Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH PKn

“WAWASAN NUSANTARA”

Dosen Pengampu : Drs. Ketut Sudiatmaka, M.Si.

Disusun Oleh :
Komang Windari Yulia Pratiwi ; 2013011082

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

SINGARAJA
2021
KATA PENGANTAR

Om Swastyastu,

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa/Ida Sang
Hyang Widhi Wasa,karena berkat dan rahmat-Nya saya dapat menyelesaikan
makalah “Wawasan Nusantara” tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dibuatnya makalah ini yaitu untuk memenuhi tugas mata
kuliah Kewarganegaraan. Dalam penyusunan makalah ini tentu saya menemui
banyak kendala. Oleh karena itu kami ucapkan terimakasih kepada Bapak Drs.
Ketut Sudiatmaka, M.Si. yang telah membimbing dalam penyusunan makalah ini
dan semua pihak yang telah mendukung dalam penyusunan makalah ini.

Saya menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun sangat saya harapkan guna penyusunan
makalah selanjutnya. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.

Om Shanti, Shanti, Shanti Om

Gianyar, 13 Maret 2021


Hormat saya,

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................................1


DAFTAR ISI .................................................................................................................... ii
BAB I ................................................................................................................................1
PENDAHULUAN ............................................................................................................1
1. Latar Belakang .......................................................................................................1
2. Rumusan Masalah ..................................................................................................2
3. Tujuan ....................................................................................................................2
4. Manfaat ..................................................................................................................2
BAB II ...............................................................................................................................3
PEMBAHASAN ...............................................................................................................3
1. Hakikat Wawasan Nusantara ..................................................................................3
3. Unsur-Unsur Dasar Wawasan Nusantara ...............................................................5
4. Implementasi Wawasan Nusantara .........................................................................6
BAB III .............................................................................................................................9
PENUTUP ........................................................................................................................9
1. Kesimpulan ............................................................................................................9
2. Saran ......................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................................10

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Salah satu persyaratan mutlak harus dimiliki oleh sebuah negara
adalah wilayah kedaulatan, di samping rakyat dan pemerintahan yang
diakui. Konsep dasar wilayah kepulauan telah diletakkan melalui Deklarasi
Djuanda 13 Desember 1957. Deklarasi tersebut memiliki nilai sangat
strategis bagi bangsa Indonesia,karena telah melahirkan konsep Wawasan
Nusantara yang menyatukan wilayah Indonesia.
Wawasan ialah cara pandang bangsa Indonesia berdasarkan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 tentang diri dan lingkungannya
dalam eksistensinya yang sarwa nusantara dan penekanannya dalam
mengepresikan diri sebagai bangsa Indonesia di tennngah-tengah
lingkungannya yang sarwa nusantara itu. Unsur-unsur dasar wawasan
nusantara itu adalah: wadah, isi, dan tata laku.
Sebagai negara kepulauan dengan masyarakatnya yang berbhineka,
negara Indonesia memiliki unsur-unsur kekuatan sekaligus kelemahan.
Kekuatannya terletak pada posisi dan keadaan geografi yang strategis dan
kaya akan sumber daya manusia(SDM). Kelemahannya terletak pada wujud
kepulauan dan keanekaragaman masyarakat yang harus disatukan dalam
satu bangsa,satu negara dan satu tanah air.Dalam kehidupannya,bangsa
Indonesia tidak terlepas dari pengaruh interaksi dan interelasi dengan
lingkungan sekitar(regional atau internasional). Salah satu pedoman bangsa
Indonesia wawasan nasional yang berpijak pada wujud wilayah nusantara
disebut wawasan nusantara. Karena hanya dengan upaya inilah bangsa dan
negara Indonesia tetap eksis dan dapat melanjutkan perjuangan menuju
masyarakat yang adil,makmur dan sentosa.
Wawasan nusantara adalah cara pandang bangsa Indonesia terhadap
rakyat, bangsa, dan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang
meliputi darat, laut, dan udara di atasnya sebagai satu kesatuan politik,
ekonomi, sosial, budaya dan pertahanan keamanan. Wawasan nasional itu

