaya Hidup
 Farmasi
 Kalkulator
 Video

Home Istilah Medis Istilah Medis V Validitas : Pengertian – Jenis – Contoh – Cara Penentuannya

 Istilah Medis
 Istilah Medis V

Validitas : Pengertian – Jenis – Contoh –


Cara Penentuannya
By

Merlinda Gouw

January 15, 2018

975

Validitas merupakan sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam
melakukan fungsi ukurnya (Azwar, 1986), atau dengan kata lain, validitas adalah suatu
standar yang menunjukkan seberapa tepat suatu instrumen dalam mengukur hal yang
seharusnya diukur. Tes dapat dikatakan memiliki validitas yang tinggi jika alat ukur tersebut
dapat mengukur apa yang hendak diukur dengan akurat. Dengan validitas, kita dapat melihat
sejauh mana ketepatan alat ukur melakukan fungsi pengukurannya.

Jika ingin mengukur berat badan seseorang yang beratnya 50 kg, maka timbangan harus
menunjukkan angka 50 kg, bukan 49 kg atau 51 kg. Hal ini menunjukkan bahwa timbangan
tersebut bersifat valid. Validitas dapat digunakan untuk mengetahui sejauh mana ketepatan
dan keakuratan suatu alat ukur dalam mengukur hal yang seharusnya diukur. Hal ini
dilakukan agar dapat memastikan data yang diperoleh relevan dan sesuai dengan tujuan
pengukuran yang telah dilakukan.

Jenis-jenis Validitas

1. Validitas Isi (Content Validity)

Validitas isi adalah kesesuaian isi alat ukur dengan topik yang diukur oleh alat ukur yang
bersangkutan. Validitas isi dilakukan untuk memastikan apakah alat ukur sudah sesuai
dengan topik penelitian. Validitas isi juga melihat apakah alat ukur sudah dapat
merepresentasikan topik penelitian yang sudah ditentukan
Biasanya validitas isi ini dikaji dengan professional judgement atau dilakukan penilaian oleh
orang yang ahli pada bidang yang bersangkutan. Ahli bidang tersebut akan menentukan
apakah alat ukur sudah memadai untuk dijadikan sebagai alat ukur dari topik yang
bersangkutan.

Sebagai contoh, jika ingin meneliti mengenai kesehatan anak, maka peneliti yang telah
membuat alat ukur (seperti kuesioner) mengenai kesehatan anak dapat memeriksakan
kuesioner yang telah dibuat pada dokter anak atau suster yang bertugas di rumah sakit anak.

2. Validitas Konstruk (Construct Validity)

Validitas konstruk adalah kecukupan dari definisi operasional dari variabel untuk dipakai
dalam penelitian tersebut. Dengan kata lain, kemampuan alat ukur untuk mengukur
pengertian yang terkandung dalam definisi topik atau variabel yang telah ditentukan. Definisi
yang abstrak memerlukan penjelasan yang lebih spesifik sehingga dapat memiliki validitas
konstruk yang baik. Dengan kata lain, definisi yang abstrak tersebut harus memiliki
indikator-indikator yang jelas sehingga memudahkan peneliti untuk mengukur topik dan
variabel yang diinginkan.

Sebagai contoh, seorang peneliti yang ingin meneliti mengenai influenza harus memahami
definisi influenza. Setelah itu, peneliti akan membuat indikator yang dapat diamati dari
definisi flu atau influenza tersebut, seperti penyebab hidung gatal, batuk, bersin, dan lain-lain.
Indikator yang spesifik akan memudahkan peneliti dalam proses pengambilan data dan
meningkatkan nilai validitas konstruk dari alat ukur tersebut.

3. Validitas Konkuren (Concurrent Validity)

Validitas konkuren juga disebut sebagai validitas sejalan. Jenis validitas ini merujuk pada
apakah tingkat kemampuan atau karakteristik pada suatu topik yang diukur sejalan dengan
tingkat kemampuan atau karakteristik lain yang mempunyai kesamaan. Validitas konkuren
dapat dihitung dengan menggunakan korelasi. Sebagai contoh, peneliti mengkorelasikan hasil
alat ukur yang diuji dengan hasil alat ukur lain yang dijadikan sebagai pembanding. Jika nilai
korelasi yang didapatkan tinggi, maka dapat dikatakan bahwa alat ukur tersebut memiliki
nilai validitas konkuren yang baik.

Penggunaan Validitas dalam Karya Ilmiah Kesehatan

Validitas tentu saja digunakan dalam semua jenis penelitian atau karya tulis ilmiah, kesehatan
juga tidak terkecuali. Penggunaan validitas dalam kesehatan, contohnya kuesioner mengenai
hubungan konsentrasi anak dengan konsumsi sarapan di pagi hari. Kuesioner tersebut dapat
dikatakan valid jika item-item yang digunakan memenuhi salah satu, tetapi tidak terbatas
pada syarat validitas berikut:

 Validitas Isi: Kuesioner dikatakan lolos dari pendapat atau penilai pakar atau dokter anak.
 Validitas Konstruk: Peneliti berhasil mendefinisikan ‘konsentrasi’ pada anak, mengingat
indikator konsentrasi anak dan orang dewasa memiliki karakteristik yang berbeda. Selain itu,
‘konsumsi sarapan’ juga harus memiliki definisi dan indikator yang baik.
 Validitas Konkuren: Peneliti melakukan penilaian korelasi pada variabel ‘konsentrasi’ dengan
variabel yang lain memiliki karakteristik yang sama dengan variabel ‘konsentrasi’. Hal yang
sama juga dilakukan pada variabel ‘konsumsi sarapan’.
Cara Menentukan Validitas Menurut Jenisnya

1. Validitas isi (Content Validity)

 Penilaian Rater

Setelah alat ukur yang akan digunakan dalam penelitian selesai dibuat, maka alat ukur dapat
dikonsultasikan ke orang yang ahli di bidang yang bersangkutan untuk mendapatkan validitas
isi. Pakar yang telah dipilih, atau biasa disebut rater, akan memberi skor yang
mengindikasikan apakah item yang dibuat sesuai atau relevan dengan keseluruhan topik
penelitian.

