1. LATAR BELAKANG
Dalam era otonomi daerah, manajemen keuangan daerah yang baik
merupakan salah satu prasyarat penting untuk mewujudkan efektifitas dan
efesiensi pemerintahan dan pembangunan di tingkat lokal. Untuk
menjalankan fungsi dan kewenangannya dalam pelaksanaan kewenangan
fiskal, pemerintah daerah harus dapat mengenali potensi dan
mengidentifikasi sumber-sumber daya yang dimilikinya.
Pemerintah daerah diharapkan lebih mampu menggali sumber-sumber
keuangan khususnya untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan
pemerintahan dan pembangunan di daerahnya melalui Pendapatan Asli
daerah (PAD).
Kemandirian ini berupa kemandirian dalam perencanaan maupun dalam
pengelolaan sumber – sumber keuangan daerah.
Kemandirian yang tinggi akan memperkuat ketahanan ekonomi daerah
dalam menghadapi gejolak perekonomian nasional maupun internasional,
yang pada akhirnya mempengaruhi besar-kecilnya penerimaan bantuan
dari Pemerintah Pusat.
Kemandirian dalam pengelolaan PAD merupakan kunci kemandirian
daerah, tentunya dengan ditunjang oleh sumber PAD, yang salah satunya
berasal dari pajak daerah yang pada kenyataannya masih terbuka luas
untuk dikembangkan.
Salah satu faktor penunjang keberhasilan penyelenggaraan pemerintah
daerah adalah peningkatan PAD seoptimal mungkin, sehingga pemerintah
daerah dapat mengurangi ketergantungan dari subsidi Pemerintah Pusat.
Oleh karena itu, penggalian dan pengembangan sumber-sumber dana perlu
1|Halam an
dilakukan, misalnya dengan melakukan optimalisasi pajak daerah sebagai
salah satu sektor strategis dan penting untuk peningkatan pendapatan
daerah.
Meski demikian, pemerintah pusat saat ini telah mengalokasikan
dana perimbangan untuk membiayai kebutuhan daerah dalam rangka
mendukung pelaksanaan desentralisasi pemerintahan. Khususnya untuk
Kabupaten Kepulauan Anambas yang merupakan daerah penghasil migas,
pendapatan daerah yang merupakan bagian dari dana transfer juga perlu
terus menjadi bahan perhatian. Perhatian yang dimaksud disini adalah
dengan terus mengoptimalkan upaya koordinasi dengan pihak terkait,
seperti Kementerian Keuangan, Kementerian ESDM, SKK Migas, KPP
Pratama, KPP Migas, Asosiasi Daerah Penghasil Migas (ADPM), serta
melakukan kegiatan-kegiatan yang sifatnya audiensi yang bertujuan untuk
terus mencari dan menggali informasi demi terwujudnya peningkatan
pendapatan daerah yang bersumber dari dana transfer pusat.
2. DASAR HUKUM
a. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2004 Tentang
Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah
Daerah
b. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2008 Tentang
Pembentukan Kabupaten Kepulauan Anambas di Provinsi Kepulauan
Riau.
c. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2009 Tentang
Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.
d. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 Tentang
Pemerintahan Daerah.
e. Peraturan Daerah Kabupaten Kepulauan Anambas Nomor 2 Tahun
2011 Tentang Pajak Daerah Kabupaten Kepulauan Anambas.
f. Peraturan Daerah kabupaten Kepulauan Anambas Nomor 2 Tahun 2011
Tentang Retribusi Daerah Kabupaten Kepulauan Anambas.
2|Halam an
3. MAKSUD DAN TUJUAN
a. Maksud
Adapun maksud dari pelaksanaan kegiatan ini adalah untuk
mendukung upaya Pemerintah Daerah Kabupaten Kepulauan Anambas
dalam meningkatkan penerimaan Pendapatan Daerah dengan menggali
sumber-sumber baik dari optimalisasi sumber pendapatan yang sudah ada
(intensifikasi) ataupun dengan perluasan basis penerimaan
pendapatan/menggali sumber baru (ekstensifikasi).
b. Tujuan
Tujuan dari pelaksanaan kegiatan Intensifikasi dan Ekstensifikasi
Sumber-sumber Pendapatan Daerah Kabupaten Kepulauan Anambas
antara lain meningkatkan kemampuan keuangan daerah melalui
Intensifikasi/Ekstensifikasi Pajak Daerah dan Retribusi Daerah yaitu
dengan :
(1) Melakukan rapat-rapat koordinasi peningkatan sumber pendapatan
daerah dengan organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkungan
pemerintah kabupaten kepulauan anambas.
(2) Melakukan rapat-rapat koordinasi penerimaan pajak daerah dan
retribusi dengan para wajib pajak.
(3) Melakukan survey lapangan dalam rangka menggali potensi pajak
daerah dan retribusi daerah.
4. SASARAN
4|Halam an
6. RENCANA ANGGARAN BIAYA
Biaya yang diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan Intensifikasi
dan Ekstensifikasi Sumber-sumber Pendapatan Daerah Kabupaten
Kepulauan Anambas berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah (APBD) Kabupaten Kepulauan Anambas Tahun Anggaran 2018
sebagaimana tercantum dalam DPA Badan Keuangan Daerah Nomor :
4.04.05.15.03.5.2 sebagaimana terlampir.
7. PENUTUP
Demikian Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini disusun sebagai pedoman
dalam melaksanakan kegiatan Intensifikasi dan Ekstensifikasi Sumber-
Sumber Pendapatan Daerah Kabupaten Kepulauan Anambas Tahun
Anggaran 2018.
PPTK
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN/ INTENSIFIKASI DAN EKSTENSIFIKASI SUMBER-
KUASA PENGGUNA ANGGARAN SUMBER PENDAPATAN DAERAH
KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS
dto dto
ABDUL KADIR, ST
Penata RIAN ADHI WIBAWA, SE
NIP. 19790125 201001 1 007 Penata
NIP. 19811015 201001 1 012
5|Halam an