1
selanjutnya menjadi pandangan atau visi bangsa dalam menuju tujuan dan
cita-cita nasionalnya.
Wawasan nusantara adalah sudut pandang geopolitik Indonesia
secara mendasar. Secara harfiah, wawasan nusantara berarti konsep
kepulauan; secara kontekstual istilah ini lebih tepat diterjemahkan sebagai
"visi kepulauan Indonesia". Wawasan nusantara adalah cara bagi Indonesia
untuk memandang dirinya sendiri (secara geografis) sebagai satu kesatuan
antara ideologi, politik, ekonomi, sosiokultural, serta masalah keamanan
dan pertahanan.

2. Rumusan Masalah
2.1. Apa itu hakikat wawasan nusantara?
2.2. Bagaimana latar belakang wawasan nusantara?
2.3. Apa saja unsur-unsur dasar wawasan nusantara?
2.4. Bagaimana implementasi wawasan nusantara?

3. Tujuan
3.1. Untuk mengetahui hakikat wawasan nusantara.
3.2. Untuk mengetahui latar belakang wawasan nusantara.
3.3. Untuk mengetahui unsur-unsur dasar wawasan nusantara.
3.4. Untuk mengetahui implementasi wawasan nusantara.

4. Manfaat
4.1. Agar dapat memahami lebih jelas mengenai hakikat wawasan
nusantara.
4.2. Agar dapat memahami lebih jelas mengenai latar belakang wawasan
nusantara.
4.3. Agar dapat memahami lebih jelas mengenai unsur-unsur dasar
wawasan nusantara.
4.4. Agar dapat memahami lebih jelas mengenai implementasi wawasan
nusantara.

2
BAB II

PEMBAHASAN

1. Hakikat Wawasan Nusantara


Hakikat wawasan nusantara adalah kesatuan dan keutuhan nasional
negara Indonesia. Hal tersebut secara luas dapat diartikan sebagai cara
pandang yang selalu utuh menyeluruh dalam lingkup nusantara, demi
kepentingan nasional.

Setiap warga negara dan aparatur negara harus berpikir, bersikap,


dan bertindak secara utuh serta menyeluruh, semata-mata demi kepentingan
bangsa dan negara Indonesia. Hal tersebut juga mencakup produk yang
dihasilkan oleh lembaga negara yang wajib untuk selalu berada dalam
lingkup dan juga demi kepentingan bangsa Indonesia. Serta, yang terpenting
tanpa mengesampingkan kepentingan daerah, golongan dan individu.

Tiap warga negara tanpa kecuali harus berpikir, bersikap, dan


bertindak secara utuh dan menyeluruh semata-mata demi kepentingan
nasional. Karena itulah hakikat wawasan nusantara juga dapat diartikan
sebagai keutuhan serta kesatuan wilayah nasional, atau persatuan bangsa
dan wilayah.

Sedangkan Garis Besar Haluan Negara (GBHN) menjelaskan jika


hakikat wawasan nusantara diwujudkan dengan pernyataan bahwa
kepulauan Nusantara sebagai satu kesatuan ekonomi, politik, sosial budaya,
serta ketahanan keamanan.

Wawasan Nusantara juga memiliki landasan hukum yang tercantum


dalam Tap MPR, sebagai berikut:

Tap MPR. No. IV/MPR/1973 pada tanggal 22 maret 1973.

Tap MPR. No IV/1978/22/Maret/1978/ tentang GBHN.

Tap MPR. No. II/MPR/1983/12/Maret/1983.

3
Wawasan Nusantara diharap dapat mewujudkan cara pandang yang
sama bagi seluruh warga negara Indonesia. Tentunya demi terciptanya
kesepahaman dan satu hati untuk mewujudkan cita-cita nasional.

