Anda di halaman 1dari 5

Bara, anak laki-laki, berusia 14 bulan, berat badan 7200 gram, panjang badan 69 cm, dibawa

oleh ayah dan ibunya ke RSUP A sebagai rujukan dari RSUD B. Saat datang ke rumah sakit,
anak tampak kurang aktif, bibir dan sekitar mulut sianosis. Berdasarkan penuturan dari ibunya,
anak sebenarnya kesulitan minumnya agak berkurang, tetapi menjadi agak kebiruan terutama di
bibir dan sekitar mulut. Anak lahir ditolong petugas kesehatan di Puskesmas terdekat dan saat
pulang anak minum normal, tetapi sejak usia sekitar 2 bulan anaknya mengalami kesulitan saat
minum, kelelahan, dan berkeringat. Anak juga sering mengalami batuk pilek yang disertai
demam. Anak ini berbeda dengan kakaknya, yang pada usia kurang dari 1 tahun sudah bisa
berjalan, sedangkan anak ini baru bisa duduk dan itupun tidak bisa lama. Pada usia 10 bulan,
Bara sempat dirawat, dan dari catatan medik didapatkan takhikardi dan takhipnea, murmur
systolic pada tepi atas sternum kiri, dan mid diastolik di area apex. Pada pemeriksaan fisik, saat
ini tampak bentuk dada kiri agak menonjol. BJ I normal terdengar keras, BJ II keras dengan split
yang tidak begitu jelas, HR 124 kali/menit, RR 32 kali/menit, terdengar murmur systolic pada
tepi kiri sternum atas, dan tampak clubbing of finger. Dari pemeriksaan lebih lanjut didapatkan
bahwa anak mengalami hambatan penutupan ductus arteriosus dengan pirau yang cukup
besar dan sudah menimbulkan Sindroma Eisenmenger.

Learning Objective:

a. Mampu menjelaskan kelainan jantung kongenital yang diderita anak (definisi,


insidensi/prevalensi, etiologi, faktor risiko) dan dampaknya terhadap pemenuhan
kebutuhan dasar manusia (termasuk tumbuh kembangnya) (fitri atiq)

1. Definisi

2. Insidensi/Prevalensi
3. Etiologi
4. Faktor Risiko

b. Mampu mengidentifikasi tanda dan gejala yang ditimbulkan sebagai akibat kelainan
jantung dan menjelaskan mekanisme timbulnya tanda dan gejala tersebut (muna hesti)

Hesti ntar dlu aja ya setelah lecture cari alasannya, itu tanda dan gejala dri anaknya, tinggal cari
mekanisme atau alasan kenapa bisa begituiyaa munss, aku juga ini lagi fokus lecture
dulu...wkwk
Pada usia 10 bulan, Bara sempat dirawat, dan dari catatan medik didapatkan takhikardi
dan takhipnea, murmur systolic pada tepi atas sternum kiri, dan mid diastolik di area apex. Pada
pemeriksaan fisik, saat ini tampak bentuk dada kiri agak menonjol. BJ I normal terdengar keras,
BJ II keras dengan split yang tidak begitu jelas, HR 124 kali/menit, RR 32 kali/menit, terdengar
murmur systolic pada tepi kiri sternum atas, dan tampak clubbing of finger.

c. Mampu menjelaskan pengkajian fokus (anamnesa, pemeriksaan fisik, pemeriksaan


penunjang/diagnostik) yang diperlukan untuk melengkapi data yang ada pada anak
dengan kelainan jantung kongenital (nata juju)

1. Anamnesis ,keluhan
● Identitas
● Riwayat penyakit sekarang
1) Nyeri dada
a. Apakah merasa nyeri/tidak nyaman pada bagian dada?
b. Apakah nyerinya berhubungan dengan aktivitas?
c. Apakah rasa nyeri menjalar ke leher, bahu atau turun ke tangan
2) Berdebar
a. Apakah detak jantung terasa lebih cepat atau lambat? Berapa lama
3) Sesak nafas
a. Apakah merasa sesak saat beraktivitas
b. Apakah dapat tidur telentang tanpa merasa sesak
c. Apakah pernah terbangun di malam hari karena sesak? Apakah
disertai mengi atau batuk?
4) Edema
a. Apakah pernah mengalami bengkak di pergelangan kaki?
b. Apakah ada bengkak di bagian tubuh lainnya?
5) Keluhan lain
a. Apakah tangan/kaku pernah terasa dingin/biru
● Riwayat penyakit dahulu
● Riwayat keluarga :adakah penyakit yang sama yang pernah di derita anggota
keluarga
● Riwayat kehamilan : kondisi ibu sewaktu hamil, infeksi yang dialami ibu pada
saat kehamilan, penggunaan obat selama kehamilan, riwayat merokok selama
kehamilan
● Riwayat kelahiran : riwayat kelahiran prematur, riwayat asphxia pada saat anak
lahir
● Riwayat masa bayi dan anak : riwayat tumbuh kembang, usia saat muncul tanda
dan gejala, toleransi terhadap aktivitas
2. Pemeriksaan fisik
a. Inspeksi : Gejala Eisenmenger Syndrom yang terlihat antara lain kulit, bibir, jari-
jari tangan dan kaki menjadi berwarna kebiruan (sianosis). Jari-jari tangan atau
kaki menjadi lebar dan gempal (clubbing finger). Kesemutan atau mati rasa pada
jari kaki atau tangan. Pusing atau sakit kepala
b. palpasi
c. Perkusi
d. Auskultasi
3. Pemeriksaan penunjang/ diagnostik
a. Foto thorax PA
b. Elektrokardiografi (EKG)