Validitas isi ditentukan oleh nilai yang diberikan oleh rater, semakin tinggi nilai yang
diberikan, semakin tinggi relevansi item dengan topik penelitian, semakin tinggi juga
validitas isi alat ukur tersebut. Untuk memudahkan rater memberikan nilai pada setiap item
yang terdapat pada alat ukur yang telah dibuat, peneliti dapat membuat tabel skor untuk rater.
Tabel ini nantinya juga akan memudahkan peneliti untuk menjumlahkan skor pada setiap
item.

 Profesional Judgement

Setelah proses pembuatan alat ukur selesai, maka peneliti dapat mengonsultasikannya kepada
pakar yang bersangkutan untuk dilakukan profesional judgement. Berbeda dengan penilaian
rater, profesional judgement lebih bersifat subjektif dan tidak menggunakan angka dalam
penilaiannya. Peneliti bergantung pada pendapat pakar yang telah dipilihnya dan melakukan
revisi sesuai dengan pendapat yang dikatakan oleh pakar.

 Validitas Muka (Face Validity)

Validitas muka merupakan cara paling sederhana dalam menentukan validitas isi tetapi
validitas muka merupakan validitas yang signifikansinya paling rendah karena hanya
berdasarkan penilaian sekilas mengenai isi dari alat ukurnya. Jika isi alat ukur tampak sesuai
dengan apa yang akan diukur dalam penelitian, maka dapat dikatakan alat ukur tersebut
memenuhi syarat validitas muka.

Karena kepraktisannya, banyak peneliti yang menggunakan validitas muka untuk menilai alat
ukurnya. Akan tetapi, hal ini sangat tidak disarankan karena nilai validitas yang didapat yang
sangat lemah.

2. Validitas Konstruk (Construct Validity)

Validitas konstruk biasanya digunakan pada alat ukur yang dimaksudkan untuk mengukur
variabel yang bersifat abstrak atau konseptual, seperti minat, konsep diri, motivasi dan lain-
lain. Untuk mendapatkan nilai validitas konstruk yang tinggi, peneliti harus melakukan
penelaahan teoritis yang dalam dari konsep variabel yang ingin diukur. Tahapan ini dimulai
dengan merumuskan konstruk, menentukan dimensi dan indikator, kemudian menjabarkan
setiap indikator menjadi item-item yang akan dimasukkan dalam alat ukur.

3. Validitas Konkuren (Concurrent Validity)


Validitas konkuren dapat didapat dengan cara mengadministrasikan dua tes yang memiliki
karakteristik yang sama terhadap kelompok yang sama pula. Kemudian hasil dari kedua tes
tersebut dikorelasikan. Jika nilai korelasi bersifat signifikan, maka alat tes yang diukur
validitasnya dapat dikatakan memiliki nilai validitas konkuren yang baik. Sebaliknya, jika
nilai korelasi bersifat tidak signifikan, maka alat tes tersebut tidak dapat dikatakan memiliki
validitas konkuren yang baik. Nilai korelasi ini dapat dihitung dengan program statistik yang
berjudul SPSS.

Demikian penjelasan validitas serta jenis-jenisnya. Semoga bermanfaat.

 TAGS
 Contoh Validitas
 fungsi validitas
 Istilah Medis
 Istilah Medis V
 Jenis Validitas
 Kamus Kesehatan
 Kamus Kesehatan V
 penelitian
 Penentuan Validitas
 Pengertian Validitas
 Perhitungan Validitas
 validitas
 validitas isi
 validitas konkuren
 validitas konstruk

Previous articleAmtocort Injection – Fungsi -Obat Apa – Dosis dan Efek Samping

Next article14 Fungsi Asam Borat – Cara Penggunaan dan Efek Samping

Merlinda Gouw
RELATED ARTICLESMORE FROM AUTHOR

Vena Brakiosefalika : Pengertian – Fungsi – Jenis – Penyakit yang


Menyerang

Vasodilator : Pengertian – Fungsi – Contoh Obat – Efek Samping

Vena : Pengertian – Karakteristik – Fungsi – Jenis

Recommended

Sulit Bernapas, Ternyata di Lubang Hidung Anak Ini Ada Lintah Hidup

Erlita - April 3, 2019

Intip 5 Tips Tidur Nyenyak Tanpa Kipas Angin atau AC Saat Cuaca Terlalu
Panas

Erlita - April 3, 2019


0

Karena Jatuh, Ketahuan Bocah 5 Tahun Mengidap Jenis Kanker Tulang Ini

Erlita - April 3, 2019

Ini 5 Pengobatan Pembesaran Prostat yang Dapat Dilakukan di Rumah

Putri Yohani Masnun - April 3, 2019

Kenali 5 Faktor Resiko Pembesaran Prostat pada Pria

Putri Yohani Masnun - April 3, 2019

ABOUT US

Halosehat adalah media dan wiki kesehatan terlengkap, anda dapat mencari dan mendapatkan
informasi kesehatan dari dokter terbaru setiap hari malalui web, sosial media, atau youtube resmi
halosehat.

FOLLOW US

 Home
 Adchoices
 Disclaimer
 Contact Us
 Privacy Policy
 Term
 Praktisi? Writes for halosehat

© Copyright © Halosehat Group - Your Trusted Health Information

Anda mungkin juga menyukai