2. Latar Belakang Wawasan Nusantara


Latar belakang wawasan nusantara dibagi menjadi 4, yaitu: Latar
belakang pemikiran filsafat Pancasila, Latar belakang pemikiran aspek
kewilayahan Indonesia, Latar belakang pemikiran aspek sosial budaya
Indonesia, dan Latar belakang pemikiran aspek kesejarahan Indonesia.
a) Latar belakang pemikiran filsafat pancasila
Menjadikan Pancasila sebagai dasar pengembangan Wawasan
Nusantara, dimana di setiap sila dari Pancasila menjadi dasar dari
pengembangan wawasan tersebut. Sila 1, menjadikan Wawasan
Nusantara sebagai wawasan yang menghormati kebebasan
beragama. Sila 2, menjadikan Wawasan Nusantara sebagai wawasan
yang menghormati dan menerapkan HAM. Sila 3, menjadikan
Wawasan Nusantara sebagai wawasan yang mengutamakan
kepentingan bangsa dan negara. Sila 4, menjadikan Wawasan
Nusantara sebagai wawasan yang dikembangkan dalam suasana
musyawarah dan mufakat. Sila 5, menjadikan Wawasan Nusantara
sebagai wawasan yang mengusahakan kesejahteraan seluruh rakyat
Indonesia.
b) Latar belakang pemikiran aspek kewilayahan Indonesia
Menjadikan wilayah Indonesia sebagai dasar pengembangan
wawasan nusantara. Dalam hal ini kondisi obyektif geografis
Indonesia menjadi modal pembentukan suatu negara dan menjadi
dasar bagi pengambilan-pengambilan keputusan politik. Adapun
kondisi obyektif geografi Indonesia telah mengalami banyak
perkembangan sejak awal kemerdekaan hingga saat ini.
c) Latar belakang pemikiran aspek sosial budaya Indonesia
Menjadikan keanekaragaman budaya Indonesia menjadi bahan
untuk memandang (membangun wawasan) nusantara Indonesia.
Menurut Hildred Geertz sebagaimana dikutip Nasikun (1988),

4
Indonesia mempunyai lebih dari 300 suku bangsa dari Sabang
sampai Merauke. Adapun menurut Skinner yang juga dikutip
Nasikun (1988) Indonesia mempunyai 35 suku bangsa besar yang
masing-masing mempunyai sub-sub suku/etnis yang banyak.
d) Latar belakang pemikiran aspek kesejarahan Indonesia
Menunjuk pada sejarah perkembangan Indonesia sebagai bangsa
dan negara di mana tonggak-tonggak sejarahnya adalah: 1) 20 Mei
1908 = Kebangkitan Nasional Indonesia. 2) 28 Okotber 1928 =
Kebangkitan Wawasan Kebangsaan melalui Sumpah Pemuda. 3) 17
Agustus 1945 = Kemerdekaan Republik Indonesia.

3. Unsur-Unsur Dasar Wawasan Nusantara


Unsur Dasar Wawasan Nusantara merupakan unsur-unsur yang
terkandung dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Indonesia adalah
sebuah negara kepualuan terbesar di dunia dengan berbagai warisan yang
terkandung di dalamnya banyak sekali adat budaya serta ciri khas bangsa
sehingga menjadikan Indonesia menganut paham multikulturalisme.
Berbicara mengenai Indonesia, hal yang tak terlepas darinya adalah
mengenai wawasan nusantara. Apakah itu? Wawasan nusantara merupakan
cara pandang bangsa negara Indonesia tentang dirinya serta lingkungan
yang ada di sekitarnya berlandaskan Pancasila dan ide Nasional serta UUD
45 (Undang-Undang Dasar 1945). Wawasan nusantara merupakan aspirasi
negara Indonesia yang berdaulat, merdeka, bermartabat, serta menjiwai
segala tata hidup dalam upaya mencapai sebuah tujuan perjuangan nasional.
Ada beberapa unsur dasar yang akan dibahas dalam tulisan ini. Ada tiga
unsur dasar dari wawasan nusantara yang terkandung di dalamnya.