Untuk mengetahui adanya kelainan frekuensi, irama, aksis gelombang P dan


QRS, voltase di sandapan prekordial

c. Kateterisasi Jantung

Untuk mengetahui ada atau tidaknya kelainan jantung, jenis kelainan jantung,
derajat kelainan, cara pengobatan yang tepat

d. Ekokardiografi
e. MRI
f. Angiografi koroner

d. Mampu menganalisis tanda dan gejala dan membuat kesimpulan dalam rumusan diagnosa
keperawatan (sulis nisa)
Jawaban =
Dilihat dari kasus di atas dapat dianalisis mengenai tanda dan gejala yang dialami pasien
yaitu : Saat datang ke rumah sakit, anak tampak kurang aktif, bibir dan sekitar mulut
sianosis. Berdasarkan penuturan dari ibunya, anak kesulitan minum agak kurang, menjadi
agak kebiruan terutama di bibir dan sekitar mulut. sejak usia sekitar 2 bulan anaknya
mengalami kesulitan saat minum, kelelahan, dan berkeringat. Anak juga sering
mengalami batuk pilek yang disertai demam, dalam pertumbuhan Bara dan kakaknya pun
berbeda yang dimana pada usia kurang dari 1 tahun sudah bisa berjalan, sedangkan Bara
ini baru bisa duduk dan itupun tidak bisa lama.

e. Mampu merumuskan diagnosa keperawatan yang umum dialami oleh anak dengan kelainan
jantung kongenital (euis yulia)
f. Mampu memilih intervensi keperawatan (termasuk terapi medis) yang dapat digunakan untuk
mengatasi masalah anak dan mampu menjelaskan alasan logis pemilihannya serta menyusun
sebagai perencanaan keperawatan (ranti wiwit)

No Diagnosis NOC NIC

P Penurunan curah Setelah dilakukan asuhan Perawatan jantung:


jantung b.d keperawatan selama …x24 a. Evaluasi adanya nyeri dada
peningkatan jam klien menunjukkan curah b. Lakukan penilaian
afterload d.d jantung adekuat. Kriteria komprehemsif terhadap
murmur Hasil (NOC) : sirkulasi perifer
a. Toleransi darah dalam c. Dokumentasikan adanya
rentang normal. disritmia jantung
b. Toleransi terhadap d. Catat tanda dan gejala
aktifitas penurunan curah jantung
c. Nadi perifer kuat. e. Observasi tanda-tanda vital
d. Ukuran jantung f. Observasi status
normal. kardiovaskuler
e. Tidak ada distensi g. Observasi disritmia jantung
vena jugularis. termasuk gangguan irama
f. Tidak ada bunyi dan konduksi
jantung abnormal. h. Observasi status respirasi
g. Tidak ada angina. terhadap gejala gagal
h. Tidak ada edema jantung
perifer. i. Observasi abdomen untuk
i. Tidak ada edema mengidentifikasi adanya
polmonal. penurunan perfusi
j. Tidak ada mual. j. Observasi keseimbangan
k. Tidak ada kelelahan. cairan
k. Kenali adanya perubahan
tekanan darah
l. Anjurkan untuk mengurangi
stress.
m. Instruksikan klien dan
keluarga tentang pembatasan
aktivitas fisik

Ketidakefektifan Setelah dilakukan asuhan Manajemen sensasi perifer :


perfusi jaringan keperawatan selama ...x 24 1. Monitor adanya daerah
jantung jam Ketidakefektifan perfusi tertentu yang hanya peka
jaringan jantung dapat teratasi terhadap
dengan Kriteria Hasil : panas/dingin/tajam/tumpul
1. Tekanan systole dan 2. Monitor adanya paretese.
diastole dalam rentang 3. Instruksikan keluarga untuk
yang diharapkan mengobservasi kulit jika ada
2. Tidak ada ortostatik lsi atau laserasi
hipertensi 4. Gunakan sarung tangan
3. Tidak ada tanda tanda untuk proteksi
peningkatan tekanan 5. Batasi gerakan pada kepala,
intrakranial (tidak leher dan punggung
lebih dari 15 mmHg) 6. Monitor kemampuan BAB
4. Menunjukkan fungsi 7. Kolaborasi pemberian
sensori motorik analgetik
kranial yang utuh : 8. Monitor adanya
tingkat kesadaran tromboflebitis
membaik, tidak ada 9. Diskusikan mengenai
gerakan gerakan penyebab perubahan sensasi
involunter

3.

Anda mungkin juga menyukai