a) Pertama adalah wadah wawasan nusantara. Unsur dasar yang satu


ini memandang bahwa wilayah lautan lebih penting daripada
wilayah daratan sehingga muncul beberapa konsepsi sebagai negara
kepualuan mempunyai banyak pengertian. Arti klasik yakni
memusatkan perhatian pada wilayah lautan dan arti pengembangan
yakni melindungi pulau-pulau kecil yang ada di Indonesia sehingga
tidak mengekploitasi secara berlebihan.

5
b) Kedua adalah Isi. Dalam unsur ini, wawasan nusantara mempunyai
2 bentuk komponen dasar. Pertama adalah cita-cita bangsa negara
Indonesia yang tertuang dalam pembukaan UUD 1945. Kedua
adalah Asas-asar kesatuan dan pemerataan.
c) Ketiga adalah Unsur Tata Laku yang didalamnya diwujudkan dalam
2 unsur. Pertama adalah Tata Laku Batiniah yang berlandaskan
Pancasila sehingga melahirkan sikap mental dalam berbangsa dan
bernegara yang mempunyai kekuatan batin. Faktor yang
mempengaruhi perkembangannya adalah budaya, agama, tradisi,
dan lingkungan hidup. Unsur tata laku yang kedua adalah tata laku
lahiriah yang merupakan kekuatan kata serta karya (perbuatan). Hal
tersebut akan terwujud di dalam tata perencanaan, tata pengendalian
dalam sebuah proses pembangunan nasional, serta tata pelaksanaan.
Itulah Unsur Dasar Wawasan Nusantara.

4. Implementasi Wawasan Nusantara


Penerapan nyata wawasan nusantara dapat dilakukan melalui cara
berpikir, bersikap, bahkan berucap. Contoh penerapan wawasan nusantara
sendiri dimulai dari menjadikan Pancasila sebagai falsafah dan pedoman
hidup bernegara serta bermasyarakat. Sebagai cara pandang dan visi
nasional Indonesia, Wawasan Nusantara harus dijadikan arahan, pedoman,
acuan, dan tuntunan bagi setiap individu bangsa Indonesia dalam
membangun dan memelihara tuntutan bangsa dan Negara Kesatuan
Republik Indonesia.

Hal ini bisa atau dapat dilakukan dengan tindakan nyata sehari-hari
yang mencerminkan nilai-nilai religius, kekeluargaan, serta menjaga
persatuan sesuai dengan Pancasila. Sikap cinta tanah air yang diwujudkan
dengan adanya sikap yang lebih menitikberatkan pada kepentingan bangsa
serta negara di atas kepentingan pribadi, golongan, serta agama.
Mewujudkan pembangunan bangsa dengan tindakan nyata serta prestasi.
Berikut penerapan wawasan Nusantara dalam perwujudannya di era saat ini:

6
a) Bidang Politik
Implementasi wawasan Nusantara dalam bidang politik dilakukan
dengan menciptakan perpolitikan Indonesia yang bermartabat dan
sesuai dengan Undang-Undang. Implementasi ini bermaksud untuk
menciptakan pemerintahan yang kuat, bersih, dan dapat dipercaya
oleh masyarakat. Contoh implementasi wawasan nusantara di
bidang politik yakni: 1) Menjalankan komitmen politik pada
lembaga pemerintahan serta partai politik dalam rangka
meningkatkan persatuan serta kesatuan bangsa. 2) Keikutsertaan
Indonesia di dalam politik luar negeri, dan memperkuat korps
diplomatik untuk menjaga seluruh wilayah Indonesia. Pelaksanaan
Pemilu dengan sistem demokrasi yang menjunjung tinggi keadilan.
3) Mengembangkan sikap pluralisme dan HAM untuk
mempersatukan keberagaman di Indonesia
b) Bidang Ekonomi
Implementasi di bidang ekonomi dijalankan dengan memanfaatkan
kekayaan alam di indonesia sambil menjaga kelestarian lingkungan
hidupnya. Kekayaan dan letak geografis Indonesia yang strategis
dapat dimanfaatkan dengan maksimal untuk perekonomian negara.
Orientasi bidang ekonomi di sektor pemerintahan, industri, serta
pertanian. Pembangunan ekonomi yang seimbang serta adil di tiap-
tiap daerah Indonesia sehingga tidak terjadi kemiskinan di daerah
tertentu. Otonomi daerah sendiri diharapkan dapat atau bisa
menciptakan segala macam upaya keadilan ekonomi ini Partisipasi
seluruh masyarakat Indonesia dibutuhkan dalam pembangunan
ekonomi. Hal ini kemudian akan didukung dengan pemberian
fasilitas kredit mikro guna mengembangkan usaha kecil.
c) Bidang Sosial Budaya
Wujud implementasi dalam bidang sosial budaya yakni saling
menghargai dan menghormati setiap perbedaan atau keragaman
yang ada di Tanah Air. Mulai dari perbedaan, suku, ras, agama
hingga budaya. Upaya lainnya juga ada pada pelestarian serta

7
pengembangan budaya Indonesia dan menjadikan budaya sebagai
tujuan wisata yang memberikan sumber penghasilan daerah atau
nasional. Menjaga keberagaman Indonesia, baik dari segi budaya,
bahasa, serta status sosial, dan juga mengembangkan keserasian di
dalam kehidupan bermasyarakat.
d) Pertahanan dan Keamanan
Implementasi wawasan Nusantara dalam pertahanan dan keamanan
yaitu menanamkan dan menumbuhkan rasa cinta terhadap Tanah
Air. Selain itu, implementasi ini juga bisa dilakukan dengan
membentuk sikap rela membela Tanah Air, serta melaporkan segala
hal yang mengganggu keamanan pada aparat yang berwenang,
meningkatkan rasa persatuan serta solidaritas baik dalam satu daerah
yang sama atau daerah yang berbeda. Terakhir membangun sarana
serta prasarana bagi kegiatan atau aktivitas pengamanan wilayah
Indonesia

8
BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan
Wawasan Nusantara sebagai pandangan bangsa Indonesia yang
dibangun atas pandangan geopolitik bangsa terhadap lingkungan tempat
tinggalnya secara keseluruhan. Konsep Wawasan Nusantara yang
berdasarkan segi historis dan geografis sosial budaya menegaskan bahwa
Indonesia dengan kebhinekaannya adalah satu kesatuan yang saling terpaut.
Sebagai landasan Visional, Wawasan Nusantara berperan penting dalam
mewujudkan tujuan bangsa dalam pembangunan Nasional

2. Saran
Kita sebagai masyarakat Nusantara harus senantiasa menjujung
tinggi derajat dan kedaulatan negara dengan banyak cara¸ seperti melalui
politik, ekonomi, sosial, dan budaya. Wawasan nusantara merupakan hal
yang penting bagi membangun mental masyarakat bangsa, dengan wawasan
itu mungkin masyarakat dapat lebih sadar terhadap lingkungan sekitar.

9
DAFTAR PUSTAKA

Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama, “Pendidikan Kewarganegaraan” 2007,


https://books.google.co.id/books?id=606SEiPPl0AC&pg=PA86&lpg=PA86&dq=
hakikat+dan+wawasan+nusantara&source=bl&ots=xlApVLBaG4&sig=NNgTn_
HCD4TXcBFVBz9MdToS74s&hl=en&sa=X&ei=8leAUeu4KsjMrQf3loDYBA
&redir_esc=y#v=onepage&q=hakikat%20dan%20wawasan%20nusantara&f=fals
e [Diakses, 13 Maret 2021]

10

Anda mungkin juga menyukai